[ I ] 02. Bagi Dua
Brum brum ngoeng!
Baji berkendara dengan motornya yang sudah diperbaiki Shinichiro-kakak tertua Mikey-melewati rumah-rumah dan toko yang berderet di sepanjang jalan, tidak lupa dengan Chifuyu yang membonceng di belakangnya.
"Kak Baji, ada toko kue! Ayo mampir!" seru Chifuyu sambil menunjuk toko kue yang dimaksud.
"Ngga! Ngga! Udah gw bilang gw cuma bawa duit bensin, jangan minta jajan yang aneh-aneh dah!" Baji menolak permintaan Chifuyu, membuat anak berambut blonde itu mengembungkan pipinya sembari memanyunkan bibirnya kesal.
Beberapa menit keduanya terdiam. 'Ngambek apa ya?' pikir Baji karena sebelumnya Chifuyu tidak bisa diam terus bicara ini itu.
Puk
Tiba-tiba Chifuyu menjatuhkan kepalanya ke punggung Baji. Dengan mata yang sayu ia bertanya, "Rumah kak Baji hoam ... masih jauh ya?"
Ngantuk rupanya, sekarang memang sudah jam 9 malam. Mungkin Chifuyu tidak bisa tidur larut, lagi pula dia baru kelas 6 SD. Berbeda dengan Baji yang sudah kelas 2 SMP dan terbiasa begadang karena membaca doujin.g
"Jangan tidur, nanti kalo lu jatuh gw yang repot! Bentar lagi juga nyampe," kata Baji, tapi Chifuyu tetap tidur di punggungnya.
Dan seperti yang Baji bilang, sebentar lagi mereka sampai di rumah keluarga Baji. Tepat setelah belokan di depan adalah rumahnya.
Ngik
Baji menghentikan motornya tepat di depan rumah, lalu melihat ke belakang ternyata Chifuyu masih tidur.
"Ck, bangun oi! Udah nyampe nih!" Baji berusaha membangunkan Chifuyu, tapi anak itu sedang asyik bermain di alam mimpi.
"Ah, elah!" gerutu Baji. "MAAA! TOLONGIN DONG! NTAR KALO KEI TURUN, SI CHIFUYU JATOH GIMANA?!" Baji berteriak memanggil ibunya, tidak peduli walau teriakannya akan membangunkan tetangganya yang sedang tidur.
Tetangganya aja kebangunan, apa lagi Chifuyu yang berada tepat di samping Baji.
"Hmmh ... Kak Baji hoam ... udah sampe?" tanya Chifuyu yang masih dalam keadaan mengantuk.
"Iye, dah sampe. Cepet sana turun, gw mau masukin motor!" titah Baji.
Chifuyu mengangguk pelan, lalu turun dari motor Baji, tapi malah jatoh, eh tapi ga jadi, untung tangannya ditahan ama Baji yang masih nangkring di motor.
"Ngantuk sih ngantuk, tapi jangan tidur di jalanan juga kali, mana depan rumah gw lagi," kata Baji.
Krek
Pintu rumah Baji tebruka, menampakan sosok emak Baji yang lagi cosplay jadi kak Ros.
"KEISUKE!" panggilnya keras yang lagi-lagi membangunkan tetangga yang baru mau tidur lagi abis dikagetin ama Baji sekarang ama emaknya juga.
"Kenapa baru pulang jam segini?! Mana Chifuyu dibawa-bawa, belom mandi pula! Kasian itu Chifuyu pasti udah ngantuk dia!" omel ibu Baji.
"Ya maap, lagian tadi siapa yang suruh ajak main?" dalih Baji.
"Ajak main, bukan ajak ngelayap!" bentak ibu Baji.
"Biwioam* ... maaf kami pulang terlambat ...," kata Chifuyu sambil menguap dan mengucek-ngucek matanya. *maksudnya 'bibi' ya tapi sambil nguap dia.
"Ya udah ga apa-apa, lain kali jangan diulang ya. Sekarang kamu mandi, terus tidur. Oh, apa mau makan dulu? Kei ngasih makan kamu ngga?" Sambil berjalan masuk ke rumah Baji, Chifuyu menggelengkan kepala sebagai jawaban pertanyaan ibu Baji.
