Never Know
Aku memicing. Seseorang yang menjadi panutanku keluar dari mobil mewahnya. Dia sama terkejutnya denganku.
"Ayo bangun. Kau mimpi bodoh."
Tidak. Aku menggeleng kuat ketika pria itu mendekat. Terkejut sekali melihat tampilanku. Kucel dan dekil.
"Bobby?"
"Ayah?"
"Ayahmu meninggal!"
Rasanya ini bukan mimpi konyol. Aku menepuk pipiku keras. Sakit. Panas.
"Aku bukan ayahmu. Dia sudah meninggal."
"Ayah punya kembaran? Tidak! Mana mungkin!"
Pria itu tertawa renyah. Dia menarikku masuk ke mobilnya.
Melaju menuju sebuah rumah mewah. Dengan bangganya dia mempersilakan aku masuk. Namun sosok perempuan yang menjatuhkan rahangnya itu memekik melihatku.
"Kau! Pembunuh!" Umpatnya. Sambutan yang baik sayang. Lama tidak berjumpa.
***
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top