1. Dany Alexander
Musik berdentum cukup keras memekakkan telinga.
Tapi itu membuat gue semakin bersemangat.
Inilah gue, ini kehidupan gue.
Nama gue Dany Alexander.
Gue anak semata wayang David Alexander.
Semua orang di kota ini tau tentang kerajaan bisnis keluarga Alexander.
Dan semua menaruh hormat pada kami.
Gue bersyukur terlahir di keluarga yang kaya raya, sehingga bisa membuat gue melakukan apa aja semau gue.
Contohnya sekarang....
Gue sedang berada di sebuah club malam dan di usia gue yang masih muda ini. Gue udah nidurin banyak cewek.
Ya sebut saja gue brengsek, tapi gue gak peduli.
"Tuan muda, ayo pulang."
Dia Sam, pelayanan setia papah gue yang selalu membujuk gue pulang cepat dengan alasan supaya gue gak telat berangkat ke sekolah.
"Ya sebentar lagi."jawab gue malas.
"Tuan aidan sudah menelfon dari tadi."ucap Sam.
"Oh ayolah ini masih terlalu sore untuk pulang."balas dany.
Ya om aidan dan tante chrystal yang selalu repot mengurusi gue. Gak kayak papah gue. Mau ngomong aja udah syukur.
Kalian tau???
Papah gue itu manusia es balok plus sedingin kutub.
Gak pernah ada kehangatan bersamanya, makanya gue mencari kehangatan di ranjang bersama wanita-wanita jalang.
CK....gak nyambung banget. Wanita jalang tidak bisa menggantikan kehangatan dari seorang ayah yang selama ini gue rindukan.
"Ayo tuan muda kita pulang."bujuk sam untuk kesekian kalinya.
"Baiklah."balas dany karena kasihan dengan sam.
Setiap hari gue selalu melakukan aktivitas yang monoton menurut gue.
Membuat gue jenuh.
Pagi di awali dengan sekolah, latihan basket, terakhir ke club' malam untuk sekedar minum atau tidur dengan jalang.
Hari ini gue ingin ke kantor papah gue, untuk sekedar berkunjung menemui papah atau hanya sekedar bermain sambil cuci mata melihat karyawan cewek.
Dany berjalan menyusuri koridor kantor yang ramai, mungkin sedang jam makan siang.
Sampai ada seseorang yang mendekat kepada dany.
"Hai anak manis apa loe tersesat?"
Dany mengerutkan keningnya.
"Apa wanita yang ada di depannya ini sedang bertanya padanya?"ujar dany dalam hati.
"Loe imut sekali menggemaskan."ucap wanita itu mencubit gemas pipi dany.
"Hai tante singkirkan tangan loe."geram dany kesal.
"El...."panggil teman wanita itu, dan dany tau dia bernama mayang, dany pernah bertemu di club malam.
"Sebentar."jawab wanita yang di panggil el itu.
"Cepatlah...."ucap mayang tak sabaran.
"Dahhh imut....."wanita itu sekali lagi mencubit pipi dany dan berlalu mengejar temannya.
Dany mengeram kesal.
Bagaimana bisa dirinya di perlakukan seperti balita.
____________
Suasana kantin sungguh ramai saat jam makan siang begini.
"El loe kenal cowok tadi?"tanya mayang.
Wanita yang di panggil el itu adalah Eliza Stevani.
"Enggak tapi dia imut banget suer. Gemesin."Jawab El.
"Saran gue ya, mendingan loe jangan begitu lagi dech sama dia."ucap mayang.
"Memangnya kenapa?"el memakan mie ayam pesanannya.
"Loe tau, dia itu PK."ujar mayang.
Sontak mendengar hal itu el tertawa terbahak-bahak.
"Hai gue serius."ucap mayang geram.
"Lelucon loe sangat lucu. Mana ada bocah imut seperti itu seorang PK."timpal el.
"Ok loe ikut gue tar malem ke club."mayang berniat memperlihatkan siapa seorang dany.
"Ok ok....ayo kita makan."balas el masih dengan sisa tawanya.
Di tempat lain, Dany menemui papahnya.
"Pah."panggil dany masuk ke ruangan papahnya.
Papah dany adalah David Alexander.
David melihat ke arah anaknya tanpa menjawab sapaan dany.
"Dany ingin tinggal di apartemen sendiri."pinta dany.
"No."balas david cepat.
"Tapi dany ingin pah."rengek dany.
"Untuk membawa wanita heum."ucap papah david dingin.
"Tentu saja tidak. Wanita cuma di club saja atau hotel."kilah dany.
"Jangan jadi laki-laki brengsek."papah david menatap dany tajam.
Papah david tau kebiasaan buruk dany yang sering melakukan one night stand.
