Chapter 5 - I Can Definitely Survive, Right?
Author's POV
(Y/n) bangun di keesokan harinya. Ia merasa dirinya sudah tidur berjam-jam lamanya. Dan benar saja, ketika ia melirik ke jendela, hari telah berubah menjadi pagi. Itu artinya (Y/n) tertidur dari sore hingga pagi di esok hari.
Tetapi, siapa yang memindahkannya ke atas tempat tidur?
Gadis itu diam sejenak. Sempat berasumsi bahwa dirinya sendiri mengalami sleep walking dan berakhir berjalan ke tempat tidur. Namun, (Y/n) tidak pernah berjalan selama ia tidur bahkan di usianya yang tahun ini telah menginjak angka delapan belas. Ya, satu-satunya tersangka utama adalah Clove. Karena hanya lelaki itu yang bisa bergerak secara bebas di sini selain (Y/n).
"Ini sarapan untukmu, (Y/n)."
(Y/n) yang tengah berpikir mendadak menengadahkan kepalanya. Manik (e/c)nya bertemu dengan manik emerald milik Clove.
"Untukku?" tanya gadis itu ulang.
"Ya. Memangnya untuk siapa lagi?" Clove tampak acuh namun sebenarnya ia menunggu bagaimana pendapat (Y/n) tentang sarapan pagi yang telah ia buat itu.
"Terima kasih."
(Y/n) menyendok bubur itu masuk ke dalam mulutnya. Namun, sedetik setelah ia terbatuk-batuk. "Rasanya aneh, Clove!" komentarnya.
Clove tersentak mendengarnya. Namun, kemudian ia mencicipi sedikit bubur itu dari mangkuk (Y/n). Alhasil, ia pun terbatuk-batuk. Bahkan lebih parahnya ia memuntahkannya ke tempat sampah.
"Kau tidak pernah mencoba masakanmu sendiri ya?" tuduh (Y/n) seraya mengelap mulutnya.
"T-Tapi, Lilliana-sama sangat menyukainya! Jadi, kupikir kau juga akan suka." Clove mengucapkan kalimat terakhir sambil menunduk.
"Bisa saja si Lilliana itu berbohong, kan? Bukankah kau pernah berkata jika ia tidak pernah jujur pada dirinya sendiri? Maka dari itu, ia selalu tersenyum. Bukankah begitu?" cecar (Y/n).
"Jangan menghina Lilliana-sama, Bodoh! Meskipun kau memakai tubuhnya, namun jangan bertindak seenaknya!" Clove tampak geram. Lalu, ia membanting pintu sebelum keluar dari kamar (Y/n).
"Cih!" (Y/n) hanya mendecih sambil memijat keningnya.
Tidak mau ambil pusing, (Y/n) menghabiskan bubur buatan Clove. Ia sudah diberi titah untuk tidak pernah membuang-buang makanan oleh kedua orang tuanya. Sekalipun makanan yang ia makan tidak enak maupun makanannya tidak sesuai yang (Y/n) inginkan. Ya, karena didikan orang tuanya itu, bubur yang Clove buat pun telah tandas.
(Y/n) pun hendak menuruni tangga seraya membawa mangkuk beserta nampan di tangannya. Ia berniat untuk ke dapur dan mencuci mangkuk itu di bak cuci piring. Namun, niatnya itu gagal lantaran dirinya terjatuh. Seketika kaki kanannya terasa kaku dan tidak bisa digerakkan. Pada akhirnya, memicu keributan di dalam rumah hingga membuat Clove muncul tiba-tiba.
"Ittai!"
(Y/n) melirik kaki kanannya. Matanya membulat ketika ia melihat betis kaki kanannya tampak berpisah dengan tubuhnya. Hanya disatukan oleh benang-benang tak kasat mata.
"Apa yang terjadi?!" serunya terkejut.
Clove yang sudah berdiri di sana sejak tadi kini mulai paham. Ia pun mendekati (Y/n) dan memperbaiki kakinya itu dengan mudah. Hanya mengusapnya dengan tangannya dan beberapa detik kemudian kaki (Y/n) tersambung kembali dengan sempurna.
"Clove, mengapa tubuh Lilliana bisa menjadi seperti itu?" (Y/n) pun menuntut penjelasan.
"Itu karena kejadian tiga bulan yang lalu di saat Lilliana-sama dikalahkan oleh roh terkutuk itu. Kaki kanan beliau terputus dari tubuhnya. Walaupun tubuh beliau kini dipinjam olehmu, bukan berarti tubuhnya berada di dalam kondisi yang sempurna."
