3.Pertemuan Kedua

Zarina melihat berita yang ditayangkan di televisi, dia berdecak kagum akan ketampanan pria di televisi itu dan oh kisah cinta yang diceritakan sangat membuatnya iri, tapi setelah mengingat pertemuannya dengan Pria terhormat yang tengah di perbincangkan di berita ini dia jadi kesal lagi.

Zarina lalu melihat jam ditangannya dan dia tersenyum. Hari ini dia baru mendapatkan pekerjaan setelah dipecat dari tempat lama karena ketahuan mengobrol dengan pelanggan restoran tersebut.
Hanya kesalahan kecil tapi dia dipecat, sungguh malang nasibnya.

Zarina kali ini bekerja disebuah mini market yang tidak jauh dari flat-nya.
Dia bersiap mengambil mantel hangat lalu membawa bekal yang sudah dia siapkan. Awal masuk kerja dia harus bekerja di shift malam, jam kerja yang paling menyebalkan bagi Zarina. Meski begitu dia tidak bisa berbuat banyak karena dia membutuhkan uang untuk menyambung hidup di dunia ini.

Dia memakai headset lalu berjalan santai menuju mini market tersebut.
Tak berapa lama dia berjalan, Zarina melihat seorang pria sedang berbuat hal kriminal tak jauh dari tempatnya berdiri.

Zarina tidak bergerak dari tempatnya, dia menutup mulutnya tak percaya melihat seorang Pria sedang menusuk-nusuk perut korbannya tanpa ampun. Zarina mencoba mendekat dan dia melihat sebuah tato ditangan pria itu, semakin mendekat dia melihat wajah pria yang dia lihat di televisi barusan yang tidak lain adalah Pria yang kemarin sungguh menyebalkan itu.

Zarina terkesiap saat banyaknya darah yang   keluar dari perut korban Pria itu. Mata tajam Zavier Howard kini terarah padanya, Zarina terkejut lalu hilang kesadaran seketika.

****

Hitam, pengap, dan dia merasa sangat sesak. Ketika menyadari apa yang baru dia alami Zarina langsung membuka mata.
Dia tidak bisa melihat apa-apa selain kegelapan.

Zarina berteriak, tapi nyatanya mulutnya sudah disumpal dengan kain. Tangan dan kakinya diikat. Zarina yakin sekali dia berkahir di tangan seorang psikopat saat ini. Menyesal sudah mengagumi ketampanan seorang Zavier Howard yang ternyata adalah seorang psikopat.

"Oh kau sudah sadar ternyata," kata seorang Pria dengan suara berat. Zarina yakin itu adalah Zavier.
Zarina meronta ingin dilepaskan, tapi sia-sia pria itu hanya terdiam menatapnya tanpa melakuka apapun.

Mata Zarina yang ditutup dengan kain hitam membuatnya tidak tahu dimana dia berada.

"Kita masih berada di Amerika jika kau ingin tahu, dan tolong berhentilah untuk bergerak karena aku tidak akan melepaskanmu." Tekan Zavier pada kata melepaskan.

Zarina ingin menampar wajah Zavier jika dia bisa saat ini.
"Ckckck..kau sungguh tidak bisa diam ya. Bagaimana jika kita bermain-main terlebih dulu nona?"  Zavier ingin tertawa saat melihat tubuh Zarina yang otomatis diam tak bergerak sedikitpun. Zavier menyapukan ujung pisaunya di lengan Zarina yang merasakan dingin menyentuh kulitnya.

"Sepertinya aku sudah memutuskan membawamu kemana. Sampai bertemu beberapa jam kemudian nona." Zavier tertawa lalu menghilang dari ruangan itu.

Zarina sangat kesal, dia terus bergerak berharap dengan begitu ikatan ditangannya dapat melonggar, tapi ternyata tidak sama sekali. Pria ini benar-benar mengikatnya dengan kuat.

Zarina berpikir mimpi apa dia semalam sehingga bertemu lagi dengan seorang pembunuh atau mungkin Zavier seorang psikopat, entah apa sebutannya yang pasti Zavier Howard adalah seorang kriminal. Bisa saja mayat yang di temukan di restoran tempo hari adalah perbuatan Zavier, tapi untuk apa Zavier melakukan  hal tersebut. Bukankah Zavier adalah pengusaha kaya raya, hidupnya sungguh sangat sempurna. Jadi, untuk apa semua ini dia lakukan. Apa Zavier diam-diam menjual organ tubuh manusia? Zarina menggelengkan kepala karena merasa tidak masuk akal dengan jalan pikirannya. Satu kemungkinan yang jelas terjadi adalah Zavier Howard mengalami gangguan jiwa yang sangat gila, Pria itu mungkin mendapatkan kebahagiaan saat membunuh seseorang. Seperti cerita konten-konten dari YT yang sering Zarina lihat.

Apa yang akan terjadi dengannya selanjutnya ?

Apakah Zavier akan memutilasinya ?

Atau Zavier akan menyekapnya seumur hidup dan menjadikan dia budak nafsu pria itu ? Seperti film-film yang pernah dia tonton.

Tunggu dulu, bukankah Zavier Howard memiliki kekasih ?
Apakah kekasihnya tidak tahu apa yang dilakukan Zavier ?

Ya Tuhan benar-benar banyak sekali pertanyaan didalam kepala Zarina.
Dia sangat lelah saat ini, juga kehausan.
Tidak bisakah Zavier memberinya sedikit air untuk dia minum. Zarina merasa sangat kecewa dengan apa yang terjadi padanya. Harusnya dia lari saja tadi saat melihat kejadian itu, bukannya malah semakin penasaran dengan siapa pembunuh yang dia lihat.

