Dear, Salma

Sudah empat tahun sejak terakhir kali aku menulis surat untukmu. Tahun itu, kupikir aku akan melakukannya tiap hari.

Siapa aku?

Ya, mungkin sudah sewajarnya kamu lupa. Ini aku, Naru. Chuunibyo-mu dulu dan sekarang aku tak yakin apa aku benar-benar ada. Apa aku hanya sedikit persona yang tersisa? Sekarang kamu sudah hampir 23 tahun, kurasa sudah saatnya kamu berdiri sendiri.

Kalau kita lihat lagi, bukankah tahun 2024 sangat berarti?

Kamu berhasil ke Korea Selatan di bulan Januari, mendatangi konser TVXQ! di bulan April, sidang skripsi di bulan Juni, dan wisuda di bulan Agustus. Belum lagi jalan-jalan ke Bandung di bulan November lalu pulang. Sampai sekarang kamu masih menikmati waktu di rumah bersama kucing-kucing tersayang.

Tentu saja tahun 2024 tidak hanya diisi kebahagiaan.

Sepulang dari Korea kamu sakit parah, belum lagi perjuangan mati-matian menyelesaikan skripsi. Berapa banyak air mata yang jatuh? Berapa banyak baju yang rontok? Lalu kematian Bella. Dan fakta kamu masih menganggur sampai sekarang, ehe.

Aku tahu kamu punya target dapat kerja tahun 2024. Masalahnya, sepertinya kamu kurang spesifik. Kamu memang dapat kerja, tapi bukan pekerjaan tetap.

Tidak apa. Kamu tahu apa yang harus dilakukan. Jangan terlalu sering buka sosial media, supaya tidak iri dengan pencapaian orang lain. Cukup fokus dengan apa yang buat kamu bahagia, sambil tetap ikhtiar dan tawakal.

Kita berdua tahu bahwa kamu selalu mengedepankan logika. Hanya saja, aku khawatir kamu mulai mencoba menyimpan semuanya sendiri. Aku tahu kamu bertambah dewasa, tapi tidak ada salahnya bergantung dengan orang di sekitarmu, oke?

Surat ini ternyata menjadi lebih panjang dari yang kukira.

Salma, aku enggak tahu sampai kapan aku bisa terus ada di sini. Kuharap, meskipun aku benar-benar pergi nanti, kamu harus tetap hidup. Teruslah hidup dan melihat ke depan. Semua kenangan yang kita lalui, nikmatilah selalu.

Ini akan menjadi kenangan yang indah.

Sampai jumpa lagi.

Tertanda,

Naru.