26

Ga debut di Treasure bukan berati masa depan Ben selesai kan? Hehe tetep dukung dia yaa ❤

Tapi maaf-maaf nih, buat Chiro treasure tetep 13.
Ha Yoonbin is our secret treasure.

✨✨

"Haru pengen kak Han jadi pacar Haru. Kak Han mau kan ngabulin permintaan itu?"

Mendengar pertanyaan Haruto, Hana mendadak cengo. Otaknya ngeloading, kalo aja dia Keanu udah ngegas pasti terus bilang, "Apa ni? Apa ni?"

Sayang Hana bukan Keanu, dan lagi Hana enggak mau nyakitin perasaan Haru dengan bilang begitu. Tapi seriusan, demi apa seorang Watanabe Haruto meminta dia menjadi pacarnya? "Haru, lo bercanda kan?" tanya Hana bingung wajahnya pun ikutan linglung.

Haruto diam sebentar, dia kaget sendiri dengan jawaban Hana. Apa yang salah dengannya, kenapa Hana menganggapnya bercanda? Perasaan mukanya enggak lawak kaya Raditya Dika. "Kak emang muka gua keliatan bercanda?" akhirnya dia ngerespon gitu.

Hana memperhatikan wajah Haruto lagi, enggak sih wajah Haruto enggak keliatan bercanda. Adik kelasnya itu menatap Hana intens, terlalu intens malah. "Enggak cuman," Hana menggantungkan ucapannya, masih belum menerima kenyataan. "lo latihan nembak orang?"

"Enggak astaga," Haruto kini nampak Frustrasi, apa-apaan si Hana ini? "gua sukanya elo kak. Masa latihan buat nembak orang?"

Ah iya juga, eh wait, "Lo suka sama gua?" Hana nunjuk wajahnya sendiri, kaget dong dia. Kaget banget.

Haruto ngangguk dengan wajah memerah. "Iya," ucapnya.

"Tapi kenapa?"

"Banyak alasan kenapa gua suka sama elo Kak. Tapi alasan terkuat sih karena gua nyaman ada dideket elo," ucap lelaki berkebangsaan Jepang itu. "jadi elo mau kan jadi pacar gua?"

Hana berpikir sebentar sebelum akhirnya mundur satu langkah, "Maaf," ucapnya pelan, teramat pelan. Sialnya Haruto masih mendengar ini. Padahal Haruto enggak mau mendengar hal ini. "gua lagi enggak mau pacaran dulu."

"Bohong," Haruto menatapnya tajam, suara bariton Haruto terdengar agak serak. "Kak Hana suka sama orang lain kan makannya nolak Haru?"

Hana menggelengkan kepalanya. Enggak serius deh, dia enggak suka sama siapapun. Dia emang enggak mau pacaran dulu sekarang.

Eh bentar, kenapa Hana tiba-tiba teringat Yoonbin? Astaga kok otak Hana random banget hari ini? Bisa-bisanya dikeadaan begini dia inget Yoonbin.

"Enggak Haru, gua ga suka sama siapapun," balas Hana bersikukuh meskipun bayangan Yoonbin enggak kunjung menghilang dari otaknya.

"Terus kenapa kak Hana nolak Haru?" tanya Haruto dengan mata yang berkaca-kaca. "kalo kak Hana enggak suka sama siapapun, kenapa Haru enggak boleh pacaran sama kak Hana?"

Astaga gimana jawabnya ini? Lagian kenapa juga wajah Yoonbin malah terus-terusan menggentayangi otak Hana?! Sumpah demi kolor Patrick yang ga ganti terus, HANA HARUS JAWAB APA?!

Hana mengaruk pipinya, "Haruto, gua emang enggak mau pacaran sama siapapun buat sekarang--"

"Tapi kalo Kak Yoonbin yang nembak, kak Hana pasti mau nerima kan?" potong Haruto tiba-tiba. ASTAGA KENAPA GITU PERTANYAANNYA?!

Hana kan makin binggung ngejawabnya, "Enggak kok."

"Enggak salah lagi, udah ketebak sih," Haruto mengusap kasar pipinya yang sudah basah karena air mata. Hatinya sakit sekarang, kenapa kisah cintanya sesial kisah cinta kakaknya sih?! Apa dia kena karma? "yaudah sekarang kak Hana masuk deh, udah malem."

