13

🍭🍭🍭

Yoonbin tau Hana itu baik, malah mungkin berpikiran terlalu baik.

Ayo lah, orang goblok mana yang mau cape-cape buat bikin seorang Ha Yoonbin tersenyum.

Sampe bikin Yoonbin kadang suka heran sendiri, kenapa ada orang kaya Hana?

Awalnya sih Yoonbin sempat geer, ngerasa perhatian Hana cuman buat dia.

Sayang aja, kenyataannya ga gitu.

"Astaga Haruto lo tuh kenapa sih?"

Yoonbin bisa ngeliat betapa paniknya Hana pas Haruto jatoh yang mengakibatkan kakinya masuk ke lobang yang ada diantara ruang guru dan lapangan upacara. Tanpa basa-basi Hana langsung lari dan nolong Haruto. Dia ngebawa Haruto ke pinggir lapangan upacara.

Tapi bukannya reaksi itu agak lebay? Yoonbin pikir Haruto ga apa-apa tuh, cuman kakinya masuk ke lobang.

Jadi kesel kan Yoonbin.
Yoonbin dan Hana yang tadinya mau ngerjain tugas bahasa inggris harus kejeda dulu.

'Tiang sialan.' misuh Yoonbin dalam hatinya.

Hana memegang lutut Haruto, membuat Haruto harus meringgis. "Anjir! Sakit kak."

"Ya maaf," ucap Hana lalu menyibak celana basket yang dipake Haruto--soalnya celana basket yang dipake Haruto panjangnya dibawah lutut lebih sejengkal, dengan disibaknya celana tersebut otomatis paha putih mulusnya Haruto keliatan.

Padahal Hana mau ngeliat lukanya Haruto aja. Tapi kayanya banyak yang salah mengartikan itu. Maklum sekolah masih ramai, masih penuh dengan para penjulid ulung.

Ah enggak, bukan cuman penjulid doang, Yoonbin aja salah mengartikan tindakan Hana itu pada awalnya.

Paha putih Haruto yang keliatan bikin napsu sih, gimana Hana ga dicap melakukan pelecehan seksual coba? :(

"Lecet gini jir," ucap Hana setelah melihat kaki kanan Haruto. Mungkin karena jatohnya ke lubang membuat sebelah kaki Haruto mengalami lecet karena bergesekan dengan bagian yang tajam.

"Iya lah namanya juga jatoh ke lobang," balas Haruto sembari mempoutkan bibirnya. "perih jir."

"Yang ini doang? Yang kiri perih ga?" tanya Hana.

Sebelum menjawab Haruto mengangkat celananya dulu, agar Hana bisa ngeliat luka di kaki kirinya. "Enggak sih. Cuman sakit aja," ucap Haruto yang dilanjutkan didalam hati, 'apalagi pas liat kak Han sama kak Yoonbin jalan berduaan.'

Hana ngangguk, sedangkan Yoonbin cuman ngetuk-ngetukin sepatunya, tangannya bersedekap, matanya menatap Haruto dengan kesal. 'Caper banget sih si bangsat tiang ini.'

"Yaudah ke uks deh lo, minta betadine," saran Hana. "kayanya ada yang jaga soalnya eskul pmr hari ini juga."

"Temeninn," rengek Haruto dengan nada manja.

Hana jadi gemes sendiri, plis lah Haruto itu badannya badag, mukanya tengil, suaranya berat. DAN PAS DIA NGERENGEK JATOHNYA KEK BANCI ASTAGAA, KAN GELY! GELY PAKE Y!

"Ih gua buru-buru, Haruto."

Haruto lagi-lagi mempoutkan bibirnya, "Buru-buru kemana sih? Mau kencan?" tanyanya sinis. "lagian emang kak Han ga bakal latihan basket gitu? Turnamen basketnya sebulan lagi loh."

"Enggak jir, siapa yang kencan?" Hana mengusap rambutnya Haruto.
Yoonbin ngipasin mukanya pake tangan

"Kak Han sama orang itu," Haruto nunjuk Yoonbin. Pas ditunjuk tatapan Yoonbin malah menjadi dingin.

"Enggak kok. Gua ga kencan sama Yoonbin, orang mau kerja kelompok yeu."

Iya sih bener, cuman mau kerkom. Tapi kenapa rasanya sakit ya pas denger itu? Lagian kenapa Yoonbin berpikir Hana akan mengatakan mau berkencan dengannya?

"Oh syukur deh." Haruto menghela napas lega.

Yoonbin sampe harus memelototi Haruto sekali lagi. Sumpah ya, ini Haruto keliatan banget ngajak ributnya.

