[ I ] 03. Chifuyu ke mana

Pls, aaaah kawaiiiiii>w<

Matahari semakin naik dan sekarang ibu Baji sudah sudah selesai memasak topokki instan yang dijual di minimarket.

"Keisuke! Chifuyu! Makan, dah siang!" teriak ibu Baji.

"Wih masak apa tu-"

Plak!

"Adaw!/Heh, jorok!" Baji sedikit meringis ketika ibunya menggeplak tangannya yang belum cuci tangan tapi langsung mau nyomot topokki.

"Cuci tangan dulu sana! Sekalian ajak Chifuyu makan!" titah ibu Baji. Baji pun menurut karena lagi males adu bacot ama ibunya.

"Puy, lu di mana?! Makan kuy atau elu yang gw makan!" teriak Baji, tapi tidak ada jawaban dari yang dipanggil.

"Masih nyari kucing kali ya?" tukas Baji. "Gw makan duluan aja dah, nanti baru susulin Cipuy."

Baji pun memakan topokki-nya dengan lahap sampe nambah 3×, biasanya sih 5× kalo makan peyoung yakisoba.g.y.g

Setelah makan, Baji yang tadinya berniat mencari Chifuyu malah ngga jadi gara-gara dia ngantuk. Sebenernya semalem Baji diem-diem baca douj-ralat, streaming Tokyo Revengers yang baru update di Muse jam 1 dini hari👍

"Tidur dulu la, nanti kalo laper juga Fuyu pulang sendiri, yakali nyasar," kata Baji. Setelah membereskan piring makan, Baji pun beranjak ke kamarnya dan membuka pintu alam mimpi.

Beberapa jam sebelumnya.

"Pake J, kau di mana?! Pak-"

Brugh!

Saking fokusnya mencari Pake J, Chifuyu sampai menabrak seseorang dan ia pun terjatuh ke tanah.

"Yo, Chifuyu." Orang yang ditabraknya tidak jatuh, ia masih berdiri-ah, bukan, sekarang orang itu agak membungkuk dan mengulurkan tangan pada Chifuyu yang terduduk di tanah.

"Daijoubu ka, Chifuyu?" tanyanya dan orang itu adalah Kazutora.

"Kak Kazu kenapa ada di sini?" tanya Chifuyu sembari meraih tangan Kazutora lalu berdiri.

"Karena rumah gw deket sini. Harusnya gw yang nanya ngapin lu di sini? Sendirian lagi, Baji ngga ikut?" tanya Kazutora.

Chifuyu menggelengkan kepala, kemudian menjawab, "Kak Baji ngga mau ikut, katanya lagi males keluar. Oh iya, Kak Kazu liat Pake J ngga?"

"Pake J? Kucing yang kemaren itu?" Chifuyu mengangguk sebagai jawaban, sementara Kazutora sedang berusaha mengingat di mana terakhir kali ia melihat kucing itu.

"Oh, iya gw inget!" Mata Chifuyu langsung berbinar tatkala mendengar perkataan Kazutora, berharap setelah ini ia akan bertemu Pake J.

"Kalo ngga salah, kemaren lu bawa ke bengkelnya bang Shin kan? Abis itu kita ke rumah Mikey, nah pas ke rumah Mikey lu bawa kucing ga?"

Chifuyu diam sesaat, ia tengah berusaha mengingat kejadian kemarin. Tak lama setelahnya Chifuyu menggelengkan kepala. "Ngga tau, Fuyu lupa." Dan wajahnya kembali murung.

"Mau gw anter ke bengkelnya bang Shin?" tanya Kazutora dan Chifuyu langsung mengangguk. "Oke lah gas sekalian jajal motor baru."

Kazutora meminta Chifuyu menunggu sebentar karena ia mau mengeluarkan motor barunya dulu yang masih dibungkus bubble warp.

"Nih mainin, gw tau lu demen gituan." Kazutora memberikan bubble warp ke tangan Chifuyu, lalu kembali ke dalam rumahnya dan mengeluarkan motor baru.

"Nyo naik!" titah Kazutora, tapi Chifuyu malah asyik bermain bubble warp. Lelah mencari Pake J, anggap saja sekarang ia sedang refresing.

"Woi, Cipuy, ayo naik! Jadi ke bengkel bang Shin ngga?" Masih dikacangin.

"Asik amat!" Kazutora mengambil paksa bubble warp di tangan Chifuyu. "Jadi ke bengkel bang Shin ngga?"

"J-jadi! Jadi!" Kazutora pun tancap gas ke bengkel Shinichiro dan benar dugaannya, Pake J ketinggalan di bengkel Shinichiro.

"Pake J!" teriak Chifuyu dan Pake J yang tadinya sedang asyik dielus Mikey, Emma, dan Shinichiro langsung lari menghampiri majikannya.