"Tapi Haru--"

"Kak Hana masuk ya," pinta Haruto. "ga usah natap Haru kaya gitu. Haru emang patah hati tapi Haru ga mau dikasihani sama kakak."

Hana kini menelan ludahnya, astaga kenapa jadi begini sih?

✨✨✨

"Haru! Haruto! Hartono!"

Haruto mengabaikan panggilan Hana di kantin kali ini, lelaki itu malah berjalan cepat menghindari Hana. Ini udah ketiga kalinya Haruto begitu. Pesannya juga diabaikan gitu aja.

Hana termerung di tempatnya, "Haruto kayanya marah sama gua," gumamnya pelan.

Iya lah, gimana ga marah, orang Hana udah bikin hati Haruto patah. Meskipun Haruto ga bisa kesel, Haruto juga ga bisa langsung ketawa-ketawa kaya dulu sama Hana.

Nyamperin Hana aja ga sanggup. Makannya dia milih jalan sama Jeongwoo, bikin adiknya Woojin itu bingung karena baru kali ini Haruto mengabaikan Hana.

"Kenapa diem aja? Lo kesambet?" anjir, jantung Hana hampir copot pas ditanyain gitu sama Yoonbin. Ya gusti kenapa Hana ga sadar lelaki itu kini ada dihadapannya?

"Enggak lah, anjir gila aja kesambet ditempat rame gini," balas Hana dengan cengiran begonya. "eh btw tumben elu ke kantin sendiri."

"Hah? Gua kan ke kantin diajakin elu tadi. Lagian kalo ga diajakin elu, ngapain gua ke kantin?" tanya Yoonbin lalu menggusap-ngusap pipinya yang mendadak panas. Kok bisa-bisanya hari ini mulut Yoonbin selicin itu?

Hana menepuk kepalanya. Iya juga dia ngajakin Yoonbin ke kantin tadi pas di kelas, soalnya si Somi, Jeno, dan Soobin pergi ga tau kemana. Ninggalin Hana yang ketiduran pas pelajaran sejarah, pas bangun dideketnya cuman ada Yoonbin ya Hana ajak aja Yoonbin ke kantin.

Terus juga tadi mereka pisah karena Hana beli gorengan sedangkan Yoonbin beli nasi uduk. Hana bahkan beliin Yoonbin gorengan titipannya, tapi kenapa Hana malah lupa gini?

"Heheh maaf ya, lagi banyak pikiran guanya," balas Hana lalu tersenyum kembali, emang anak ini jago banget soal fake smile. "ayo ke kelas."

"Ga makan di kantin?" tanya Yoonbin heran.

"Lo mau makan di kantin?" Hana malah nanya balik.

Yoonbin mengangkat bahunya. "Terserah elo sih, dimana aja hayu gua mah. Asal sama elo."

"Eh?" Hana natap Yoonbin bingung. Apani apani? Asal sama Hana katanya?

"J-jangan salah sangka, gua cuman ga mau makan sendirian," ujar Yoonbin dengan wajah memanas. Ah sialan, mulutnya lagi-lagi licin. "sendirian mulu, kek forever alone."

"Tapi kalo berdua mulu sama gua ntar jadi duo serigala," balas Hana yang jelas bercanda. Padahal Yoonbin ga ada bercanda-bercandanya.

"Ya gimana, gua nyamannya sama elo doang."

"Hah?" Hana bengong lagi, sumpah hari ini Yoonbin kenapa bikin Hana bertanya-tanya melulu sih?!

"Ayo ke kelas," potong Yoonbin yang sepertinya enggak mau melanjutkan prihal tadi. "gua laper."

"Yaudah ayo," balas Hana lalu berjalan disamping Yoonbin. Seperti biasa setiap melewati kelas, pasti ada yang nyapa Hana. Kebanyakan cowok sih, anak basket. Kalo sama Yoonbin tim inti doang yang nyapa, enggak semuanya karena beberapa masih canggung sama Yoonbin.

Kelas 11 ipa 3 sepi, cuman beberapa orang yang diem di kelas, kebanyakan di kantin sih.

Kedua anak manusia itu duduk dibangkunya, lalu memulai makan tanpa suara karena Hana makan sambil liat instagram sedangkan Yoonbin sedikit curi-curi pandang sama Hana.

Dari tadi pagi wajah Hana keliatan ga kaya biasanya. Hana hari ini banyak bengong, keliatan agak sedih juga. Tapi kenapa?

