part 3

Hay hay Nessa balik lagi nih ada yang nungguin gak? 🤭🤭

Semoga kalian suka ya dengan ceritanya, yuk ah capcus langsung baca aja Cekidot 😁😁

Jangan lupa Vote dan Coment ya biar Author tambah semangat buat ngenext part selanjutnya 😉😉

Happy Reading guys 😘😘

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

"Seneng dipanggil Dysa oleh pria lain?," tanya Bayu dengan nada dingin, entah kenapa Bayu seakan tidak rela ada yang mempunyai panggilan tersendiri untuk memanggil Vanessa.

Tidak tahukah kalau Vanessa itu miliknya.

*****

"Eh, eng-enggak kok Kak, biasa aja," jawab Vanessa seperti ketakutan kalau Bayu akan marah padanya dia pun kembali menundukkan kepalanya tidak berani menatap Bayu.

"Aliza kamu mau ke kampuskan?," tanya Bayu tanpa merespon jawaban Vanessa.

"Iya Kak, aku kan satu kelas sama Echa," jawab Aliza yang berusaha tersenyum sambil sesekali menatap Vanessa yang kini terlihat sedih.

"Kalau gitu bareng aja, dari pada naik taksi pasti lama datangnya, udah jam 08.15 loh," ucap Bayu yang kini sudah menyelesaikan sarapannya.

"Emang gak ngerepotin Kak?," tanya Aliza.

"Gak kok Za, ikut aja kalau Kak Gara yang ngajak," jawab Vanessa yang kini kembali tersenyum. Sedang Bayu menyeringai saat Vanessa malah menjawab pertanyaan Aliza.

Benar-benar gadis lugu tidak tahu kah, kalau yang dia lakukan malah mempermudah balas dendam Bayu.

"Ayo udah selesai kan makannya?, udah siang soalnya," ajak Bayu lalu dia pun beranjak dari duduknya, dan menuju kasir untuk membayar semua makanan yang tadi mereka pesan.

"Udah aku bayar semua," lanjut Bayu saat Aliza dan Vanessa mengikutinya dari belakang.

"Makasih Kak udah traktir kami," ucap Vanessa.

"Iya makasih Kak Bay, udan traktir Aliza sama Bang Dewa," Ucap Aliza lalu tersenyum.

"Sama-sama, anggap aja ini traktiran perkenalan dariku," sahut Bayu, Lagi-lagi tanpa menghiraukan Vanessa membuat Vanessa kembali sedih dan hanya terdiam melihat interaksi Bayu dan Aliza sahabatnya.

Kini mereka sudah tiba diparkiran, dan saat Vanessa akan duduk disamping Bayu, tapi Bayu malah mempersilahkan Aliza untuk duduk disamping pengemudi.

"Gak usah Kak Bay, aku duduk dibelakang aja, Echa aja yang duduk didepan.

"Gak Iza kamu duduk didepan aja, aku gak apa-apa kok duduk dibelakang, lagian aku pengen selonjoran," ucap Vanessa yang berbohong padahal kini hatinya tidak baik-baik saja saat melihat Bayu kembali bersikap dingin mungkin karena dia marah atas kejadian tadi.

Ah mungkin nanti Vanessa akan meminta maaf pada Kak Garanya.

Akhirnya Aliza pun duduk disamping Bayu, dan tanpa memikirkan perasaan Vanessa, Bayu kini malah asik mengobrol meski sesekali Aliza mengajak Vanessa untuk bergabung bercanda dengan mereka namun Vanessa hanya tersenyum dan mengangguk saat menjawab ajakan Aliza untuk mengobrol.

"Kenapa rasanya sakit banget saat Kak Gara kembali cuek padaku, apakah kesalahanku begitu fatal sehingga membuat Kak Gara marah padaku, kenapa sekarang begitu sakit padahal dulu aku sering mendapatkan perlakuan seperti ini darinya, tapi tidak sesakit ini," ucap batin Vanessa yang melihat Bayu sesekali tampak tersenyum dan tertawa, tapi karena candaan Aliza bukan dirinya. Dia hanya bisa terdiam mendengarkan pembicaraan Aliza dan Bayu yang berstatus tunangannya itu.

