2.Stranger


Sei più carina di qualsiasi fiore, Carissima.

🖤🖤🖤🖤🖤

Hypercar Bugatti Divo berjajar dengan mobil-mobil mewah yang saat ini berada di sebuah mansion mewah yang terletak di Fourth Fairfield, The Hamptons, New York. Di dalam berwarna hitam dengan garus biru muda di bawahnya, terlihat Kay dan Kim dengan wajah yang berbeda. Kay dan Kim mengenakan wajah tiruan dengan tingkat akurasi sama persis sehingga tidak ada yang menyadari mereka sedang mengenakan wajah tiruan. Hal ini berfungsi untuk melindungi wajah asli mereka diketahui oleh banyak orang.

"Ingat jangan terlalu mencolok." Suara Kyra yang mampu mereka dengar melalui earbuds memperingatkan kedua kakaknya.

"Terutama kau, Kim. Jangan mabuk." Lanjut Kyra.

Mendengar ucapan adiknya membuat Kim mendengus kesal. "Tenang saja. Aku tidak akan menbiarkan hypercar-ku rusak karena mabuk."

Kay hanya tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar interaksi adiknya. Kim dan Kyra sangat bertolak belakang. Kyra tipe orang yang serius. Sedangkan Kim kebalikannya. Dia sangat menikmati hidupnya dengan begitu santai. Sehingga tidak heran mereka sering bertengkar.

Akhirnya Kay dan Kim keluar dari mobil. Mereka melihat orang-orang dari kalangan elite berjalan masuk ke dalam mansion. Pakaian yang mereka kenakan jelas berasal dari desainer ternama di seluruh dunia. Seakan pesta ini adalah ajang untuk memamerkan apapun yang melekat di tubuh mereka.

Mansion dengan desain federal itu tampak berdiri begitu megah. Bangunan itu mempertahankan keindahannya sejak puluhan tahun lamanya. Jelas itu adalah bangunan dengan nilai sejarah yang tinggi.

Sampai di pintu depan, para tamu undangan harus menunjukkan undangan khusus yang akan dipindai sebuah alat untuk mengetahui apakah nama dalam undangan itu terdaftar atau tidak. Beruntung Kay membawa undangan yang sudah dibuat oleh adik mereka yang sangat jenius. Sehingga ketika petugas memindainya, mereka pun bisa berhasil masuk.

Memasuki rumah megah bak istana itu, Kay dan Kim disuguhkan pemandangan pesta mewah dengan pertunjukkan sirkus sebagai hiburan. Banyak orang berlalu lalang dalam ruangan yang besar dan luas itu. Tugas mereka adalah mencari Sean Johnson di dalam kerumunan manusia ini.

"Berpencar." Ucap Kay langsung berjalan meninggalkan Kim dan memilih sisi kanan.

Kim yang menyukai pesta langsung menyunggingkan senyuman lebar. Terutama melihat sampanye yang berlalu lalang sia untuk diambilnya. Karena itu ketika seorang pelayan melewatinya, wanita itu langsung mengambil satu gelas dari atas nampan. Dia menegaknya dan menikmati kelezatan minuman itu meledak di dalam mulutnya.

"Hentikan ekpresi bodohmu." Suara Kyra merusak suasana yang sudah dibangun oleh Kim.

"Bagaimana kau bisa tahu aku memasang ekspresi bodoh? Aku hanya membawa kamera di dalam tasku." Kim menarik tas kecil berwarna hitam yang serasi di tangannya. Ada kamera seukuran kacang polong yang tersamar di balik hiasan tasnya.

Di kamarnya, Kyra bisa melihat wajah Kim yang berukuran besar di layar komputer. Wanita yang mengenakan baju tidur dengan motif Hello Kitty itu menggelengkan kepalanya melihat kebodohan Kim.

"Kau terlalu sibuk melihat burrito milik Kay sampai tidak dengar jika aku sudah memasang kamera kecil di seluruh ruangan itu?"

Kay berusaha menahan tawanya agar tidak menarik perhatian siapapun. Sedangkan Kim mendengus kesal lalu meletakkan tasnya kembali ke posisi semula.

"Berhentilah menggangguku dan buatlah dirimu berguna dengan mencari keberadaan target kita, Kyra." Gerutu Kim.

