06




🍭

"Coba buat dia senyum dengan menunjukannya sesuatu yang lucu, kaya postingan awreceh."

Hana ingat betul, itu saran Haruto padanya ketika keduanya sama-sama mabal dan berujung gibah di atap sekolah kemarin. Hana juga udah melakukan beberapa testimoni secara random kepada teman-temannya seperti Jihoon dan Junkyu.

Dan berhasil! Jihoon dan Junkyu berhasil tertawa sampai tijengkang melihat postingan awreceh.

Namun ...

Haynbn

Liat deh

?

Ketawa dong

G lc

Kalo ini?

-__-

:(
Ini?

👁

"Jir," Hana auto misuh pas liat chatnya yang cuman diread doang sama Yoonbin. Udah cuman di read, Yoonbin kembali fokus sama hpnya lagi, maen mobile legend lagi.

Sedih.

Banget.

Hana tau hal itu karena dia ngeliat sendiri dengan kedua matanya.

Heran aja Hana, kenapa cara ini ga berguna buat Yoonbin? Junkyu aja ngakaknya sampe kencing-kencing pas Hana kirimin postingan awreceh.

Padahal itu emang salah Hana sendiri. Junkyu dan Yoonbin punya tingkat humor yang berbeda, kalo Junkyu receh banget sampe kepala sekolah yang botak aja dia ketawain, dan Yoonbin humornya terlahir sultan.

Gadis itu menghela napasnya. Ga, Hana ga boleh nyerah. Ini baru percobaan pertama. "Ini baru awal, liat aja. Gua bakal buat lo senyum, liat aja itu Ha Yoonbin."

🍭

"Pergi."

Hana bahkan baru mendudukan bokongnya diatas kursi yang ada disamping kanan Yoonbin, tapi cowok berwajah flat itu malah menyuruhnya untuk pergi.

Hana lantas mengumpat dalam hati, 'Anjing.'

Yoonbin semakin judes saja sejak kalah taruhan dan Hana memintanya untuk tersenyum. Dingin pula, Yoonbin bahkan tidak pernah menanggapi bacotannya Hana lagi, diem aja kaya orang kebelet boker.

"Ini kan tempat gua," kata Hana dengan santainya. Bodo amat mau diamuk Yoonbin atau kaga. Yang jelas Hana mah ga takut diamuk siapapun.

Prinsipnya Hana sih: takut tuh sama Tuhan, bukan sama ciptaanya.

Mata Yoonbin udah natap Hana pake tatapan setajam silet aja. Plis lah dia tuh lagi pengen sendiri, tapi Hana ngeganggu Yoonbin terus.

Yang namanya Lee Hana emang ga pernah ada kapok-kapoknya, padahal Yoonbin udah ngejudesin, ngegalakin, sama ngedinginin dia.

Kampret.

Ini habis istirahat, dan guru fisika pasti masuk meskipun ngaretnya bukan maen. Tapi yah maklumi aja, namanya juga Indonesia. Ngaret udah biasa, banget malah. Karena itu lah, Yoonbin ga bisa beranjak pergi buat ninggalin Hana yang lagi ketawa-ketawa sendiri. Takutnya guru fisika keburu datang.

'Dih!'
Emang bukan hal yang aneh lagi kalo seorang Hana ketawa seorang diri hanya dengan menatap latar benda persegi panjang ditangannya. Dari sejak sekelas sama Hana, Yoonbin sudah menyadari hal itu.

Tapi ya masa bodo lah, toh itu hidupnya Hana, Yoonbin tidak berhak mengaturnya. Yoonbin hanya bisa berharap minggu depan dia duduk sendiri, atau dengan siapapun asal jangan sama Hana.

"HAHAAH ANJIR!"

Tuh kan, Hana ketawa ngakak lagi. Ini yang Yoonbin benci dari seorang Lee Hana, kelakuannya yang menggangu. "Berisik."

Hana menoleh pada Yoonbin sekarang, mata besarnya menatap mata sipit Yoonbin dengan penuh tanda tanya. Namun sedetik kemudian dia nyengir. "Hehehe maaf, tapi serius ini lucu banget."

Yoonbin memutar matanya lalu memainkan ponselnya, "Ya terserah." intinya Yoonbin ga ingin kegiatannya diganggu oleh Hana. Oh iya. Dalam hati Yoonbin juga berharap guru fisikanya cepat datang.

"Lo marah?" tanya Hana ketika Yoonbin baru aja ngebuka aplikasi hago.

"Pikir sendiri," balas Yoonbin dengan dingin, ia bahkan tak menatap Hana.

"Tapi ini seriusan lucu," Hana menunjuk layar ponselnya yang masih menyala, menampilan komik yang entah apa judulnya.

"lucu kan?"

"Enggak."

Hana lantas memanyunkan bibirnya, lagi-lagi begini, Yoonbin tetap bertahan dengan wajah datarnya ... dan Hana masih ingin melihat senyuman seorang Ha Yoonbin.

Tapi masa mau begini terus?
Kenapa usaha Hana untuk membuat Yoonbin tersenyum selalu berakhir dengan kengenesan?

Cape ...

tapi Hana belum mau berhenti.

🍭

"Jadi lo sekarang duduk sama Ha Yoonbin?"
Hana ngangguk menanggapi pertanyaan teman seperbacotannya, Park Jihoon.

Park Jihoon, tapi bukan mantan member boyband ingin satu ya. Meskipun namanya mirip, Jihoon yang ini lebih hyperaktif dan tentunya toa banget.

