Keluar Zona
"Apa yang kamu inginkan dariku?" tanyanya. Aku menyeringai dari balik topengku. Gadis malang. Kekasihnya sudah lenyap di bawah pohon beringin. Tertancap sebuah pagar besi berkarat di perutnya.
Aku sudah tidak tahan. Bisikan itu memaksaku keluar dari zonaku. Bisikan itu yang memaksaku menyeret dua sejoli ini.
"Kamu." Gadis itu diam menatapku. Lelehan air matanya membuatku sangat ingin menyekanya. Menenangkannya. "Apa salahku?" suara lirih gadis itu bahkan tak mampu mengalahkan bisikan itu. Bisikan yang lama-lama membuatku gila.
"Dia yang membuatmu kecewa. Kau pantas melakukannya."
Aku pantas memberontak pada diriku sendiri dan berhenti takut disalahkan orang ataupun merasa bersalah pada orang lain.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top