"Ckckck, anak orang dibawa kabur tapi ga dikasih makan. Ya udah nanti bibi masakin, Fuyu mau makan apa?"
Chifuyu tampak berpikir sejenak, kemudian ia menjawab, "Peyoung yakisoba!" disertai senyum lebarnya.
"Anak orang diurus, anak sendiri kaga!" keluh Baji. Tapi bukannya mendapat perhatian, Baji malah mendapat tatapan melotot ibunya. Baji pun segera memasukan motornya ke dalam rumah, tapi seblum itu ibunya bertanya lagi.
"Btw, itu motor kamu udah bener?"
"Ya udahlah, kalo belom ngapain dibawa pulang?!"
"Bayar ga? Jangan bilang ngutang lagi?" tebak ibu baji.
"Ya ngga lah!" jawab Baji.
"Ngga apa nih? Ngga ngutang apa ngga bayar?" tanya ibu Baji lagi.
"Ya ngga bayar lah, orang kata bang Sin ga usah ya udah Kei bawa pulang a-"
Plak!
"Adaw!" Belum sempat Baji menyelesaikan ucapannya, ibunya sudha lebih dulu menggeplak kepalanya.
"Kebiasaan! Pasti kamu kan yang minta gratis? Nanti kalo bengkelnya keluarga Sano bangkrut gimana? Kamu mau tanggung jawab?!"
"Bang Shin sendiri yang bilang ga usah bayar! Bukan Kei yang minta!"
"Woi, berisik! Gw mau tidur!" Salah satu tetangganya berteriak dan protes atas keributan yang ibu dan anak itu buat.
卍
Sekarang Chifuyu sudah selesai mandi, ia tengah asyik menyantap peyoung yakisoba yang tadi dibuatkan ibu Baji di meja makan.
Krek
Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan sosok Baji Keisuke yang rambutnya basah karena tersiram air. Ia mengenakan kaos putih tangan pendek dengan celana panjang.
Melihat Chifuyu yang sedang asyik makan, Baji pun menghampirinya dan duduk di samping Chifuyu.
"Oh, udah mateng. Maa, peyoung punya Kei mana?!" tanya Baji yang agak berteriak agar terdengar ibunya.
"Ngga ada! Itu hukuman karena kamu pulang malem dan suka ngutang!"
"Dibilang ngga ngutang! Bang Shin yang ngasih gratis!" Bagaimanapun Baji menjelaskan, ibunya terus berkata, 'Ngutang! Ngutang! Ngutang!'.
"Yodah Kei bisa masak Peyoung sendiri!" teriak Baji. Lalu ia bangkit dari duduknya dan berlalu ke dapur, hendak mencari peyoung yakisoba yang belum dimasak, tapi sayangnya tidak ada.
"Maa, peyoung yakisobanya jangan disumputin dong! Kei laper nih!" teriak Baji.
"Siapa yang umpetin? Emang udah abis tinggal satu buat Chifuyu!" Ibu Baji juga menjawab dengan teriakan.
"Ah elah!" Baji kembali ke ruang makan melihat Chifuyu yang sepertinya menghentikan sejenak aktivitas makannya.
"Kak Baji," panggil Chifuyu. "Maaf, gara-gara Fuyu, kak Baji jadi kelaparan. Peyoung yakisobanya kita bagi dua aja yuk, kita makan sama-sama," ajak Chifuyu sambil menyodorkan peyoung yakisobanya ke arah Baji berdiri, tidak lupa dengan senyum lebar yang menghiasi wajahnya.
"Ngga usah! Elu aja yang makan, gw ga lap-"
Gryukk
'Si gobl*k malah minta makan!' umpat Baji.
"Tuh laper, yuk makan," ajak Chifuyu lagi. Kemudian ia turun dari kursi makan dan menghampiri Baji. "Ayo, kak," ajaknya sembari menarik tangan Baji dan mengajaknya duduk bersama di meja makan.
"Dibilang ngga usah! Nanti kalo lu kurang makan terus jadi kurus, pasti gw yang diomelin!" Baji terus menolak.
"Tapi yakisobanya kebanyakan, Fuyu ngga bakal abis, daripada dibuang mending kita makan bareng," ajak Chifuyu lagi sambil membagi dua peyoung yakisobanya.
