24

Dear Yoonbin, aku rindu.

Omong-omong masih ada yang baca kan?

✨✨✨

Jujur, Yoonbin enggak pernah masalah sama siapapun yang ngedeketin ibunya--selama itu bukan si brengsek tuan Lai yang pernah mengaku sebagai ayahnya, dan juga bukan orang yang kelak akan menyusahkan permata satu-satunya dihidup Yoonbin.

Demi Tuhan, Yoonbin enggak pernah masalah. Dia ga sejahat itu untuk melarang ibunya bersama lelaki lain. Selain anak, Yoonbin yakin Ibunya butuh sosok lelaki dewasa untuk hidupnya.

Orang bernama Kim Yean nampaknya tertarik kepada Bundanya Yoonbin sekalipun dihari pertama kunjungan Yoonbin tak henti-hentinya menatap lelaki itu dengan sinis.

Tapi sekarang Yoonbin melunak sih, soalnya tiap kesini Yean selalu membawa sesuatu yang bisa membuat ibunya tersenyum. Sesuatu yang enggak bisa selalu Yoonbin lakukan untuk ibunya.

Pembagian rangking kan ga tiap hari, toh cuman prestasi akademik begitu yang bisa Yoonbin persembahkan buat ibunya.

Yoonbin udah enggak sesinis itu sama Yean, meskipun ga lunak seenggaknya Yoonbin ga galak.

Tapi setelah tau Yean disini hanya karena tugasnya dan nanti mungkin nanti akan kembali ke kota asalnya, Yoonbin sedikit takut.

"Emang kenapa kalo cowok yang ngedeketin ibu lo?" tanya Hana setelah mengunyah makannya.

Hari ini untuk pertama kalinya Yoonbin bercerita soal masalahnya pada Hana--masalah yang sebenernya bukan masalah yang serius. Karena disini memang cuman Yoonbin yang bermasalah.

Sebenarnya juga, awalnya mereka ke basecamp Hana karena jamkos dan mau makan sambil nikmatin angin. Eh setelah ngobrol-ngobrol, Yoonbin malah curhat sama Hana--meskipun yah dia ga mau mengakui hal itu.

Mata sipit Yoonbin menatap Hana yang kini sedang menatapnya. Btw Yoonbin baru sadar, KOK JARAK MUKA MEREKA DEKET BEGINI SIH?!

Tapi bukannya mundur, Yoonbin malah nelen ludahnya. Hana jelas nanya, "Bin? Haloo? Lo ini kenapa sih? Kok tiba-tiba bengong? Perlu gua rukyah?"

"Enggak," Yoonbin buru-buru menggelengkan kepalanya, Hana enggak sadar kalo Yoonbin sedari tadi memperlihatkan wajahnya kan? Semoga Hana enggak sadar, kalo sadar mampus lah Yoonbin. "cuman tiba-tiba kepikiran basket."

"Tiga hari lagi ya," ucap Hana pelan. Yoonbin ngangguk, jujur ada rasa takut di dirinya kalau mengingat pertandingan basket itu--meskipun tadi awaknya dia menggunakan basket hanya untuk beralibi.

Tapi tetap, jauh dilubuk hatinya, Yoonbin takut dia jauh lebih buruk dari Soobin. Yoonbin takut dia mengecewakan gadis yang duduk disampingnya ini. Soalnya seinget Yoonbin pertandingan basket ini skalanya cukup besar, bukan basket antar sekolah saja. "Iya tiga hari lagi, dan gua tiba-tiba kepikiran."

"Yaudah ga usah terlalu banyak mikir, ntarnya gila," kata Hana setengah terkekeh, gadis itu lalu tersenyum lebar, Yoonbin sampai terpaku.

Jujur saja, dulu Yoonbin sebal melihat Hana tersenyum lebar. Kesannya caper. Tapi entah kenapa sekarang sebal itu tergantikan oleh rasa candu, Yoonbin juga merasa bibirnya mulau tertular senyumnya Hana. Tapi Yoonbin harus menahannya.

Gengsi dong kalo dia ikutan senyum juga, padahal Hana lagi ga ngelawak. Hana ngelawak pun kadang Yoonbin gengsi buat senyum.

