31
"Bukankah ini adalah ide yang Tamam?"
Aku memperhatikan anak baru yang kini duduk di depanku, sebagai anggota klub yang baru ia cukup berani, padahal ia belum sempat masuk ke dalam kelas barunya malah hal pertama yang ia lakukan adalah pergi ke klub drama ini.
"Bagus juga," ucap Kiran di sampingku
Cewek itu tampaknya tertarik dengan usulan yang dibawa oleh si anak baru.
"Konsepnya memang fresh, tapi aku tidak tahu apakah ini akan berhasil," ucapku "apalagi kita mengandalkan hujan, ya walau aku tahu di bulan desember ini sedang marak – maraknya tapi tetap saja hujan tidak setiap hari, dan persiapan kita untuk proyek ini cukup banyak,"
"Lalu apa gunanya peramal cuaca di pagi hari?"
"Pakai saja ketua!"
"Iya ketua!"
"Kita bisa jadi juara kalau memkai ide ini!"
Beberapa anak klub juga mulai membuka suaranya, mereka semua menyutujui rencana si anak baru.
Aku juga sama, namun tentunya aku tidak akan menyetujuinya dengan terlalu mudah.
"Itu artinya kau harus bolos hari ini, sanggup?"
"Tentu saja,"
"Oke, aku setuju," ucapku final
Suara sorakan menggema di belakangku.
***
Aku tidak percaya kalau kami harus mengerjakan perispaannya di malam hari.
"Jadi bagaimana? Sekolah kita punya peraturan untuk tidak masuk ke dalam sekolah diatas jam 7 malam, gerbangnya juga dijaga ketat, aku yakin walau kau anak pemilik sekolah sekalipun penjaganya tidak akan luluh begitu saja,"
Si anak baru itu hanya tersenyum, "Kenapa kita tidak membuat pintu gerbang lainnya?"
Ia lalu melirik Odin, dan Odin tampaknya mengerti dengan lirikan si anak baru. Di balik tas yang dibawanya Odin mengeluarkan sebuah palu penghancur.
Aku jadi tahu apa yang akan dilakukan oleh kedua anak itu.
Kami lalu pergi ke sebuah pekarangan kosong yang berada di samping sekolah.
"Menurut perhitunganku di balik tembok ini adalah taman sekolah, dan taman sekolah terntunya ada semaknya bukan? jadi jalan ini akan menjadi jalan rahasia, tidak akan ketahuan dan juga tidak ada pengecekan,"
Aku menghela napas lalu tersenyum, tidak menyangka bahwa anak pemilik sekolah ini cukup ajaib.
"Baiklah lakukan saja sesuka kalian," ucapku "Jangan sampai membuat masalah saja,"
"Aye, aye kapten!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top