Part 3|Luka hati

Mungkin........
Jika kau bersama orang lain rasanya sak sesakit ini.
Mungkin..........
Jika kau bersama yang lain ku kan bisa melupakanmu
Tapi................
Ku tak tahu sekarang apakah ku bisa memaafkan  mu wahai sahabatku😢😢😢

By:Nadira Anatasya

                        •••••

"Lepasin!!!."
Kata ku sambil berusaha melepaskan tangan dari pria misterius tersebut.
"Nggak."
Sahut laki laki tersebut yang masih kukuh memegang tanganku.

"Kalo lo nggak mau lepasin aku,aku bakal teriak maling!!."
Sahutku dengan nada mengancam.

Sontak,laki laki tersebut pun melepaskan tanganku.

"Tunggu."
Kata laki laki tersebut sambil memegang tanganku saat aku ingin kembali ke Taksi.
"Apalagi!!."
Sahut ku kesal sambil melepaskan tanganku kasar dari genggaman cowo tersebut. Laki laki tersebut pun langsung membuka helm yang dari tadi dia pakai dan ternyata dia adalah
.
.
.
.
.
.
.
ARKAN

"Buat apa lagi kamu masih nemuin aku lagi kan?"
Tanya ku dengan nada agak sendu akibat mencoba menahan tangis.
"Plis Dir dengerin aku sekali aja plis!!!!."
Kata Laki laki berambut coklat tersebut.
"Dengerin apa lagi sih kan?aku capek plis kamu menjauh dari aku."
Sahutku dengan nada ku buat kasar,padahal sebenarnya hati ini tengah menangis dengan kencang.

"Plissss aku mohon sekali ini aja."
Kata Arkan sambil menahan tanganku saat aku ingin kembali ke Taksi.
"Aku juga mohon plisss biarin aku bahagia."
Sahut gue dengan wajah sendu.

"Aku janji aku akan buat kamu bahagia plis dengerin aku."
Sahut Arkan dengan senyum tipis di Wajah nya.
"Kan apa kamu tau hal yang buat aku bahagia sekarang?"
Tanya gue sambil menatap mata Arkan serius.

"Apa?"
Tanya Arkan dengan nada penasaran.
"Yang bikin aku bahagia adalah TOLONG KAMU PERGI DARI HIDUPKU PLISS BIARIN AKU MERASAKAN KEBAHAGIAAN."
Kata aku dengan menekan setiap kata kata yang aku ucapkan. 

Tanpa menghiraukan Arkan yang melamun aku pun langsung segera menuju ke Taksi.

"Pak ayo jalan."
Sahut ku sambil meneteskan air mata.
"Iiya Mbak."
Kata Pak supir yang segera mengemudikan taksinya.

Arkan yang menyadari aku telah pergi dari hadapannya Arkan pun segera mengejar Taksi yang aku dan Elisa naiki.

"Nadira......dengerin aku dulu plisss."
Teriak Arkan sambil mengetuk jendela Taksi dan berlari.
"Mbak kita berhenti ya temen Mbak kasihan."
Kata Pak Supir yang melihat ke Kaca Spion.

"Udah pak Jalan aja."
Kata ku dengan nada Khas orang habis menangis.

"Lo kenapa Nad?"
Tanya Elisa yang bingung melihat sahabatnya yang tiba tiba masuk Taksi dan menangis.
"Kamu tau siapa tadi yang cegah Taksi kita?"
Tanya ku mencoba tenang setenang mungkin.

"Emang siapa?"
Tanya Elisa dengan nada kepo.
"Arkan."
Sahut ku lagi lagi mencoba se santai mungkin.
"Haaaah terus dia ngomong apa?"
Tanya Elisa dengan syok lebay nya.

"Dia minta aku dengerin penjelasannya."
Sahut ku dengan nada sendu.
"Udah Nad,lo nggak usah sedih lupain dia lo harus bisa Move On oke?"
Kata Elisa sambil menepuk bahu gue.

Meski hanya sebuah tepukan namun,bagi ku itu adalah penyemangat,karena hanya Elisa lah satu satunya Sahabat yang ku punya dan ia juga adalah satu satunya orang yang mengerti aku selain keluarga ku.

••Sampai di Rumah Nadira••

"Ini pak uang nya."
Kata ku sambil memberikan uang dan segera masuk ke rumah.

"Assalamualaikum."
Sahut ku sambil membuka pintu rumah.
"Waalaikumsalam."
Sahut umi yang sedang menonton TV.

Aku segera menghampiri umi dan mencium tangan umi.

"Tumben sayang jam segini baru pulang?"
Tanya Umi menatapku serius.

Ya,memang biasanya aku pulang pukul 17.00 WIB, namun karena insiden tadi aku jadi sampai di rumah pukul 18.00 WIB.

"Ya mi tadi Nadira ada urusan sedikit."
Sahut ku sambil duduk di Sofa dekat tempat umi duduk. 
"Oh,ya sudah kamu mandi gin Sholat habis itu makan malam."
Perintah umi dengan nada lembut.

Hallo alhamdulillah nih bisa update lagi kalau suka jangan lupa vomment ya see you😂😂😂😘😍

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top