"Aaa~" Chifuyu menyodorkan sumpit berisi yakisoba ke mulut Baji, berharap orang di depannya itu mau memakannya.
Wangi yakisoba yang tercium hidung Baji membuatnya tidak tahan dan melahap yakisoba yang disodorkan Chifuyu.
"Enak, kan?" tanya Chifuyu sambil tersenyum manis.
"Y-ya enak lah!" Selanjutnya Baji mengambil sendiri peyoung yakisoba dan memakannya dengan lahap, melupakan Chifuyu yang ditunjuk sebagai pemilik peyoung yakisoba oleh ibunya.
Sambil menunggu Baji yang kebablasan makan peyoung yakisoba, Chifuyu menidurkan kepalanya di meja. Ia mengantuk lagi, padahal hanya mandi dan makan, tapi waktu hampir menunjukan pukul 10 malam.
"Eh, maap Puy, gw kebablasan. Nih masih ada kok, belom gw abisin," kata Baji setelah menyadari dirinya hampir menghabiskan peyoung yakisoba Chifuyu.
"Ngga apa-apa, Kak Baji abisin aja, aku udah kenyang," kata Chifuyu yang masih dalam posisi tidur di atas meja.
"Yang bener lu? Gw abisin nih ya?" tanya Baji memastikan.
"Hmm." Chifuyu sedang malas meladeni Baji, ia terlalu ngantuk.
"Eh, kalo mau tidur jangan di sini dong, di kamar aja sana!" kata Baji setelah menghabiskan peyoung yakisoba, tapi Chifuyu tidak membalas ucapannya. Sepertinya sudah pulas.
"Oi, Puy!" Baji berusaha membangunkan Chifuyu, tapi ngga bisa. "Hedeh, masa iya harus gw gendong? Lagian dia mau tidur di mana coba? Kamar di rumah ini kan cuma 2, masa iya di kamar gw?"
"Maa, ini Chifuyu tidurnya di mana? Kamar kita kan cuma 2!" tanya Baji berteriak.
"Ya di kamar elu lah, Saskeh, eh Keiskeh! Dah diem, tidur sono jan berisik!"
Baji menggaruk kepalanya yang gatal, padahal baru keramas, mungkin ini gara-gara ia ganti merek sampo.
"Oi, Puy! Chifuyu, bangun dulu dong! Pindah ke kamar gw gih!" Sekali lagi Baji berusaha membangunkan Chifuyu, tapi percuma, Chifuyu masih terlelap. Mau tak mau Baji pun menggendong Chifuyu ke kamarnya. Takutnya kalo dibiarin tidur di dapur, malah dirinya yang kena omel ibunya besok.
Untung kasurnya big size, jadi cukup untuk tidur berdua, Baji kan ngga mau kalo tidur di lantai.
卍
Matahari menembus jendela kamar Baji, walau masih menutup mata, tapi rasanya cahaya itu menusuk hingga membangunan si surai pirang a.k.a Chifuyu.
Ia mengerjapkan mata, mengucek-nguceknya berusaha menyingkirkan belek tanpa basuhan air. Tapi tiba-tiba matanya terbelalak ketika ia mengingat sesuatu.
"Semalem aku tidur ngga sikat gigi! Kalau mama tau pasti marah!" Teriakannya yang cukup kencang itu berhasil membuyarkan mimpi indah Baji.
"Berisik woi! Masih pagi noh, gw mau tidur lagi ah," kata Baji yang masih betah memeluk bantal gulingnya.
"PAKE J DI MANA?! PAKE J KE MANA?!" Lagi-lagi Chifuyu teringat sesuatu, semalam ia hanya pulang berdua dengan Baji. Lalu ke mana kucing hitam kesayangannya itu? Tidak mungkin jatuh di jalan, kan?
"HUWAAA! PAKE J, KAU DI MANA?!" Chifuyu teriak lagi dan membuat pemuda di sampingnya semakin tidak bisa tidur.
"BERISIK, WOI! BERISIK! BISA DIEM GA?!" omel Baji. Tadinya Baji mau lebih marah lagi, tapi melihat Chifuyu yang matanya sudah berkaca-kaca membuat Baji mengurungkan niatnya. "Kenapa lu? Pagi-pagi udah nangis aja," tanya Baji.
"Kak Baji hiks ... P-Pake J ...."