"Dany hanya bersenang-senang."balas dany.
Papah david hanya menggelengkan kepalanya.
"Kenapa anaknya bisa seperti itu?"gumam papah david dalam hati.
"Dany gak bisa seperti papah yang setia dengan mamah walaupun mamah sudah meninggal belasan tahun yang lalu."sambung dany.
Dany terdiam saat menyebut kata mamah.
Dany sangat ingin mendapatkan kasih sayang seorang mamah.
Malam hari el dan mayang pergi ke club malam untuk membuktikan ucapan mayang.
"Lihatlah itu."ucap mayang menunjukkan keberadaan dany pada el.
El sempat terkejut namun kemudian tertawa dan berjalan mendekati dany.
"Mau kemana loe."tanya mayang.
"Gue gak tahan pengin nyubit pipi bocah imut itu."jawab el antusias.
"Jangan."cegah Mayang.
Namun el tidak mendengarkannya.
"Hai bocah imut."El duduk di bangku depan dany.
Dany tersentak kaget melihat tante menyebabkan yang ada di depannya ini.
"Bocah kenapa loe ada di tempat seperti ini. Mendingan loe pulang belajar yang rajin."ucap el.
"Pergi."usir dany.
"Hai jangan galak seperti itu. Loe tau, dengan wajah loe yang imut itu jadi tidak terlihat menakutkan, justru terlihat makin imut."El mencolek pipi dany.
"Apa loe goda gue biar gue bawa loe ke ranjang?"tanya dany.
Tentu saja mendengar pertanyaan dany membuat el tertawa terbahak-bahak.
Membuat dany mengeratkan genggaman pada gelas yang sedang ia pegang.
"Loe sangat lucu, apakah milik loe sudah berdiri dengan sempurna sampai mengatakan hal seperti itu."ucap el tertawa hingga mengeluarkan air mata karena geli.
Dany makin mengeram kesal dengan makhluk di depannya ini.
Si Tante yang sangat menyebalkan dengan omongan yang pedas.
"Apa tante mau mencobanya?"ucap dany menenggak habis minumannya.
"Maaf bocah imut, gue gak berminat dengan anak kecil. Apa kata orang gue main sama anak SMP."cibir el.
"Gue SMA."sanggah dany cepat.
"Oh ya, wajah loe gak meyakinkan."balas el.
Dany yang rasanya sudah sangat kesal bangkit dari kursinya dan mendekatkan wajahnya ke depan El hingga hembusan nafas mereka terasa.
"Tante loe sangat menyebalkan. Akan gue kasih loe perhitungan."ucap dany dingin mirip seperti papahnya jika marah sangat menyeramkan.
Tubuh el serasa kaku, namun dengan cepat el menetralkannya.
Saat el baru saja membuka mulutnya akan berbicara.
Dany langsung melumat bibir el yang sangat menggoda.
Sungguh ini first kissnya el yang sudah di ambil paksa oleh bocah imut ini, ralat sekarang menjadi bocah sialan.
Dany melepaskan ciumannya saat pasokan oksigen terasa semakin menipis.
Dany baru merasakan bibir semanis ini yang membuat dany ingin mengecapnya lagi dan lagi.
"Tante ternyata bibir loe manis, namun beda dengan kata-kata loe yang pedas."Dany menarik dirinya menjauh dari el yang masih terlihat shock.
"Sampai jumpa di ranjang Tante."sambung dany sambil tertawa dan berlalu meninggalkan el yang masih terdiam mencerna kata-kata dany.
Setelah Dany pergi, Mayang mendekat ke el.
"Hai el are you ok?"tanya mayang.
"Apa dia beneran seorang PK?"El melihat ke arah mayang.
"Iya beneran, saat dia inginkan loe dia akan melakukannya sampai loe melayang namun setelah dia puas, dia akan tinggalkan loe begitu saja. Bahkan kadang kalo dia sedang ingin saat loe belum siap dia akan tetap memaksa masuk atau saat loe belum mencapai pelepasan dia sudah meninggalkan loe. Dia sungguh brengsek."jelas mayang.
El bergidik ngeri mendengar ucapan mayang.
Sungguh el merutuki mulutnya yang pedas ini.
Sehingga membuat dirinya berurusan dengan bocah sialan tapi imut itu.
Siapa yang akan menyangka coba, dengan penampilan dany yang terlihat sangat imut dan tentunya masih muda adalah seorang PK.
"Sam cari tau info tentang Tante tadi."perintah dany.
"Tentu tuan muda."Sam langsung membuka file tentang data karyawan.
Sam tau kalo perempuan yang di maksud dany itu bekerja di perusahaan tuan david papahnya Dany.
Setelah menunggu beberapa saat, Sam mengarahkan laptopnya ke arah dany.
