bab dua puluh empat
Sengaja Indira membolos pelajaran terakhir. Ia ingin menyelesaikan masalahnya dengan Anan, sudah berhari-hari lelaki itu tak ingin berbicara dengannya. Sekarang Indira sedang berdiri di samping motor Anan, menunggu pemiliknya datang.
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Anan datang. Indira tak menampilkan senyuman. Karena, Anan datang dengan Natya. Langsung saja Indira berjalan mendekat ke arah Anan yang menghentikan langkahnya sebelum sampai ke motornya.
"Ngapain lagi?" tanyanya dingin.
Sebelum menjawab pertanyaan Anan, Indira lebih dulu tersenyum tipis untuk membalas senyuman Natya. Setelah itu, Indira meraih tangan Anan, membukanya lebar dan menyimpan susu Milo dan jepit biru yang dulu ia dapat dari lelaki itu.
"Ini Milo terakhir buat kamu, dan jepit ini aku kembalikan. Karena, aku gak mau menyimpan sesuatu yang berhubungan sama kamu. Maaf, aku sebagai Indira ternyata sedikit menyukai kamu, Anan." Pandangan Indira kini beralih menatap Natya. "Maaf juga, Natya. Aku sama Anan gak ada hubungan apa-apa kok."
Tangan Indira menepuk lengan Anan dan Natya bergilir. "Aku pergi, ya." Indira pergi meninggalkan sepasang manusia itu.
Anan menurunkan pandangannya ke susu Milo dan jepit berwarna biru yang ada di telapak tangannya. Ia memandangnya beberapa saat.
"Nan, ayo!" ajak Natya yang kini sudah berada di samping motor.
"A-ah, iya." Anan memasukkan susu Milo dan jepit itu ke dalam saku almamaternya. Ia bergegas ke arah motornya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top