15
Jangan lupa votementnya yaaaa
Siders?
🍭🍭🍭
Yoonbin menyipitkan matanya lalu mengucek kedua matanya dengan kedua tangan. Lelaki bermarga Ha itu menatap yang ada didepannya dengan tak percaya.
Sumpah! Ini pemandangan yang enggak seharusnya ada!
Hana itu sering telat, Yoonbin tau sekali kebiasaan Hana yang datang 5 menit sebelum bel literasi berbunyi. Tapi sekarang, Hana lagi duduk dimejanya sembari menyantap bento.
"Tumben," ucap Yoonbin ketika menaruh tasnya dan duduk disamping Hana. Mata sipitnya tak henti-hentinya menatap Hana heran.
Hana menolehkan kepalanya, sedikit terbatuk ketika tau-tau Yoonbin sudah duduk disampingnya dengan rambut basah. "Eh Yoonbin," seperti biasa Hana akan menunjukkan senyum lebarnya.
"Tumben elo udah dateng," kata Yoonbin dengan sedatar mungkin. "gua ga penasaran ya, gua cuman ngerasa aneh aja, lo dateng sepagi ini."
Dasar.
"Tadi gua dianterin Papanya Haru, makannya datengnya pagi," kata Hana menjelaskan. Setelah itu dia memakan bentonya kembali.
Yoonbin terdiam sebentar. Hana diantar Papanya Haruto? "Berarti sama Harutonya juga?"
"Iya lah anjir, ya kali duaan doang sama Bapaknya. Dikira gua sugar baby apa," balas Hana sambil ketawa. "lagian ada ibunya Haruto juga, dia juga ngasihin bento ini buat gua."
Lah, kok gini? Yoonbin kira kedekatan Hana dan Haruto hanya sebatas teman, tapi setelah mendengar ucapan Hana barusan kayanya hubungan mereka lebih dari itu. Maksudnya Hana udah kenal sama keluarganya Haruto, sampe dianterin ke sekolah pula.
Asli itu cuman temen?
"Kok bisa?"
Hana nolehin kepalanya bingung, 'kenapa Yoonbin jadi banyak nanya?'
Sebenernya bagus sih kalo Yoonbin banyak nanya, dia jadi lebih terbuka, meskipun cuman sama Hana. Tapi yah, ini aneh. KENAPA CUMAN SAMA HANA?!
"Soalnya kemarin kak Taeyong sama gua nganterin Haruto pulang. Terus hari ini karena Kak Taeyong masuk siang, gua ngikut mobilnya keluarga Haruto. Lagian Ibu gua sama Ibunya Haruto satu geng arisan, terus rumah gua sama Haruto deketan. Jadi yah bareng."
Yoonbin ngangguk ngedenger penjelasan Hana. Setelah mencernanya, dia merasa ada suara 'ninu ninu' terngiang dikepala. Ternyata Haruto sedeket itu sama Hana, kayanya tinggal ngomong suka aja, hubungan Hana dan Haruto bakalan lebih dari temen.
Yoonbin ngeliat ke arah Hana sekali lagi, untung aja tu anak lagi makan, jadi ga sadar kalo diliatin.
Pas sadar pun, Hana cuman bilang, "Mau?" iya Hana nawarin Yoonbin bento.
Yoonbin jelas nolak. Ia memutar matanya. "No."
"Oh yaudah. Gua kira lu lapar soalnya mukanya gitu."
"Gitu kenapa?"
"Galak."
"Dari dulu juga gini."
"Masa sih."
"Iya."
"Senyum dong."
Yang disuruh senyum malah menatap Hana tajam. "Gabisa," kata Yoonbin ketus.
Hana memiringkan kepalanya dan bertanya, "Kenapa?"
"Ya ga bisa."
"Pasti ada alasannya, kenapa coba ga bisa?" Hana kini menatap mata Yoonbin.
Keduanya hanya bertatapan dua detik, itu karena Yoonbin keburu memalingkan wajahnya. Dia enggak mau menatap manik coklat Hana lebih dari tiga detik.
Yoonbin takut gila.
"Ga bisa karena gua ga punya alasan buat senyum," jawab Yoonbin pada akhirnya, dengan harapan Hana enggak akan banyak nanya lagi.
"Kalo gitu, jadiin gua alesan gua elu senyum," ucap Hana sembari senyum lebar. "gimana Bin?"
"Emang lo bisa apa?" tanya Yoonbin dengan nada menantang. Lagian cewek bego kaya Hana mah bisa apa atuh?
"Bisa bikin elu jatuh cinta."
Yoonbin melotot kaget mendengar jawaban Hana. Tapi dua detik kemudian Hana malah ketawa ngakak. "AHAHAH APASIH, KENAPA GUA YANG NGEGOMBALIN ELO BAZENG?!"
