Part 20

Happy Reading guys buat yang nungguin aja 😊🥰

💔💔💔💔💔

Setelah mendapatkan izin dari Bayu, Vanessa pun kini menuju halte busway untuk menuju tempat tinggal orang tuanya, dia sudah sangat merindukan kedua orang tuanya itu, namun karena lama busway tak juga datang Vanessa pun berjalan lagi menuju tempat transfortasi lainya namun saat Vanessa tengah menunggu taksi tiba-tiba sebuah mobil Sport berhenti dihadapannya membuat Vanessa terkejut sekaligus bingung, namun saat kaca mobilnya terbuka Vanessa lebih terkejut lagi dan reflek menyebut namanya.

"Kak Dewa," cicit Vanessa yang kini masih mematung sambil menatap Dewa yang kini tersenyum padanya.

"Hay Dysa, mau kemana?," tanya Sadewa yang kini tersenyum padanya.

"Ma-mau kerumah Mama kak," jawab Vanessa sedikit gugup.

"Oh, tapi kok sendiri memang suami kamu tidak mengantar kam?," tanya Sadewa lagi.

"Tidak kak, mas Bayu sedang sibuk jadi tidak sempat mengantar paling dia jemput nanti pulangnya," jawab Vanessa berbohong.

"Hemm gitu, kalau gitu aku antar," ucap Sadewa dengan tulus.

"Eh, jangan kak gak usah aku gak mau repotin kakak," ucap Vanessa yang memang tidak ingin merepotkan orang lain.

"Gak kok Dysa, ayo masuk tidak ada kata penolakan apalagi kamu ini sahabat adikku Aliza, nanti kalau Aliza tahu aku bertemu dengan dan dalam kesusahan tapi gak bantu kamu, Aliza pasti akan marah dan menceramahiku, lagi pula disini taksi susah loh, dari pada buang-buang waktu, tenang ini gratis kok," ucap Sadewa dengan sedikit candaan.

Setelah sedikit berpikir akhirnya Vanessa pun memutuskan menerima ajakan Sadewa benar yang dikatakan pria itu kalau dia menunggu taksi pasti akan membuang waktu dan pertemuan dengan kedua orang tuanya pun jadi sebentar saja, jadi lebih baik Vanesaa menerima tumpangan dari Sadewa.

Didalam mobil Dewa kini hanya ada keheningan karena baik Dewa mau pun Vanessa hanya terdiam, Vanesaa hanya memberi tahu alamat rumah orang tuanya, setelah itu dia hanya memperhatikan keluar jendela mobil yang ada disampingnya.

"Emm.., Dysa tadi kamu habis dari mana, kok bisa ada di apartemen itu?," Tanya Sadewa mencoba mencairka susana agar tidak sepi.

"Oh itu, aku tinggal di apartemen itu bersama suamiku kak, lalu kakak sendiri sedang apa kok bisa lewat situ?," tanya Vanessa balik bertanya.

"Aku juga tinggal di apartemen itu, wah jadi kita tinggal disatu gedung yang sama, lalu dilantai berapa apartemenmu?, siapa tahu aku bisa berkunjung dan berkenalan dengan suamimu jadi aku punya tetangga yang ku kenal," ucap Sadewa dengan tersenyum namun tatapannya tetap fokus melihat kedepan karena dia tidak mau terjadi sesuatu pada mereka.

"Itu, aku lupa nomor apartemen suamiku soalnya aku baru seminggu tinggal disana," jawab Vanessa berbohong karena dia takut kalau Dewa benar-benar berkunjung dan mengetahui tentang keadaan rumah tangganya yang berantakan walaupun baru seumur jagung.

"Oh oke, tapi aku boleh minta nomor ponselmu kan?," tanya Sadewa lagi.

"Emm.. itu aku-"

"Please Dysa aku janji tidak akan mengganggumu, hanya ingin berteman saja, dan siapa tahu suatu saat aku atau kamu memerlukan bantuan," ujar Dewa setengah memaksa dan memohon pada Vanessa.

Meski ragu namun saat melihat wajah Dewa memelas, akhirnya setelah menghela nafas beberapa kali Vanessa pun meminta ponsel Dewa dan mengetikan nomor ponselnya.

"Terima kasih Dysa, aku janji tidak akan membuatmu dalam masalah," ucap Sadewa sambil tersenyum dan mengambil kembali ponselnya, dia hanya tidak enak hati karena Sadewa adalah kakak sepupu sahabatnya andai saja dia baru mengenal pria itu sudah dipastikan Vanessa akan menolak untuk memberikan nomor ponselnya itu.

