09

Hallo, Long time no see. Kangen ff ini ga? Wkwk. Yang kangen jangan siders yaaaa. Pokoknya yang siders gw kasih

🍭

Jaket yang Hana pinjamkan pada Yoonbin sudah dicuci sampai wangi dan juga di strika. Tinggal di kembalikan kepada sang pemilik namun entah kenapa Yoonbin selalu merasa susah menemukan waktu yang pas untuk mengembalikan itu pada Hana.

Gimana ya, Yoonbin ga terbiasa menghampiri orang duluan, meskipun sekelas dan seharusnya dia yang mengembalikan jaket itu.

Jadi Yoonbin menunggu Hana menangihnya.

Namun sayangnya, perempuan yang hobi tertidur di kelas setelah jam istirahat kedua itu seolah melupakan jaketnya sendiri. Yoonbin jadinya bingung setengah mati bagaimana cara mengembalikan barang kepada saudaranya Jeno itu.

Abisnya Yoonbin tidak pernah memulai percakapan duluan. Dia selalu menunggu orang lain berbicara padanya terlebih dahulu, baru dia akan berbicara. Entah kenapa, rasanya awkward saja memulai percakapan duluan itu.

Meskipun yah untuk kali ini seharusnya Yoonbin yang memulai duluan. Udah tau Hana pelupa akut.

Yoonbin sempat berpikir, haruskah dia memberikan jaket itu pake jasa orang lain? Eh anjir kek mak comblang aja. Lagian siapa juga yang mau Yoonbin mintain tolong? Yoonbin kan ga deket sama siapa-siapa.

Punya temen aja enggak, sekolah beneran tempat buat cari ilmu doang buat Yoonbin mah.

Namun ... Karena takut jaket Hana malah jadi kotor kalo terus disimpan di tasnya, setelah banyak berpikir, akhirnya Yoonbin memutuskan untuk memberikan jaketnya kepada sang pemilik, meskipun Hana tidak bertanya.

Hanya saja, Yoonbin menunggu Hana sendiri dulu. Kalo ga begitu, nanti bisa menimbulkan fitnah antara dirinya dan Hana. Kalo Yoonbin sih ga masalah, tapi yah kasian juga Hana kalo dia kena fitnah yang aneh-aneh gara-gara minjemin Yoonbin jaket.

"Hana, kantin yuuu."

"HANA BOLOS YU BOLOS, JANGAN SOSOAN BELAJAR FISIKA DEH TAI!"

"HAN SUMPAH INI LAGU UMROH ENAK BANGET!!"

"MIROH ANJIR BUKAN UMROH."

Sayangnya Hana tidak pernah sendiri, tidak seperti Yoonbin kemana-mana yang selalu sendiri. Selalu ada saja orang yang ada disamping Hana ketika Yoonbin hendak berbicara.

Bahkan dipagi hari ini, ketika jam literasi dimulai. Hana sudah diinvasi orang lain.

Kegiatan literasi di lapangan upacara yang seharusnya khidmat dan benar-benar dipake buat membaca novel, jadi acara rumpi dadakan buat Hana dan cowok yang ada disamping Hana.

"Tau ga kak, kemarin Pak Daesung ga jadi masuk. Katanya sih sakit perut." cowok jangkung yang lagi megang novel berjudul 'The Naked Traveler' itu berbisik pada Hana.

Walaupun berbisik tapi masih kedengeran sama Yoonbin mah, iya lah, orang Yoonbin duduk dideket Hana. Ga deket amat, cuman yah ga jauh amat. Kedua manusia itu kan sama-sama seksi absensi.

"Lah kok di kelas gua masuk ya? Emang pak Daesung masuk jam berapa?" balas Hana dengan berbisik juga.

Cowok dengan name tag Haruto W  itu lantas menjawab. "Abis istirahat kedua."

"Heu pantes," Hana nganggukin kepalanya. "orang pas dikelas gua minuman pak Daesung dicampur yang aneh-aneh sama anak modelan Junkyu."

"Anjir kok gua," Junkyu ngegeplak betis Hana pake novel. Ga sakit kok, tenaganya Junkyu pas ngegeplak mirip kek banci. Abisnya belum makan, jadi lemes banget. "itu mah ideannya si Soobin ma Jeno kali."

Soobin dan Jeno kompakan mengucap istigfar, biar keliatan alim bosqu. Soalnya emang Soobin dan Jeno yang masukin bahan aneh ke kopi Pak Daesung.

Yoonbin tau itu kelakuan mereka tapi sebenernya dia ga peduli sih. Suruh siapa Pak Daesung ngasih ulangan kimia dadakan?