"Tanpa kau katakan pun aku sedang mencarinya." Kyra segera menggunakan keahliannya berkutat dengan komputernya untuk mencari keberadaan target mereka.

Kim kembali mencari, begitu juga dengan Kay. Wanita itu menyusuri area pesta itu sembari mencari pria berambut pirang yang dilihatnya melalui foto yang ditunjukkan Kyra. Namun tiba-tiba Kay tidak sengaja menabrak seseorang.

"Maaf. Aku.... " Ucapan Kay terhenti saat melihat pria di hadapannya.

Pria itu layaknya jelmaan dewa yang tampak begitu gagah dalam balutan tuxedo biru tua. Pria itu lebih tinggi beberapa centi dari Kay. Dengan rambut coklat yang sedikit acak-acakan serta jambang yang menghiasi wajahnya menambah kesan maskulin di wajahnya yang tampan. Yang paling menarik perhatian Kay adalah mata pria itu. Berwarna sebiru langit dengan kesan dingin dan tampak sangat misterius.

"Kau baik-baik saja?" Suaranya begitu dalam terdengar sangat asing. Pria itu tidak memiliki logat Amerika. 

"Wow, He is so hot, Kay.  I'm sure the stuff is really hot too."

Kay bisa mendengar suara Kim dari earbuds-nya.

"Bagaimana jika kau mencicipinya, Kay?" saran gila Kim.

"Tidak... Ya, maksudku aku tidak apa-apa." Kay merutuki dirinya karena hampir saja dia ketahuan brrbicara dengan Kim.

Kay mengamati pria itu kembali. Kim benar pria itu memiliki aura menawan yang bisa memikat wanita mana pun dan tampak berbahaya di saat yang bersamaan.

"Kau yakin, Signora?"

"Signora?" akhirnya Kay tahu dari mana logat aneh pria itu, "kau dari Italia?"

"Benar. Kau pasti sudah tahu logatku bukanlah dari Amerika."

Kay tersenyum karena pria itu mengetahu apa yang ada dalam pikirannya. "Kau benar. Aku berusaha menduga-duga dari mana logat itu. Mi dispiace, Signore.  Ti ho incontrato per sbaglio... Maafkan aku, Signore. Aku tidak sengaja menabrakmu."

"Kau bisa bahasa Italia?" Pria itu memicingkan matanya.

"Hanya sedikit. Aku pernah memiliki teman dari negaramu. Dia mengajarkanku sedikit bahasa Italia."

"Teman? Atau kekasihmu?"

Kay pun tertawa karena pria asing itu mengira Bella adalah kekasihnya. "Tidak. Dia seorang wanita. Dia teman sekolahku dulu."

"Maafkan aku, Signora. Kupikir wanita secantik dirimu sudah memiliki kekasih."

"Bagaimana jika kukatakan aku belum pernah memiliki kekasih?" 

Gelak tawa pria itu pun terdengar. Suaranya yang berat mampu membuat darah Kay berdesir. Bahkan Kay sama sekali tidak mengenal pria itu, tapi dia sudah menyukainya. Kay tahu perasaan ini sangatlah berbahaya.

"Kau pasti bercanda, SignoraSei più carina di qualsiasi fiore, Carissima."

"Apa artinya? Aku hanya tahu bagian fiore yang artinya bunga." Kay tertarik dengan kalimat yang diucapkan pria itu. Bagi Kay bahasa Italia adalah bahasa yang menyimpan sejuta keindahan.

"Artinya kau lebih cantik dari bunga mana pun, Dear."

"Kau pandai merayu, Signore."

Pria itu menyunggingkan senyuman yang mampu membuat jantung Kay berdebar-debar. Senyuman itu sangat menawan. Tidak salah jika Kay menyebutnya jelmaan dewa.

"Itulah ciri khas pria Italia, Carissima. Kita sudah mengobrol panjang lebar dan sama sekali belum berkenalan. Aku Logan Moretti." Pria itu mengulurkan tangannya.

"Katy Jackson." Suara Kyra berbisik di telinganya.

Kay membalas uluran tangan pria itu. "Katy Jackson."

"Jadi, Katy, maukah kau berdansa denganku?" Logan menarik tangan Kay dan mencium punggung tangan wanita itu.

