3.Get it

Tidak hanya tubuh indah wanita, tapi kata-kata yang sensual mampu membangkitkan hasrat. Karena pemilihan kata yang tepat mampu membangkitkan gelombang gairah dalam diri pria.

🖤🖤🖤🖤🖤

"Saatnya beraksi, Kim." Ucap Kim menyemangati dirinya.

Dengan luwesnya Kim berjalan layaknya model yang sedang berjalan di atas catwalk. Bongkahan pantatnya yang menggoda bergoyang ke sana kemari seakan memanggil pria mana pun untuk menyentuhnya. Dengan gaun mini yang dikenakannya mencetak jelas lekukan tubuh Kim yang menggiurkan mampu membangkitkan gairah pria yang melihatnya. Lalu dia berhenti di depan meja tak jauh dari Sean. Dengan sengaja membungkukkan tubuhnya untuk mengambil piring kecil berisi buah-buahan. Sehingga gaunnya mencetak jelas bentuk pantatnya.

"Penggoda kecil yang lihai. Kau berhasil menarik perhatiannya, Kim." Ucap Kyra yang melihat melalui kamera kecil di tas Kim, Sean melepaskan ciuman kedua gadis yang berada dalam dekapannya. Tatapan Sean tertuju lurus pada Kim.

"Lanjutkan, Kim. Sedikit lagi kau berhasil membuat pria itu menyentuhmu." Perintah Kim.

"Percayalah, Kyra. Jika kau bersikap seperti bos lagi, aku menyerangmu."

Kyra terkekeh mendengar Kim yang tidak pernah suka diperintah ini dan itu. Wanita itu mencerminkan kebebasan yang membuat Kyra dan Kay cemas. Meskipun percaya Kim bisa menjaga dirinya, tapi mereka mengkhawatirkan jika terkadang wanita berusia dua puluh delapan tahun itu bertindak lebih dari yang mereka pikirkan.

Kim yang mendapatkan piring buah di tangannya, menggunakan potongan buah itu untuk melakukan gerakan menggoda. Dia menusukkan potongan semangka yang berbentuk kotak. Dengan sengaja dia mengemut semangka itu. Tatapannya yang seduktif ditujukan pada Sean.

Memperhatikan bagaimana Kim memasukkan potongan semangka itu seakan sedang mencicipi miliknya yang saat ini sudah menegang di bagian bawah tubuhnya. Jelas Kim berhasil menarik perhatian Sean. Hingga pria itu mendorong dua wanita yang sebelumnya menjadi kenikmatan baginya. Sean melangkah menghampiri Kim tanpa mengalihkan tatapannya pada wanita itu.

Sebenarnya Sean bukanlah pria yang buruk. Dia memiliki wajah tampan. Namun karena keburukan yang selalu dilakukannya membuat ketampanan itu surut. Kulitnya yang sedikit kecoklatan dihiasi tato. Bahkan meskipun mengenakan tuxedo yang sudah acak-acakan, Kim masih bisa melihat tato sayap mengintip dari balik kemejanya. Bukan sayap malaikat, tapi sayap hitam dengan garis-garis yang tajam.

"Apa kau tahu, Lady? Kau bisa menggoda semua pria di sini." Sean sampai di depan Kim dan langsung meletakkan satu tangannya di bongkahan pantat yang sudah menggodanya sejak tadi.

"Aku tidak tahu itu, Mr. Johnson." Kim tersenyum dan bersikap seolah dia tidak tahu gerakannya sangat menggoda para pria termasuk Sean.

Pria itu memicingkan matanya melihat wanita dalam rengkuhan tangannya. "Kau mengenalku?"

Kim meletakkan piringnya kembali di atas meja. Kedua tangannya diarahkan ke dada bidang Sean dan bergerak naik perlahan. Menikmati setiap gerakan tangan wanita di tubuhnya, Sean pun tersenyum. Hingga satu tangan Kim sampai di bibir Sean dan menyusuri setiap inci bibir pria itu.

"Siapa yang tidak mengenal pria menawan sepertimu, Mr. Johnson? Apalagi kudengar kau memiliki bibir manis yang begitu ahli membuat wanita manapun menyukainya."

"Bagaimana jika kau mencobanya, Sweetheart?"

Kim mendekatkan wajahnya hingga pipinya menempel pada pipi Sean, lalu berbisik, "Tawaran yang sangat menggoda, Mr. Johnson. Percayakah kau jika aku menginginkannya saat ini? Sayang sekali aku tidak bisa mencicipi bibir menggoda ini."

Sean mendorong tubuh Kim dan menangkup pipi Kim. "Mengapa? Mudah bukan menciummu saat ini?"

Dengan jari telunjuknya, Kim menyusuri bibirnya sendiri. Melihat hal itu membuat Sean mengumpat karena begitu menginginkan Kim saat ini juga.

"Bagaimana jika kukatakan saat aku mencicipi bibir manismu, Mr. Johnson, maka Andreas Christopher akan mengamuk?"

Jelas Sean tahu siapa itu Andreas Christopher. Dia adalah ayah Alexandra yang mengadakan acara ini. Seorang pebisnis besar yang membuat orang lain tak ingin berurusan dengannya.

Sean langsung melepaskan tangannya dari pantat Kim. "Seharusnya aku tahu wanita terbaik adalah milik pria terbaik. Tapi aku masih tetap menginginkanmu, Sweetheart. Jika Mr. Christopher sudah tidak menginginkanmu lagi, kau bisa menghubungiku."

