Love Yourself
Johnny as supportive boyfriend
***
Malam minggu kemaren Johnny minta gue temenin dia nyari sneakers buat ngantor. Jadilah kita melipir ke mall terdekat buat liat-liat. Untungnya Johnny tipikal orang yang tau apa yang dia mau, jadi cepet nyarinya. Meskipun sebenernya gue juga lagi asik liat-liat, apalagi abis ini gue mau nyari ini itu perintilan wanita. Yes!
Abis itu, gantian gue yang minta dia temenin nyari skincare. Pas gue lagi keliling nyari moisturizer, tiba-tiba didatengin SPG nya.
"Nyari yang kayak gimana kak? Yang moisturizing apa yang whitening? Cobain rangkaian produk whitening kita deh kak, dengan formula baru, hasil bisa keliatan cuma dalam sebulan kak."
Gue diem. Untuk ukuran rata-rata perempuan, warna kulit gue emang ga secerah itu. But I don't really mind, as long as I have glowing healthy skin. Gue cuma senyum, lalu melangkah pergi dari sana. Johnny menyadari perubahan mood gue.
"Heh. Kenapa lo?" Dia nyolek-nyolek pipi gue, kebiasaan.
"Hmm."
"Kenapa sih? Produk yang lo cari abis stoknya?"
"Nggak."
"Terus? Produknya lagi gak diskon?" tanya Johnny masih usaha.
"Nggak iiih."
"Ya terus?"
"Terus terus mulu lo kayak tukang parkir." Lah gue jadi sewot.
"YEEE... beda kali. Tukang parkir tuh 'OS OS OS, OP!' gitu maliiih." DIH. Gini nih kalo debat sama dia ga kelar-kelar karena ujungnya dibecandain mulu. "Kenapa sih bebebnya Johnny nih hmmm?"
"Geli lo. Ituuu tadi di toko, masa mbaknya nawarin gue produk whitening. Kesel lah gue. Orang gue aja ga mau putih-putih amat. Ngapain juga dia nyuruh gue putih? Kesannya semua cewe tuh harus putih mengkilap, baru keliatan cantik dan menarik. Padahal kan nggak juga. Orang-orang pada stereotyping. Sebel gue. Menurut lo gimana?"
Lo tau gak abis itu Johnny ngapain?
Iya, dia nengok ke gue sambil senyum, terus ngelus-ngelus kepala gue.
"Udah jangan marah-marah, mbaknya lagi kejar target sales kali? But I have to admit, you do look wonderful in your not-so-fair skin. So be proud of it, dear, and love yourself first." Terus dia senyum lagi. STAHP! Gue bisa serangan jantung kalo lo senyum terus, Abdullahhh.
"Well, I am. I am proud of my skin and I do love myself."
"Nah gitu dong! Good girl."
"Emangnya gue anjing." Ya gini aja sih, udah serius ujung-ujungnya receh lagi kalo sama Johnny. Johnny nyengir gede trus ngomong serius.
"Yang penting lo pede dan bangga sama penampilan lo. Nanti orang-orang juga bakal liat kok kalo lo tuh sayang diri lo apa adanya, tanpa harus jadi serupa dengan stereotipe yang ada. Semua orang 'indah' dengan definisi mereka masing-masing. Buat gue, elo yang sayang sama diri lo udah ngasi alasan lebih kenapa gue juga harus sayang sama elo."
Dia diem sebentar lalu lanjut, "Gila, bijak banget gak gue?" HHH. GIMANA LO AJA MALIHHH.
Dear Johnny, thank you for reminding me to love myself first. Mengutip kata Jennifer Lopez, "If you don't love yourself, you can't love anybody else. And I think as women we really forget that."
***
Hi! Part ini spesial buat kamu yang suka merasa terintimidasi karena stereotipe orang-orang, terutama tentang beauty standard. Selalu ingat untuk sayangi diri kamu sendiri ya; dengan perawatan, dengan olahraga, macem-macem caranya. Kita seringkali kemakan kata-kata orang lain tentang kecantikan yang ideal. Tapi kita suka lupa bahwa tiap orang unik dan berbeda, dan ga ada standar kecantikan yang sama buat semuanya. Kita yang harus nentuin standar kita sendiri. Sadari bahwa cantik dengan keunikan dan perbedaan kita miliki.
So, love yourself first before loving others, girls. 🌻💚 xox
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top