Sejak pindah kesini, Yoonbin selalu menahan dirinya untuk tersenyum, karena dia merasa dirinya enggak pantas untuk melakukan itu, Yoonbin cuman anak yang enggak diharapkan.

Tapi Hana selalu meyakinkannya, Hana malah banyak mengajak Yoonbin agar tersenyum--meskipun dengan hal-hal receh.

Yang penting Yoonbin senyum, kata Hana sih gitu, soalnya buat Hana senyum Yoonbin tuh candu. Padahal buat Yoonbin, ketika Hana tersenyum, dia juga akan ikut tertular dan tersenyum.

Ini Yoonbin enggak senyum karena menahannya saja, dan diam-diam Yoonbin berharap Hana memaksanya untuk tersenyum lagi.

"Btw tadi," Hana menggantungkan ucapannya, dia menatap Yoonbin lagi. "pertanyaan gua belum elo jawab."

"Pertanyaan yang mana?" yeu ini anak pura-pura bego.

"Yang, emang kenapa kalo cowok yang ngedeketin ibu lo?" ucap Hana. "soalnya dari cerita elo yang gua tangkap elo enggak suka hal itu."

"Bukan enggak suka Han," balas Yoonbin. "gua cuman takut."

"Takut kenapa?" tanya Hana bingung. Hana diem, mikirin semua kemungkinan kenapa temannya ini takut. "aah jangan-jangan elo incest?! ASTAGFIRULLAH YOONBIN LO GA BOLEH GI--aw jancok!"

Yoonbin ngejitak kepala Hana, refleks sih, soalnya dia kaget Hana malah mikir dia incest. "Otak elo kotor amat sih, ya enggak lah!" lelaki itu lantas mengusap kepala Hana. Menatap gadis itu khawatir. "em btw sakit?"

Ditatap begitu, Hana malah semakin menjadi. "Argh kayanya gua geger otak, oemji," Hana memegang kepalanya dengan gerakan yang dirasa Yoonbin sangatlah alay.

Yoonbin sweatdrop jelas. "Alay lo."

"Ih tapi beneran."

"Kalo beneran geger otak, mau?"

"Amit-amit jabang bagong," Hana mengetukan tangannya ke kepala berulang kali lalu ke lantai. "jangan sampe dah."

"Makannya jangan ngomong sembarangan dah," ucap Yoonbin. "ntar dijabah Tuhan."

"Iya sih," Hana menghela napasnya. "terus elo kenapa takut kalo ibu elo sama cowok? Lo takut cowok itu ga bisa nerima ibu elo?"

"Itu juga, tapi bukan itu sih," lelaki itu menghela napasnya. "cowok yang ngedeketin Bunda tuh tinggal disini cuman karena rantauan, gua takut suatu saat dia pindah ke tempat asalnya."

"Ya kalo pun dia pindah ke tempat asalnya, lo juga pasti diajak lah. Lo sama bunda elo kan satu paket Bin," kata Hana.

"Iya dan itu masalahnya."

"Kayanya itu bukan masalah deh."

"Itu masalah buat gua Han, soalnya ga mau pindah dari sini," ucap Yoonbin lalu menatap Hana yang sedang bingung.

"Kenapa ga mau pindah?"

"Karena, ada sesuatu yang bikin gua ga mau pindah dari sini. Gua udah terlanjur dibuat nyaman oleh hal itu. Bahkan hal itu sukses ngebaliin gua yang dulu."

Hana masih menatap Yoonbin bingung, otaknya berpikir; hal yang Yoonbin sebut pasti bukan lah benda. "Hal yang bikin elo nyaman itu orang?"

"Eung," shit kenapa Yoonbin berkata sampai sejauh ini pada Hana, Yoonbin kira Hana sebego itu sampe nyangka dia enggak akan ngeh kalo sesuatu yang Yoonbin maksud adalah orang.

Tepatnya orang bernama Lee Hana.

"ituu--"

"YOO MAMENNN, KEMBALI LAGI KE MAI YUTUB CENELL!" teriakan nyaring Haruto sukses membuat Hana dan Yoonbin menolehkan kepala, menatap si tiang jangkung yang kayanya mau jadi Haruto Geledek. "eh ada orang, Haru kira kosong."

