Istri Baik - Prolog
Sunyi, malam yang gelap aku kembali ke rumah. Di kamar, putra dan putriku tertidur lelap bersama suamiku. Kudekati mereka.
Ingin kusentuh wajah mereka, tetapi aku takut mereka kan terbangun. Kupandangi mereka. "Maafkan mama," kataku lirih pada dua buah hatiku yang masih balita.
Wajah lelah suamiku terlihat jelas. Dia yang mendampingiku dengan penuh sabar, dia ayah yang baik untuk buah hatiku. Meski cintaku sudah pudar untuknya.
Keluar dari kamar, aku menuju ke dapur. Cucian piring bertumpuk di sana, kemasan bekas makanan siap saji teronggok di keranjang sampah. Suamiku tidak bisa memasak, dia pasti membeli makanan untuk anak-anak kami.
Tanganku berusaha menyentuh piring-piring kotor itu, tetapi tak satu pun dapat kusentuh. Kran air pun gagal kunyalakan. Tanganku menembus semua yang kusentuh.
Kutatap tangan kananku dalam-dalam lalu kusentuh dengan tangan kiriku, keduanya bisa bertaut. Kucoba menyentuh benda di sekitarku tapi tak bisa.
Kini aku tak lagi dapat mengerjakan pekerjaan dapur yang dulu sebagai rutinitasku. Menyentuhnya pun tak bisa. Sejak sore tadi saat truk menghantam tubuhku, semuanya berubah.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top