"Eh, Kajut, Puyu, ohayou~" sapa Mikey.

"Bang Kajut nyulik saha?" tanya Emma karena saat Chifuyu main ke rumah Mikey kemarin, Emma sedang pergi les, jadi ia tidak kenal Chifuyu.

"Ohayo-eh?" Chifuyu teringat sekarang kan siang bukan pagi.

"Udah siang njer, ohayou pala lu!" Kazutora tidak menyapa balik.

"Ya kan gw baru bangun, makanya gw bilang ohayou," kata Mikey.

"Jadi itu kucing kamu?" tanya Shinichiro sambil menghampiri Chifuyu yang berjongkok dan memainkan Pake J di depan pintu bengkelnya, kemudian ikut berjongkok ingin menyamakan tingginya.

"Iya," jawab Chifuyu disertai anggukan. "Kemarin Fuyu lupa bawa pulang,

"Kak Baji!"

"Kak Baji!"

Terdengar suara yang familier di telinganya, Baji pun mengerjapkan mata hendak mencari sumber suara.

"Kak Baji, tolong aku!"

Suara itu terdengar lagi.

"Chifuyu?" Baji yakin sekali suara yang terus memanggilnya itu adalah suara Chifuyu.

"KAK BAJI!" Teriakan Chifuyu semakin terdengar jelas di telinganya. Baji yang tadinya masih dalam posisi tidur pun segera berdiri dan berlari ke arah suara Chifuyu terdengar, tapi ia tidak menemukan Chifuyu di mana pun.

"Kak Baji ... aku takut ... kak Kazu ...." Suara Chifuyu kembali terdengar,tapi tidak sekeras tadi.

"Hah? Kak Kazu? Maksudnya Kazutora? Lu di mana, Puy?!"

"Chifuyu udah gw makan, Ji." Tiba-tiba Kazutora muncul di depan Baji.

"Hah? Makan? Maksud lu?" tanya Baji bingung.

Kazutora mengangguk, kemudian berkata, "Kata Kisaki kalo gabut makan anak orang aja, kebetulan Chifuyu lewat dan gw lagi gabut, ya udah gw hembat aja."

"Maksudnya apaan njir? Lu kanibal? Kisaki siapa lagi?!"

"Udah lah intinya lu mau gw makan juga apa mau gw sirem?" tanya Kazutora.

"Disirem aer?"

"Disirem sejuta angst! Ya disirem air lah, Baji!" Seketika perempatan merah muncul di dahi Kazutora, sementara Baji hanya berohria mendengar penjelasan Kazutora.

"Boleh deh boleh, daripada gw dimak-"

BYURRR!

"WANJIR!"

"KEISUKE! BUKANNYA CARI CHIFUYU, MALAH TIDUR! MAU DISIREM LAGI, HAH?!"

Mimpi Baji buyar karena ibu Baji benar-benar menyiramnya dengan air, bukan dengan cerita angst!

"CHIFUYU DI MANA?! UDAH DI AJAK MAKAN BELOM?! NANTI KALO ORANGTUANYA JEMPUT TERUS FUYU JADI KURUS GIMANA?! KAMU MAU BILANG APA?!" Ibu Baji terus meneriaki Baji sambil memegang kepalanya dengan kedua tangannya seperti orang yang prudasi.

"Lah cuma mimpi? Pantes aneh kayak authornya." //Kira:heh!

"Chifuyu mana, Kei? Mana?!" tanya ibu Baji lagi.

"Lah dia belom pulang? Tadi sih bilangnya mau nyari kucing, ya udah Kei bolehin aja dia ke luar."

"Terus ga kamu temenin? Kalo dia nyasar gimana? Udah jam 3 ini Chifuyu belom pulang!"

"Hah?! Udah jam 3? Wow, saia tidur lama juga dan saia hanya dapat mimpi gaje itu?"

"Sana cepet cari Chifuyu!"

Baji terusir, ia pun melangkahkan kakinya ke luar rumah dan memulai perjalanannya mencari kitab suci ke Barat, ralat, mencari Chifuyu.

"Kak Baji ... aku takut ... kak Kazu ...."

"Chifuyu udah gw makan, Ji."

Tiba-tiba Baji teringat Chifuyu dan Kazutora dalam mimpinya.

"Hmm ... berhubung gw ni kan peramal, pasti itu mimpi ada sesuatunya deh," tebak Baji. "Pasti Kazutora nih biangnya!"

Baji pun bergegas ke rumah Kazutora, tapi masih di tengah jalan, orang yang dicari muncul. Kazutora lewat di depan Baji dengan beberapa kantung belanjaan di tangannya.

"Woi, Kajut!" panggil Baji.