Haruto sebenarnya senang ketika kesini dia menemukan Hana, tapi kenapa sih ada Yoonbin juga?!

ANJIR TU DUA MANUSIA AUTO JADI PAKET HEMAT APA GIMANA SIH?! BARENG MULU ANJIR.

Rasa-rasanya Haruto pengen misahin.

Eh enggak, dia bahkan udah duduk ditengah Hana dan Yoonbin.

"Kak Hana lagi apa?" tanya Haruto setelah mematikan ponselnya. Ga jadi deh dia nyoba ngebuat vlognya.

"Tadi abis makan sama Yoonbin," Hana nyubit pipi Haruto. "sapa juga kali Yoonbinnya."

"Ih ga mau, Haru kan bukan maho."

"Sumpah ya Haru, kamu tuh kek rucika. Gobloknya mengalir sampe jauhh."

"Ih kak Hana mah jahattt."

Haruto manyun so imut, duh sumpah Yoonbin kepengen nampol jadinya. Kenapa sih tu anak pake kesini segala?!

Yoonbin ga masalah sebenernya Hana deketan sama cowok manapun. Tapi kalo sama Haruto, itu rasanya beda kasus. Karena Yoonbin tau, Haruto menyukai Hana--atau mungkin mencintainya?

Oh shit, Yoonbin merasa takut sekarang. Kenapa ketika dia mulai menyadari perasaan terhadap Hana, saingannya harus seberat Haruto sih? Mana Haruto ganteng, anak holkay pula.

Yoonbin merasa kalah, mana Hana sama Haruto akrab banget?

Apa emang pantasnya Yoonbin nyerah aja?

"Gua ke kelas dulu," Yoonbin mengambil kotak makannya, tanpa munggu balasan Hana dia langsung pergi meninggalkan Hana dan Haruto.

Hana tadinya mau minta bareng, tapi Haruto malah nahan tangan dia dengan dalih, "Kak, bantuin aku ngevlog yuu, katanya uang dari YouTube gede."

Yaudah lah ya, toh Yoonbin terlanjur pergi juga. Mungkin Yoonbin emang lagi ada urusan.

"Oke ayo."



✨✨

Hana tau followers di ig Haruto banyak banget, katanya sih ga beli yaudah lah Hana percaya aja.

Tapi emang sebelum kenal Hana, Haruto udah sefamous itu. Maklum dulunya anak tiktok, jadi followersnya pindah ke ig.

Untungnya sih, Haruto jadi dapet endorse. Meskipun ga sering karena dia sibuk sekolah.

Tapi beberapa followers Haruto menyarankan Haruto untuk ngevlog, padahal modus aja biar bisa liat orang ganteng lebih dari 1 menit.

Karena Hana emang anaknya baik, dia ngebantu Haruto ngevlog karena ternyata jam kosnya berlanjut. Awalnya sih Hana enggak nyaranin Haruto ngevlog, soalnya berasa youtuber alay. Tapi Haruto kekeuh mau nyoba.

Yaudah lah ya, Hana mah bantu aja. Jadi topik ngevlog Haruto kali ini adalah ketika jamkos--karena emang jam kosnya satu sekolahan, guru-guru lagi rapat.

"Halo guys, kenalin nama gua Watanabe Haruto ... Inget ya Haruto, bukan Naruto, apalagi Boruto. Jauh anjir kok jadi Boruto. Yah pokoknya nama gua Haruto and welcome to my youtube chanel yeyy!"

Hana ketawa ngeliat kehebohan Haruto ketika awal video terputar, anak ini suaranya doang yang kaya bapak-bapak, tapi kelakuan masih bocah. "Btw guys, ini vlog pertama gua. So maap ya kalo jelek karena ini cuman direkam pake hp yang memorinya gua kosongin dulu."

"Hahaha anjir," Hana nepuk Haruto yang lagi nontonin videonya sendiri yang habis diedit pake kinemaster pro--yang sebenernya hasil colongan dari google. "lo jujur amat sih di video itu!"

"Ga apa-apa, jujur kan baik," Haruto ketawa, dia melanjutkan menonton videonya. Tapi tetep nontonnya sambil ngerangkul tubuh Hana, sedangkan Hana senderan di depan Haruto, tepatnya di dada bidang Haruto.

