Part 19

Yang masih nunggu lanjutan cerita ini  Monggo dibaca 🤭, Happy Reading ya guys 🥰

💔💔💔💔💔

Karena tidak ingin larut dalam kesedihan akhirnya Dewa pun membicarakan hal lain bahkan dia mulai melontarkan lelucon yang menbuat Alia dan Vanessa tertawa lepas, tanpa mereka sadari ada seseorang yang memperhatikan mereka dan kini amarah pun terlihat dari sorot matanya lalu orang itu pun menghampiri mereka yang kini sedang asik tertawa karena lelucon yang terus dilontarkan oleh Dewa.

"Aku menyuruhmu untuk beristirahat bukan untuk tertawa bersama pria lain disini Vanessa!!."

Vanessa yang mendengar suara itu langsung menoleh dan tawanya terhenti  dan langsung menundukkan kepalanya.

"Suster bawa istriku keruang rawatnya dan kau, jangan pernah ganggu istriku lagi," tegas Bayu sedang Vanessa dibawa terlebih dahulu oleh Alia keruang rawatnya.

Sadewa yang melihat itu hanya bisa menghela nafas namun dia sedikit menangkap sesuatu dari wajah Vanessa saat suaminya datang, yaitu kesedihan.

"Aku akan mencari tahu tentang mu Dysa, aku yakin ada sesuatu yang kau sembunyikan," ucap Sadewa lalu dia pun pergi meninggalkan taman rumah sakit itu, dan akan mencari tahu dari adik sepupunya. Aliza.

Sementara itu didalam ruang rawat Vanessa tengah terduduk dibrankarnya sambil menunduk karena takut amarah yang akan Bayu lontarkan padanya.

"Aku bilang apa tadi padamu Vanessa?!," ucap Bayu datar.

"Sudah Bay, jaga emosimu," ucap Karisna yang kini berdiri disamping Bayu sambil mengucap punggung Bayu.

"Aku hanya ingin jalan-jalan ke taman mas," sahut Vanessa dengan sedikit keberanian, untung saja Alia pamit untuk pulang setelah memberikan nomor ponselnya pada Vanessa jadi dia tidak harus merasa malu karena saat Bayu akan memarahinya Alia tidak melihatnya.

"Jajan-jalan sambil genit dengan pria lain yang berada disana hah?!"

Bentakan Bayu membuat Vanessa nendongak dan menatap Bayu dengan tatapan tajamnya.

"Kalau iya kenapa?, Mas saja berani membawa selingkuhan mas ke apartemen, sedang aku hanya menyapa orang yang kebetulan mau menghiburku dalam kesepianku itu pun dengan ditemani oleh suster aku tidak sendiri mas," sahut Vanessa mencoba sedikit melawan dan membela diri agar Bayu tidak terus-menerus mengekangnya.

"Bagus sudah berani kamu menjawab sekarang ya, dasar gadis sialan kau tahu hidupmu sekarang hanya menjadi bebanku, dengar yah jika kau berani berbuat macam-macam maka ingat kebahagiaan kakakmu itu jadi taruhannya dan kau tahu ibumu pun mungkin akan kembali lumpuh saat mendengar putri kesayangannya menderita dan hampir menghilangkan nyawanya sendiri," ucap Bayu yang kini menatap sinis kearah Vanessa.

"CUKUP," teriak Vanessa dengan menutup kedua telinganya.

"Cukup mas, cukup jangan kamu ganggu kebahagiaan keluarga cukup," cicit Vanessa dan terdengar isakan dari bibir mungil Vanessa.

"Bayu sudah, sebaiknya kita ke kantin sekarang Untuk menenangkan pikiranmu," ucap Karisna yang dari tadi hanya terdiam saat Bayu memaki Vanessa. Bayu pun menurut dan memenyetujui ajakan Karisna sementara Vanessa kini menangis sejadi-jadinya setelah kepergian Bayu.

"Kenapa kau malah memberikan ku kehidupan kembali tuhan, kenapa kau tidak membiarkan ku mati," teriak Vanessa dengan tangisan pilunya.

"Aku ingin mati saja Tuhan hiks.. hiks.." Cicit Vanessa dengan diiringi isakan tangis yang siapapun mendengarnya akan merasa iba.

"Alainaaaa," teriak Anara yang terbangun dari tidurnya membuat Alana dan David yang tengah berbicara di ruang keluarga langsing berlari menuju kamar putri kecilnya karena mendengar teriakan dan tangisan kencang dari Alena karena Anara tertidur dikamar Alena saat dia menidurkan putri kecilnya untuk tidur siang.

Bi Arsih langsung menggendong Alena sedang David langsung memeluk Anara yang kini terlihat menangis histeris, dan Alana menyodorkan segelas air untuk Mommynya.

"Minum dulu sayang," ucap David sambil menyodorkan gelas yang berisi air putih kepada Anara.

Setelah Anara meminum air putih itu hingga tandas, David pun kembali memeluk Anara memberikannya ketenangan sebelum menanyakan apa yang terjadi pada istrinya itu.

"Ada apa sayang?,"tanya David setelah dirasa Anara sudah sedikit tenang.

"Ak-aku mimpi Alaina pergi meninggalkan kita selamanya, dia terlihat terluka parah mas," ucap Anara yang kini terlihat dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sudah sayang itu hanya mimpi, sebaiknya kita pindah ke kamar kita, biar Alena tidur siang ditemani Bibi," ucap David lalu membatu Anara beranjak dari tempat tidur Alena, dan menuju kamarnya bersama sang istri, sementara Alana ikut menemani Alena yang kini dalam gendongan bi Arsih.