"Eliza Stevani, dua puluh tiga tahun."Dany membaca semua data tentang el secara cermat.
Senyum licik menghiasi wajah dany.
"Tunggu permainan gue tante."ucap dany.
___________
Dany selalu saja membuat masalah di sekolah, sampai-sampai hampir setiap hari mendapatkan surat teguran.
"David ini surat teguran yang ke tiga dalam Minggu ini. Salah satu wali harus datang ke sekolah."ucap om aidan sambil meletakkan surat teguran itu di meja papah david.
"Hari ini tidak bisa."jawab david gemas dengan kelakuan anaknya.
"Gue juga gak bisa, chrystal pun sama."ujar om aidan.
"Suruh saja salah seorang karyawan."usul papah david.
"Baiklah."balas paman aidan keluar ruangan papah david.
Aidan melihat keseluruhan.
"Hai kamu."ucap aidan memilih karyawan yang penampilannya paling rapih.
"Iya pak ada apa?"balas karyawati itu sambil berdiri.
Dan karyawati itu adalah el.
"Saya minta tolong, kamu datang ke sekolah SMK Inter sekarang."ucap om aidan.
"Untuk apa pak?"tanya el heran.
"Anak dari bos david mendapatkan surat dari sekolah. Datanglah ke sana."jelas om aidan.
"Baik pak."balas el undur diri.
Untuk bersiap ke sekolahan.
Om aidan mengangguk dan berlalu pergi.
Setelah menempuh perjalanan lima belas menit el sampai di sekolah inter, sekolah anak-anak kaum elit.
"Permisi."ucap el masuk ke ruangan bimbingan konseling.
"Ya silahkan masuk."ucap guru yang ada di dalam.
El pun masuk ke dalam.
"Tante."Dany terkejut.
El tak kalah terkejutnya melihat dany yang ada di sana.
"Silahkan duduk nyonya."perintah Bu Ambar guru bimbingan konseling.
El pun duduk.
Bu ambar langsung menjelaskan dari a sampai z kenakalan dany.
Sungguh el sampai terheran-heran, bocah seimut dany nakalnya kebangetan.
"Ayolah bu ambar, itu terlalu berlebihan."ucap dany.
"Diam kamu. Dan kamu di scors tiga hari."ucap bu ambar.
"Hanya tiga hari?"ujar dany.
"Kamu mau tambahan scors."Bu ambar melotot.
"Maaf bu."ucap el.
"Baik nyonya lebih baik cepat bawa dany pergi. Sungguh dia membuat kami pusing."Bu ambar memijit keningnya.
El pun menarik tangan dany dan membawanya keluar.
"Loe nakal sekali kasihan orang tua loe."ucap el saat sudah keluar dari ruangan bimbingan konseling.
"Bu ambar hanya melebih-lebihkan."balas dany santai.
"CK.... muka imut loe sungguh gak pantas dengan kelakuan loe."cibir el.
Dany melihat ke arah el dengan tatapan tidak suka.
"Sudahlah gue kembali ke kantor."ucap el ingin segera pergi namun dany menahan tangan el.
"Loe ikut gue."Dany bergantian menarik tangan el untuk ikut dengannya.
"Hai lepaskan gue."seru el.
"Gak semudah itu tante."balas dany menyeringai.
Dany mendorong paksa el masuk ke dalam mobilnya.
"Apa loe udah gila, gue harus kembali bekerja."bentak el.
"Masa bodo."Dany melajukan mobilnya kencang.
El pun hanya diam melihat ke arah jalan.
Dany melirik ke arah el yang sepertinya sedang marah.
"Turun."perintah dany.
"Gak. Gue mau ke kantor."tolak el.
Dany mengambil ponselnya yang ada di saku celananya.
Entah Dany mau telfon siapa, El gak tau. Yang jelas el sangat kesal dengan dany.
"Hello pah."Dany melambaikan tangannya di depan ponselnya.
"Dany pinjam karyawan papah."sambung dany mengarah ponselnya ke arah el.
"Jangan macam-macam."jawab papah david.
El melihat ternyata bocah itu menelfon papahnya yaitu tuan david bos besar el.
"Tidak pah, dia bukan selera dany. Dadanya saja rata. Ok pah bye."Dany mematikan sambungannya.
Sedangkan el sendiri masih tercengang dengan ucapan dany mengenai dadanya.
"Sungguh bocah ini sangat tidak sopan." Gerutu el yang masih bisa di dengar oleh dany.
Dany hanya tertawa kecil.
Menurut dany sangat lucu dan menyenangkan membuat tante cabe marah.
Dan hal ini akan dany jadikan rutinitas yaitu, MEMBUAT EL MARAH.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top