End

Hei guys
Ayo berpikir jernih
Apa iya dengan mencampur sendiri es batu-

Se se
Ko jadi iklan kokakola
Ulang ulang

Hei guys
Ayo berpikir jernih
Apa iya TakeTake itu singkatan dari Takeomi yang di ship ama Takemichi

Stop Kira pembukaanmu tida jelas..
Mari hidupkan kembali book ini!

Oke let's reading!

Hari ini adalah hari biasa, mereka tidak jalan-jalan ke mana pun, hanya di rumah menikmati ac alami. Jalan-jalan mulu tabungan entek.

Saat ini Chifuyu sedang gabut, ia menggoyangkan rambut Baji yang diikat sebagai mainan Pake J. Sesekali ia tertawa melihat Pake J yang berusaha meraih rambut Baji, sementara sang pemilik rambut merasa 'anying' dengan kelakuan adiknya. Enak aja rambut duta sampo gini dijadiin mainan kucing.

"Puy, bisa diem ga s-"

"Aaakh!" Karena pergerakan Baji yang begitu sat set sot kuncir rambutnya itu jadi nampol muka Chifuyu. Begini kejadian.

"Kak Baji, sakit! Mata aku kecolok tau!" protes Chifuyu sambil mengucek matanya.

"Aduh maaf, Puy, maaf. Ngga sengaja, cup cup cup ... elu sih pake acara mainin rambut gw segala." Baji menarik Chifuyu dalam dekapannya kemudian mengelus lembut kepala Chifuyu. Yang sakit matanya, yang dielus palanya. Wait, mata mau dielus?

"Mana sini liat mata lu," kata Baji. Kemudian ia meniup mata Chifuyu. "Fuh! Fuh! Sakitnya ilang, perihnya ilang, pindah ke kisaktod!" Begitu mantranya.

Chifuyu mengedipkan matanya beberapa kali, sekarang sudah lebih baik dari sebelumnya.

"Udah mendingan?" tanya Baji dan Chifuyu mengangguk.

"Sebagai permintaan maaf, hari ini kita harus jalan-jalan!" pinta Chifuyu dan perkataannya itu membuat Baji setengah melotot.

"Puy, lu baru diculik kemaren, sekarang mau jalan-jalan, kaga kapok lu?"

Chifuyu menggelengkan kepala, kemudian berkata, "Ngga. Kan, keren, Kak, kayak di pilem-pilem."

"Mata lu keren! Gw yang sport jantung!"

"Mataku, kan, emang keren," ujar Chifuyu dengan bangga sambil membentuk huruf V dengan jari telunjuk dan jari tengahnya yang diletakkan di sekitar mata.

Baji menatap malas pada adiknya. Pede sekali anak ini, tapi bagus daripada insecure.

Oi, Kiyomasa!

Notifikasi pesan di ponselnya berbunyi, Baji pun membuka pesan masuk barusan. Yap, itu suara Draken dijadiin notifikasi SMS. Kretip sekali kan Baji.

Sini main ke rumah
Ada yang menarik

Begitu isi pesannya dan itu dari Shinichiro.

"Puy, ke rumah Mikey nyok! Kata bang Shin ada yang menarik, gw tebak sih paling Mikey gelut ma Izana."

"Ayo, Kak!" ucap Chifuyu semangat.

"MAAA! KEI MA CIPUY MAU MAIN KE RUMAH BANG SHIN!" teriak Baji meminta izin kepada ibunya.

"GIH SONO MAIN BIAR GA NOLEP!" Ibunya balas berteriak.

"Anying!" Setelah itu mereka pun berangkat.

Sesampainya di rumah keluarga Sano ...

Prang!

Baru selangkah, sebuah baskom stainless terlempar dan mendarat tepat di depan kaki Baji.

"B*ngst! Kakucok ajg!" teriak seseorang dari arah dapur yang tak lain adalah Izana.

"Eh elu, Ji. Alo Fuyu~" sapa Mikey yang mau mengambil panci tadi dan melihat dua temannya berdiri di depan pintu masuk.

"Halo, kak Mikey!" Chifuyu menyapa balik.

"Itu si Ijan napa dah?" tanya Baji tudep.

"Ditikung Kakucho," jawab Mikey.

"Ditikung Kakucho? Yang bener lu?" tanya Baji lagi.

"Katanya sih gitu, tapi gw juga ga percaya. Kalo beneran sih gw adain syukuran, btw bang Shin mana?"

