2. New Part

Berita mengejutkan bagi dunia bisnis Amerika. Diketahui bahwa Zavier Howard mengirimkan surat resmi kepada salah satu kuasa hukumnya untuk menjalankan semua bisnis dan aset yang dia miliki kepada saudara sepupunya bernama Michael Howard sepenuhnya. Sementara Zavier Howard diketahui sudah menghilang selama satu tahun ini bersama kekasihnya Sansa Hipwell setelah acara pesta pertunangan mereka.

Keluarga Howard menduga kalau Zavier dan Sansa telah diculik para pesaing bisnisnya dan meminta pihak kepolisian mencari mereka berdua, namun setelah diterimanya surat ini maka Zavier mengkonfirmasi bahwa dia baik-baik saja dan hanya ingin menikmati waktu bersama kekasihnya.

Zavier Howard menuliskan pesan agar keluarganya tidak perlu mencarinya dan menghentikan pencarian dia serta kekasihnya Sansa Hipwell.

****

New York city

Sebuah besi menghantam daging yang sangat menggiurkan bagi Zavier, dia tidak memberikan ampun meski orang yang dia lukai sudah meminta maaf.
Dengan mudahnya Zavier mencabut besi itu lalu menusukkannya kembali pada bagian vital pria yang malang itu.

Semakin pria itu menjerit kesakitan, semakin dia membayangkan bagaimana kekasihnya saat itu meraung atau bahkan mungkin menjerit meminta pertolongan.

Suara Sansa nyaris dia dengar meski teriakan itu bukanlah teriakan Sansa.

"Zavier.....Zavier...."

Zavier mencabut kembali besi itu lalu dia menggeret tubuh yang sudah tidak berdaya itu masuk kedalam mobilnya sendiri.
Zavier membuka pintu mobil dengan tangan pria malang tersebut dan memaksa pria itu juga memegang gagang pintu mobil dan kuncinya. Lalu Zavier mendorong mobil itu masuk menuju jurang. Dia melakukan hal itu agar pihak kepolisian tidak menemukan adanya sidik jarinya disana. Semua yang dia lakukan bersih tanpa jejak, sudah cukup lama Zavier menantikan hal ini. Satu nyawa yang dia inginkan  sudah lenyap, tinggal target berikutnya.

Dijalan yang sunyi itu Zavier membunuh satu korban targetnya. Target yang tidak terlalu penting sebenarnya, tapi dia sudah berjanji pada dirinya untuk menghukum mereka semua yang terlibat.

Termasuk Gustav Almero salah satu brandalan yang hidup mewah dari uang hasil menjadi penjahat jalanan.
Zavier memastikan mobil Gustav hancur dibawah sana dan Gustav lumpuh, dia tidak menginginkan Gustav mati. Dia menginginkan Gustav mengalami kejadian buruk dulu sebelum kematian yang sesungguhnya menimpa dirinya. Sama dengan yang mereka lakukan kepada kekasihnya.

Dosa mereka yang sudah membuatnya berpisah dari kekasihnya harus dibayarkan. Mereka tidak boleh sedikitpun hidup bahagia.
Zavier mengingat bagaimana brengseknya ketujuh orang yang memperkosa dan menyiksa kekasihnya.

Dia akan membalas semua orang-orang itu tanpa ampun.
Mereka sudah berani mengambil kebahagiaan Zavier, maka Zavier akan berlaku adil pada mereka.

Zavier membuka topeng wajahnya setelah mendengar suara bising dibawah jurang tersebut berakhir, tidak ada lagi senyum di wajahnya. Senyuman yang dulu sering dia tunjukkan karena kehadiran kekasihnya kini lenyap bersamaan dengan sepi yang ia rasakan.

*****

Dentingan bel sepeda dari seorang wanita cantik yang mengendarainya membuat beberapa orang ikut tersenyum akan apa yang dia lakukan. Dia adalah wanita yang cantik dengan rambut ikalnya yang berwarna coklat terang.

Zarina memasuki sebuah supermarket dan membeli banyak sekali coklat untuk dia bawa ke rumah sakit tempat dimana dia suka bertemu anak-anak yang menjadi temannya. Zarina memang sering ke sana untuk sekedar melihat keadaan anak-anak yang kurang beruntung itu, dia bukan wanita kaya raya sehingga hanya sesekali saja setelah dia menerima gaji bulanan baru bisa membelikan mainan dan terkadang makanan untuk mereka semua. Beberapa petugas di Rumah Sakit tersebut juga ada yang mengenalnya. Mereka mengenalnya dengan sebutan Zarina and her smile.

Setelah selesai bercengkrama dengan anak-anak lucu disana, Zarina beranjak pergi dari Rumah Sakit yang berada di pusat kota New York city tersebut. Saat masuk ke dalam lift, Zarina melihat seorang Pria yang dia kenal dari berita di televisi.Dia bingung harus bersikap seperti apa, ini merupakan suatu keajaiban karena dia bertemu dengan sosok yang dia kagumi selama ini.

"Hello," sapa Zarina dan si pria hanya diam tidak ingin sedikitpun merespon.

Pintu Lift terbuka membuat Zarina melihat pria itu pergi darisana. Zarina tidak menyangka sosok itu begitu sombong, tidak mungkin dia tidak mendengar sapaan Zarina.

