Chapter 1 - Suddenly I Came Here

Author's POV

Gadis bersurai (h/c) itu tengah berdiri di balkon kamarnya. Tatapannya yang kosong tertuju pada langit yang berwarna biru. Tampak cerah dan sangat berbanding terbalik dengan perasaannya saat ini.

(Y/n) menatap ke arah kolam renang yang berada di bawah balkon kamarnya. Jika ia melompat ke dalam sana, apakah ia akan meninggal? Atau justru ia akan sekarat dan meninggal beberapa hari kemudian?

Tanpa dirinya sadari, gadis itu sudah melompat ke dalam kolam renang dari atas balkon kamarnya. Tidak ada yang menyaksikan apa yang ia lakukan saat ini. Hanya sang cakrawala berwarna biru yang menjadi saksi bisu. Namun, sesuatu yang sangat tidak terduga telah menunggunya di depan sana.

***

Suara batuk terdengar beberapa kali sebelum akhirnya manik (e/c) itu terbuka. (Y/n), orang yang batuk tadi, menatap ke sekitarnya dengan perasaan heran. Ia tidak berada di surga ataupun neraka.

Apakah dirinya tidak mati? Lalu, di mana ia sekarang?

(Y/n) mengecek pakaiannya sendiri. Pakaiannya masih sama dengan yang sebelumnya ia kenakan. Pakaian yang ia kenakan juga dalam kondisi yang basah. Itu artinya apa yang gadis itu alami sebelumnya bukanlah sebuah mimpi.

Manik (e/c)nya melirik ke sebelahnya. Ada sebuah sungai yang jernih tampak sedang mengalir dengan tenang. Sungai itu tampak damai dan tidak ada tanda-tanda bahaya yang akan keluar dari dalam sana.

Ia mendekati sungai itu dan menatap bayangan dirinya sendiri. Wajahnya terlihat berbeda. Ia terlihat lebih muda dua atau tiga tahun. Surainya yang biasa ia sanggul dengan tusuk konde kini menjadi pendek sebahu. Warna matanya masih sama warna (e/c). Yang berbeda hanyalah rambutnya dan umurnya yang lebih muda.

Tidak ambil pusing dengan penampilan barunya, (Y/n) pun kemudian berpikir. Jika ia masuk lagi ke dalam sungai itu, apakah ia bisa kembali ke tempatnya semula? Bagaimana jika ia tidak kembali ke sana? Lalu, ke mana dirinya akan dibawa pergi?

Belum sempat (Y/n) membuat keputusan apakah ia akan masuk ke dalam sungai itu atau tidak, sebuah makhluk yang tidak terlalu besar muncul di hadapannya. Seketika gadis itu merasa bingung dan heran. Tidak ada makhluk dengan wajah buruk rupa seperti yang ada di depannya di dunianya. Itu artinya, ia tidak sedang berada di dunianya sendiri saat ini.

Gadis itu mendecih kesal. Apakah ia tidak boleh beristirahat dan memikirkan sejenak apa yang harus ia lakukan terlebih dahulu? Mengapa pula ia harus berhadapan dengan makhluk jelek di depannya ini?

"Senjata Kutukan: Red Magma."

(Y/n) sontak terkejut sendiri atas apa yang baru saja ia lakukan. Bayangkan saja, jika tiba-tiba kau bisa mengeluarkan senjata yang entah berasal dari mana, apakah kau tidak akan terkejut?

Sebuah senjata yang panjang dengan corak api di sepanjangnya kini berada di tangan (Y/n). Tanpa memikirkan bagaimana dirinya memanggil senjata itu, ia langsung mengayunkannya ke depan. Tepat ke arah makhluk terkutuk yang kini mulai menyerangnya. Dalam satu kali tebasan, (Y/n) sudah berhasil menghilangkannya.

Ada satu hal lain yang (Y/n) ketahui: ia berada di dalam dunia Jujutsu Kaisen.

***

"Percuma, sepertinya tidak akan berhasil."