Yoonbin sibuk bertanya-tanya dalam otaknya, tentang apa yang membuat Hana keliatan kaya gitu. Padahal biasanya dia gadis yang ceria.

"Ih anjir Yoonbinn, kenapa lo ga bangunin gua tadi sih?" tanya Hana tiba-tiba bikin Yoonbin terbatuk karena takut terciduk. Matanya melotot kaget, sedangkan Hana menunjuk ponselnya. Disana ada foto guru sejarahnya yang selfie bersama Hana yang sedang tertidur. "Binn, muka gua masuk ignya pak Tiopi, sumpah ini langsung ribut di gc basket."

"Mana coba liat," Yoonbin mengambil ponsel Hana, sedangkan pemilik ponselnya cemberut. "ya tapi emang kenapa? Lo tidur ga sampe bikin pulau kok." lagian Hana keliatan cantik di foto itu, tapi Yoonbin terlalu gengsi buat bilang Hana cantik.

"Ya tapi kan maluu."

Yoonbin malah terkekeh pelan ketika mendengarnya, gummy smile khas seorang Ha Yoonbin terlihat. Hana terpaku sesaat. Kok orang ini bisa-bisanya keliatan ganteng disaat meledeknya?! Kurang ajar ga sih?!

"Tapi tetep lucu kok," balas Yoonbin sembari tersenyum. Hana auto memalingkan wajahnya, salting sendiri karena ulah temen sebangkunya ini. "Tau ah, lo mah nyebelin, musuhan kita Bin, musuhan."

"Oh yakin mau musuhan sama gua?" goda Yoonbin sembari menatap Hana intens. Hana menelan ludahnya, malah dia yang gugup. "nanti ga gua ajarin matem lagi loo."

"Iya deh ga jadi musuhan," Hana luluh sendiri jadinya. "ngancem mulu lu mah, ga seru."

Sedangkan Yoonbin cuman terkekeh melihat wajah ngambeknya Hana. "Udah makan lagi lo ah," titah Yoonbin. "bentar lagi masuk."

"Iya paduka iya."

Yoonbin enggak bisa buat enggak berhenti senyum, ternyata Ngegodain Hana seasik ini, pantes Jeno dan Soobin sering meledek Hana. Kayanya ini bakal jadi hobi baru Yoonbin selain mantengin sw gadis bermarga Lee itu.

Bel berbunyi, tanda istirahat pertama selesai. Untungnya Hana dan Yoonbin juga selesai makan juga.

Helaan napas Hana terdengar ketika Pak Hyunsuk memasuki kelas. "Aelah," Hana ga suka kalo guru bernama lengkap Yang Hyunsuk itu masuk, abis masuk-masuk ngajar fisika. Mana senyumnya evil gitu.

Anying sekali memang. Jadi pengen tidur.

Hana menutup mulutnya karena menguap, tiba-tiba aja Yoonbin mencubit pipinya. Dia langsung melotot lah, terus noleh. "Jangan tidur," sergah Yoonbin. "perhatiin pelajarannya, biar elo ngerti."

"Ga jelas dia mah ga jelas sumpah, ga ngerti apa-apa gua. Mending elo aja yang jadi gurunya," balas Hana sembari cemberut.

"Ga mau," balas Yoonbin tanpa menoleh ke arah Hana.

Hana menatapnya kecewa. "Lo berati ga mau ngajarin gua lagi?"

"Bukan," Yoonbin membalas demikian, "gua ga mau jadi guru di kelas ini, gua maunya jadi guru buat elo doang."

Astaga lagi-lagi jantung Hana di serang. Haha, udah berapa kali kena penyakit jantung dia gara-gara Yoonbin?

"Kenapa?"

"Karena gua pengennya itu."

Astaga Ha Yoonbin, kenapa dia malah bikin semuanya makin pusing sih? Hana enggak ngerti.

Yoonbin dari tadi ngode atau cuman iseng?

Hana menepuk-nepuk kepalanya, 'Ga boleh mikir macem-macem Han, ga bokeh baper.'



✨✨

"HANAAA," Yoonbin udah natap Junkyu kesel karena udah ngegangguin dia dan Hana yang lagi nontonin qna Keanu di laptopnya Hana.

Sebenernya ga berdua sih, Jeno sama Soobin juga ikutan nonton. Soalnya emang sekarang lagi ga ada guru. Somi ga nonton karena dia milih gibah sama Daehwi.