*****

Hari pun terus berganti Vanessa pun sudah diizinkan pulang karena keadaannya sudah mulai membaik, namun Bayu tidak sedikit pun berubah dia tetap tidak peduli pada Vanessa, malah kini dia semakin menjadi kerap sering kali mengajak Karisna menginap diapartemennya dan tidur bersamanya dikamar, yang seharusnya ia tempati dengan Vanessa sebagai istrinya, namun kali ini Vanessa seolah tidak keberatan karena meski dilarang pun Bayu akan tetap membawa wanita itu ke apartemennya jadi Vanessa tidak ingin membuang waktu untuk mengurusi urusan mereka.

Kini Vanessa tengah berada diruang makan untuk memakan hasil masakannya, karena dia merasakan sangat lapar, dan jika Bayu keluar dari kamarnya maka Vanessa akan menghindar dan memilih menyudahi makannya, tubuh Vanessa pun kini terlihat sedikit kurus pipinya juga pun mulai terlihat tirus tidak chubby lagi seperti sebelum menikah dengan Bayu, melihat Vanessa yang kini sering menghindar darinya membuat Bayu kadang kesal namun Bayu mencoba bersikap masa bodoh seolah tidak peduli pada sikap cuek Vanessa malah Bayu sering kali menunjukan kemesraannya bersama Karisna.

Setelah makan meski hanya sedikit karena terlanjur melihat Bayu dan Karisna keluar, Vanessa pun masuk ke kamarnya tentu saja setelah mencuci piring bekas dia makan. Kini Vanessa pun melihat ponselnya yang dia taruh di nakas samping ranjangnya, dia melihat ada 10 panggilan tak terjawab dan beberapa pesan.

"Mama," gumam Vanessa saat melihat Nomor ponsel sang Mama, lalu dia pun membuka pesan dari sang Mama.

MyMother

Sayang kamu lagi apa nak?, kok mama tlpn gak diangkat, kapan kamu main kerumah nak?, mama kangen banget sama kamu, Papa juga, atau kamu kirim alamat apartemen kalian biar mama dan papa yang datang berkunjung ke apartemen suamimu.

"Nessa juga kangen mama sama papa, nanti akan Nessa usahakan main kerumah, atau hari ini aku minta izin pada mas Bayu, mumpung dia ada dirumah," ucap Vanessa yang sudah sangat merindukan sang mama.

Setelah memutuskan untuk meminta izin Vanessa pun memberanikan diri untuk menemui Bayu yang pasti ada diruang makan bersama kekasihnya itu, Vanessa mencoba untuk tidak peduli meski hatinya terasa sakit andai saja ini bukan pilihannya mungkin Vanessa akan mengeluh kalau saja pernikahannya adalah perjodohan semata, tapi pernikahan yang dia jalani adalah keinginannya bahkan dia sampai memaksa pada kedua orang tuanya agar menikahkan dirinya dengan Bayu yang dia anggap pria yang mencintai juga sama seperti dia mencintainya. Dan kalau sampai orang tua dan kakaknya tahu Bayu memperlakukannya dengan buruk pasti mereka akan menyalahkannya lagi ditambah kebahagiaan kakaknya Rigel jadi taruhannya dan Vanessa tidak akan membiarkan itu terjadi biarlah kali ini dia mengorbankan dirinya sendiri itu pun karena keputusan yang dia ambil untuk menikah muda.

"Ekhem."

Mendengar suara deheman Vanessa Bayu pun menoleh dengan malas sementara Karisna memilih fokus pada makannya.

"Apa?!"

"Emm.. itu mas, a-aku mau minta izin buat pergi kerumah Mama kare-"

"Tidak, kau tidak boleh kemana-mana," sahut Bayu memotong ucapan Vanessa tanpa melihat raut sedih Vanessa.

"Tapi kalau aku tidak kerumah Mama yang akan kesini, itu bisa bahaya mas, dia tadi meminta alamat apartemen ini, kalau mama sampai tau gima-"

"Oke, aku izinin kamu pergi tapi sore kau harus sudah pulang, kalau kau sampai telat ingat kakakmu Rigel yang akan menanggung akibatnya," ancam Bayu dengan sinis.

"Iya mas, gak aku hanya ingin menengok mama dan papa, nanti sore pasti sudah pulang, makasih mas aku bersiap dulu," ucap Vanessa yang langsung pergi ke kamarnya untuk bersiap.

"Kamu yakin dia tidak akan mengadu pada orang tuanya Bay?," tanya Karisna.

"Tidak akan Ris, kamu tenang saja dia sangat menyayangi si brengsek Rigel jadi dia tidak akan berani mengadu yang macam-macam pada orang tuanya," ucap Bayu dengan senyuman sinisnya sementara Karisna hanya mengangguk dia percaya Bayu akan bertindak bukan hanya ancaman saja jika Vanessa melanggar larangan dari Bayu.

TBC

Ada yang penasran sama lanjutannya, sok Monggo mampir ke E-booknya ya, akan ada 5 exstra part yang gak di Up diwattpad ya, isinya tentang perjuangan Bayu mendapatkan kembali Vanessa, dan bagi yang berminat Linknya ada diBioku ya guys 😊

Dan ini dia penampakan e-booknya dibawah ini 👇

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #romance#sad