PROLOG
Ketamakan adalah perwujudan dari rasa tidak puas yang berujung pada keinginan untuk memiliki orang lain. Dengan adanya ketamakan ini, mereka akan masuk ke dalam lubang demi lubang untuk menggali hak mirik orang lain tanpa memberikan kepuasan.
🖤🖤🖤🖤🖤
Seorang gadis berusia dua belas tahun tengah duduk di kamar bermain bersama dengan kedua adiknya. Gadis yang memiliki rambut coklat panjang itu bernama Kaylee Stroud. Kaylee atau biasa dipanggil Kay bertugas untuk menjaga kedua adiknya, Kim dan Kyra, selama kedua orangtuanya memasak makan malam.
Kay memiliki manik mata yang unik. Heterochromia. Di mana seseorang memiliki warna warna yang berbeda satu dengan yang lainnya. Mata sebelah kiri Kay mewarisi mata biru sang ayah, sedangkan mata sebelah kanannya berwarna coklat sama seperti milik ibunya.
Saat ini manik mata unik itu tengah mengawasi adiknya bernama Kim atau Kimberly. Putri kedua keluarga Stroud ini sangat menyukai mobil dan motor. Karena itu ayah mereka selalu memberikan hadiah mainan mobil dan motor untuknya.
Kim tampak asyik melakukan balapan mobil dengan mini Ferrari berwarna merah dan mini Lamborghini berwarna orange. Gadis berusia sepuluh tahun itu membuat suara yang mirip dengan mobil itu sembari menggerakkan mobilnya melewati sirkuit yang dia buat menggunakan tumpukan buku orang tua mereka yang dia ambil di perpustakan kecil dalam rumah.
Lalu Kay mengalihkan pandangannya pada si adik bungsunya, Kyra Stroud. Saat ini gadis berusia delapan tahun itu sedang menata puzzle berukuran besar dengan gambar Toy Story, film kartun kesukaannya. Kyra selalu main sendirian. Dia tidak mau siapapun membantunya termasuk ayah dan ibu mereka. Jika ada orang yang berusaha membantunya, si bungsu Stroud ini pasti akan marah dan mengunci diri di kamar.
Kay memilih mengambil ponselnya dan mengerjakan essay yang belum diselesaikannya. Namun baru sebentar mengetik, tiba-tiba terdengar suara benturan keras di luar kamar bermain. Ketiga bersaudara itu saling berpandangan.
"Suara apa itu Kay?" tanya Kyra.
"Aku tidak tahu. Aku akan mengeceknya. Mungkin Mom tidak sengaja membentur sesuatu. Kim, bisakah kau menjaga Kyra."
"Kenapa harus aku?" gerutu gadis berambut pirang itu.
"Kau memilih turun ke bawah untuk mengecek apa yang terjadi, atau kau memilih menjaga Kyra."
Kim pun berpikir sejenak. Dia malas untuk keluar kamar dan turun di bawah. Gadis kecil itu tidak ingin meninggalkan mobil-mobil kesayangannya. Akhirnya dia pun mendengus kesal.
"Baiklah aku menjaga Kyra."
Kay tersenyum karena sudah menduga Kim akan memilih berada di ruangan ini dibandingkan keluar. Akhirnya Kay pun meninggalkan kedua adiknya dan turun ke bawah.
"Di mana kau menyembunyikan teknologi itu?"
Samar Kay mendengar suara pria asing. Kay pun memutuskan untuk melangkah perlahan menuju dapur. Dari balik dinding Kay mengintip apa yang terjadi di dalam dapur. Nafasnya tercekat saat melihat tubuh orang tuanya disudutkan di dinding oleh dua pria berpakaian gelap. Kedua pria itu menodongkan pisau yang nyaris mengenai leher kedua orang tuanya.
"Aku... aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan." Morgan Stroud terbata saat mengatakannya.
Kay mengamati seorang pria bertubuh besar dengan leher yang dipenuhi tato. Lalu tatapan wanita itu tertuju pada punggung tangan pria itu. Ada tato bergambar pusaran air berwarna biru yang sangat unik.
"Cogent. Teknologi yang mampu menyembuhkan semua penyakit. Kalian berhasil membuatnya, bukan?"
Wajah Morgan dan Emma tampak terkejut karena pria itu mengetahui teknologi yang sedang mereka kerjakan. Lalu Emma menggelengkan kepalanya. Dia tahu sekelompok pria itu adalah orang yang jahat. Jika teknologi Cogent jatuh ke tangan orang yang salah, maka teknologi itu akan disalahgunakan.
"Kami belum berhasil membuatnya."
Pria bertato pusaran air itu tersenyum sinis. "Pembong. Aku bisa membunuhmu dan keluargamu saat ini juga, jadi cepat katakan di mana teknologi itu?" Suara pria itu semakin meninggi karena tidak sabar.
Morgan dan Emma berada dalam situasi yang sulit. Mereka tidak bisa menyerahkan teknologi itu, tapi mereka juga tidak bisa kehilangan ketiga putri mereka. Lalu tanpa sengaja Emma melihat Kay yang bersembunyi di balik dinding. Emma tersenyum pada Kay lalu mengucapkan satu kata tanpa bersuara.
