First Problem With Nerd × Bad Boy Series Arc 1, Introduction And Hooks

INTERMEZZO
Actually saya udah kasih warning di awal bahwa ""tips"" ini tidak pas untuk remaja dan anak... makanya terpisah dari Blog tutorial menulis. Jadi, saya bakal lebih bebas keluarin semua kata kebun binatang.

Ini bahkan tidak bisa dibilang tips. Ini lebih mengarah ke 'masalah yang dihadapi penulis dan cara saya memperbaikinya, semoga bermanfaat bagi penulis lain' dan tidak mengandung cara dan langkah-langkah. Bagi kalian yang berharap bantuan, kalian harus menyimpulkan sendiri.
———————————

Masalah terbesar pertama yang keluar saat menulis tentang cerita cinta dua insan yang bertolak belakang adalah - how the fuck do they start to interact.

Very huge emphasis on the bold-italic-underlined word karena ini masalah serius. Kalau mereka memang benci satu sama lain, gak ada alasan bagi mereka buat mendekat, apalagi ngajak ngobrol. Gimana mereka mau jadian kalau mereka enggak pernah PDKT.

Banyak penulis mengambil jalan pintas seperti Truth or Dare, dan salah satu dari mereka pilih Dare. Entah karena pride atau taruhannya sangat berharga bagi Lakon Utama (actually dapet cerita yang taruhannya rahasia besar disebar, itu menarik), salah satu memulai langkah awal dalam romance story, dan cerita dimulai.

Another tropes yang kebanyakan jadi masalah adalah saat seorang wanita berpura-pura jadi cewek culun, dan sebenarnya dia Bucin seratus persen untuk mencari orang yang "mencintai dia apa adanya". This is borderline Mary Sue, dan saya gak mau bahas ini sekarang.

Tapi rasanya tidak tulus. Paksaan dan kebohongan yang berujung cinta betulan terlalu sering diulang. Saya berpendapat bahwa pemaksaan (entah dari orangtua atau paksaan lain) sudah jadi topik romance yang terbilang 'toxic' dan merusak kreativitas menulis. Bukannya salah - sekali lagi saya tekanan - dan saya tahu ada yang berhasil dan bagus! Bahkan saya yakin ada kisah tentang memasang topeng ada yang menarik, kok!

TAPI

Selama hidup saya selama 19 tahun, saya yakin perasaan saya tak bisa dipaksakan. Saya pernah jatuh cinta dan tak bisa melepas sampai dia betul bahagia dengan orang lain. Saya pernah diberi confession oleh pria yang saya anggap senior terbaik di kampus, cinta yang saya anggap bukan sebagai lover tapi seorang keluarga. Tidak, saya tidak mau bilang saya Expert dalam bidang cinta. Saya buta akan kasih sayang, tidak tahu menahu soal apa itu bahagia dengan orang lain. Saya tidak yakin seberapa jauh saya tahu tentang cinta, tapi saya tahu tentang memaksa diri dan kebohongan.

Memaksa itu sakit, dibohongi lebih sakit lagi. Jelas saya tidak mau menulis kisah dengan kebohongan dan paksaan. Saya harus cari skenario dimana Bad Boy enggak punya pilihan lain selain minta tolong cewek paling gak menarik di seluruh sekolah, dan Nerd Girl punya sesuatu yang mendorong dia mengulurkan tangan.

Alas, saya tidak bisa berpikir cara lain. Mungkin ini pertanda saya terlalu meremehkan Bad Boy × Nerd story. Mungkin inilah tingkat kesulitan menulis romance mirip ini. Author harus membuat pembaca peduli dan berharap mereka satu, bahkan di awal cerita, tanpa merasa bahwa penulis menjejalkan kata 'takdir' dan 'kemauan orang ketiga' di mulut pembaca.

Mungkin mereka memang perlu dorongan dari luar selain main plot yang sudah saya beri. Mungkin - hanya mungkin - saya memang harus memaksa.

Tapi paksaan apa yang tidak sakit? Saya mungkin bisa sugarcoat dengan narasi yang indah, tapi seindah apapun narasi kalau didorong oleh keinginan author malah akan terbaca oleh hati, dan Pembaca akan merasa sakit. Sakit karena paksaan. Berharap kedua insan ini dapat bahagia dengan berpisah dan cari pasangan lain yang dapat membuat mereka bahagia.

Saya harus berpikir.

Dan saya baca lagi tulisan saya.

Kadang kamu bakal lebih mengerti setelah menuliskan masalah pada selembar kertas putih, dan saya baru mengerti sekarang.

'Takdir' dan 'kemauan orang ketiga'-lah biang keroknya.

Dengan ini, saya bakal jerit satu kalimat yang merusak hampir seluruh kisah di Wattpad; Fuck arranged marriage and forced relationship.

Yang salah bukan orang ketiga, tapi kurangnya kemauan karakter.

Iya. Banyak kok Lakon Utama yang menolak nikah kontrak atau dijodohkan. Tapi ada berapa yang benar menolak dan bertindak sesuai dengan hati mereka? Berapa yang tunduk dan 'jalani takdir' tanpa berusaha lepas dari keinginan orang ketiga?

Karakter bukan boneka. Dia adalah sebuah lakon yang punya masa lalu, masa depan, keinginan, cita-cita, dan rasa takut.

Pakai itu untuk paksa mereka. Pakai konflik masa lalu. Taruhkan keinginan mereka sebagai target. Buat mereka dikejar rasa takut. Buat karaktermu peduli seratus persen terhadap Plot maupun hubungan antara dia dan lakon pendamping.

Dan mungkin... Mungkin, setelah itu, pembaca juga akan peduli terhadap karaktermu.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top