"Lalu kapan kamu mulai kuliah lagi?, karena aku dengar dari Aliza, kamu sudah hampir satu minggu tidak masuk kuliah," lanjut Dewa.

"Emm.. kuliah ya?!, entahlah mungkin aku akan cuti, karena suamiku memintaku untuk istirahat kak," jawab Vanessa lagi-lagi berbohong karena tidak mungkin Vanessa menceritakan pada orang lain, kalau Bayu melarangnya kuliah.

"Karena kecelakaan kemarin saat kamu dirawat dirumah sakit yah?!," tebak Sadewa, dan karena tidak ingin Dewa terus bertanya akhirnya Vanessa hanya mengangguk saja.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan satu jam Vanessa pun sampai dirumah orang tuanya, Sadewa pun menghentikan mobilnya didepan gerbang rumah orang tua Vanessa.

"Makasih ya kak udah mau ngaterin aku sampai depan rumah," ucap Vanessa tanpa menawarkan untuk mampir karena tidak ingin membuat orang tuanya curiga, karena Vanessa diantar pria lain bukan suaminya.

"Sama-sama jangan sungkan Dysa, aku senang bisa mengantarkan gadis secantik kamu, sampai rumah orang tuamu," jawab Sadewa dengan senyuman yang tak luntur dari bibirnya.

"Maaf tidak bisa mengajak kak Dewa mampir, kakak tahu sendiri kan sudah menikah, aku tidak ingin orang tua berpikir yang tidak-tidak," ucap Vanessa yang memang takut kalau sang berpikir yang tidak-tidak saat dia diantar pria lain.

"Tidak apa-apa, aku ngerti kok ya udah aku pamit ya," ucap Sadewa yang kini melambaikan tangan setelah Vanessa keluar dari mobilnya.

"Hati-hati ya kak," ucap Vanessa yang dibalas anggukan dan senyuman oleh Sadewa setelah itu Sadewa pun melajukan mobilnya dan meninggalkan Vanessa yang kemudian menelepon sang Mama agar scurity membuka pintu gerbang rumahnya.

*****

Kini Vanessa sudah berada didalam rumahnya, Jasmin pun langsung memeluk putrinya karena dia sangat merindukan putri kesayangannya itu, maklum biasa setiap hari bertemu ini sudah hampir satu minggu tidak bertemu, karena sang putri dibawa oleh suaminya.

"Mama kangen banget nak sama kamu," ucap Jasmin sambil memeluk putrinya itu.

"Nessa juga kangen banget sama mama," sahut Vanessa sambil membalas pelukan hangat sang mama yang sangat dia rindukan.

"Oh ya mam, papah mana?, Nessa juga kangen banget sama papah," lanjut Vanessa lalu mengurai pelukannya pada sang mama.

"Papa kamu, sedang mandi dia baru saja pulang bentar lagi juga pasti turun, dia juga nunggu putri manjanya datang," ucap Jasmin, Vanessa pun manggut-manggut sambil duduk disamping sang mama.

"Suamimu gak ikut Ness?," tanya sang Papa yang baru saja turun lalu menghampiri kedua perempuan yg paling dia aayangi.

"Eh, itu ma-mas Bayu sedang sibuk Pah," ucap Vanessa setenang mungkin meski sudah berbohong.

Melihat jawaban sang putri Panji berusaha mencari kebenaran dari jawaban putrinya, namun Vanessa seolah menghindari tatapan Panji karena dia tidak ingin papanya sampai tahu kalau dia tengah berbohong padanya.

"Mam, hari ini masak apa Nessa kangen masakan mama?," tanya Vanessa mencoba mengalihkan pembicaraan dan tatapan sang Papa.

"Oh ya mama sudah masak makanan lumayan banyak sayang, kamu sudah lapar ya?, ayo kebetulan papa kamu juga belum makan," jawab sang mama yang langsung menggandeng putrinya menuju ruang makan tentu saja diikuti oleh Panji.

"Wah ini semua makanan kesukaan Nessa Mam," ucap Vanessa dengan berbinar.

"Iya entah kenapa mama ingin masak makanan kesukaanmu eh ternya putri mama datang berkunjung," sahut Jasmin sambil menyendokan makanan untuk Panji suaminya.

"Makan yang Nes, Papa lihat sekarang kamu kurusan," ucap Panji membuat Vanessa menoleh dengan gugup karena tidak tahu harus menjawab apa.

TBC

Yang udah penasaran sama Lanjutannya Monggo mampir ke e-booknya, ada tambah Exstra Part loh yang gak di Up di wattpad dan isinya tentang perjuangan Bayu mendapatkan Vanessa kembali 😊😊, Linknya ada di Bioku ya guys bagi ya males ngubek2 Playstore 🤭🤭

 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #romance#sad