23
Kami saling bertatapan, hujan masih tetap setia menjadi pengiring musik nasib kami malam ini.
"Oke, jadi... Ada dua orang yang menghilang, untuk meminimalsir kita semua harus saling berpegangan,"
Genta memberi usul, kupikir itu juga lumayan bagus, kalau ada satu yang hilang pasti akan ada yang sadar.
"Jadi, kita akan tetap ke atas?" tanya Musi
Usulan Genta juga mengisyaratkan kalau kami akan tetap ke atas, apapun yang terjadi. Kurasa Genta menganggap bola mata yang terjatuh tadi hanya sebuah gertakan belaka.
Genta berjalan lebih dahulu, disusul dengan Musi, Reni, aku dan Polin.
Tentunya sebagai laki-laki Polin harus berjaga di belakang, jika terjadi hal yang tidak mengenakan ia lah yang harus menghadapinya terlebih dahulu, sebagai lelaki.
Tentu saja, cowok memang tugas utamanya melindungi dan menyerang.
Kami berjalan dengan penuh hati – hati, aku mulai memikirkan apa saja yang terjadi hari ini. Siswa yang tiba – tiba kesurupan, menyerang kami, lalu Jisan dan si anak PMR yang menghilang.
Tapi kalau dipikir – pikir durasi hilangnya Jisan dan si anak PMR terlalu cepat. Kalalu dihitung – hitung 3 – 5 menit. Jika memang ada yang membawanya ke atas atap itu terlalu cepat dan lagi, satu – satunya akses untuk ke atap hanyalah tangga, yang mana jika memang ada seseorang yang menangkap mereka, mereka pasti harus melewati kami untuk menuju ke tangga lantai selanjutnya bukan?
Kejadian ini memang diluar akal sehat, aku jadi makin menyesal karena lupa membawa payung.
Kami sampai di lantai 5 tanpa banyak hambatan dan tentu saja lengkap.
Lantai lima lebih gelap dari dugaan kami, dengan cepat dan hati – hati kami segera menuju ke ruang radio. Beruntung pintunya tidak terkunci.
Polin segera menekan saklar lampu begitu kami semua sudah masuk ke dalam ruangan.
"Awas!" seru Musi,
Aku dan Genta segera merejeng radio tua yang terlempar ke arah kami.
Polin dan Musi langsung melihat sekitar, mencari pelaku yang melempar radio ke arah kami. Sedangkan Reni bersembunyi di balik punggungku.
"Hei! Tunjukkan dirimu!"
Genta bersua dengan keras, ia yakin bahwa kami tidak sendirian disini. Pasti ada seseorang disini, atau sesuatu selain kami mendiami tempat ini.
SRAK!
Tirai pun bergoyang, dan sontak kami semua terkejut melihat apa yang ada di baliknya.
"Kau?!!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top