"Di vlog pertama ini Haru ga sendiri lohh, Haru ditemenin sama kak Hanaa," di video Haruto mengarahkan kameranya pada Hana, sedangkan Hana cuman dadah-dadah dengan wajah memerah.

"Ih guanya jelek, kek shy-shy kambing," protes Hana, padahal muka sendiri.

Haruto ketawa, tangannya mengusap rambut Hana dengan lembut. "Ga jelek kokk Kakk, astaga kak Hana kapan jelek sih?"

"Ini buktinya jelek."

"Enggak ih, denger yaa, dimata aku kak Hana tuh manusia paling cantik!" seru Haruto dengan menggebu. Ya maklum, bucin.

Hana dan Haruto menonton video tersebut sampai tamat. Video iseng berdurasi 12 menit yang sebenernya isinya ga berfaedah. Ya apa faedahnya coba orang isi video itu dua anak manusia cuman ngerekam seisi kelas yang ga ada guru, terus stan up komedi dadakan, dan berakhir dengan kegiatan menggangu anak orang.

Bosen dikelas, mereka lari ke kantin dan bikin konser roleplayer dadakan bareng Hyunjin. Dengan posisi Haruto sebagai Rich Brian kw, Hyunjin sebagai Joji kw, Hana sebagau Niki kw.

Tapi nyanyinya mundur alon-alon, setan apa yang merasukimu, dan lagu-lagu yang sebenernya bukan anak risingg 88 banged.

Cuman tetep seru kok, buktinya Hana dan Haruto sangat enjoy dengan video yang udah di upload ke chanel Haruto beberapa menit yang lalu itu. Ketika orang menontonnya pun mereka ketawa.

Kebanyakan sih ketawa, yang enggak ketawa mah cuman Yoonbin.

Mukanya malah auto suram pas Hana nunjukin video tersebut, Yoonbin malah bilang dengan ketus, "Kalian kurang kerjaan banget sih bikin gituan. Bikin lucu kaga."

Bikin cemburu iya.
Duh pengen banget rasanya Somi nyaut begitu pas Yoonbin ngetusin Hana. Tapi nanti malah di delikin Yoonbin.

Jadinya Somi diem aja dah, ga banyak julid.

"Kak Han, banyak yang bilang kak Hana cantik kok," lapor Haruto pada Hana ketika memantau komentar di youtubenya yang udah berdatangan. Sekarang sebelum latihan basket, Hana dan Haruto jajan mie ayam dulu kaya biasa.

"Pasti lo yang maksa mereka buat ngomen gitu," tuduh Hana sembari menunjuk Haruto dengan sumpitnya. "hayoo, ngaku anda."

"Ga atuh anjir," Haruto mendengus sebal. "nuduh mulu pikirannya tuh."

"Hahah iya atuh maaf, ututu ga usah cemberut gitu ah," Hana nyubitin pipi Haruto, bikin telinga si Jepang merah dan jantungjya hampir copot. Mana jarak mereka deket.

Haruto baper, tapi disaat yang sama Haruto juga inget kalo Hana enggak deket cuman sama dia doang. Hana deket sama banyak cowok dan itu bikin Haruto sedikit takut.

Haruto takut Hana menyukai orang lain.

"Kak Han."

"Yaa?"

Haruto mau nanya tentang cowok yang Hana suka, tapi dia takut cowok yang Hana suka jauh kriterianya dari Haruto, atau malah bukan Haruto. Jadi Haruto cuman bisa nyengir. "Haha enggak."

"Eh anjay," Hana mendengus. "gua kira apaan."

"Em kalo Haru bisa nyetak tiga skor di pertandingan nanti, Haru boleh minta sesuatu dari kak Hana?" tanya Haruto tiba-tiba.

"Asal ga minta harta, tahta, dan Korea mah sih boleh aja," kata Hana bercanda. "emang lo mau minta apa kalo bisa nyetak skor?"

"Hmm apa ya ..."

Haruto berpikir sebentar. Boleh ga sih Haruto minta Hana dari pacarnya aja? Itu bukan harta, tahta, dan Korea kan? Berati Hana akan menyanggupinya kan?

✨✨✨

Tunggu chapter selanjutnya yaa

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top