10. Laboratorium Ozier.

Zarina mengernyit saat melihat bangunan yang begitu menakjubkan, dia tidak heran dengan penjagaan ketat, tapi dia heran dengan semua kecanggihan yang ada. Setelah tiba di hotel, Zavier baru kali ini mengajaknya keluar, dia berpikir akan pergi ke tempat-tempat wisata tapi Pria itu membawanya ke sebuah bangunan canggih lengkap dengan penjagaan yang sangat ketat. Zarina berpikir apakah Zavier merupakan salah satu anggota mafia ? dan bisnis Pria itu hanya sebagai topeng untuk menutupi jati dirinya yang sesungguhnya.

Mungkin karena itu juga Sansa memutuskan hubungan dengan Zavier. Ya, Zarina masih memikirkan kenapa Zavier dan Sansa Hipwell tidak lagi bersama.

Seorang wanita menyambut mereka dengan senyuman yang sangat ceria, lalu Zavier memeluknya hangat membuat Zarina sedikit cemburu. Zarina mengikuti dua orang yang berada didepannya membicarakan banyak hal dalam bahasa Rusia. Sepertinya sengaja agar dirinya tidak mengetahui isi percakapan itu.

Tak lama Zarina diminta mengikuti dua orang pria ke sebuah ruangan karena Zavier ada urusan yang penting.
Rubby sepertinya tidak menganggap Zarina ada, dia tidak memberikan sedikit senyumpun pada wanita itu.

***

Zavier sudah berada di ruangan Rubby, disana sudah ada Kenan dan Eldier. Rubby yang kesal membanting keras kertas yang dia pegang.
Kenan menyunggingkan senyuman lalu mengusap punggung tubuh Rubby.

Zavier menarik napas karena dia sudah tahu pokok permasalahannya.
"Sorry By," ucapnya dan Rubby berdecak.

"Sudahlah lebih baik kita bahas masalah yang mendesak itu saat ini." Kenan membujuk Rubby yang kesal dengan kehadiran Zarina di lab-nya.

"Aku tidak habis pikir dia bisa mengkhianati Sansa !" Kenan tersenyum lalu Rubby semakin kesal.

"Jadi bagaimana ? kau mengatakan ada hal yang mendesak ?" tanya Zavier untuk mengalihkan topik pembahasan mereka.

Rubby membuka kunci pada layar monitor hologram yang saat ini tepat berada di depan mereka.
Dia mengetikkan sesuatu di layar itu lalu terlihat sebuah rekaman cctv dan Rubby memperbesar wajah pria yang tampil di layar itu.

"Lihat Pria ini bernama Carlos. Dia seorang agen dari spanyol, dan setelah aku mencari tahu lagi tentang pria ini ternyata dia pernah bertemu dengan Sansa di sebuah perpustakaan dan sepertinya mereka memiliki hubungan yang khusus."

"Apa maksudmu ?"

Rubby mengetikkan sesuatu lagi di hologram komputer itu lalu terlihat dua foto wanita yang setelah di lihat dengan seksama adalah Sansa.
"Dua wanita ini adalah Sansa, aku meminta orang-orang kepercayaan ku mencari tahu tentang dua orang ini namun tidak menemukan data diri yang jelas, tapi aku yakin kau tahu siapa wanita ini Zavier," kata Rubby lagi lalu Kenan menepuk pundak Zavier.

"Sansa adalah seorang agen rahasia yang selama ini bersembunyi, seperti dugaan ku dulu. Kita belum tahu dia bekerja di badan apa, tapi pasti dia mengetahui sesuatu sehingga kejadian di Brazil terjadi, dan saat ini ada orang yang mengetahui jika dia masih kau lindungi." Kenan menjelaskan lebih detail.

Zavier terhenyak, dia memang sudah merasa aneh dengan kejadian yang menimpa Sansa di Brazil. Sebagai pengusaha, sangat tipis kemungkinan dia memiliki musuh yang malah mengincar menyakiti tunangannya dan tidak terjadi apa-apa padanya. Terlebih semua orang-orang yang menyakiti Sansa sudah dia tahu siapa saja orangnya, dan tidak ada satupun yang memiliki masalah dengannya atau perusahaannya. Selain masalah dia menolak membangun klub malam disalah satu resort yang Zavier miliki.

"Kita hanya perlu melindungi Sansa saat ini, dan sambil mencari tahu apa yang Sansa ketahui tentang semua orang yang menyakitinya," suara Eldier membuat Zavier tersadar.

"Oh ya wanita yang ada bersama mu itu bukan wanita biasa, aku tidak menyangka kau begitu bodoh untuk tidur dengannya !" gerutu Rubby membuat Eldier dan Kenan tersenyum penuh arti sementara Zavier bingung.

"Zarina, wanita itu sebaiknya tidak lagi ikut denganmu. Jika tidak kau akan menyesal Zavier," kata Eldier. "Dia adik dari Jasper, kau tahu artinya bukan ?" Eldier menepuk bahu Zavier, tebakannya benar. Dan untung saja wanita itu belum tahu apapun.

Zavier menggelengkan kepalanya, dia tidak memiliki perasaan sama sekali kepada Zarina selain gairah saat malam itu.
"Pergilah keluar urus wanita itu, aku tidak ingin kau mengkhianati Sansa lagi kau paham ! dan jika itu terjadi aku tidak sudi membantu mu lagi Zavier," kata Rubby mengancam Zavier yang tahu dia memang salah.