"Gila ih," cibir Yoonbin. Padahal tadi juga dia hampir gila. Suka ga ngaca emang.
"Iya gila soalnya gua belum pernah liat elu senyum," ucap Hana. "makannya senyum biar gua ga gila."
"Mending elo gila aja sana."
"JAHATT!"
Yoonbin sebisa mungkin nahan diri buat enggak ketawa karena melihat Hana pout.
🍭
Jeno pusing bukan main, ini anak kelasnya banyak permintaan banget. Setelah kemarin minta jam kelas dicepetin biar bisa nipu Pak Ghun, terus minta spidol warna-warni biar ga bosen, sekarang anak kelas minta sistem duduk diubah.
"Udah lah Jen, lagian kita udah akrab satu sama lain. Kenapa sih harus diacak terus?" itu kata-kata Keita yang bikin Jeno mikir.
Iya juga sih. Rasanya dua bulan kebelakang cukup untuk mengakrabkan diri. Jeno juga mager sih duduk sama cewek, apalagi kalo ceweknya banyak bacot kaya Somi--yang kalo guru salah ngomong aja diomongin.
Akhirnya di jam kosong ini Jeno dan Junkyu mengajak anak kelas mipa 3 untuk diskusi. Sesuai dugaan, banyak anak yang ga mau duduk sesuai undian tiap minggu, bahkan hampir semua. Mereka pengen duduk dengan orang yang mereka inginkan, bukan karena kertas undian tiap hari senin.
Karena mereka menghindari Yoonbin.
Ya gimana, duduk sama Yoonbin berasa duduk sama tembok. Ngomong seperlunya, itu pun cuman ya dan tidak. Berasa eatbulaga. Mana ga biasa diajak bercanda. Sekalinya ngerespon cuman "Hah?" gitu aja terus berulang, kek tukang keong, hah hah-an mulu.
Junkyu juga awalnya setuju, tapi dia inget Yoonbin. Kasian masa Yoonbin harus terkucilkan dan duduk sendiri lagi seperti kelas 10?
Bukannya Junkyu ga mau duduk sama Yoonbin, tapi gimana ya Junkyu juga pengen duduk sama orang yang bikin dia nyaman, bukan orang yang bikin dia berasa duduk sendirian.
Meskipun ganteng, kalo punya kepribadian dingin dan anti sosial, enggak ada yang mau duduk sama Yoonbin. Terbukti saat diskusi Yoonbin duduk sendiri, tidak ada siapapun disampingnya sebagai simulasi.
Hana? Tau kan ga usah ngarepin dia kalo jam kosong begini. Hana bakal ngilang kaya Jin.
Namun sampai jam istirahat tiba, Junkyu meminta Jeno jangan memutuskan apapun. Junkyu ga mau Yoonbin terasingkan, tapi Junkyu juga ga mau cape-cape berusaha mendekatinya.
"Apa Yoonbin duduk sama Hana aja?" tanya Junkyu pada Jeno yang lagi nyemilin combro.
Jeno lantas menelan makanannya, sebelum akhirnya memberikan pertanyaan sebagai jawaban. "Emang Hana mau?"
"Bukannya Hana suka sama Yoonbin?"
"Suka dari Hongkong anjir," Jeno hampir tersedak. Patnernya mikir begitu, sama kaya dia pas awal sebelum Hana menjelaskan. "si Hana mah cuman rada sinting doang. Makannya begitu. Aslinya dia ga suka Yoonbin kok. Wong Yoonbin jauh dari tipenya."
Dan Junkyu percaya, toh emang iya.
"Tapi gimana ya Jen, orang yang kayanya ga begitu masalah duduk sama Yoonbin itu cuman Hana," kata Junkyu. "sisanya elu tau lah. Toh soal Yoonbin yang dingin udah nyebae satu sekolah."
"Iya sih tu anak pake gagayaan dingin, padahal gantengan juga gua," kata Jeno dengan percaya dirinya, jelas Junkyu nampol mukanya Jeno. "Pede sia."
"Terus gimana?"
Junkyu menggelengkan kepalanya, bingung juga. Aduh kenapa juga di kelasnya ada modelan Yoonbin coba? Bikin ga enakan aja.
🍭
Hana menyeruput Chatimenya dengan wajah datar, didepannya udah ada Somi yang lagi cekikkan kek orang gila.
Tau guru rapat sampai pulang sekolah, Somi ngajak Hana bolos. Bolosnya kek chatime coba.
"Nah sekarang ceritain hubungan elu sama Yoonbin."
