Spirit's Cradle
Puisi ini pakai bahasa Indonesia dan Latin. Uuh, saya suka banget bahasa Latin. Saya pengen bahasa Latin ada di kurikulum sekolah. Tapi belajar sendiri juga gak masalah buat saya, sih. Lagian Latin agak ribet. OwO
Seperti biasa~ Terjemahan Indonesia dari bahasa Latin yang ada nanti adalah pemaknaan.
WARNING! Lagu di videonya bakal... seram, mungkin? Nggak cetar membahana kayak Class::CIEL_NOSURGE; sih, tapi yang ini lebih melankolis dan sedih. Kayak lagu requiem.
Original Song: EXEC_SUSPEND/. by Noriko Mitose
.
.
.
Kala akhirat, mereka 'kan pisah dari tuannya, menuruti hati— visi asali
Dona eis requiem in pacem.
Dona eis requiem in pacem.
Dona eis requiem in pacem.
Dona eis requiem in pacem.
Namun mereka adalah jiwa yang lemah dan rapuh
Tanpa tuannya, entah apa yang akan terjadi pada mereka
Mereka terus saja berperang melawan satu sama lain
Tidak ingat mereka adalah sama dan setara bagi tuannya
Dona eis requiem in pacem.
Dona eis requiem in pacem.
Kumohon supaya mereka diberi kedamaian dalam tidurnya
Berikan mereka istirahat panjang dan tenang
Lahir dari satu hati yang bimbang
Saling rebut kuasa - tumpah darah
Ketika neraca tak seimbang
Sang tuan mulai sesat, tak mengenal arah
Kala akhirat, mereka 'kan pisah dari tuannya, menuruti hati
Dona eis requiem in pacem.
Dona eis requiem in pacem.
Dona eis requiem in pacem.
Dona eis requiem in pacem.
Setiap dari mereka adalah berharga
Setiap dari mereka tidak ada duanya
Aku berdoa untuk kedamaian mereka
Aku berharap untuk kedamaian mereka
Ingat akan saat-saat nan tent'ram
Seperti anak lugu yang periang
Sumus in somnium circa felix aeternale.
Kami tidur dan bermimpi, mimpi yang membahagiakan kami selalu
Mengapa senang berganti geram?
Lupa akan kawan yang saling menyayang
Sumus in somnium circa felix aeternale.
Kami mengimpikan firdaus, mimpi indah yang selama ini kami harapkan
Ziarah di dunia membuka mata
Apakah sang tuan akan ketuk hatinya?
(Bag. A)
Satu pasang lepas kutukan sang raja
Sepasang mulai saling membantu
(Bag. B)
Hari berganti bulan, bulan berganti tahun
Tahun berganti abad, tiada waktu rukun
(Bag. A)
Satu pasang bersekutu 'tuk jelajah
Dan tiga lainnya berseteru
(Bag. B)
Doa 'tuk hari ini, harapan untuk esok
Benang merah terputus oleh pisau
Saling menikam musuh bebuyutan
Sumus in somnium circa felix aeternale.
Yang kami impikan adalah taman firdaus yang membahagiakan kami semua 'tuk selamanya
Sang esok mulai tenggelam risau
Terikat masa lalu tanpa harapan
Sumus in somnium circa felix aeternale.
Kami bermimpi akan kebahagiaan yang selalu menyelimuti hidup kami
Kala akhirat, mereka 'kan pisah dari tuannya, menuruti hati
Dona eis requiem in pacem.
Dona eis requiem in pacem.
Dona eis requiem in pacem.
Dona eis requiem in pacem.
Istirahatlah dengan tenang
Istirahatlah dalam tenang
Berilah mereka tidur dalam damai
Berilah mereka tidur dalam damai abadi
Padang bunga firdaus - fatamorgana
(Aku 'kan . . . aku 'kan . . .)
Menunggu pulang anaknya - jiwa sang tuan
(Menunggu . . . s'lalu . . .)
(Bag. A)
Sang Penghancur bertindak di dalam gelap
Kemusnahan tanpa kata tamat
(Bag. B)
Dosa pun Kebajikan, Kebajikan pun Dosa
Tidak ada yang benar, tidak ada yang salah
(Bag. A)
Jikalau mereka sadar dan bersigap
Semua akan pulang selamat
(Bag. B)
Keseimbangan bukan mitos maya dan fana
(Bag. A)
Bongkarlah semua kebenaran ini
Perang akan berakhir di sini
(Bag. B)
Mereka kumandangkan lagu ini selalu
Sang tuan pun nyanyikan lagu ini selalu
(Bag. C)
Dona eis requiem in pacem.
Dona eis requiem in pacem.
Dona eis requiem in pacem.
Dona eis requiem in pacem.
Mereka sekalipun membutuhkan kedamaian
Mereka sekalipun menginginkan ketenteraman
Berilah mereka ketenangan tersebut
Berilah mereka kerukunan abadi tersebut
(Bag. D)
Kala akhirat, mereka 'kan pisah dari tuannya, menuruti hati
(Bag. A)
Kemari dan kembali sebagai kawan
Bahagia yang menembus awan
(Bag. B)
Doa 'tuk hari ini, harapan untuk esok
(Bag. C)
Dona eis requiem in pacem.
Dona eis requiem in pacem.
Dona eis requiem in pacem.
Dona eis requiem in pacem.
Oh para Roh fana, istirahatlah dengan tenang
Semua sudah usai; istirahatlah dalam damai
Oh semua Roh baik dan jahat, semoga kalian berdamai
Semua sudah usai; semoga kalian bersahabat kembali
(Bag. D)
Kala akhirat, mereka 'kan satu dengan tuannya, mengerti 'kan arti—
Kasih asali
.
.
.
Lagunya ribet, bahasanya ribet, puisinya ribet, tapi saya entah kenapa bisa selesai dalam waktu kurang dari empat jam. Saya bingung dengan diri saya sendiri.
Asalnya saya ingin membuat puisi ini dengan bahasa yang lebih kental dengan kata-kata serapan dari bahasa Sanskerta, tapi saya pusing sendiri mikirnya. Jadi ya sudah, begini saja sudah cukup.
Hati saya berat waktu menulis puisi ini.
DFTBA! :D
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top