2: Doa Di Sepertiga Malam

Aku masih mendoakanmu dalam sepertiga malam. Karena aku masih menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan.

-Muhammad Zikri Zainul Muttaqin-

****

Hembusan angin malam menusuk pori-pori insan yang masih terlelap dalam alam mimpi. Seakan membangunkan para manusia agar bermunajat pada Rabb-nya dalam keheningan malam.
Karena dalam situasi dan kondisi seperti ini, insyaAllah doa para manusia akan segera dikabulkan.

Shalat pada malam hari atau tahajjud, juga sangat bermanfaat bagi jiwa.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam  Q.S Al-Muzzammil ayat 6, yang artinya, "Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan pada waktu itu) lebih berkesan."

Ketika seseorang melaksanakan shalat tahajjud, pagi harinya dia akan merasa lebih bersemangat dalam menjalankan aktivitasnya. Hal itu timbul karena pada malam harinya, dia menghadapkan muka pada Allah, mengadukan kesah dan gelisah, juga berdoa kepada-Nya.

Menurut Dr. Moh. Sholeh, M.Pd., yang menulis buku tentang keutamaan shalat tahajjud, bahwa tahajjud memiliki banyak hikmah. Diantaranya, menghilangkan perasaan pesimistis, rendah diri, dan kurang berbobot. Perasaannya akan berganti dengan positive thinking, yaitu optimistis, penuh percaya diri, dan pemberani tanpa disertai sifat takabur.
Di samping itu, tahajjud juga memberi kontribusi pada kesehatan seseorang. Artinya, shalat tahajjud bisa menjadikan seseorang sehat.

Dr. Sholeh juga memaparkan syarat agar seseorang bisa sehat dengan tahajjud. Shalat tahajjud yang bisa memberi dampak pada kesehatan fisik dan psikis adalah yang dilakukan dengan khusyuk, ikhlas, tepat, dan kontinu.

Khusyuk berarti harus dilakukan dengan konsentrasi, pikiran terpusat pada Allah. Ikhlas berarti shalat tahajjud dilakukan semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tepat berarti gerakan shalat dilakukan sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Dalam jumlah rakaat yang tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit,  begitu pula bacaan dan rukun-rukun shalat yang lain. Kontinu berarti shalat tahajjud dilakukan dengan terus-menerus.

Pada malam hari, suasana hening, tenang, dan kondisi tubuh bugar karena bangun dari tidur yang berkualitas. Berdasarkan teori, keadaan ini menjadikan hormon kortisol terkendali atau tidak masuk ke darah dengan jumlah yang berlebih. Kortisol adalah hormon yang dikeluarkan otak yang berpengaruh pada ketenangan seseorang. Seseorang yang tenang, dalam istilah kedokteran disebut homeostatis (tubuh dalam keadaan seimbang). Sebaliknya, dalam keadaan stres, hormon kortisol-nya tinggi.

****

Semilir angin malam itu bagai alarm alami bagi Zikri. Walaupun angin tak bersuara, tapi angin mampu membangunkan dia yang terlelap dalam tidur.

Pukul 02.30 WIB, spontan Zikri langsung bangun. Lelaki itu menyibakkan selimutnya lalu beranjak dari kasur, menuju kamar mandi untuk mengambil air wudu.

Setelah Zikri mengambil air wudu, dia mengambil sarung, sajadah dan kopiah yang berada samping nakas.

Zikri membentangkan sajadah warna merahnya ke arah kiblat. Lalu Zikri menggunakan sarung berwarna senada dengan sajadah. Setelah itu, dia langsung meletakkan kopiah hitam di kepalanya.

Setelah siap dengan semua yang ia kenakan untuk menghadapkan muka pada Rabb-Nya, Zikri melafazkan niat shalat sunnah tahajjud lalu mengangkat kedua tangannya sampai sejajar dengan daun telinga, dengan berkata, "Allahuakbar!"

Setelah beberapa rakaat Zikri melaksanakan shalat, dia akhiri shalatnya dengan memutar kepalanya ke arah kanan, "Assalamu'alaikum warahmatullah!" Lalu ke sebelah kiri dengan mengulangi perkataan salamnya.

Setelah salam, Zikri mengusapkan kedua telapak tangannya ke wajah.

Setelah berdzikir beberapa kali, Zikri menengadahkan kedua tangannya. Berdoa.