"Kajut, kajut, nama gw Kazutora dasar Limbad!" protes Kazutora, setelah dipanggil ia pun berhenti berjalan.

"Gw bukan Limbad, gw duta sampo!" Baji mengaku.

"Eh, lu liat Chifuyu ga?" tanya Baji.

"Ngga tuh, emangnya di rumah lu ga ada?"

"Ya kalo ada ngapain gw nanya, Kajut?!"

"Gw bukan Kajut, Limbad!" Kazutora protes lagi.

"Serah lu dah! Eh, btw temen lu ada yg namanya Kisaki ga?" tanya Baji lagi.

"Wait, gw liat friend list dulu." Kazutora meletakan belanjaannya di tanah dan mengeluarkan sebuah buku kecil yang entah dari mana, lalu membuka dan membaca halaman demi halaman.

"Ga ada. Emangnya kenapa lu nanyain Kisaki? Lu demen?" Kazutora menutup buku friend list-nya.

"Ya kaga lah, mukanya aja gw ga tau."

Kazutora berohria sambil mengangguk, kemudian ia teringat sesuatu. "Kalo ga salah inget sih ... Kisaki itu satu-satunya orang yang bisa bikin Hanma si ketua Valhalla klepek-klepek. Eh, serius lu jangan ampe demen dah ama Kisaki, nanti kalo Toman gelud ama Valhalla kan repot!"

Klepek-klepek di sini bukan suka ya maksudnya ke kagum gitu, pengen diajak join ke gengnya Hanma alias Valhalla. Kan di deskripsi dibilang bukan yaoi!

"Dibilang kaga, eh tadi katanya bukan temen tapi itu elu tau."

"Ya emang bukan temen, cuma sekedar tau gosipnya ae, kayak lu tau gosip Haitani bersaudara aja. Lagian napa si nanyain Kisaki mulu? Mau saingan ama Hanma? Atau yang lu demen itu Hanm-"

"Dibilang kaga ajg!" Baji memotong ucapan Kazutora. "Nih ya, tadi gw ketiduran," -'Sengaja tidur sih.'-"terus gw mimpiin elu kerja sama ama Kisaki mau makan Chifuyu dan pas gw bangun Chifuyu ngga ada. Nah, pasti elu kan yang umpetin Chifuyu!"

"Wow mimpi Anda epik sekali wahai Baji Keisuke. Dah lah, waktu gw kebuang sia-sia gara-gara dengerin cerita lu. Bye!" Kazutora pergi meninggalkan Baji, begini-begini Kazutora orang sibuk.

"Men-cu-ri-ga-kan! Ngga biasanya Kazutora belanja sebanyak itu, pasti ada sesuatu!"

Baji diam-diam mengikuti Kazutora, menjaga jarak dan memakai masker sesuai protokol kesehatan👍

"Tadaima!" ucap Kazutora seraya memasuki rumahnya. Baji juga ikut masuk ke halaman rumah Kazutora dan mengintip lewat jendela.

"Chifuyu?!" Baji melihat Chifuyu, padahal tadi kata Kazutora ga liat Chifuyu, tapi malah ada di rumahnya.

"Anjir itu Chifuyu kenapa?!" Baji mulai panik karena melihat Chifuyu yang terbaring di lantai dan tak sadarkan diri dengan cairan merah di atas perutnya.

"Udah ga bener nih si Kajut!"

BRAK!

Tanpa pikir panjang, Baji langsung mendobrak pintu rumah Kazutora. Menampakan si pemilik rumah yang sedang memegang pelan di tangannya.

"Baji?/CHIFUYU!" ucap Kazutora dan Baji berbarengan. Setelahnya Baji langsung memasukkan rumah Kazutora tanpa permisi dan menghampiri Chifuyu yang terbaring di lantai.

"Chifuyu!" Baji berusaha membangunkan Chifuyu, tapi Chifuyu tidak mau bangun. "Tuh kan elu kanibal! Berarti mimpi gw mujarab! Pasti elu mau makan Chifuyu ya?!" tukas Baji.

"Ngadi-ngadi, lu ga liat itu saos tomat acak-acakan deket kaki lu?" kata Kazutora sambil menunjuk beberapa bungkus saos tomat yang berantakan dan mengeluarkan isinya ke lantai.

"Minggir!" Kazutora langsung mengepel lantai rumahnya yang terkena saos, tidak peduli walau kaki Baji ikut terpel olehnya.

Setelah membersihkan tumpahan saos tomat, Kazutora pergi karena hendak menaruh pelan, membiarkan Baji yang masih loading atas apa yang sedang terjadi.

"Hmmh ... Kak Baji ...." Chifuyu bergumam dan terdengar oleh Baji.