"Hei By, tenangkan dirimu. Aku akan berbicara dengan Zavier," ucap Kenan mengecup kening Rubby lalu keluar bersama Zavier.

****

Zarina benar-benar bingung, dia berada diruang kosong berwarna putih. Tidak bisa melihat apapun selain dinding putih. Zarina mulai merasa cemas saat sudah tiga jam Zavier ataupun pria yang membawanya masuk ke ruangan itu tidak juga muncul. Zarina mencoba membuka pintu namun di kunci, saat itulah dia tahu dia dikurung.

Zarina menggedor-gedor pintu dan berteriak sekeras mungkin, sudah mencoba selama lima belas menit pintu terbuka dengan Zavier yang ada disana. Zarina bernapas lega, dia memeluk Zavier namun pria itu hanya diam.

Rubby diluar, sementara Kenan sudah pergi mengurus Sansa.
"Kau akan disini sampai semua urusanku selesai !" ujar Zavier tanpa terdengar ragu. Otomatis Zarina tidak bisa menerima hal itu, dia melawan dua orang pria yang menarik tubuhnya menuju ruang lainnya.

Perkelahian pun terjadi, Zarina ingin kabur dari tempat itu. Zavier ingin bergerak namun Rubby sudah lebih dulu berada di depan Zarina dengan menodongkan senjata tepat di kening wanita itu.

"Jangan keluarkan sifat liar mu itu disini atau aku tidak segan-segan menembak mu !" Zavier menahan lengan Rubby namun Rubby tidak gentar. Dia tidak suka dengan wanita tidak tahu malu yang suka tidur dengan pria yang sudah jelas memiliki pasangan, atau singkatnya wanita jalang.

"By, kendalikan dirimu !" kata Zavier dan Rubby menurunkan senjatanya.

"Bawa dia," perintah Rubby kepada kedua anak buahnya.

"ZAVIER APA SALAH KU ! HEI ZAVIER PLEASE," teriak Zarina namun Zavier tidak berbalik sama sekali. Di dekat lorong ada Ron yang memperhatikan kejadian itu.
Saat Zarina sudah berada di dalam ruangan khusus dimana sudah ada tempat tidur, dapur, perabotan lainnya yang dia butuhkan. Ruangan itu terlihat seperti apartment yang mewah dan sangat lengkap.
Saat Zarina masih tidak bisa mengerti dengan semua yang terjadi Ron masuk, lalu menunduk memberi salam pada Zarina.

"Siapa kau ?" tanya Zarina.

"Saya Ron, saya orang kepercayaan nona Haslyn." Zarina mengangguk lalu dia duduk di sofa sambil menghembuskan napas kasar.

"Maafkan apa yang nona Haslyn lakukan kepada anda, sebenarnya dia wanita yang baik. Dia hanya tidak suka dengan apa yang sudah anda lakukan. Bersikap baiklah jika dia berkunjung, dia akan menjadi teman yang baik jika anda melakukan hal yang sama," jelas Ron panjang lebar yang masih tidak di mengerti Zarina. Namun, dia sudah menebak siapa wanita bernama Haslyn yang dimaksud pria di hadapannya itu.

"Terima kasih Ron," kata Zarina dan Ron segera pergi. Zarina mengamati tempatnya berada saat ini, lalu dia merindukan kehidupannya yang dulu. Zarina tidak takut akan senjata yang tadi di todongkan Rubby kepadanya, dia sudah terbiasa melihat benda itu meski tidak pernah belajar, lagipula dia tadi yakin Zavier tidak akan membiarkannya mati begitu saja.

Rubby sepertinya adalah wanita yang bergabung dengan kelompok mafia bersama dengan Zavier, tapi tunggu siapa nama wanita itu tadi kata Pria yang baru masuk. Haslyn ? apakah dia itu Haslyn Rubby Ozier ? Zarina kenal dengan nama itu, wanita yang memiliki nama tersebut adalah istri dari seorang bos mafia teman bisnis ayahnya. Jika benar begitu maka dia berurusan dengan orang yang salah, dan Zavier kenapa harus terlibat di dunia yang sama dengan ayah serta kakaknya.

Zarina pergi dari rumah karena tidak suka dunia yang dibangun serta di jaga oleh ayah dan kakaknya, tapi kini dia jatuh cinta dengan Pria yang juga ada di dunia yang sama ? apakah ini kutukan. Zarina tidak habis pikir dengan jalan hidupnya ini.

***

Sementara di tempat lain Zavier hanya memikirkan tentang apa yang di ketahui Sansa kekasihnya, tidak terbesit sama sekali tentang Zarina di pikirannya. Sansa seorang mata-mata, dia tidak pernah tahu hal itu. Kenapa Sansa tidak berterus terang kepadanya ?

Zavier pikir dengan membunuh semua orang yang menyakiti kekasihnya maka semua akan selesai dan dia hanya fokus kepada kondisi Sansa, nyatanya ada kejutan yang dia dapatkan. Selama ini dia mencintai Sansa dengan tulus, dan wanita itu mungkin hanya berpura-pura karena harus menyembunyikan identitasnya.

"Sansa ? apa yang harus aku lakukan sekarang ?" Zavier benar-benar tidak bisa berpikir baik saat ini.

Tbc...

hai... lama tidak nongol disini 🥰
koment yang rame ya.. 😘😘

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top