Part 11
Happy Reading guys 😘😘
🌸🌸🌸🌸🌸
Kini Vanessa dan Bayu tengah ada didalam mobil yang dikemudikan oleh Bayu, namun hanya ada keheningan dalam mobil itu.
"Kita ke apartemen dulu, buat naro koper setelah itu kita kerumah Ayah dan Bunda," ucap Bayu lagi- lagi tanpa meminta persetujuan Vanessa, mendengar keputusan sepihak Bayu lagi-lagi Vanessa hanya mengangguk pasrah tanpa niatan untuk protes, toh meski dia protes itu hanya akan membuat Bayu marah.
Sedang Bayu yang merasa Vanessa menjadi lebih pendiam seakan tidak peduli, dia malah kembali fokus menyetir agar bisa cepat sampai apartemen miliknya.
"Ya Tuhan rumah tangga seperti apa yang akan aku hadapi nanti, semoga semua akan baik-baik saja, ya aku yakin semua akan baik-baik saja, kak Gara hanya sedang kelelahan karena pernikahan kami," ucap batin Vanessa mencoba berpikir positif tentang suaminya.
Sementara Bayu fokus mengemudi kan mobilnya, sedang Vanessa sibuk dengan pikirannya sambil menatap keluar jendela kaca mobil yang berada disampingnya. dan dimobil itu pun hanya ada keheningan saja.
Satu jam akhirnya Vanessa dan Bayu pun sampai di apartemen Bayu, dan kini Bayu pun memarkirkan mobilnya di basmen apartemen itu.
Dengan membawa koper Bayu pun berjalan lebih dulu diikuti oleh Vanessa tanpa mengatakan satu patah kata pun Vanessa hanya mengikuti Bayu untuk menuju apartemen milik Bayu.
Ya Vanessa menjadi banyak diam setelah mendapat bentak Bayu tadi, dia takut kalau banyak bicara dan bertanya Bayu akan kembali membentaknya, namun Bayu yang merasa aneh dengan sikap Vanessa kini menatap intens wajah murung istrinya itu.
"Kamarnya ada disebelah kanan, kamu istirahat lah dulu, aku masih ada kerjaan nanti kalau mau kerumah bunda aku bangunkan," ucap Bayu lalu berlalu dan memasuki ruang kerja.
Vanessa pun memasuki kamar dengan membawa kopernya memasuki sebuah kamar yang memang sudah tertata rapih dengan nuansa hitam dan abu-abu dan aroma min yang tercium saat dirinya memasuki kamar pria yang kini sudah menjadi suaminya itu.
"Nyaman sekali," ucap Vanessa lalu dia pun berbaring di ranjang yang berukuran king size itu, tanpa menunggu waktu lama Vanessa sudah tertidur dan melupakan permasalahannya sejenak.
Sedang diruang kerjanya Bayu tengah asik berbicara lewat tlpn entah siapa yang membuat Bayu bisa tertawa renyah seperti saat ini.
Karisna nama itu lah yang kini memasuki kehidupan rumah tangga Vanessa dan Bayu.
Bayu baru saja selesai membereskan pekerjaannya dia pun menasuki kamar yang berada disebelah kamarnya dan memastikan kamar itu sudah rapih, Bayu pun tersenyum lalu kembali ke kamarnya untuk membangunkan Vanessa yang mungkin kini tengah tertidur.
Setelah memasuki kamarnya sendiri Bayu pun menatap Vanessa yang kini tengah tertidur pulas, Bayu pun menghampiri nya dan segera membangunkan Vanessa namun dengan suara kasarnya.
"Nessa, Vanessa bangun dasar pemalas, bangun gadis bodoh," sentak Bayu membuat Vanessa terkejut dan langsung terbangun dari tidurnya.
"A-ada apa mas?," tanya Vanessa yang memang tidak tahu apa salahnya, dia hanya beristirahat itu pun atas perintahnya tadi.