"Terus kak Han ga akan latihan?"

"Nanti abis kerja kelompok gua kesini lagi kok," balas Hana nepukin rambut Haruto lagi. "latihan sampe jam 8 malem kan?"

"Iya," balas Haruto sembari tersenyum senang, dia merasa menang karena perhatian yang Hana berikan.

"Yaudah deh, ayo ke uks dulu, gua anter," Hana menarik tangan Haruto, bermaksud menyuruhnya bangun tapi setelah Haruto berdiri Yoonbin malah berinisaitif buat ngerangkul Haruto.

Pas ditanya kenapa ini lah jawaban menyebalkan Yoonbin.
"Jangan geer. Gua ngelakuin ini biar 'temen' lo cepet di urus, terus tugas kita cepet selesai."

Padahal Yoonbin ga mau ngeliat Hana ngerangkul Haruto.

🍭

Sebenernya Hana ga punya niatan ke rumah Yoonbin hari ini, cuman karena hari ini yang Hana tau banyak kegiatan eskul. Pasti akan menimbulkan fitnah kalo ngerjain tugas berdua doang sama Yoonbin.

Tapi da gimana? Tugasnya emang disuruh membacakan berita secara berpasangan dalam bahasa inggris.

Sebetulnya tugasnya gampang, berita doang mah tinggal cari di mbah gugel.

Sayang aja Pak Eric Nam orangnya rumit. Dia inginnya muridnya membacakan berita dengan maksimal, seperti parodi, jadi harus mempersiapkan konsep sematang mungkin. Belum lagi naskah beritanya harus dibuat sendiri berdasarian fakta yang ada, ga boleh nyolong dari gugel.

Makannya Hana dan Yoonbin ga bisa cuman kerja kelompok di sekolah.

Kalau ditanya kenapa ga di rumah Hana karena sore ini kebetulan komplotan Ibu-Ibu arisan lagi kumpul, Taeyong malah nyuruh Hana buat jangan pulang dulu soalnya obrolan ibu-ibu arisan bisa bikin muak.

Dan kalo Hana bawa Yoonbin pasti cowok itu bakal dituduh sebagai pacarnya Hana.

Padahal mah boro-boro pacar, segini aja udah uyuhan Yoonbin mau sekelompok sama Hana.

Bukan prihal ga ada yang mau sekelompok sama Hana sih, cuman Hana beneran lupa soal tugas Pak Eric. Mungkin kalo Yoonbin ga ngingetin Hana bakal plenga-plengo nanti karena melupakan tugas praktek itu.

"Gua mandi dulu, lu bikin naskah ya," kata Yoonbin pada Hana setrlah sampai di rumah Yoonbin.

Hana cuman ngangguk canggung terus lanjut ngetik. Membiarkan Yoonbin pergi mandi.

Awalnya Hana pikir rumah Yoonbin ramai, minimal ada kedua orangtuanya. Tapi ternyata rumah Yoonbin sepi, dan Yoonbin ga bilang sama sekali tentang hal itu.

Rumah sederhana yang terletak di distrik mawar itu beneran sepi, ngebuat Hana jadi pengen cepet-cepet nyelesain naskah buat beritanya. Abisnya ya takut aja duaan sama cowok di tempat sepi.

Mana lagi kalo diliat kayanya tetangga Yoonbin ibu-ibu penjulit semua. Tadi juga pas Hana dan Yoonbin jalan menuju ke rumah diomonginnya ga enak.

Masa ada yang bilang, "Liat itu anak haram mau melakukan sesuatu yang haram."

Astaga. YA KALI ANJIR, HANA MERASA HINA!

"Udah?"

Karena Yoonbin tiba-tiba muncul dibelakang Hana. Hana jadi kaget sendiri. "Astaga!"

Mana lagi pas Hana noleh, mukanya Yoonbin deket banget sama Hana. Kagetnya kan jadi double!

Hadu mana rambutnya Yoonbin masih keliatan basah. Hana baru sadar sesuatu, 'Kok Yoonbin ganteng?'

"Anjir lo ngagetin aja, cepet amat mandinya."

"Iya lah cepet gua mandi, bukan semedi."

"Iya sih."

Yoonbin lalu duduk disamping Hana, membaca teks berita dan pembagiannya yang sudah Hana buat. "Btw ini udah hampir kelar teksnya. Coba benerin translatetannya, soalnya ini manual."

Yoonbin meraih laptop miliknya, dia melanjutkan kegiatan membacanya. Ternyata Hana cepet juga kalo buat hal beginian.