"Widih boleh tuh, semoga beneran lumayan kan makan-makan! Oh iya, bang Shin di lua-"

"B*ngst lu ya, Ji! Gw doain lu juga ditikung!" teriak Izana.

"Seru kan, Ji?" Tiba-tiba Shinichiro masuk.

"Apa yang seru?" tanya Baji.

"Itu liat si Ijan ngamuk gara-gara ditikung," jawabnya sambil menunjuk dengan jempolnya ke arah Izana berada.

"Ngga abang, ngga ade, ngga temen, semuanya ajg!" teriak Izana.

"Eh ada Fuyu, masuk yuk, biar ngamuk gitu juga si Ijan melampiaskannya dengan masakan loh." Shinichiro tidak memedulikan teriakan Izana dan mengajak Chifuyu duduk di sofa rumahnya. Kalo Baji sih tanpa dipersilakan pun langsung duduk sendiri.

"B*ngst gw dikacangin!" teriak Izana lagi.

"Maap gw bukan temen lu!" sahut Baji.

"Anj-"

"Berisik Ijan! Cepet masak gw laper!" titah Shinichiro. Takut dengan geraman kakaknya, Izana pun diam.

Beberapa menit kemudian, Izana menyajikan semangkuk besar ramen merek Gepeng Sedap di hadapan Shinichiro, Mikey, Baji, dan Chifuyu. "Nih makan! Ramen rasa terbaru, limitit edison dari produk Gepeng Sedap!"

"Galau lu berfaedah d-"

"Uhuk! Uhuk!" Tiba-tiba Chifuyu batuk setelah mencicipi Ramen buatan Izana.

"Lu kenapa, Puy?" tanya Baji khawatir.

"It-uhuk! Pedes ...."

"Minum, Puy, minum," kata Mikey seraya memberi akua konosuba eh maksudnya akua gelas dan Chifuyu langsung meminumnya habis.

"Ijan lu kalo dendam ma Kakucho jangan ngeracunin kita dong! Ke Mikey si bodo amat, lah ini Chifuyu gw juga kena!" kata Baji. E e ee.. 'Chifuyu gw' katanya.

"Apaan, ajg?! Nuduh lu! Emang rasanya begitu!" sahut Izana.

"Udah udah, Fuyu jangan makan itu lagi ya, racun," ucap Shinichiro sambil menunjuk ramen masakan Izana. "Nih makan Kokonoi aja enak rasa susu kambing jantan," ucapnya lagi sembari memberikan sekotak Kokonoi. Wait-

"Maksud lu apaan bang? Kokonoi kan babu lu, lu mutilasi koko?!" tanya Mikey.

"Iye terus gw jadiin sereal."

BRAK!

"HOAK AJG! HOAK! PELANGGARAN HAK CIPTA! MUKA GW SEENAKNYA DIJADIIN MEREK!" Kokonoi datang dan mendobrak pintu, diikuti Inupi di belakangnya.

"Bagus kan, Ko, berarti mereka ngefans ama lu," ucap Inupi.

"Oh iya juga, oke deh boleh." Akhirnya mereka ikut makan ramen limitit edison merek Gepeng Sedap masakan Izana.

Tak terasa ternyata sekarang sudah sore, sebentar lagi mentari kan tertidur dan sang bulan akan menggantikannya. Baji dan Chifuyu pun pulang ke rumah, begitu juga dengan Koko dan Inupi. Saat ini Baji dan Chifuyu tengah dalam perjalanan pulang.

"Kak Baji," panggil Chifuyu yang membonceng di belakang. "Besok anterin aku ya main ke rumah kak Kazu," pintanya.

"Oh iya hari ini kita belom ketemu Kajut maung."

"Kemaren kata kak Kazu, hari ini mau berburu ubur-ubur di Bikini Bottom. Kak Baji, nanti kita ke laut yuk!" Entah kenapa tiba-tiba Chifuyu ingin main air, mungkin karena ingat kegiatan Kazutora hari ini.

"Emang lu bisa berenang, Puy? Ntar kelelep lagi," kata Baji yang masih fokus mengendarai motornya.

"Bisa dong, Kak. Nilai olahraga aku gede loh," ucap Chifuyu bangga.

"Ya udah iya, hari minggu nanti kita ke laut."

"Hontou?!" tanya Chifuyu penuh harap.

"Iya, Puy."