"Bangun pindah ke kamarmu, aku juga ingin istirahat, kerumah Bundanya nanti sore saja," ucap Bayu dengan wajah datarnya.
"Ka-kamar maksud Mas apa?, Bukan kah ini kamar kita," jawab Vanessa yang masih terduduk di ranjang karena kebingungan.
"Siapa bilang kamu akan tidur dikamar ini bersamaku, kamar mu berada disebelah kamarku itu berlaku sampai usiamu 20 tahun, karena aku tidak ingin gadis kecil seperti mu hamil anakku," ucap Bayu dan ucapan Bayu mampu membuat hati Vanessa hancur, bukan dia yang memaksa ingin menikahinya tapi setelah menikah apa yang terjadi sebuah pernikahan manis yang Vanessa bayangkan sirna sudah tidak tersisa.
"Kenapa malah melamun sudah pindah sana barang-barang dan pakaian kamu ada dikamar sebelah," lanjut Bayu, Vanessa pun beranjak dari ranjang dengan mata berkaca-kaca, lalu meninggalkan kamar Bayu dengan air mata yang terus mengalir dipipinya.
"Dasar cengeng bisanya cuma nangis," gumam Bayu. Lalu dia pun berbaring di ranjangnya dengan senyuman tipisnya.
"Ini baru permulaan gadis bodoh, salahkan kakakmu yang brengsek itu karena sudah berani mengusik dan menghancurkan masa depan Seaku," ucap Bayu lalu kini dia mulai memejamkan matanya untuk beristirahat.
Sedangkan dikamar lain Vanessa tengah menangis karena perlakuan Bayu yang sangat membuat sedih dan terluka, Vanessa pun menangis sambil duduk dilantai dan memeluk kedua kakinya, andai saja dia mendengarkan perkataan mamanya untuk tidak terburu-buru menikah mungkin kejadian ini tidak akan terjadi, Vanessa menjadi ragu apakah Bayu benar-benar mencintainya atau hanya mempermainkannya saja, tapi Vanessa berjanji pada dirinya sendiri bahwa Vanessa akan mengubah suaminya kembali bersikap manis seperti Bayu sebelum menikah yang hangat dan selalu bersikap manis.
Semoga saja Vanessa berhasil.
🌸🌸🌸🌸🌸
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh dari apartemen menuju rumah orang tuanya, akhirnya Bayu dan Vanessa pun sampai dirumah orang tuanya yaitu keluarga Kusuma.
"Pasang senyum terbaikmu, jangan sampai keluarga ku tau mengerti!!," Perintah Bayu, Vanessa hanya mengangguk tanpa menjawab ucapan Bayu.
Kini mereka berdua memasuki rumah mewah bak istana itu tentu saja dengan senyuman sumringah dan seperti yang Bayu perintahkan tadi Vanessa pun ikut tersenyum.
"Wah pengantin baru kita sudah datang Bun," seru Seara sambil menggendong putranya.
"Kirain Bunda gak jadi kesini sekarang Ga, abis jam segini baru datang ini udah mau makan padahal tadi Bunda masak banyak untuk makan siang, dan juga gak sabar nunggu mantu cantikku sini sayang," panggil Kaira yang sangat seneng melihat menantunya.
"Jadi kita manggil apa dong sama istri Bang Aga?," tanya Seara sambil tersenyum sementara Rigel lebih memperhatikan raut wajah sang adik yang terlihat tersenyum namun dipaksakan.
"Kak gendong dulu Davinya yah, aku mau bantu Bunda masak makan malam," lanjut Seara sambil menyerahkan putranya pada suaminya Rigel. Setelah menyerahkan Davian pada Papanya, Seara langsung menarik tangan Vanessa untuk mengajaknya ke dapur meninggalkan para pria dan Oma, nenek juga Opanya.