"Apa si?" ternyata bukan cuman Yoonbin yang ngerasa kesel, Soobin juga kesel. Dia bahkan ngomong gitu. "plis lah Kyu, kita ini lagi asik nonton, malah lu gangguin. Udah tau laptop si Hana suaranya kecil."

"Iya nih, ga asik lo Men," kata Jeno ke wakil ketua kelasnya itu.

Junkyu malah sweatdrop. "Yaudah pake speaker aja atuh."

"LU GILA?! YA KALI KITA NONTON QNA KEANU PAKE SPEAKER?! NTAR KALO KETAUAN PAK BOTAK GIMANA TOLOL?!" semprot Soobin dan Jeno kompakan, dasar emang duo manusia barbar.

"Yaudah lah ya itu kan derita kalian, gua cuman ada urusan sama Neng Hana," kata Junkyu lalu nunjuk Hana yang lagi makan permen milkita.

"Apa sih Kyu, perasaan nih ya, gua ga punya utang sama elu," kata Hana, karena biasanya Junkyu nemuin dia karena Hana ngutang, seringnya ngutang di kantin karena Hana jarang bawa receh.

"Bukan soal utang Naa," Junkyu mengibaskan tangannya. "gua cuman mau mastiin gosip yang lagi hot di kalangan anak kelas 10 nih."

"Gosip apaan?" tanya Hana bingung. "eh gua hari ini jadi anak baik loh sama Yoonbin, belum ngegibah siapa-siapa. Jadi gua ga tau dan lo harus spill the tea."

Junkyu, Yoonbin, Soobin, dan Jeno kompakan rolling eyes. Aelah ini anak sama aja kek Somi, tukang gibah dan penyuka teh.

"Ih justru yang digibahin tuh elo Naa."

"Lah, emang gua ngapain?" Hana malah nanya baik. Ayo lah perasaan ya dia enggak berulah yang aneh-aneh lagi kok pas dia duduk sama Yoonbin. Kaga ada tuh Hana ngejailin guru pake lem uhu atau kabur pas pelajaran kimia.

"Elo katanya nolak Haruto ya?" tanya Junkyu yang bikin mata Hana membulat. Tapi belum juga Hana merespon, ketiga temannya yang lain lantas berteriak. "HAH APA?!"

Hana nelen ludahnya gugup. "Y-ya emang kenapa?" tanyanya agak tergagap. "gua nolak secara baik-baik kok, lagian gua emang belum mau pacaran lagi. Masih mau bebas."

"Ya sebenernya sih wajar-wajar aja, gua ngerti banget pikiran elo abis pacaran pas di SMP lo males pacaran lagi," Ucap Junkyu lalu menghela napas. "tapi lo nolak orang yang salah Han. I mean, lo tau Haruto di angkatannya se-most wanted apa? Fansnya sebanyak apa? Sekarang nama lo malah di cerca sama anak kelas 10."

"Yaudah biarin lagi. Lagian nama gua udah jelek di mata anak kelas 10," balas Hana dengan santainya, benar-benar jawaban diluar ekspektasi Junkyu.

"Tapi Han, lo ga bisa diem aja gini deh, lo harus bilang juga ke Haruto biar fansnya diem. Karena ini urusan elo sama dia," ujar Soobin. Oh ayo lah, sebagai teman, Soobin ga tega Hana dihujat, sama adek kelas pula.

"Gua yakin Haruto juga ga tau hal ini Bin," balas Hana. "gua tau banget Haruto kaya apa. Dia aja lagi berusaha nenangin hatinya sampe ngehindarin gua. Gua ga mau bikin ini tambah rumit. Karena seperti kata elo, ini urusan gua sama Haruto. Sisanya ga boleh ikut campur."

Yoonbin diam-diam membenarkan dalam hati ucapan Hana. Iya sih bener, ini urusan Hana dan Haruto doang. Lagian nerima Haruto disaat gosip ini udah nyebar juga bukan hal yang baik. Paling bener sih Hana diem aja kaya sekarang.

Tapi disisi lain Yoonbin juga penasaran. Apa yang ngebuat Hana nolak Haruto? Secara Haruto itu good looking, famous, jago basket, ga bego-bego amat meskipun kadang crackhead, banyak yang bilang Haruto itu boyfriendable pula.