Hana memasang wajah sepet. Jujur dia mah seneng-seneng aja bolos gini, wong ga ada tugas, yang ga bikin seneng tuh pas udah ditanya gini. "Gua ga ada apa-apa sama Yoonbin."
Tapi Somi ga percaya. Siapa juga yang bisa percaya kalo Somi liat sendiri perhatian yang diberikan Yoonbin pada Hana.
"Han lu tau kan Yoonbin tuh dinginn sama orang lain. Bahkan auto hening humannya. Tapi kemarin dia ngomong duluan sama elo, catet, NGOMONG DULUAN!" kata Somi heboh. "bahkan dia repot-repot nganterin elo kan?"
Hana ga bisa ngomong, iya itu bener, tapi tetep, "Gua ga ada hubungan apa-apa sama Yoonbin."
"Ga ada atau belum?"
"Ya ga tau."
"Adududu kok kalian bikin gemash sih," Somi nyubit pipi empuk Hana. "sumpah ya Han, lu sama Yoonbin tuh kek cerita wepet cold boy and bobrok girl."
"Yaya serah."
Hana lama-lama cape sama Somi. Jadi dia iyain aja lah ucapan Somi, berharap Somi segera mengganti topik.
"Eh Han, katanya tempat duduk dikelas ga akan diundi lagi siah," kata Somi sembari ngeliat grup chatnya.
"Bagus lah."
"Terus digrup kelas lagi ada pendataan mau duduk sama siapanya."
"Yaudah tulis nama gua sama elu Som."
"Ga bisa Han."
Hana masang wajah bingung. "Kok ga bisa?"
"Yoonbin udah nulis nama elo duluan anjir."
"Oh, yaud--HAAH?! YOONBIN?!" Hana langsung merebut ponselnya Somi. Dia ga percaya ucapan Somi. Tapi setelah liat grup chatnya, Yoonbin beneran ngomen postingan grup line, dan nama Hana ditulis disebelah namanya Yoonbin.
Hana ga tau musti seneng apa nangis?
🍭
Yoonbin ga ngerti sama dirinya sendiri. Dulu dia enggak suka banget sama Hana. Tapi tadi dia nulis Hana sebagai teman sebangkunya, tanpa persetujuan Hana, tanpa berpikir panjang.
Setelah tiga jam, Yoonbin baru menyadari itu adalah kesalahan.
Padahal Yoonbin sudah berkata pada dirinya sendiri bahwa kebodohannya cukup sampai ketika dia mengantar Hana ke sekolah. Tapi dia mengulanginya.
"Bodoh."
Yoonbin menatap langit-langit kamarnya dengan sendu. Terpikir bagaimana jika seandainya Hana tidak setuju?
"Apa Hana bakal ngejauh lagi?" monolog Yoonbin. Namun diam-diam Yoonbin berharap itu tidak terjadi.
Yoonbin ingin menjadi teman Hana juga.
Tangannya kembali meraih ponselnya yang sudah tiga jam tak tersentuh. Tadi Yoonbin main game sih, pengennya pikirannya teralihkan tapi ga bisa. Bener aja Hana udah ngechat dia.
Lee Hana:
| Bin
| Bin
| Bin
| Bintitan
| Eh salah
| Bin
| Ha Yoonbin
| ASSALAMUALAIKUM YA AHLI KUBUR.
| BALES ATAU MATI
| EH GA ON
| TOLOL SI HANA
| YODAH BALES KALO UDAH ON YAA
Tanpa Yoonbin sadari, dia terkekeh pelan ketika membaca rentetan pesan dari Hana. Sebelum akhirnya mengetikan balasan, meskipun hanya tanda tanya.
?|
Lee Hana:
| Gua mau nanya
| To the point aja deh
| Emang elu ga apa-apa duduk sama gua?
| Tau sendiri kan gua kek gimana
Ya|
Toh gw yg nulis|
Hrsnya gw yg nanya gt|
Lu gpp ddk sm gw? |
| Ga masalah sih gua mah
| Toh Somi dah sama Daehwi
| Jeno sama Renjun
| Gua nanya takutnya hp elo dibajak
Ga lah|
Dbjk siapa coba? |
temen gw kan cuman elu (delete)
🍭🍭🍭
T
bc
Halooo, Chiro back setelah kemarin ngeunpub work inii. Ada yang beda? Iya, ga ada judul setiap partnya.
Chiro hapus sih, soalnya kalo ga dihapus suka bingung sendiri nyari judul yang pas sama isi part.
Oh iya, karena lagi ada masalah di YG ent, aku harap kalian masih nungguin treasure 13. Plis tunggu anak-anak t13 sebentar lagi kawann 😘
Tolong tunggu kelanjutannya dan tetap sayangi Ha Yoonbin
Need 100 vote to unlock next part
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top