Ayah adalah panutanku. Ketika sepulang kerja ayah selalu menyempatkan bercerita padaku. Apa yang dia lakukan terhadap orang yang dibencinya. Teman baiknya yang selalu menasehatinya.

Hingga ayah meninggal mama memintaku untuk menghilangkan kata panutan untuk ayah. Mama tahu ayah tidak beres. Begitu pula anaknya yang kadang berbicara sendiri, kata mama.

Aku menceritakan pada mama siapa sosok yang ku lihat.
"Jangan ingat ayahmu lagi."

"Tapi jika bukan karena cerita ayah aku tidak akan sesenang ini karena Tries sudah pergi." Mama terdiam menatapku. Selanjutnya dia memelukku. Tangisnya leleh mengenai leherku.

"Bagaimana bisa kau ajarkan anak umur 10 tahun tentang ini?" Bisik mama padaku.