Rasa panas akibat bibir Logan menjalar di seluruh tubuh Kay. Wanita itu pun membayangkan bagaimana jika bibir hangat dan menggoda itu menyentuh seluruh bagian tubuhnya. Seketika tubuh Kay menggelenyar memikirkan hal itu.

"Con piacere... Dengan senang hati, Signore."

Logan menarik tangan Kay menuju lantai dansa. Kay tahu ini keputusan yang salah. Dia harus menjalankan misi mencari Sean Johnson. Namun Kay tak mampu menolak undangan pria itu. Meskipun merasa pria itu berbahaya, tapi Kay tetap mengambil resiko untuk bisa bersama dengan Logan sejenak.

Ketika tubuh mereka saling menempel, seakan tubuh mereka begitu pas. Mereka bahkan bergerak di lantai dansa tanpa mempedulikan orang lain. Karena ketika tatapan mereka saling bertaut, dunia seakan berputar di sekitar mereka.

"Hanya perasaanku atau memang kau memiliki warna mata yang berbeda, Carissima?"

"Aku memang terlahir memiliki warna mata yang berbeda."

"Sangat unik."

"Apa yang kau lakukan di sini, Logan? Aku tidak tahu jika Alexandra juga mengundang pebisnis dari luar."

"Sepertinya karena alasan itu aku merasa sangat asing di sini. Alexandra yang mengundangku, dia temanku. Bagaimana denganmu?"

"Kita berada di sini dengan alasan yang sama."

"Kalau begitu kita memang ditakdirkan bersama malam ini, Carissima."

Kay bertanya-tanya sudah berapa puluh wanita yang takluk dalam pelukan pria itu. Logan adalah kekasih yang sempurna. Tampan, menawan ditambah dengan mulut manisnya yang mampu membuat wanita mana pun yang mendengarnya langsung menyerahkan dirinya dengan sukarela.

"Sepertinya aku akan mencari si Sean sendirian." Ucap Kim di telinga Kay.

"Kalau begitu kau memang ditakdirkan sendirian malam ini, Kimisima." Kyra menirukan ucapan Logan dengan mengarang panggilan untuk sang kakak.

Kay berjuang keras untuk tidak tertawa. Jika tidak, Logan akan mengetahui tujuannya kemari tidaklah sama dengan pria itu.

"Kimisima? Sialan kau, Kyra. Kay ingatkan aku untuk memberikan pelajaran pada si bungsu kurang ajar ini." Kesal Kim.

Pada akhirnya Kim harus menjalankan tugasnya sendirian. Membiarkan sang kakak benar-benar menikmati pesta yang tak pernah dilakukannya. Namun tidak butuh waktu lama bagi Kim untuk menemukan Sean Johnson. Karena baru beberapa langkah, wanita itu bisa melihat targetnya. Pria berambut pirang yang benar-benar membuatnya mual.

Pasalnya saat ini Sean sedang bersama dengan dua orang wanita yang berdiri mengapit dirinya. Kedua wanita itu dengan genit menempelkan tubuhnya pada Sean. Dan pria pirang itu sungguh menikmatinya terutama ketika kedua wanita itu mencium bibirnya sekaligus. Melihat kerakusan Sean benar-benar membuat Kim mual.

"Bagaimana bisa Kay lebih beruntung dariku? Dia mendapatkan pria sexy sedangkan aku mendapatkan pria rakus."

Kyra terkekeh melihat apa yang dilihat Kim dari kamera di tas sang kakak.

"Kalau begitu kau memang ditakdirkan untuk pria rakus malam ini, Kimisima."

Kim mendengus kesal. Sayang sekali harapannya mendapatkan target setampan Logan. Akhirnya wanita itu berjalan mendekati Sean. Dan misi pun di mulai.

🖤🖤🖤🖤🖤

LOGAN MORETTI

Btw setuju gak sih Logannya ganteng banget.  Pas lagi nyari visualnya Logan, Marry langsung jatuh hati sama Angelo Carlucci hehehe... Tapi dia cocok sih meranin Logan Moretti. Dengan tato di tubuhnya dan mata biru yang menawan pas banget jadi pemimpin mafia #eeaaa.....  

Astaga ngakak ya sama Kim. Gemes banget sama tiga bersaudara ini. Si Kim pasti akan terbully, karena dia yang paling seenaknya sendiri wkwkwk..... Sapa nih yang punya sodara macam gini?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top