"Dasar sombong," kata Zarina pada angin yang menemaninya. Dia menggelengkan kepala karena sudah mengagumi sosok tersebut selama ini. Zavier Howard memang adalah pebisnis, tetapi saat remaja Pria itu pernah menjadi seorang model Pria yang sangat-sangat terkenal, sehingga setelah dia menekuni dunia bisnis para pemburu berita masih saja terus mencari berita tentangnya, baik skandal maupun segudang prestasi Pria itu. Zarina baru saja ingin mengayuh sepada ponselnya sudah berdering memaksa Zarina untuk melihat siapa yang menelpon. Menghembuskan napas lelah Zarina tidak ingin  mengecewakan si penelpon.

"Ya Mama," kata Zarina dan suara sang ibu terdengar sangat bersemangat mendengar jawabannya.

["Zarin kapan kau pulang ke rumah nak? Kau tahu Mama hanya punya satu anak perempuan. Mama kesepian disini."]

Zarina tahu pasti hal ini yang akan ditanyakan oleh Mamanya, terkadang dia kasihan kepada wanita yang sudah melahirkannya tersebut. Namun, mau bagaimana lagi dia harus keluar dari rumah keluarganya sebelum dia menjadi gila.

"Ma maafkan aku, aku berjanji akan mengunjungi mu jika pekerjaan ku sudah senggang. Bye... Ma aku mencintai mu, ingat jaga kesehatan mu atau kau tidak akan melihat ku lagi."

["Dasar anak nakal, selalu saja berkata seperti itu. Apa kau ingin aku cepat mati hah?!"] Zarina tertawa mendengar omelan ibunya tersebut.

"Aku hanya mengingatkan Mam, baiklah aku harus segera bekerja. Aku mencintai mu," ucap Zarina mengakhiri sambungan telpon itu. Hati Zarina sedikit lebih baik karena telpon yang menghabiskan waktu tidak sampai lima belas menit tersebut.

Zarina mengayuh sepedanya, sebenarnya dia juga tidak tahu akan kemana. Dia hanya ingin mencari pekerjaan karena sudah dipecat dari restoran tempatnya mencari uang dulu. Pagi menjadi siang, dan siang berlalu menjadi sore. Zarina sudah sangat lelah dan memutuskan untuk kembali ke flat-nya.

Saat dalam perjalanan kembali dia terpaksa berhenti karena banyaknya kerumunan orang, sebuah ambulan juga melaju sangat cepat. "Itu ada apa?" tanya Zarina kepada seorang wanita yang tengah berdiri disana.

"Katanya ada penemuan mayat di dalam restoran itu," tunjuk si wanita pada sebuah restoran yang tidak jauh dari tempat Zarina berhenti. Dia sontak melihat ke arah restoran, dan lagi-lagi melihat pewaris bisnis Howard disana. Aneh sekali Pria itu disana seperti sedang menguntit pikir Zarina.

Bukan tanpa alasan dia berpikir seperti itu, pasalnya Zavier menggunakan topi dan juga hodie besar lengkap dengan masker di wajahnya. Meski dari jauh Zarina bisa mengenali Pria itu, karena Zavier Howard masih menggunakan setelan yang sama ketika dia melihatnya di dalam lift Rumah Sakit.

Zarina terkejut karena saat ini Pria itu berjalan mendekat ke arahnya, melihat ke kiri dan kanan sudah tidak ada lagi kerumunan orang tadi. "Apa yang kau lihat?" tanya Zavier Howard hingga Zarina hanya bisa menggelengkan kepalanya.Sial, mata biru Zavier dengan struktur tulang rahang yang sempurna ditumbuhi bulu-bulu halus itu begitu menggoda.

"Sudah tidak ada orang disini jadi kau bisa pergi."

"Siapa kau mengusir ku? Apa kau petugas kepolisian baru di kota ini? Oh... Aku tahu kau baru saja putus cinta dengan kekasih mu yang terkenal cantik itu bukan, jadi kau sangat menyebalkan seperti ini." Sarkas Zarina, tidak perduli siapa Pria yang sedang berbicara di hadapannya tersebut.

Tidak Zarina sangka Zavier Howard membuka kaca mata hitam yang Pria itu gunakan, sungguh sangat menggoda jiwanya pikir Zarina merasa bodoh pada diri sendiri.
"Jangan membawa-bawa kekasih ku, dia tidak pantas disebut oleh wanita aneh seperti dirimu. Aku mengatakan hal ini karena sedari tadi kau berdiri di tempat pengendara motor juga mobil dengan sepeda mu ini, dan kau terus menatap ku."

"Oh... Hahahaha... Sungguh sangat percaya diri." Zarina pergi dari sana dengan rasa kesal yang membuncah.

"Argh.... Kenapa rata-rata Pria tampan itu menyebalkan."
Zarina frustasi dengan apa yang terjadi hari ini kepadanya, sudah tidak dapat kerja bertemu dengan Pria menyebalkan pula. Semoga saja dia tidak melihat Zavier Howard itu lagi, meski tampan tapi ternyata sangat sombong.

Tbc 💋💋💋

Seperti biasa aku tunggu komentarnya ya... 😘

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top