Zarina kembali meronta, tapi tetap saja dia tidak mendengar adanya pertanda jika ada orang disekitarnya. Mata Zarina masih di tutup, dia mulai takut saat ini. Jika terus bergerak pasti dia akan kehilangan tenaga, menyedihkan sekali hidupnya. Di saat seperti ini dia merindukan Mamanya, dia ingin pulang kalau tahu nasibnya berkahir buruk seperti ini.

Di tempat lain, Zavier sedang menatap wanita yang terpaksa dia bawa ke salah satu tempat persembunyiannya. Selama menghilang Zavier terus berpindah-pindah tempat. Setiap harinya yang dia lakukan hanya mengikuti kegiatan dari satu persatu orang yang akan menjadi target incarannya. Semalam dia sungguh sangat sial karena wanita ini dengan polosnya menatap apa yang dia lakukan kepada korban ketiga yang sudah jelas mati di restoran cepat saji.

Sekarang dia bingung harus berbuat apa kepada wanita berambut coklat terang ini, dia tidak akan membunuh orang yang tidak bersalah. Zavier pergi dari ambang pintu itu setelah lama berpikir tentang wanita yang tengah dia kurung itu. Zavier kembali ke kamar, dia membuka kaos yang dia gunakan tadi untuk berbaring di tempat tidur, mengambil ponsel dari saku celananya Zavier memandangi foto dia dan Sansa saat mereka masih bersama.

"Aku merindukan senyum mu ini sayang," ujar Zavier kemudian ingatannya kembali ke masa lalu.

Flash back :

Zavier mengambil tempat dimana biasa dia duduk jika sudah berkunjung ke salah satu klub malam di London. Klub ini milik sahabatnya yang merupakan seorang Don di dunia mafia, namanya sudah terkenal dimana-mana hingga tidak ada yang berani mengusik orang-orang yang berhubungan baik dengan sahabatnya tersebut. Zavier merupakan anak yang nakal semasa sekolah, dan itulah awal dia bisa berteman dengan Kenan Rexton. Dia tidak menyangka Kenan akan menjadi bos mafia paling di segani saat ini.

Zavier melihat seorang pelayan wanita yang cantik sekali malam ini datang ke mejanya. Bulu mata lentik, dengan bibir bawah yang penuh sungguh menggoda gairah Zavier. "Sir, anda ingin memesan sekarang atau nanti ?" tanya wanita itu kedua kalinya karena tadi Zavier tidak menjawabnya.Dia terlalu fokus pada pemandangan indah di hadapannya saat ini.

"Aku ingin memesan tetapi apakah bisa kau duduk disini terlebih dahulu ?" tanya Zavier mulai beraksi, wanita itu menegakkan wajahnya untuk melihat Zavier dan sungguh Zavier menyukai wajah itu. Begitu sensual dengan dagu terbelah yang membuatnya bertambah manis,postur tubuh semampai dengan lekukan yang indah. Bagian kaki jenjangnya juga sempurna, kulitnya putih pucat.

"Jika anda butuh wanita panggilan akan saya panggilkan mereka Sir," ucap wanita itu sambil menatap mata Zavier dengan berani. Ada senyum tipis yang diberikan wanita itu hingga Zavier menyadari wanita ini satu-satunya wanita yang bisa mengintimidasi dirinya hanya dengan satu lirikan yang wanita itu beri.

"Aku ingin dirimu bagaimana ?" tanya Zavier dengan seringai menggoda yang dia tunjukkan.

"Maaf Sir, tapi saya belum membuka jasa menjual diri. Jadi anda bisa mencari wanita lain, jadi apa anda ingin memesan sesuatu ?"

"Dirimu, aku ingin memesan dirimu berapapun harganya." Zavier masih mempertahankan keinginannya dan sengaja dia menekan kata berapapun harganya. Wanita cantik itu hanya diam, mungkin sedang menimbang keputusan pikir Zavier. "Kau ada kertas," pinta Zavier dan dia melihat nama di tanda pengenal yang ada di depan kantung seragam wanita tersebut. "Sansa, boleh aku pinjam kertas dan pena itu ?" Wanita bernama Sansa tersebut memberikan apa yang Zavier minta.

"Ini adalah nomor kamar dan alamat hotel yang aku tempati, kau bisa kesini jika berubah pikiran." Zavier tersenyum sembari dia berdiri menyelipkan kertas itu di tangan Sansa. Baru menyentuh kulit tangan wanita ini saja dia sudah sangat bergairah, apalagi jika mereka sampai menghabiskan malam bersama.

Flash Back Off :

Malam itu adalah pertemuan awal Zavier dengan kekasih hatinya. Saat itu Zavier menolak mengakui kalau dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Sansa, dia berpikir itu hanyalah hasrat karena dia menginginkan wanita cantik menghangatkan malamnya.

Malam itu juga dia menunggu Sansa yang tidak kunjung datang ke kamar hotel tempat dia menginap. Zavier menghembuskan napasnya lelah, dia sungguh merindukan kehangatan saat bersama Sansa. Merindukan senyuman wanita itu dan juga omelannya.

"Sayang, katakan bagaimana caranya agar aku bisa membawa mu kembali. Disini, bersama ku."

Tbc 💋💋

Kita lanjut jika dilapak ini sudah ramai yes...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top