Ya Rabb, jangan pernah gantikan dzat-mu yang mengisi hati ini pada urutan pertama!
Hamba yang selalu meminta banyak hal ini, ingin mengadu pada-Mu dalam keheningan malam.
Ya Rabb, hati ini telah jatuh pada sesosok perempuan yang insyaAllah shalihah.
Dia Zulfa Salsabila Putri. Jika dia yang terbaik untuk menemani hidup hamba, tolong persatuan hamba dengannya dalam sebuah ikatan halal.
Jika dia bukan tulang rusuk hamba, satukanlah dia dengan orang yang terbaik.
Hamba tau bahwa skenario hidup ini telah diatur oleh Mu. Dan hamba tau bahwa skenario itu adalah yang terbaik.
Hamba serahkan semuanya padamu ya Rabb.

Setelah asyik menceritakan semua isi hatinya, Zikri menutup doanya dengan doa untuk orang tua. Tak lupa kedua telapak tangannya di usapkan ke muka.

"Jika Allah mengizinkan, aku akan segera mengkhitbahmu. Zulfa Salsabila Putri, ana uhibbuki fillah." Zikri tersenyum kecil, sembari melepas sarung dan melipat sajadahnya.

****

Sudah kebiasaan bagi Zulfa untuk bangun malam, dengan alarm alami, yaitu angin yang menusuk pori.

Dengan cepat dia menyibakkan selimut, lalu mengucek-ngucek mata dan langsung menuju kamar kecil untuk mengambil air wudu.

Setelah sebuah sajadah warna merah itu menjadi alasnya berpijak, dan mukenah warna ungu bermotif bunga itu melekat di tubuhnya. Zulfa melafazkan niat lalu mengangkat kedua telapak tangannya sampai sejajar dengan bahu, "Allahuakbar."

Setelah selesai shalat, Zulfa mengangkat kedua telapak tangannya.

Ya Allah, jangan pernah gantikan dzat-mu yang mengisi hati ini pada urutan pertama!

Ya Allah, hambamu yang penuh dosa ini ingin mengadu.
Hamba tak tahu lagi harus menjawab apa jika orang-orang terdekat hamba mendesak hamba untuk secepatnya memiliki pasangan hidup.
Keinginan hamba juga seperti itu, ingin segera memiliki imam, tapi  hamba belum pernah jatuh hati pada seorang ikhwan.

Hamba yakin bahwa yang telah tertulis dalam lauh mahfudz adalah yang terbaik.
Hamba akan selalu sabar dan berdoa untuk menghadapi ini semua sampai akhirnya Engkau pertemukan dengan sesosok lelaki yang akan menjadi imam hamba.

Setelah puas berdoa, Zulfa menutupnya dengan doa untuk orang tua, dan langsung mengusapkan kedua telapak tangannya pada wajah.

Zulfa langsung mengambil Al-Quran yang terletak di nakas.
Dia menghafal surah-surah yang panjang, dan murajaah beberapa surah.

****

Pagi ini Zulfa menggunakan gamis syar'i beserta jilbabnya dengan warna yang serasi. Wanita itu menuruni anak tangga untuk sarapan bersama keluarganya.

"¹Sobahul khair!" sapa Zulfa sebelum duduk.
Sobahunnur!" jawab anggota keluarganya.

Zulfa menarik kursi di samping Ayahnya lalu mendaratkan tubuhnya di kursi.
"Kak Zul lama banget dandannya!" celetuk Rafa yang membuat Zulfa ingin mencubitnya. Namun Zulfa dengan cepat mengurungkan niatnya, karena tak mau mood-nya ancur begitu saja di waktu sepagi ini.

"Kak, kapan punya pasangan?" tanya Rafi yang membuat aktivitas makannya Zulfa terhenti.
"Doain aja, Fi! Maunya kapan?"
"Secepatnya!" jawab Ayah, Ibu, dan kedua adiknya Zulfa serempak.

"Astaghfirullah!" Zulfa tersenyum kecil karena kaget mendengar ucapan mereka yang berjamaah.

"Pagi-pagi udah disudutin gini, jadi males sarapan nih, jadinya!"

"Eh, jangan dong sayang, kamu kan baru makan sedikit!" ucap Abram yang melihat Zulfa menghentikan makannya.

"Mendingan makan lagi!" ucap kedua adiknya serempak.
"Iya!" imbuh orang tua Zulfa berbarengan.
Zulfa tertawa kecil melihat aksi anggota keluarganya yang kocak.

"Aduh, pagi-pagi udah bikin perut sakit!" Zulfa memegang perutnya yang karena tertawa.

Bukannya mereka minta maaf, mereka malah ikut-ikutan Zulfa tertawa. Sampai lupa bahwa jam menunjukkan pukul 06.30 WIB.

****

1. Shobahul Khair = selamat pagi dalam bahasa Arab
2. Sobahunnur = balasan shobahul khair


Syukron udah mau baca, jangan lupa tinggalkan jejak ya.

~Sabtu, 06 April 2019~

🌸Jazakumullaahu Khayran🌸

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top