*****

Akhirnya mereka pun tiba dikampus, Bayu pun menghentikan mobilnya didepan gerbang kampus Vanessa dan Aliza. Setelah mereka berdua turun Bayu pun hanya melambaikan tangan lalu pergi melajukan mobilnya begitu saja, tanpa menyapa atau pamit pada Vanessa hanya tersenyum itu pun Bayu tujukan pada Aliza sahabat Vanessa.

"Kamu lagi marahan ya sama cowok kamu?," Tanya Aliza saat Bayu sudah pergi dan kini mereka menuju ke kelasnya.

"Eh, gak ko Za emang kalau dia lagi kesel sama aku ya kayak gitu," Jawab Vanessa dengan wajah muramnya. Aliza hanya manggut-manggut sambil sesekali menoleh kearah sahabatnya yang kini terlihat sedih.

"Cha, maaf ya kalau tadi aku malah asyik mengobrol sama Kak Bayu, aku gak ada maksud apa-apa kok," ujar Aliza memberi penjelasan karena tidak ingin membuat sahabatnya salah paham.

"Gak apa-apa kok Za, aku malah seneng tadi kak Gara bisa ketawa kayak gitu, gak kelihatan kesel lagi," sahut Vanessa masih dengan wajah murungnya.

"Aku heran deh sama kamu Cha kok bisa-bisanya kamu bertahan sama cowok kayak kak bayu, kalau aku dicuekin kayak tadi udah marah mungkin dah gak mau berhubungan lagi sama dia," ucap Aliza yang merasa kasihan pada sahabatnya itu.

"Andai aku bisa kayak gitu Za, tapi sayangnya aku gak bisa Za, aku tuh susah payah dapet dia dan disaat selangkah lagi dia mau jadi milikku, aku harus melepaskan dia, gak Za itu gak akan pernah karena aku gak akan bisa," Ucap Vanessa, membuat Aliza hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Iya deh terserah kamu dasar Bucin," ujar Aliza yang gereget pada sahabatnya itu.

"Nanti kalau kamu jatuh cinta, baru kamu ngerti gimana rasanya mencintai seseorang dengan tulus," sahut Vanessa lalu lebih dulu masuk ke kelasnya karena memang mereka kini sudah ada didepan kelasnya.

"Gak akan kayak kamu deh aku, meski nanti aku jatuh cinta juga, gak mau bucin kayak kamu Cha," jawab Aliza yang kini sudah duduk disamping Vanessa. namun kali ini tidak ada tanggapan dari Vanessa yang lebih memilih membuka buku pelajarannya, sedang Aliza hanya bisa mendengus kesal pada sahabatnya itu.

"Iya iya sorry, gak akan ledekin kamu lagi deh," Lanjut Aliza yang mengerti kalau sahabatnya itu tengah merajuk padanya.

Tidak lama sang dosen pun datang namun kali ini bukan dosen mereka cuma Asisten sang dosen.

"Sssttt.. Asdos incaran mu tuh Za," Ujar Vanessa kali ini menggoda Aliza.

"Apaan sih kamu, udah ih kita ini disini buat belajar bukan bergosip," Sahut Aliza sambil sesekali menatap sang Asdos itu.

"Ketahuan suka juga, masih ngelak dasar," Gumam Vanessa yang kini melihat Aliza fokus pada asisten dosen muda di depannya.

"Salamat Pagi, kita bertemu lagi ya, maaf Pak Heru tidak bisa mengajar lagi hari ini karena istrinya baru saja melahirkan anak kedua beliau jadi sebagai gantinya hari ini saya lagi yang mengajar kalian, udah tahu kan nama saya, saya akan kenalkan lagi nama saya takutnya ada yang lupa, nama saya Satrio Ariwiguna, kalian bisa panggil saya Rio," Ucap Satrio dengan senyum manisnya.

"Dan kita mulai pelajarannya tapi sebelumnya ada yang ingin kalian tanyakan?," Lanjut Satrio dengan bertanya pada mahasiswanya.

"Boleh minta nomor WA nya gak pak," Ucap salah satu mahasiswi yang mengagumi Satrio, namun dapat sorakan dari teman-temannya yang lain.

"Jangan dikasih pak, dia cowoknya banyak," Ujar salah satu teman yang duduk dibelakangnya. Membuat gadis yang tadi meminta nomor ponsel dosennya itu berdecak kesal, sedang sang dosen menanggapinya dengan gelengan kepala kemudian tersenyum, kemudian dia menatap sosok yang dari tadi sibuk dengan bukunya seolah sama sekali tidak tertarik padanya seperti yang lain.