"Pake J? Kucing lu?" Chifuyu mengangguk sebagai jawaban. "Oh, kucing lu kenapa?"
"PAKE J ILANG! HUWAAA!"
BRAK!
"KEISUKE!" Pintu kamar baji didobrak keras oleh ibunya, untung pintunya tidak copot. "LU APAIN LAGI CHIFUYU?! PLIS, MASIH PAGI JAN BIKIN GW NAEK DARAH!"
"APAAN SIH, MAA! KOK KEI MULU YANG DISALAHIN?!" protes Baji.
"YA IYALAH, EMANG SIAPA LAGI KALO BUKAN GARA-GARA KAMU?!" tukas ibu Baji, kemudian ia beralih pada Chifuyu dan bertanya, "Fuyu kenapa? Aduh, jangan bilang kamu ketendang Kei pas lagi tidur ya?"
"TUH KAN DITUDUH LAGI!"
"Sut, diem!" Karena takut, Baji pun diam beberapa saat. Ingat, hanya beberapa saat! Atau beberapa detik mungkin?
"Bukan hiks ...," jawab Chifuyu.
"Kirain gara-gara Kei, terus kenapa dong?" tanya ibu Baji lagi.
"K-kemarin hiks ... Fuyu bawa Pake J main, tapi hiks ... tapi Fuyu lupa bawa Pake J pulang HUWAAA!" Chifuyu menangis keras yang mungkin menjadi alarm bagi para tetangganya. Sementara ibu Baji malah bingung apa yang dimaksud 'Pake J' oleh Chifuyu?
"Pake J tu kucingnya Fuyu, masa gitu aja ga tau!" kata Baji yang langsung dapet pelototan dari emaknya.
"Ya udah cup cup, nanti kita cari sama-sama ya, sekarang Fuyu mandi dulu terus sarapan, oke?" ucap Ibu Baji menenangkan.
Chifuyu mengusap air matanya, kemudian berlalu ke luar kamar, hendak melakukan apa yang ibu baji katakan.
"Tuh kan gara-gara kamu!" Tiba-tiba Baji disalahkan. Oke, bukan tiba-tiba, toh dari tadi Baji memang disalahkan.
"Apa lagi sih, Maa?"
"Gara-gara kemarin kamu ajak Chifuyu main ke jauh-jauh, kucingnya jadi ilang!"
"Main ke jauh apanya, orang ke bengkel bang Shin doang."
"Sut, udahlah mandi sana, terus bantuin Chifuyu nyari Pale Ji!"
"Pake J, Ma, bukan Pale Ji!"
卍
Matahari semakin naik dan Pake J masih belum ketemu juga. Baji hanya menemani Chifuyu mencari Pake J di halaman rumah, katanya ia sedang malas keluar.
"Kalo kak Baji ngga mau temenin, Fuyu bisa cari Pake J sendiri!" Chifuyu menatap sebal pada Baji yang sekarang tengah enak-enakan tiduran sambil memainkan ponsel.
"Hmm iya dah, tapi jangan jauh-jauh, kalo lu nyasar pasti gw yg repot!" kata Baji yang masih fokus dengan kegiatannya.
Chifuyu keluar dari rumah Baji dan mencari Pake J nya sendiri, kalo nungguin Baji sih kelamaan bisa-bisa Pake J keburu jauh dan malah ngga ketemu lagi.
Kata Baji jangan jauh-jauh, tapi kakinya terus berjalan ke sana dan kemari sampai Chifuyu tidak sadar sekarang dirinya tersesat.
"Ini di mana? Pake J ada di sini ngga ya?" tanya Chifuyu pada dirinya sendiri.
"Pake J, kau di mana?! Pak-"
Brugh!
Saking fokusnya mencari Pake J, Chifuyu sampai menabrak seseorang dan ia pun terjatuh ke tanah.
"Yo, Chifuyu." Orang yang ditabraknya tidak jatuh, ia masih berdiri-ah, ngga, sekarang orang itu agak membungkuk dan mengulurkan tangan pada Chifuyu yang terduduk di tanah.
"Daijoubu ka, Chifuyu?" tanyanya dan orang itu adalah ....
卍
Yoah dah lah segini ae
Btw jan lupa sekarang hari rabu, nanti malem manga TokRev chapter 219 update 👍
Ja ne~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top