"Gimana sikap kak Aga setelah menikah maniskan?," tanya Seara antusias. Membuat Vanessa bingung harus menjawab apa.
"B-baik kok, kayak biasanya," jawab Vanessa dengan kebohongan.
"Maafkan aku Kak Sea, aku tidak bermaksud membohongi Kakak tapi ini demi ketenangan kalian agar tidak ada perdebatan gara-gara aku," ucap Batin Vanessa.
"Nessa Hey kok malah ngelamun sih?," tanya Kaira yang melihat menantunya seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Kenapa?," tanya Kaira lagi sementara Seara hanya menyimak pembicaraan Bunda dan kakak iparnya itu.
"Eh, gak kenapa-napa kok Bun, lagi kangen Mama aja, dari tadi belum sempat tlpn dia," ujar Vanessa berbohong meski sebagiannya benar.
"Ya ampun sayang, kenapa gak minta Aga untuk mampir kerumah mu dulu, kesini kan bisa besok," ujar Kaira merasa kasihan pada menantunya itu.
"Gak apa-apa Bun, Nessa lebih kangen pada Davi keponakan tampaku," sahut Vanessa yang kini tersenyu tulus pada ibu mertuanya yang sangat baik.
"Baiklah mari kita memasak, nanti keburu malam kasihan para pria kita dan nenek, Oma juga Opa," ujar Seara yang langsung disetujui oleh Vanessa, dan akhirnya mereka bertiga pun memasak ditemani oleh dua asisten rumah Kaira.
"Nanti nginep disini atau pulang Nes?," tanya Seara disela memasaknya.
"Kamu kayak gak pernah jadi pengantin baru saja Sea, yang pasti mereka akan pulang agar bisa menikmati malam berdua saja tanpa ada yang merusuh," sambar Kaira yang mencoba menggoda Vanessa.
Namun yang digoda hanya bisa tersenyum tipis itu pun terpaksa karena dia tidak ingin mereka tahu kalau dia sedang tidak baik-baik saja karena perlakuan Bayu padanya.
Akhirnya setelah dua jam mereka pun selesai menyiapkan semuanya, hari ini Kaira memasak besar- besaran dengan makanan pavorite masing-masing semuanya mendapatkan jatah makanan kesukaan mereka makan dari itu Kaira, Seara dan Vanessa menghabiskan waktu dua jam untuk memasak tentu dibantu oleh kedua asistennya.
Setelah makanan tersaji dimeja tanpa menunggu Kaira pun memanggil keluarga besarnya untuk makan besar bersama, untung saja Davi tertidur sehingga Seara dan Rigel bisa makan bersama keluarganya sekarang.
Semua pun kini menikmati hidangannya, kecuali Vanessa hatinya masih merasa sakit karena sikap Bayu tapi dia berusaha menikmati makanannya, agar keluarga suaminya tidak curiga apapun padanya, kecuali Rigel yang memang sudah sangat mengenali raut wajah Adiknya Vanessa, dia harus menanyakan nya nanti jika ada kesempatan.
Firasat seorang Kakak bahwa adiknya sedang tidak baik-baik saja.
TBC
promo Bulan Ramadhan nih. kira-kira ada yang minat beli Pdf ceritaku gak promo ini cuma sampai hari raya Idul Fitri aja guys 😊
Harga Insyaallah terjangkau yang minat silahkan Chat ke Nomor Wa ku ya ini dia no nya 08199314748
4 Judul hanya 50k, dibawah ini Listnya 👇
-Dendam dan Cinta
-Pengkhianatan
-Air Mata Nafira
-Bulan Dan Bintang
DAN
6 judul cuma 85k aja guys
Dibawah 👇 ini judul2 Pdfnya 😊
-Takdir Cinta Seara
-Pengkhianatan
-Air Mata Nafira
-Dendam dan Cinta
-Bulan Dan Bintang
-Cinta Ellina
Ada juga E-booknya di bawah ini 👇
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top