17

Kepalaku mulai pening memikirkan kemelut yang melanda kami semua. Musi dan Genta yang paling tenang diantara kami meski aku tidak yakin kalau mereka baik – baik saja.

Petir dan deras hujan saling berlomba mengeraskan suara masing – masing. Dinginnya malam berhujan tidak memalingkan pikiran kami tentang kemelut yang memeluk.

"Jadi.. apa yang harus kita lakukan?"

Polin akhirnya bertanya, karena kami tidak melangkah ke depan atau pun ke belakang, bola mata itu masing diam di tempatnya meski Musi dan Genta ada di dekatnya. Aku dan Reni hanya bisa diam, tak berani memutuskan.

Sebenarnya apa yang terjadi pada kami? Apakah ini sekedar sebuah ancaman supranatural atau ini memang ancaman yang dibuat oleh manusia?

Namun ini semua terasa tidak masuk akal.

Apalagi ketika aku mengetahui ada yang janggal diantara kami, dan mungkin hanya aku saja yang menyadarinya.

Kemana si anak PMR itu?!

"Hei, ada apa denganmu?"

Musi menghampiriku, menyadari ekspresiku yang mungkin berubah – ubah di matanya.

"Kalian... apa melihat si anak PMR?"

Akhirnya aku menanyakan pertanyaan krusial itu.

"Tu-tunggu! Anak itu ilang juga?!"

Kami mulai melihat sekeliling, memang benar cowok dengan rompi kuning stabile itu sudah tak ada di antara kami.

Sejak kapan?

Apa sejak Jisan yang menghilang? Atau sebelumnya?

Atau dia memang berhubungan dengan hilangnya Jisan?!

Aku memandang Genta, dan cowok itu mengangguk, seakan mengisyaratkan bahwa apa yang kami pikirkan sama.

"Di-dia nggak akan jatuh tiba – tiba bukan?!"

Reni mulai menyuarakan ketakutannya.

"Ngomong – ngomong, siapa namanya? Aku nggak tau nama bocah itu,"

Musi kini bertanya, kami semua saling melempar pandang.

Tak ada yang mengenalnya diantara kami, meski terdapat dua garis di kemeja lengan kannya – yang menunjukkan bahwa ia seangkatan dengan kami tapi kami benar – benar tak mengenal.

Atau jangan – jangan dia memang bukan siswa dari sini?

Hipotesis itu membuatku merinding, jikalau memang ia bukan siswa dari sekolah ini, lalu apa gunanya dia ada di sini dan memakai seragam PMR?

Apakah... apakah... 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top