(Y/n) pun diam. Itu artinya ia harus lebih berhati-hati ke depannya. Pasalnya perjalanan masih panjang di dunia ini. Bukan hanya seminggu, melainkan berminggu-minggu.
"Clove, apakah aku bisa menyambungkannya sendiri?" tanya (Y/n) tiba-tiba.
Clove menggeleng. "Kau tidak bisa melakukannya. Hanya aku yang bisa melakukannya. Maka dari itu, panggil aku jika kau memerlukan bantuan."
"Baiklah."
Manik emerald milik Clove melirik ke arah mangkuk yang telah pecah itu. Namun, tidak ada bubur yang tumpah bersamaan dengan pecahan mangkuk itu. Hanya pecahan-pecahannya saja yang berserakan di atas lantai. Clove pun tampak memahami sesuatu. Ia hanya mengulum senyumnya.
"Oh, aku bisa langsung berdiri rupanya."
(Y/n) melompat-lompat kecil. Kaki kanannya tampak baik-baik saja. Tidak kaku dan tidak sulit untuk ia gerakan.
"Oh ya, Clove."
"Apa?" Clove menoleh.
"Saat ini berapa hari atau berapa minggu sebelum Itadori Yuuji memakan jari Ryoumen Sukuna?" tanya (Y/n) tanpa memandang Clove. Ia masih mengecek kaki kanannya.
"Empat minggu sebelum kejadian itu atau satu bulan lagi," jawabnya. "Apa yang akan kau lakukan sebelum saat itu?"
(Y/n) memasang gestur berpikir. "Latihan dan beradaptasi. Jika bisa, aku tidak ingin terlibat dengan para tokoh utama."
"Caranya? Bukankah mereka sulit kau hindari?"
"Itu mudah. Kau tidak tahu apa yang telah kulakukan di dunia yang pertama*," jawab (Y/n) santai.
"Anggap saja kau bisa melakukan hal itu. Lalu, setelahnya apa?"
"Aku tidak tahu. Belum terpikirkan ke sana," jawab (Y/n) seadanya. Ia sedang mengambil pecahan-pecahan mangkuk dari atas lantai.
Mencegah apa yang tengah dilakukan oleh (Y/n), Clove menjentikkan jarinya. Pecahan yang diambil oleh (Y/n) berkumpul menjadi satu lalu melayang di udara dan berakhir ke tempat sampah.
"Mengapa kau tidak melakukannya dari tadi?" (Y/n) menatap Clove dengan datar.
Lelaki itu hanya mengedikkan bahunya acuh. "Mau bagaimana lagi? Kau tampak menikmati apa yang sedang kau lakukan tadi."
"Kau memang menyebalkan."
***
"Senjata Kutukan: Red Magma."
Senjata yang pertama kali (Y/n) gunakan ketika ia tiba di dunia Jujutsu Kaisen berada di tangannya. Senjata itu tampak membara dengan warnanya yang berwarna merah menyala.
(Y/n) mengayunkannya sekali. Setelah itu, roh terkutuk yang berada di depannya pun hilang dan lenyap.
"Sudah lebih baik."
Clove tiba-tiba muncul di sana. Tepat di sebelah (Y/n). Ia tampak tengah memakan es krim.
"Ya. Kurasa."
Meskipun apa yang telah (Y/n) lakukan sudah lebih baik daripada sebelumnya, tetapi ia masih merasa ada yang kurang. Namun, ia pasti bisa bertahan di dunia ini, kan?
***
*Kalau kalian mau tahu apa yang (Y/n) lakukan, cek book-ku yang sebelumnya, yaitu Unexpected. Di sana juga ada penjelasan tentang Fuyumi Asano.
Yo minna!
Aku tau aku emang gabut, tapi gak pernah segabut hari ini🚮
Belakangan ini, aku berusaha untuk update lebih cepat, namun ternyata masalah rl lebih rumit dari yang kukira. Kini aku udah update 3 hari sekali, masih kurang cepatkah?
Maaf ya, karena selama ini aku sibuk ngegame kek Kenma💃
Siapa tau Kenma jadi nyata kalo aku lebih sering main game.ggtkonsepnya🚮
Abaikan saja curhatanku yang di atas-
Dan, terima kasih sudah baca dan vomment juga(*˘︶˘*)♡
I luv ya!
Wina🌻
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top