"Janji ya?"

"Iya, kebetulan udah lama gw ga mancing megalodon, siapa tau dapet ikan nemo." Chifuyu yang senang mendengar ucapan Baji pun mengeratkan pelukannya.

Sesampainya di rumah Baji, mata Chifuyu menangkap sosok yang tak asing baginya, seorang wanita berambut pirang dan pria berambut hitam yang tak lain adalah orang tuanya.

"Mama!" Begitu turun dari motor, Chifuyu langsung menghampiri dan memeluk mamanya.

"Wah, Chifuyu makin besar, pasti banyak makan ya," ucap mamanya membalas pelukan Chifuyu.

"Iya, Bi, Fuyu makannya banyak banget, peyoung Kei aja diabisin terus," kata Baji terkekeh kecil.

"Haok! Yang bener tuh kak Baji yang abisin peyoung jatah aku!"

"Hoak, Puy, hoak, bukan haok."

"Aku maunya haok! Hoak udah basi!" Entah kenapa tingkah ngeyelnya ini justru membuat anak itu terlihat menggemaskan.

"Oh iya, nanti malam kita pulang ya, barang-barang kamu udah mama beresin kok."

"Eh?" Seketika Chifuyu terdiam, iya lupa bahwa ia di sini hanya sementara, padahal hari minggu tinggal tiga hari lagi dan ia akan ke laut bersama Baji. Tapi malah harus pulang.

"K-kalau pulangnya hari senin, boleh tidak?" tanya Chifuyu.

"Eh, ngga bisa dong, kan senin kamu udah masuk sekolah," jawab mamanya. Ah iya, Chifuyu lupa soal itu.

"J-jaa ... minggu sore?" tanya Chifuyu lagi.

"Hari minggu Papa ada kerjaan, jadi ngga bisa jemput," sahut papanya.

"Fuyu jadi betah di sini ya," ucap mamanya sambil mengelus lembut kepala anaknya.

"Masuk dulu, yuk. Kalian, kan, baru datang, anak-anak juga baru pulang, pasti cape," ajak mama Baji. Para orang dewasa masuk lebih dulu dan saat Baji hendak melangkah, sesuatu menahannya.

"Kak Baji ...," panggil Chifuyu sambil menarik ujung baju Baji.

Baji pun menghentikan langkahnya dan menoleh. "Kenapa, Puy?" tanya Baji, tapi Chifuyu tidak menjawab. "Fuyu belum mau pulang ya," tebak Baji dan dibalas anggukan pelan dari yang lebih muda.

Kemudian Baji melepaskan tangan Chifuyu dari ujung bajunya, lalu menggenggamnya. "Mau motoran lagi ngga? Sekalian ke rumah kak Kazu, siapa tau udah pulang," ajak Baji sembari tersenyum memperlihatkan gigi taringnya dan kali ini Chifuyu sudah tidak takut dengan taring Baji.

"Mau!" ucap Chifuyu girang. Mereka pun kembali berkeliling komplek dengan motor Baji dan mampir ke rumah Kazutora.

"Huwaaa! Fuyuuu! Kenapa kau pulang sekarang?!" kata Kazutora sembari memeluk Chifuyu erat, Chifuyu pun memeluknya balik.

"Kak Kazuuuuu! Fuyu ngga mau pulang!"

"Sial! Udah dianterin, gw malah jadi nyamuk!" protes Baji, tapi walau begitu ia tetap membiarkan Chifuyu dan Kazutora berpelukan. Setelah itu Baji mengantar Chifuyu berpamitan dengan anggota Touman lainnya, Kazutora juga ikut.

Ahh tapi mau tidak mau Chifuyu tetap harus pulang, bukan? Sebentar lagi sekolah akan dimulai, jadi ia harus pulang.

Duar!

Tamat?

Tamat?

Season satu iyes tamat
Season satu? Iyes tepat sekali nanti kubuat yang keduanya ini Chifuyu satu sekolah ama Baji dkk
Sekarang kan kelas 6, nanti SMP nya bareng Baji.

Tetap satu book di sini, biar ga kebanyakan lapak:)

Btw tapi ku belum bisa update rutin, sesuai yang tertera di bio, masih "Semi Hiat"

Why? Agak rumit tuk dijelaskan
Gomennasai
Hontou ni arigatou buat kalian semua yang baca, vote, komen, masukin reading list, dll dah
Lop yu

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top