Entry #29
16 Mei 2020
Dear diary,
Banyak hal yang bisa kulihat di atap sekolah.
Dari atas, ada pemandangan murid-murid sekolah di lapangan yang sedang menikmati istirahat, sosokmu yang tengah berlari marathon, samar-samar dua orang yang tengah berdiri di bawah pohon sakura, dan masih banyak yang lainnya.
Tapi salah satu yang akan paling berbekas dipikiranku ialah hari ini.
Sebuah kebetulan yang sangat jarang terjadi, tapi hari ini aku sedang tidak berselera untuk makan di kantin. Jadi aku membeli sebuah roti dan sekotak susu pisang untuk dinikmati di atas atap.
Atap sekolah, seperti yang ada di film dan komik, merupakan tempat yang lumayan sepi dan jarang didatangi siswa. Mereka sedang ingin bolos biasanya ada di sini, tapi saat jam istirahat mereka akan pergi ke kantin.
Aku melihatmu dari pintu atap, berdiri di depan pagar pembatas, sambil sesekali bahumu naik dan turun.
Aku tidak bergerak dari tempatku, karena takut jika aku melangkah satu jejak saja, kau akan berbalik dan pergi ke tempat lain.
Jadi aku terdiam, menatapmu punggung yang terlihat begitu sedih.
Aku banyak membaca dan menonton film, jadi aku bisa mengambil kesimpulan dari gerak gerikmu.
Kau sedang menangis. Di atap. Sendirian.
Semua kecurigaanku menjadi kenyataan saat kau berbalik dengan mata yang berkilau karena tangis dan memerah karena kau menggosoknya dengan punggung tanganmu.
Saat kau berbalik dan mulai berjalan ke pintu dimana aku masih berdiri memandangmu, seketika itu juga aku tersadar dan berlari menuruni tangga dan bersembunyi di belokan pertama yang kulihat.
Setelah itu aku tidak melihatmu lagi sampai saatnya pulang sekolah.
Kau yang memakai jacket hoodie buru-buru keluar dari sekolah saat bel berbunyi lima menit yang lalu.
Aku benar-benar tidak akan melupakan hari ini.
Aku ingin tahu, apakah alasan kau menangis? Dan mengapa kau menangis di atap?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top