"Udah lumayan. Nanti gua benerin," kata Yoonbin. "ini kita beneran jadi ngangkat kasus pembunuhan sebagai berita?"

"Ya emang kenapa?"

Sebenernya tadi di angkot Hana dan Yoonbin udah mikirin temanya, Hana emang nyaranin tentang pembunuhan soalnya muka Yoonbin mah kaku. Ga mungkin banget ngambil kasus yang mengharuskan mereka terlihat exited.

Yoonbin lantas natap Hana. "Emang kam--eh--elo bisa? Maksudnya lo ga akan ketawa?"

Hana kiceup. Apa tadi Yoonbin mau ngomong kamu tapi ga jadi? Eh kenapa dia malah salfok. "Bisa ko. Kalem, gua mantan anak teater."

"Jangan maksain."

"Enggak kok, tenang aja."

Walaupun Hana nyuruh Yoonbin tenang, tapi ya tetep ga enak. Yoonbin rasa Hana ga seharusnya mengikutinya.

"Eh btw ortu lo kemana?" tanya Hana sembari memakan kripik yang Yoonbin suguhkan padanya. "kok ga ada."

"Mama gua kerja."

"Ohh. Ayah?"

"Gua kan ga punya ayah."

Hana diem, emang sih waktu itu Yoonbin pernah memberikan jawaban yang sama prihal ayahnya. Hana kira waktu di tukang bubur Yoonbin cuman bercanda, tapi kayanya kalo mengucapkan hal yang sama lebih dari satu kali ... Yoonbin beneran ga punya ayah?

Lagian muka Yoonbin ga keliatan bercanda pas bilang itu.

"Lo tadi denger tetangga bilang anak haram ke gua kan?" kata Yoonbin tiba-tiba. Baru aja Hana mau ngelak, Yoonbin udah ngomong lagi, "lu pasti denger, ga usah pura-pura ga denger. Toh itu kenyataannya."

"Maksud?" tanya Hana bingung.

"Singkatnya gua ga punya ayah, jadinya anak haram, udah."

Hana menggelengkan kepalanya, dia yakin kenyataannya ga gitu-gitu amat. Maksudnya pasti masih ada fakta yang Yoonbin sembunyikan, fakta yang enggak boleh orang lain ketahui. Termasuk Hana.

Tapi bukannya Yoonbin tiba-tiba berkata hal ini pada Hana artinya Yoonbin sudah mulai membuka diri pada gadis bermarga Lee itu?

Apa Yoonbin udah mulai menaruh kepercayaan padanya?

"Ah begitu," ucap Hana lalu tersenyum. "gua tunggu cerita lengkapnya."

"Cerita lengkap apa?" sekarang Yoonbin malah bingung.

"Cerita lengkap kenapa elo menyimpulkan diri lo sebagai anak haram," kata Hana. "Toh lo ga mungkin tiba-tiba haram kan? Emang babi, terlahir haram."

"Kenyataannya emang gitu."

"Ga semudah itu buat ngelabelin diri kita haram, and everything happen for reasons so," Hana nepuk pundak Yoonbin. "nanti ceritain aja lengkapnya kaya gimana, lo pasti masih nyembunyiin sesuatu."

"Iya, nanti kalau gua mau."

Hana nganggukin kepalanya, dia sadar kok ga semudah itu buat Yoonbin percaya sama orang. Termasuk dirinya. "Ceritain kapan aja gua siap denger kok. Meskipun gua bukan orang yang elo percaya, tapi seengaknya gua pendengar yang baik dan enggak akan nyebarin cerita elo ke orang lain."

Yoonbin menatap Hana heran. Dia lalu melipat tangannya didada, netranya menatap Hana tajam. "Kenapa sih elo pengen banget ngedengerin cerita gua?"

"Karena kita temen," balas Hana santai. "mungkin emang masalah elu bukan urusan gua, gua ga seharusnya ikut campur tapi seengaknya gua pengen ngebantu ngeringanin masalah elo dengan cara menjadi pendengar yang baik. Karena kita emang temen kan?"

Temen ya?
Hadu, Yoonbin berharap apa sih? Hana akan mengucapkan kalau dia menyayangi Yoonbin? Enggak mungkin.

Lagian emang dari awal harusnya Yoonbin enggak kegeeran, toh Hana itu manusia yang baik. Dan rasa penasarannya itu merupakan perwujudan dari kepeduliannya, bukan ada maksud lebih atau tertarik.

Ah sial, Yoonbin udah salah sangka tapi udah terlanjur berekspetasi tinggi.

.... Tbc....


Tolong tunggu kelanjutannya yaaa.

YOONBIN GANTENG BANGET BTW

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top