Tapi kenapa Hana nolak orang kaya Haruto?

"Lo kenapa nolak Haruto?" untung banget Jeno nanya gitu, Yoonbin jadi ga usah repot-repot nanya. Tinggal duduk manis sembari mendengarkan gosipan mereka.

"Kan gua bilang, gua belum mau pacaran lagi. Pacaran bikin gua ga bebas deket sama cowok, sedangkan sekarang gua deket sama banyak cowok."

"Iya sih, kalo cowoknya bajingan kek Guanlin lagi mah, lo pasti mager," Jeno menganggukkan kepalanya, mencoba mengerti konsep pikiran sodaranya itu.

Hana terkekeh geli. "Kenangan buruk sih, tapi sekarang gua sama Guan udah damai-damai aja sih. Meskipun kita jauhan," gadis itu menghela napasnya. "tapi sumpah gua belum mau pacaran lagi."

"Karena lo takut?" tanya Soobin.
Belum juga Hana menjawab, Junkyu udah memotongnya. "Atau karena ada cowok yang elo suka tapi belum nembak elo??"

"Enggak dua-duanya, gua emang enggak mau aja terikat hubungan mengandung perasaan," bilangnya sih gitu, tapi matanya diem-diem ngelirik Yoonbin.

Kaget sendiri malah pas tau Yoonbin lagi ngeliatin Hana juga. Haha, selucu itu.

Kenapa juga keduanya menyembunyikan perasaan masing-masing padahal punya rasa yang sama?

✨✨✨

Hana ga bisa nyerah gitu aja sama Haruto. Yah meskipun Hana nolak adik kelasnya itu, tapi Hana enggak mau berlama-lama perang dingin sama Haruto?

Minimalnya yaa Hana mau hubungannya dengan Haruto kembali membaik seperti hubungannya dengan Guanlin. Meskipun yah Hana yakin itu butuh waktu yang agak lama.

"Haruu, Harutoo, keluar dulu dong," sekarang Hana ada diluar, ngebawa satu kresek yang berisi 10 telor gukung karena dia tau Haruto suka tegul. Tadi aja Hana minta Jeno nemenin dia nyari tukang tegul biar dimaafin Haruto.

"Harutoo, gua tau elo di dalem," kata gadis itu frustrasi. "Haru keluar dulu dong, ini tegulnya nanti dingin."

Ga lama pintu terbuka, tapi bukan Haruto yang menghampiri Hana. Melainkan Hanbin.

"Eh kak Mbin, sore kak."

"Sore Na," kata kakak tirinya Haruto dengan ramah. "mau ketemu Haru ya?"

"Iya kak hehe. Harunya ada?" tanya Hana dengan sebaik mungkin, siapa tau Hanbin ngijinin dia ketemu adiknya itu.

"Ada, tapi dia nyuruh gua buat keluar karena katanya dia ga mau ketemu elo, Na," ucap Hanbin yang membuat raut wajah Hana menjadi sedih.

"Yah kenapa?"

Haduh Hana, rasanya Hanbin mau ngegas aja ngedenger respon Hana. UDAH TAU HARUTO LAGI PATAH HATI! PAKE NANYA LAGI, AELAH BODAT BODAT!

"Gimana ya Han, dia lagi patah hati, dia juga butuh waktu buat sembuh karena ini pertama kalinya dia ditolak cewek," kata Hanbin yang bikin rasa bersalah Hana makin besar.

"Duh Kak, gimana ya. Gua takut Haru ngambeknya berkepanjangan sama gua," ujar Hana. "gua ga mau hal itu terjadi."

"Kalo lo ga mau hal itu terjadi, kenapa elo nolak Haru Han?" tanya Hanbin yang bingung sama konsep pikirannya Hana. Sumpah bingung banget.

"Haru itu udah gua anggap adek sendiri, dan yah gua kaget aja dia nembak gua kemarin, gua ga ada rasa apapun sama dia," Hana lagi-lagi menundukan kepala.

Hanbin menghela napasnya, sulit emang kehidupan percintaan anak SMA. "Yaudah deh, elo tunggu aja dulu, semoga Haru marahnya enggak lama."

"Eum yaudah deh," Hana menganggukan kepalanya. Dia lantas menyodorkan kresek telor gulung pada Hanbin. "eung btw ini buat Haru, kalo Haru ga mau pun makan sama kak Hanbin aja."