Kay yang sering bermain tebak-tebakan kata tanpa suara tahu kata yang diucapkan oleh sang ibu. Sembunyi. Satu kata itu membuat Kay tahu jika ini adalah terakhir kali dia akan melihat ayah dan ibunya.
"Kamu tidak akan memberikannya pada orang jahat seperti kalian." Ucap Morgan dengan penuh tekad.
"Baiklah. Kalian yang memintanya sendiri."
Pria bertato pusaran air itu memberikan kode kepada dua pria yang menahan Morgan dan Emma. Mereka menggoreskan pisau tajam itu di leher pasangan itu. Seketika kulit mereka yang sobek mengeluarkan darah segar. Untuk terakhir kalinya Emma melihat ke arah Kay dan kembali mengatakan sesuatu tanpa suara.
Kami menyayangi kalian.
Tubuh Kay bergetar hebat. Dia menyaksikan orang tua nya dibunuh dengan sangat kejam. Dia melihat tubuh kedua orang tuanya sudah tidak lagi bernyawa dengan darah yang mengalir membasahi pakaian mereka. Air mata Kay pun menetes. Dia berusaha untuk tidak mengeluarkan suara.
"Cari ketiga putrinya." Perintah pria itu.
Mengetahui nyawanya dan juga kedua adiknya dalam bahaya, Kay segera berlari meninggalkan dapur dan menuju ke kamar bermain yang berada di lantai atas. Mendengar suara langkay Kay, para penjahat itu langsung mengejarnya.
Kay berlari sekencang mungkin. Dan saat sampai di kamar bermain, dia mengunci pintu itu dan langsung menghampiri Kim dan Kyra. Melihat wajah Kay yang ketakutan dan dan air mata yang sudah membasahi pipinya membuat kedua adiknya kebingungan.
"Apa yang terjadi, Kay?" tanya Kyra yang langsung berdiri menghampiri kakaknya.
Terdengar suara orang-orang dari luar pintu. Kay segera menarik tangan Kyra dan juga Kim menuju lemari. Setelah membuka lemari itu, dia membuka kotak kecil yang disembunyikan di dinding dalam lemari. Di dalam kotak itu ada sebauh layar yang menampilkan beberapa tombol. Kay segera menekan 'KaKiKy3' yang merupakan password menuju sebuah ruang rahasia.
Tiba-tiba dinding yang ada dalam lemari itu mulai bergeser dan menampilkan sebuah ruangan dengan berukuran sama dengan kamar bermain. Ruangan itu diselimuti dinding bercat biru sesuai dengan permintaan Kyra. Dulu ayah mereka sengaja membuat ruangan itu jika terjadi hal-hal buruk seperti saat ini.
Kay segera mendorong Kim dan juga Kyra untuk masuk ke dalam. Dia pun masuk dan menekan tombol untuk menutup pintu itu kembali. Tepat saat pintu tertutup terdengar pintu kamar bermain di dobrak. Kay yang masih berdiri di depan pintu yang menghubungkan ruang rahasia dengan kamar bermain. Dia mendengar seseorang mendekati lemari. Orang itu menggedor dinding yang merupakan pintu kamar rahasia sehingga membuat Kay melangkah mundur.
"Kay." Panggil Kim yang ketakutan.
Kay menoleh dan menempelkan telunjuknya di bibirnya. Meminta sang adik untuk tidak bersuara.
"Dinding ini aneh. Kita harus mendobraknya."
Kay semakin panik saat mendengar itu. Dia pun berlari ke arah adik-adiknya. Dia langsung memeluknya. Dia mendengar seseorang berusaha mendobrak pintu itu. Kay memejamkan matanya dan berharap dia dan juga adik-adiknya bisa selamat.
🖤🖤🖤🖤🖤
Akhirnya cerita ini rilis juga. Berasa seperti itu yang terharu anaknya lahir nih. Semoga Marry bisa menyelesaikan cerita ini dengan cepat.
Oh ya, sebelum kalian bingung ya. Kedua orang tua 3K ini adalah profesor. Mereka pemilik otak pintar dan jenius hingga membuat teknologi canggih itu. Tapi tetap ya di dunia ini ada orang jahat yang justru mengincar teknologi berfaedah seperti ini untuk diambil keuntungan yang berkali-kali lipat. Sedih ya?
Bahkan saking maruknya orang-orang jahat itu bisa melenyapkan orang yang menghalangi mereka. Semoga mereka diberi hikmah biar bertobat ya? hehehe...
Okay, Marry akan tetap pamerin setiap cast yang ada dalam cerita ini. Inilah Marry perkenalkan Kay setelah dewasa.
Yang menyukai cerita De Luca's Wound jangan cemas kalau berpikir jika Marry update ini terus nanti cerita Gio dan Abby jadi tertunda lama. Itu tidak benar kok. Marry tetap akan fokus menyelesaikan cerita mereka. Karena sebentar lagi Marry akan mengajukannya ke Cabaca. Semoga diterima. Mohon bantuan doanya ya...
Baiklah. Cukup cuap-cuapnya. Sampai jumpa di chapter berikutnya. Byeee....
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top