Sekarang yang narik perhatiannya adalah Hana dan Haruto, bukan alasan Pak Daesung sakit. Tepatnya ketika Haruto menyenderkan kepalanya di pundak Hana dan berkata dengan nada manja. "Kak Han, Haru ngantuk."

"Tidur aja, paling nanti ditarik Pak Hyunsuk aja." Seperti biasa, balasan Hana itu pasti bikin ketawa, buktinya Junkyu mati-matian nahan tawa karena otaknya langsung membayangkan hal yang belum terjadi.

Kalo hal itu terjadi mungkin Junkyu akan sujud syukur, ah bukan cuman Junkyu, Yoonbin juga. Entah kenapa Yoonbin tidak menyukai Haruto.

Padahal mereka belum berkenalan secara resmi, tapi dia punya feeling kalo Haruto merupakan lelaki menyebalkan.

Souzon!

Tak terasa, bel masuk pun berbunyi. Yoonbin mengepalkan tangannya, perasaannya jadi ga danta gini gara-gara merhatiin Hana dan Haruto ketimbang membaca buku. 'Mungkin gua dikutuk dewa literasi.' batin Yoonbin mencoba berpikir positif.

ITU MAH BUKAN POSITIF BUJANK!

"Kak Han, mau ke kantin dulu?" ketika Yoonbin hendak ke kelas, samar-samar dia mendengar pertanyaan Haruto.

Hana mengangguk. "Iya."

"Ikut dong."

"Jangann, lo kan ada ulangan matematika pagi ini. Ntar mampus lo di gorok pak Jiwaipi," Hana nepuk rambut Haruto, sedangkan Haruto memanyunkan bibirnya. "ke kelas aja dulu, kantin mah gampang."

"Tapi Haru pengen ke kantin sama kak Han. Soalnya kalo pas istirahat Kak Han suka ga ada di kelas."

Hana cuman ketawa canggung ngedengernya, gimana ya Hana itu manusia aktif jadi pasti ada aja kesibukan tak terduga yang menghampirinya. Kadang ditarik ngurusin klub basket sama Junkyu, Jeno, dan Soobin. Kadang ditarik buat ngebantuin acaranya Kubus, padahal Hana disitu cuman numpang nama doang biar eskulnya ada 2.

Sedangkan Yoonbin yang masih diam-diam mendengar percakapan kedua anak manusia itu diam-diam juga merinding ngeri akan sikap manja Haruto pada Hana. 'Apa-apaan sih?'

"Yaudah gini aja, nanti pas istirahat Haru chat gua aja. Kalo ga ada keperluan gua bakal makan bareng ma Haru kok," ucap Hana dengan lembut sembari mengelus rambutnya Haruto. Haruto tersenyum lebar mendengarnya. "sekarang Haru mendingan ke kelas aja. Takurnya pak Jiwaipi dah ada."

"Oke deh," Haruto mengangguk. "dah kak Han, Haru ke kelas duluu."

"Iyaaa, semoga ulangan lo hasilnya ga jebloq yaa!"

"Siap ratu!"

Tadinya setelah acara dadah-dadahan, Hana berniat ke kantin, namun saja langkahnya terhenti ketika Yoonbin melewatinya dan berkata, "Dramanya geli banget. Kek suami isti aja."

Hana jelas cengo lah. "Drama apaan? Suami istri? Siapa dah?"

Yoonbin membalikan tubuhnya, kini dia dan gadis pendek itu saling berhadapan setelah sekian lama. "Lo lah, sama anak tadi. Si Hartono itu."

"Pfttt, Hartono?" Hana jelas ngakak. Tapi bagusnya di jadi menemukan ide panggilan untuk Haruto. "HARUTO BUJANK, BUKAN HARTONO."

Yoonbin malu, banget! Rasanya pengen resign dari dunia setelah salah nyebut nama. Lagian kenapa juga mulutnya kudu typo?
"Ya itu lah pokoknya!" tuh kan, ngomongnya jadi ngegas kalo udah shy begini.

"Tapi gua sama Haruto bukan suami istri."

"Iya tau, cuman kalian ngedrama tadi."

"Siapa yang ngedrama?"

"Elo ma Haruto."

"Kapan elah?"

Yoonbin kesel, pengen marah aja dia sama Hana yang begonya melebihi batas kkm ini. "Udah lah lupain. Ke kantin aja sono! Otak lu butuh asupan."

Hana ngegaruk pipinya, bingung dengan kedatangan Yoonbin yang seperti jelangkung. Datang tanpa permisi, pergi ga pamit.

Dan lagian tumben juga Yoonbin banyak ngomong, biasanya kan dia diem mulu, ga bisa diajak ngobrol kek orang lagi fokus ngeden.

"Yoonbin kenapa sih?"