"Hey kamu," Panggil Satrio pada seorang gadis yang sama sekali tidak memperhatikannya. Membuat Aliza menoleh padanya sedang yang dipanggil malah santai saja membaca buku, Aliza yang mengerti sang Asdos menatap Vanessa dengan kesal langsung menepuk pundak sahabatnya karena takut Asdos itu memberikan hukuman pada Vanessa.

"Cha, loe dipanggil pak Rio noh," bisik Aliza membuat Vanessa menoleh pada Aliza lalu menoleh pada Asdos lalu tersenyum.

"Bapak manggil saya?," Tanya Vanessa dengan wajah polosnya, membuat sang Asdos terpesona akan kecantikan alami yang Vanessa miliki.

"Pak," Panggil Vanessa yang melihat sang Asdos malah menatapnya penuh kekaguman.

"Eh, ekhem.., iya kamu kalau saya bicara perhatikan jangan asik sendiri," ucap Satrio yang kini terlihat datar saat berbicara pada Vanessa namun sambil sesekali berdehem untuk menetralisir kegugupannya.

"Dasar pria semua sama aja suka bikin cewek kesel, mentang-menantang ganteng," Gumam Vanessa sambil menutup buku novel yang dia baca dan menaruhnya ke dalam tas.

"Apa kamu bilang?," tanya Satrio tegas.

"Eh, ng-nggak pak tadi ada lalat lewat gak sopan masa lewat depan muka saya tanpa permisi hehe," sahut Vanessa sambil tersenyum manis.

Tidak mau terlarut dalam kekaguman sosok gadis yang sejenak menyita perhatiannya Satrio pun kembali pada pembicaraan pertamanya, dan setelah selesai dia pun memulai pelajaran dengan pembahasan organ tubuh manusia, dan kali ini disimak tanpa kericuhan oleh para mahasiswa fakultas kedokteran itu.

Setelah pelajaran selesai Vanessa dan Aliza pun seperti biasa mereka akan ke kantin karena jam istirahat pun tiba.

"Hey kamu," Panggil Satrio, membuat Vanessa dan Aliza menoleh.

"Saya pak," sahut Vanessa dengan bingung.

"Iya," ucap Satrio lalu menghampiri Vanessa dan Aliza.

"Aku mau ngajak kamu makan diluar," Ucap Satrio to the point. Yang membuat Vanessa terkejut lalu menoleh pada Aliza yang juga sama terkejutnya.

"Gak usah pak, kami mau makan di kantin saja, gak enak sama mahasiswa hari yang lain kalau saya makan siang bareng bapak," Jawab Vanessa dengan sopan setelah dia tersadar dari keterkejutannya.

"Ajak teman kamu juga kalau gitu," Perintah Satrio yang tidak menerima penolakan itu, pria berusia 23 tahun itu benar-benar mengagumi gadis yang selalu tersenyum manis dan tampak ceria itu.

Mendengar apa yang Satrio ucapkan akhirnya Vanessa pun mengajak Aliza untuk ikut makan siang bersama.

Pesona Vanessa memang tidak diragukan lagi.

Kini Vanessa dan Aliza pun ikut dengan Satrio untuk makan siang diluar, jujur Aliza sedikit iri karena Vanessa akan disukai pria dikampusnya tanpa melakukan apapun hanya dengan tampil sederhana dan senyuman ramah yang selalu dia tujukan pada siapa pun yang menyapanya entah itu pria mau wanita bagi Vanessa sama saja dia tidak pernah pilih-pilih dalam berteman, dan Aliza sangat mengagumi sosok sahabatnya.

Setelah sampai di Restoran yang lumayan mewah itu, Satrio pun mempersilahkan masuk kedua gadis cantik itu, lalu duduk dibangku yang kosong direstoran itu.

"Kalian mau pesan apa?," tanya Satrio pada Vanessa dan Aliza baru saja Vanessa akan memesan makanan pada waiters yang ada dihadapannya, suara bariton menghentikan ucapannya.

"Sedang apa kau disini disaat jam kuliah seperti ini?".

Tbc

Yang udah penasaran sama Lanjutannya Monggo yuk mampir ke E-booknya 😁😊 Linknya ada di Bioku.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #romance#sad