Senyum Hanbin mendadak melebar, seneng dia dikasih telor gulung. Sering-sering lah adeknya marah sama Hana, biar Hana ngebujuknya pake telor gulung. "Siapp."

"Kalo gitu gua pulang dulu," Hana lantas pamit pulang sama Hanbin dan langsung masuk ke kamarnya.

Di kamar Hana masih ngeusahain ngespam chat ke Haruto, mulai dari ig, wa, sampe twt. Gila emang.

Meskipun udah malem, Hana enggak nyerah ngebujuk Haruto buat seenggaknya ngebalas chatnya.

Untung aja ga lama kemudian Haruto membalas chatnya.

Hana menatap layar ponselnya, "What the fuck?!" serunya kaget, ini baru pertama kalinya Hana diblokir temennya sendiri.

Jelas ini bikin Hana sedih juga. Emang sebesar itu dosa seorang Lee Hana sampai harus di blokir sama Haruto? Dia emang enggak mau pacaran, dia cuman mau temena. Apa yang salah, kenapa Haruto enggak mau ngerti?

Gadis itu rebahan lagi, sumpah sekarang Hana bingung harus ngapain. Karena ini beneran ga lucu. Persahabatan Hana dan Haruto lenyap gitu aja karena satu malam?

"Sumpah, Haruto kenapa sih?" Hana memandang ponselnya sekali lagi, tadi dia udah minta Hanbin supaya Haruto nge-unblock wanya, sayang aja belum centang biru sampe sekarang. Hanbin mungkin sibuk, atau emang enggak mau ikut campur.

Hana lantas tiduran di kasurnya sembari memikirkan kesalahannya pada Haruto serta penyelesaiannya. Hana emang udah biasa dimusuhi banyak cewek, tapi Hana enggak biasa dimusuhi orang terdekatnya.

Sialnya Haruto merupakan salah satu manusia yang dekat dengannya, mana tetanggaan. Gila sih, Hana ga bisa ngebayangin kalo dia sama Haruto masih perang dingin kek gini. Dia akan merasa sangat sedih kalo Hatuto terus-terusan begini padanya.

Kalo gini sih, harusnya kemarin dia nerima Haruto aja.

Makannya sampe jam 1 malam pun, Hana belum bisa tidur mikirin penyelesaian yang enggak kunjung selesai. Tiba-tiba saja ada notifikasi wa, dari Yoonbin.

Hana ga ngerti kenapa hari ini Yoonbin random banget?

Hana diam sembari mendengarkan podcast tersebut. Isinya awalnya membosankan, bahkan orang itu enggak tau mau ngomongin apa. Tapi ketika Hana hendak memberhentikan popcast tersebut, Hana malah merasa tertarik karena kalimat ini, "Kalian pernah ga, ngerasa sedih, ngerasa sedih banget, tapi kalo ditanya lagi kalian bingung, sebenernya apa yang buat sedih?"

Pada akhirnya Hana memutuskan untuk membuang waktunya untuk mendengarkan omongan orang bernama Rintik Sedu ini. Mengabaikan pesan Yoonbin yang sempat terbaca olehnya.

Dan pada akhirnya Hana bisa menarik kesimpulan. Orang sedih itu ga perlu apapun seperti lagu galau, pelukan, dan hal semacam itu. Orang sedih cuman butuh tau kalo dia enggak sendirian.

"Emang ya, Ha Yoonbin tuh tai banget," gumam Hana pelan, tapi dia enggak bisa menahan senyumnya.



Shshsh sial, kenapa tiba-tiba saja sekarang Hana membayangkan seorang Ha Yoonbin sedang tiduran di kasur sembari mendengarkan lagu yang sama dengannya, tidur berhadapan lalu tersenyum kepadanya sembari mengatakan, "Good night, Hanaa."

"ARGH ANYING OTAK GUA KENAPAAA?!" teriak Hana panik, ambyar sendiri sama kehaluannya. Astaga, kenapa sih Yoonbin hari ini?





✨✨✨

Sesuai janji, Chiro ga unpub ini kan? Wkwk.

Btw ayo nonton mv si Ben gais. Doain dia bisa masuk rising88 :" (ini harapan aku si biar si Ben ketemu teh Niki sama akang Rich Brian)

Tolong tunggu lanjutannya yaa ❤
Aku sayang kalian ❤
Maaf kalo kepanjangan, :""

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top