(Y/n) mengusap wajahnya yang basah terkena air sungai. Meskipun ia sudah berkali-kali menceburkan diri ke dalamnya, ia tidak berhasil kembali. Asumsinya tentang sungai itu bisa membawanya kembali telah salah. Faktanya sungai yang dangkal itu tidak membawa pengaruh apa-apa. Hanya karena letaknya dekat dengan (Y/n), akhirnya gadis itu membuat hipotesa jika ia datang ke dalam dunia Jujutsu Kaisen karena sungai itu terhubung dengan kolam renang di rumahnya.

Kini gadis itu mulai mengamati sekitarnya. Semenjak kemunculan roh terkutuk beberapa saat yang lalu, tidak ada roh terkutuk lain yang mengganggunya. Mungkin ada, namun tidak di sini.

Seketika pikiran (Y/n) tertuju pada seseorang. Seseorang yang dulu sempat menariknya masuk ke dalam dunia Kimetsu no Yaiba.

Ya, Fuyumi Asano. Lelaki bersurai hitam yang namanya selalu disangkut-pautkan dengan anime sebelah meskipun sebenarnya ia adalah orang yang berbeda.

Seharusnya Asano menemuinya saat ini. Menjelaskannya apa yang sedang terjadi dan memberitahu apa yang harus ia lakukan ke depannya. Namun, kini (Y/n) seorang diri. Tidak ada yang bisa membantunya selain dirinya sendiri. Harapan satu-satunya hanyalah agar Asano bisa menemuinya dan menjelaskan semuanya secara detail.

Masalahnya di dunia nyatanya saja belum bisa diselesaikan. Namun kini (Y/n) sudah masuk kembali ke dalam anime yang baru beberapa minggu lalu ia tamatkan. Masalah lainnya adalah gadis itu sama sekali belum membaca manga-nya hingga chapter terakhir yang di-publish. Ya, karena masalahnya di dunianya itulah yang membuatnya tidak pernah membaca satu chapter pun setelah menamatkan anime Jujutsu Kaisen.

(Y/n) mengacak-acak rambut pendeknya dengan frustasi. Ia tahu ini bukan masalah yang besar jika dirinya berada di anime lain. Namun, anime yang entah bagaimana caranya bisa ia datangi ini adalah anime dengan cerita yang cukup memacu adrenalin. Pastinya gadis itu tidak akan sefrustasi ini jika ia masuk ke dalam Haikyuu, misalnya.

"Ya sudahlah. Mau bagaimana lagi," ujarnya pasrah sambil bangkit berdiri.

Toh (Y/n) sudah terlanjur berada di dalam dunia Jujutsu Kaisen tanpa keinginannya. Tetapi, jika ia ingat kembali, saat (Y/n) masuk ke dalam dunia Kimetsu no Yaiba, ia juga tidak menginginkannya. Mungkin pernah beberapa kali ia berpikiran untuk masuk ke dalam isekai seperti ini. Namun, itu hanyalah sebuah khayalan semata yang sama sekali tidak disangka bisa menjadi suatu kenyataan.

Yang harus (Y/n) pikirkan saat ini adalah teknik kutukan macam apa yang ia miliki? Pasalnya, mulutnya tiba-tiba bersuara dengan sendirinya ketika roh terkutuk tadi muncul di hadapannya. Apa yang membuat bisa melakukan hal itu? Bahkan secara tiba-tiba.

(Y/n) menatap tangannya sendiri. Ia benar-benar sudah kehabisan akal tentang apa yang terjadi. Jika suatu saat ia bertemu dengan Asano, maka gadis itu akan langsung meminta Asano menjelaskan semuanya. Tanpa terkecuali.

Ya, hanya dan hanya jika (Y/n) bertemu dengan lelaki itu.

***

Yo minna!

Chapter ini banyak narasinya ya. Tapi kan gak mungkin juga si Yeen ngomong sendiri terus. Nanti dikira orang gila.g( ;∀;)

Karena aku gak mau melakukan kesalahan yang sama lagi kek dulu, jadi kali ini aku sudah menggambar visualnya (Y/n). Silakan ditengok!

Maaf kalau gak sesuai ekspektasi kalianಥ‿ಥ

Jujur aja, diriku jarang latihan karena mager gambar pake jari dan gak ada duid buat beli stylus pen—ssstt, diam. Jangan curhat🚮

Makasih banget yang udah baca dan juga vomment🥺❤✨

I luv ya!
Wina🌻

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top