Hana yang cuman seeskul basket sama Jihoon aja muak ngedenger bacotan Jihoon, apalagi teman-teman sekelasnya.

"Kok bisa?" tanya Jihoon ga percaya.

Jihoon pernah sekelas sama Yoonbin pas kelas 10. Lelaki bermarga Park itu tau banget Yoonbin itu orang yang seperti apa di kelas dulunya. Jelas, Yoonbin bukan tipikal teman sebangku yang Hana pilih karena kepribadian keduanya yang bak langit dan bumi. Jadi Jihoon penasaran apa yang membuat manusia bobrok semacam Hana duduk dengan manusia sedatar Yoonbin.

"Gara-gara dia," Hana nunjuk Junkyu yang lagi nyeruput pepsi. Ngebuat Junkyu keselek.

Ketahui lah ukthi, keselek pepsi itu sama perihnya dengan luka ditaburi garam plus jeruk mipis.

"Kok gua?" protes Junkyu, nadanya terdengar tak suka disalahkan oleh Hana. "ya itu mah takdir kali."

"Tapi kan yang ngusulin sistem rolling itu elo Junkarim," balas Hana gemas, pengen banget dia nyium bibir Junkyu pake golok punya bapaknya. "ya berati gara-gara elo lah gua duduk sama Yoonbin."

Junkyu menghela napasnya, "Iya sih, tapi gua ga sengaja kan. Lagian gua bikin sistem ini karena kasian aja sama Yoonbin, ga adil kalo dia duduk sendirian mulu sedangkan jumlah anak di kelas kita genap."

Hana menyiritkan dahinya. "Emang dari dulu Yoonbin sendirian terus?"

Junkyu dan Jihoon kemudian saling tatap, entah apa maksudnya tapi kemudian mereka saling tunjuk. "Lo aja yang jelasin."

"Elo aja."

"Elo."

"Elo aja."

Membuat Hana memangku wajahnya dengan sebelah tangan. "Ayo baku hantam gais, gua ga suka kalian damai."

"BACOT!"

Akhirnya setelah perang dengan beribu justu, Jihoon yang kalah pun harus menjelaskan. Tapi sebelum ngejelasin, Jihoon malah ngomong, "Ya Gusti, hamba ga mau gibah tapi kedua mahluk ini maksa. Jadi dosanya dibagi sama mereka juga ya?"

Ujungnya Jihoon ditabok Hana. "Buru jelasin ih, ntar keburu kita ditarik ke gymnasium buat latihan basket."

Hana, Jihoon, dan Junkyu memang hari ini ada eskul, basket. Bahkan ketiga manusia itu udah pake baju khas basket. Cuman ya mereka mampir dulu ke atap, toh di grup line belum pada rusuh. Jadi santai aja, kan mayan bisa gibah dulu.

"Jadi gini, Yoonbin itu emang dari dulu selalu sendirian. Bahkan dia duduk sendiri karena emang dulu murid dikelas kita ganjil. Udah sering sendirian, dia penyendiri pula." kata Jihoon yang diangguki oleh Junkyu.

Forever alone banget dah.

Hana natap mereka heran. "Terus kalian ga ngajak dia temenan?"

"Ngajak, cuman yah Yoonbin mah gitu. Respon dia selalu dingin, bikin yang ngajak jadi males. Ujungnya ya, ga ada yang tahan deket-deket sama Yoonbin," Jihoon menghela napasnya.

Hana memangku wajahnya dengan sebelah tangan. "Cewek juga ga ada yang ngedeketin Yoonbin gitu?"

Kali ini Junkyu yang menjawab, "Ada sih, namanya Nancy. Tapi yah setelah dua hari ngintilin Yoonbin cewek itu nangis-nangis dan besoknya langsung pindah sekolah."

Bulu kuduk Hana tiba-tiba berdiri, "Ternyata Yoonbin ngeri ya."

Jihoon dan Junkyu dengan kompak mengangguk setuju. Jihoon lantas berkata, "Makannya gua kaget pas tau lo duduk sama Yoonbin udah lebih dari tiga hari. Dulu aja ga pernah ada yang mau duduk sama Yoonbin lebih dari dua jam mata pelajaran."

"Termasuk kalian?"

"Yup."

"Anjing memang."

Hana mengaruk pipinya. Sekarang dia heran dengan dirinya sendiri yang bisa-bisanya tahan dengan perlakuan seorang Ha Yoonbin yang menyebalkannya minta dihajar, dan malahan dengan bodohnya dia malah penasaran dengan Yoonbin.

Terlanjur, Hana udah terlanjur penasaran dengan Yoonbin. Apalagi setelah mendengar cerita singkat dari kedua toa ini, Hana makin penasaran.

"Gua emang ga tau isi kepala Yoonbin apaan sampe dia jadi begini," ucap Hana pelan lalu menatap kedua temannya itu. "tapi sebagai manusia, ya kita juga ga bisa ngehakimin orang lain sebelum ngeliat dunia dari sudut pandangnya. Karena, everything happen for a reason, right? Dan mungkin Ha Yoonbin juga begitu."

....

Tbc.

Kepanjangan ga? Kalo kepanjangan kayanya chapter besok aku kurangin lagi. Aku mau bikin kalian nyaman baca work ini, dan semoga kesampaian, aminn.

Tolong tunggu lanjutannya❤

Aku sayang kalian~

Chiro ft Ben

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top