"Kenapa, Puy? Ini gw di sini, si Kajut ngapain elu? Bilang sama gw!" Baji menepuk-nepuk pipi Chifuyu dan berusaha membangunkannya.

"Kak Baji ... mau jadi Limbad apa duta sampo?" gumam Chifuyu lagi sambil tertawa kecil membuat wajahnya semakin terlihat manis. Sebenarnya sekarang Chifuyu sedang tidur sambil mengigau.

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan Chifuyu membuat perempatan merah muncul di kepala Baji.

"CHI-FU-YU ...." Aura menyeramkan mulai terlihat di sekitar Baji, ia juga mencubit pipi Chifuyu, berharap si rambut blonde itu membuka matanya.

"Aa-aaw, swakwid*!* Upayanya berhasil, sekarang Chifuyu tidak lagi bermain di dunia mimpi. *sakit

"Kaw Wawi*?!" Chifuyu heran kenapa tiba-tiba Baji ada di depannya dan sedang mencubit pipinya begini? Kemana Kazutora? *Kak Baji

"Siapa yang lu panggil limbad ama duta sampo, hah? Siapa yang ngajarin? Pasti si Kajut ya?!" semprot Baji yang sudah melepaskan cubitannya.

"Kenapa Kak Baji cubit Fuyu? Sakit tau!" poster Chifuyu sambil mengusap-usap pipinya yang sakit dan matanya mulai berair. Ais, apa Baji terlalu kencang mencubitnya?

"E-eh? Maap maap, gw nyubitnya kekencengan ya?" Baji ikut mengelus pipi Chifuyu, tapi tangannya langsung ditepis.

"Oh, Fuyu dah bangun?" Kazutora kembali menghampiri Baji dan Chifuyu dengan sebuah kaos putih di tangannya. "Nih pake!" Kazutora melempar baju di tangannya dan ditangkap sempurna oleh Chifuyu.

"Kan udah gw bilang kalo mau tidur tu ke kamar gw, malah tidur di situ," omel Kazutora.

"Fuyu kan ngantuk, Kak Kajut juga tau semalem Fuyu ga bisa tidur gara-gara kak Baji," kata Chifuyu sambil mengganti bajunya yang terkena saos tomat dengan penekanan pada bagian 'kak Baji' dan menatap tidak suka pada si surai hitam.

"Kok lu ikutan manggil gw Kajut woi!" protes Kazutora.

"Puy-"

"Jangan pegang Fuyu! Kata kak Kajut, kak Baji bau!" Baji baru mau mendekat, tapi Chifuyu langsung lari memeluk Kazutora dan seketika terasa ada panah yang menusuk Baji.

'Piks gara-gara Kajut ngajarin kesesatan ni pasti,' tukasnya Baji dalam hati.

"Gw salah apa, Puy?" tanya Baji.

"Kak Baji inget-inget aja sendiri, hmmp!" Chifuyu mengembungkan pipi lalu menyembunyikan wajahnya dibalik Kazutora.

"Mampus, makanya jadi abang yang bener!"

"Diem lu, Kajut!" Kazutora menghentikan tawanya, padahal lucu melihat Chifuyu yang lagi ngambek ke Baji, tapi ia kasihan juga melihat Baji yang masih loading mengingat apa kesalahannya.

"Coba deh lu inget-inget, kemaren lu ngapain aja," saran Kazutora.

Baji berusaha mengingat, tapi ia tetap tidak tahu di mana letak kesalahannya.

"Puy, plis lah. Lu kan tau gw pikun. Oke gw minta maaf kalo gw ada salah, tapi kasih tau dong, gw salah apa sih?" mohon Baji, tapi Chifuyu tidak mau menjawab, ia malah semakin mempererat pelukannya ke Kazutora.

'Jadi gini rasanya punya adek. Baji tolol, Cipuy gemesin begini malah disia-siain, mending jadi ade gw aja lu, Puy.' Kazutora malah kesenengan.

"Lu beneran ga inget, Ji?" tanya Kazutora.

Baji menggelengkan kepala seraya menjawab, "Kaga, Jut, suer dah. Emang gw salah apa?"

"Ckckck, yodah lah kita liat aja flashback di chapter berikutnya." Nice Kazutora.

"Loh kok gitu?!" Gosah banyak protes lah, Ji.

"Karena Kira ga mau lebih dari 2k kata, Baji-san baka!"

Pls, pls, saia mulai gaje.
Dah lah akhiri aja chapter ini yak:>
Jan lupa besok TokRev apdet:3

Komentarnya dong, kalian pada gadang nungguin tokrev atau nunggu matahari naik baru nonton?

Btw, tetep aja gw hiksrot liat eps Baji mati ajg hwhwhwhw(ಥ ͜ʖಥ)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top