Kim melihat Sean mengulurkan kartu nama padanya. Wanita itu pun meraihnya sembari melayangkan senyuman. "Aku akan mencatatnya, Mr. Johnson. Sampai jumpa."

Bahkan setelah Kim berbalik pergi pun Sean masih tak bisa mengalihkan perhatiannya dari Kim. Bahkan tatapannya masih terpaku pada dua lekukan pantat yang sempat disentuhnya. Sean mengangkat tangannya yang digunakan untuk meremas pantat Kim. Menghirup aroma Kim yang masih tertinggal di tangannya. Sayang sekali Sean tak bisa mendapatkan wanita itu.

"Aku mendapatkannya." Ucap Kim pada dua saudaranya.

"Kerja bagus, Kimisima." Puji Kyra.

"Hentikan panggilan itu, Kyra. Atau aku akan menyumpal mulutmu." Ancam Kim.

"Lakukan saja jika kau bisa."

"Oh, pasti akan aku lakukan adik kecilku." Kim berhenti di tepi ruangan mencari Kay. "Mengapa kita tidak langsung membunuh Sean tadi? Aku berada dekat dengannya. Aku bisa menusukkan pisau ke tubuhnya."

Tiba-tiba seseorang memeluk bahu wanita itu. "Dan membiarkan pengawalnya langsung menembakmu di tempat?" Kay sudah berada di samping sang adik.

"Tolong kendalikan otak bodohmu, Kim. Bertindak tanpa strategi hanya akan membunuh dirimu sendiri." Kali ini Kyra yang menjawab dengan pemilihan kata yang selalu membuat Kim kesal.

Kim mendengus mendengar ucapan adiknya. "Aku hanya bertanya. Bukan berarti aku melakukannya. Dan aku baru menyadarinya, mengapa kau di sini Kay? Di mana pria seksi tadi?"

"Kami selesai dansa dan dia pun pergi." Kay mengangkat kedua bahunya seakan tidak peduli dengan pria yang baru saja melepaskan tangan dari tubuhnya.

Sialnya meskipun berusaha untuk tidak memikirkan pria itu, tapi tetap saja Logan tak mampu lenyap dalam pikirannya. Pria itu tahu bagaimana caranya membuat wanita begitu penasaran padanya.

"Sayang sekali. Kupikir Kay akan kehilangan keperawanannya malam ini." Kay menggeleng kecewa.

"Kau pikir aku akan semudah itu memberikan keperawananku pada pria asing? Sayangnya aku tidak sepertimu, Sister."

"Apa salahnya bermain dengan pria asing. Bukankah tantangan itu selalu menggoda? Apalagi tantangannya seperti pria tampan dan seksi seperti kekasihmu malam ini, Kay." Goda Kim.

"Bisakah kalian menyelesaikan tugas dan berhenti membicarakan tentang keperawanan?" Kyra menginterupsi kedua kakaknya.

"Sepertinya ada perawan kecil yang tersinggung." Kim terkekeh bisa membalas sikap sang adik.

"Kim, Kyra benar. Kita harus menyelesaikan tugas sebelum Sean menyadarinya." Kay menatap tajam pada adiknya.

"Baiklah. Aku perlu melepaskan gaun ini. Lima menit." Kim menngangkat tangannya dan menegakkan kelima jaarinya. Kemudian wanita itu melangkah pergi dan menghilang di balik sebuah pintu.

Kay masih terdiam memikirkan momennya bersama pria asing tadi. Sebenarnya jika Logan tidak buru-buru pergi setelah mendapatkan telpon, Kay yakin dia akan berakhir di ranjang pria itu. Memberikan mahkotanya untuk pria itu. Karena selama ini tak ada seorang pria yang mampu membuatnya bereaksi seperti yang dilakukan oleh Logan. Bahkan hanya dengan tatapannya, Logan mampu membuat Kay melompat dalam pelukan pria itu dengan mudahnya.

Bagi wanita yang selalu berjuang dan mengandalkan dirinya sendiri jelas perasaan ini sangatlah berbahay. Kay tidak pernah membiarkan pria mana pun berkuasa atas tubuh dan perasaannya. Namun Logan sudah menguasai keduanya dengan begitu cepat. Aura dominan yang menguar dalam diri pria itu membuat Kay tergiur untuk bersandar pada pria itu. Segera Kay menggelengkan kepalanya dan berusaha menyingkirkan Logan dalam pikirannya. Saat ini ada hal yang lebih penting untuk dipikirkan daripada pria itu. Menjalin hubungan tidak berada dalam daftar keinginan Kay saat ini. Baginya yang paling utama adalah Noxious dan mencari pelaku pembunuh kedua orang tua mereka.

🖤🖤🖤🖤🖤

Waahhh.... Kim jago banget ya kalau ursan goda menggoda. bahkan Sean sampai benar-benar pengen narik Kim ke atas ranjang. Hmm..... kita lihat nih betapa cantik dan menggodanya tubuh Kim hehehe....

Terkadang tuh pria bisa serakus Sean ya. Tidak cukup hanya satu wanita dan pengen wanita lain. Bahkan wanita tetangga saja diembat juga. Hadeuh.... kadang rasaanya pengen ngontrol tuh hasrat pria biar gak jelalatan. Tapi gak semua pria seperti itu kok. Ada juga yang setia macam Gio? hehehe....

Okay sampai jumpa di chapter berikutnya... Byee....

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top