Dear me,

Apa kabar? Bagaimana perasaanmu hari ini? Aku tahu kamu sedang berjuang untuk melawan dirimu yang lain, yang bilang kamu tidak berharga dan tidak layak dicintai.

Aku ingat, kamu menghabiskan setahun penuh—hampir tanpa jeda hari—dengan menangis. Orang mungkin menganggap kamu bodoh di dalam hati mereka ketika kamu bercerita. Ada yang sudah muak mendengar keluh-kesahmu. Ada yang pura-pura peduli padahal tidak sama sekali.

Tapi, bukankah kamu manusia? Kamu bisa salah, dan kamu boleh saja sedih. Kamu melewati satu tahun itu tanpa berputus asa, meski penuh air mata. Kamu tetap berjuang, meski sering kali hanya menghabiskan waktu di kamar. Kamu malu pada diri sendiri. Sering kali merasa frustrasi.

Hay, lihat! Bukankah masih ada orang-orang baik di sekitarmu, yang tulus dan penuh cinta, yang tidak pernah menuntutmu apa-apa, namun membantumu sebisa mereka. Bukankan itu juga cinta? Meski dalam wujud yang berbeda.

Kamu tanpa sadar makin jarang tersenyum, menutup diri dan sulit percaya pada orang baru. Tak masalah. Mungkin itu yang kamu butuhkan, terkoneksi dengan aku lagi, yang jarang kamu ajak bicara. Banyak luka kulihat, jadi biarkan itu sembuh dulu. Tak apa-apa merasa kesepian. Ayo bersama temukan diri kita yang bahagia itu.

Dengar ya, tidak apa-apa jika kamu masih ingin menangis. Tidak apa-apa merasa lelah. Kamu manusia. Hidup yang indah bukan tentang seberapa banyak kamu tertawa, namun seberapa banyak kamu belajar, menikmati luka dan paham, hidup memang begini adanya; tidak mungkin sempurna.

Ambil jeda untuk diam. Lalu, jika sudah siap, kita berjalan lagi. Terima kasih sudah bertahan! Kamu berharga! Kami mencintaimu! ❤️