🍏

Tuh kan, Yoonbin lupa ga ngebicarain soal jaketnya pada sang pemilik. Dia malah marah ga jelas tadi, Yoonbin bahkan ga ngerti sama otaknya.

Karena itu niatnya setelah pak Taeyang keluar dari kelas, Yoonbin akan memberikan kembali jaket itu pada Hana. Namun sayang, dia terlambat.

"KAK HANNN. AYO KE KANTIN, SEBELUM MIE AYAMNYA NGANTRII!!"

Ada Hartono--coret--Haruto yang malah datang ke kelas Hana dan menarik Hana begitu saja.

"Haruto nyuri start anjir," bukan Yoonbin yang ngomong gitu, tapi Junkyu yang baru aja selesai ngeberesin barangnya dan tau-tau patner mabalnya dah diculik.

"Lo cemburu?" Jeno selaku saudara Hana lantas tertawa dan merangkul Junkyu. "kalem-kalem, Hana ma Haruto ga pacaran kok. Ga usah cemburu gitu lah beb."

"GELI ANYING JENONG!" Junkyu pun menabok Jeno, membuat kegilaan lelaki bermarga Lee itu kambuh dan malah ketawa-ketiwi.

Yoonbin diam-diam menghela napas lega, bukan karena Jeno ditabok Junkyu tapi karena tau Hana bukan pacar Haruto. Oh ayo lah, bukan cuman Yoonbin. Satu kelas pun bahkan menyangka Hana dan Haruto berpacaran karena kedekatan keduanya yang ga layak buat dibilang sekedar teman.

🍭

"Ini jaket lo."

Hana melongo liat kresek item yang didalamnya berisi jaket yang baru saja disodorkan Yoonbin diacara makan mie ayamnya.

Gusti, kenapa harus sekarang dikasihnya? Hana kan mager bawa jaket itu ke kelas.

Tapi tetep, berhubung Yoonbin natap dia dengan galak seolah bilang: ambil atau mati, ya jadi Hana ngambil kresek itu. "Makasih Bin."

Padahal dalem hati Hana teriak, 'KENAPA SIH GA DIKELAS AJA NGASIHNYA BUJANK?!'

"Ini yang pesen soto siapa?" ibu kantin nanya secara mendadak di meja yang Hana duduki. Hana kira perut Haruto lagi kambuh gilanya karena pesen soto. Tapi ternyata Yoonbin ngangkat tangannya. "Saya bu."

Ha? Yoonbin? Pesen soto? Kaga salah tuh?

"Bentar-bentar," Hana naro telapak tangannya di jidat Yoonbin sampe poninya keangkat dan orang-orang yang lagi ngeliat mereka auto jadi bucin Yoonbin karena jidatnya. "Lo kesambet apa men makan di kantin?"

Biasanya kan Yoonbin makan di kelas. Selama hampir setengah semester Hana liat Yoonbin selalu begitu. Makannya ini aneh!
Yoonbin nepis tangan Hana dengan cepat ketika dia merasa mukanya kebakar. "Apa sih? Ya suka-suka gua lah. Dikata kantin punya lo apa?"

Hana melongo dengan tak epicnya. Tapi dia cepat-cepat menutupi hal itu. Toh bener juga, kantin bukan punya dia, siapapun berhak makan disini termasuk Ha Yoonbin. "Hm iya."

Selanjutnya yang terjadi adalah hening, tentunya Yoonbin yang hening karena fokus makan. Haruto dan Hana mah bacot terus, gosip terus, julid terus. Ngeliat ibu penjual nasi goreng alisnya kebentuk kek logo nike aja diomongin.

Tapi sebenernya Yoonbin ga sepenuhnya hening, dia nyimak pembicaraan Hana dan Haruto sembari sesekali menatap tajam Haruto yang telah menginvasi Hana.

Dan jangan sangka Haruto tidak menyadari hal itu. Sejak awal dia tau Yoonbin mukanya memang galak, tapi tatapan tajam yang sekarang ia lihat itu hanya untuknya ketika bersama Hana.

Ya mungkin selanjutnya akan terjadi epic rap battle antara Yoonbin vs Haruto.

🍭 tbc 🍭

Aaaa hallo gaiss, rasanya kek udah lama banget gw gantungin ff ini padahal kbj lebih dianak tirikan :")

Sebenarnya gw punya niatan ngeunpub karena writter block. Tapi ngeliat respon kalian gw jadi ga rela juga ngeunpub ff ini :")

Tolong tunggu kelanjutannya, bakal gw lanjut secepetnya kalo ada ide wkwk

Btw Yoonbin,  Aku rindu.

UPDATE SESUATU NAPA ANJIR SIA TEH :(

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top