🎵IV🎵
Shinbi tidak menyangka jika pria bernama Jeonkook dan gadis bernama Eunbyul, benar-benar mengajaknya ke rumah sakit---Taekwon Hospital yang berada di pusat kota untuk bertemu dengan tiga pria yang memiliki peran penting di Lilac Dancers.
Secara spontan, membuat Shinbi merasa gugup, walaupun ia belum bertemu secara langsung dengan tiga pria itu. Tidak juga, Shinbi pernah melihatnya. Akan tetapi, itu hanya sekilas saja saat seorang teman, mengajaknya untuk menyaksikan kompetisi dance tahunan beberapa bulan yang lalu. Akan tetapi, itu sangat berbeda.
Apalagi, saat mereka telah berada di area rumah sakit, beberapa langkah setelah keluar dari lift, mereka akan menemukan ruangan yang dituju, dan itu, semakin menambah kegugupan Shinbi saat pintu ruangan itu telah berada di depan mata. Sangat takut, jika sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan, akan terjadi begitu saja.
Bagaimana jika ia akan ditolak?
"Jangan gugup, mereka masih seperti kita dan memiliki pikiran juga akal. Jimmy, Taekyung dan Hoseok hyung juga bukan kanibal. Jadi, bersikap tenanglah dan jawab saja apa yang akan mereka lontarkan." Jeonkook memberikan instruksi pada Shinbi sebelum ia membuka pintu.
Shinbi sontak mengangguk dan berusaha untuk menetralkan napasnya. "Okay, aku akan melakukannya," ucapnya dengan mantap, beriringan dengan Jeonkook yang memutar knop pintu. Bahkan, membuat beberapa orang yang berada di dalam sana yang tengah berbincang cukup serius, langsung menoleh dengan penasaran.
"Jeonkook? Eunbyul?" ucap Jimmy spontan saat melihat eksistensi keduanya diwaktu seperti ini. Waktu yang seharusnya mereka gunakan untuk istirahat setelah melakukan pembelajaran di kampus.
"Apa yang kalian lakukan di sini? Dan gadis di sampingmu?" Taekyung melanjutkan, mewakili pertanyaan Hoseok maupun Jimmy yang tidak mengerti saat melihat sosok gadis selain Eunbyul.
Jeonkook hanya tersenyum tipis seraya terus melangkah setelah memberikan isyarat pada Shinbi untuk mendekat pada tiga pria tampan itu. Ia yang belum berujar, membuat Hoseok menerka-nerka, kala mengamati penampilan gadis di depannya yang terkesan seperti; penari pada umumnya.
"Kutebak, apa gadis ini ingin kau rekomendasikan untuk mengisi tempatku?" tanyanya dengan ekspresi yang sulit untuk diartikan.
Dengan spontan, Jeonkook langsung mengangguk. Bahkan, merangkul pundak Shinbi dengan senyum lebar. "Hyung, namanya Shinbi dan tariannya sangat menarik, powerfull juga seksi. Perpaduan yang membuatku berdecak kagum. Seperti yang hyung tanyakan, dia ingin bergabung di tim kita---"
"Tidak."
Jeonkook, Eunbyul dan Shinbi langsung terkejut. Berbeda dengan Taekyung dan Jimmy yang terlihat santai. Sebenarnya, bukan tanpa alasan! Hoseok masih berusaha untuk menerima keadaannya saat ini. Akan tetapi, itu terasa amat sulit dan seharusnya … Jeonkook tidak langsung menyuguhkan seseorang yang akan mengganti posisi Hoseok dalam kompetisi. Bahkan, posisi utama tanpa mengetahui keahlian lebih dalam lagi pada gadis itu.
"Tapi hyung … dia benar-benar luar biasa. Tanyakan saja pada Eunbyul---"
Mendengarnya, membuat Hoseok menghela napas dengan lirih. "Tidak dan terima kasih." Lantas Hoseok mengalihkan tatapannya pada sebuah buku yang sedang dibacanya setelah memangkas ucapan Jeonkook yang belum usai.
Jeonkook jadi bingung sendiri. Bahkan, makin bertambah kala melihat manik Shinbi yang menatap Hoseok begitu lekat dan penuh makna.
"Ah, hyung. Aku berkata benar. Tariannya bagus sekali dan gaya tariannya juga hampir mirip dengan gaya tarian kalian. Aku bisa menilainya, karena aku sudah bergabung dengan kalian sejak awal," kata Jeonkook sembari mendekati Hoseok dan sangat berharap agar Hoseok berubah pikiran.
"Ais, kalian berdua bantu aku! Akan kutraktir bulgogi kalau Hoseok hyung mengiyakannya." Jeonkook menatap ke arah Jimmy dan Taekyung yang serasa tidak peduli. Bahkan, saat keduanya saling bertatapan dan menggeleng.
"Apa dia kekasihmu? Kenapa kau ingin sekali jika dia gabung?" Taekyung menimpali dengan kedua alis yang terangkat. Jeonkook serasa ingin mencelupkan Taekyung ke samudra saat mengatakan hal demikian. Bahkan, saat ia kini menjadi sorot perhatian.
"Hyung … kau sungguh menyebalkan!" pekiknya sembari mendekat pada sang empu untuk menyalurkan kekesalannya.
Untuk kesekian kalinya, Shinbi menghela napas panjang. Ia sangat sedih saat mendapati sebuah penolakan, mungkin ia terlalu berharap agar menjadi bagian Lilac Dancers. Namun, itu keinginan besarnya di mana ia ingin kembali mengasah kemampuan tarinya yang kini memudar karena sebuah alasan.
Ia yang dapat melihat bagaimana Jeonkook yang tengah berusaha untuk menepati janjinya, membuat kedua sudut bibirnya langsung terbentang sempurna. "Eh … sebelumnya, aku ingin meminta maaf, karena menganggu waktu kalian. Aku---aku tidak bermaksud apapun. Memang, ini kali pertamanya aku kembali menari setelah sekian lamanya berhenti karena suatu alasan---"
"Itu yang akan menyusahkan kami," kata Taekyung dengan gamblang, pun membuat Jeonkook langsung memukul kepala pria itu karena kesal. "Yak! Kenapa kau memukul hyungmu sendiri?"
Jeonkook tidak memedulikannya dan memilih mendekati Hoseok. "Hyung, aku tahu, kau ingin ikut andil dalam kompetisi ini. Akan tetapi, kondisi hyung tidak memungkinkan. Jika hyung memaksakan diri, itu akan membuatnya makin parah. Lagipula, Shinbi dulunya penari andal. Dia selalu menjuarai kompetisi menari sewaktu di bangku sekolah," jelasnya. Membuat tiga pria itu, sekejap menoleh pada Shinbi yang kini mengangguk canggung.
"Menari adalah kebahagian dan kebebasanku. Dari tari, aku bisa mengekspresikan bagaimana perasaanku," katanya dengan lirih. Bola mata huzelnut itu juga ikut berkaca-kaca. "Akan tetapi, menari merenggut kebahagianku. Sebenarnya tidak seperti itu juga. Aku hanya memikirkan satu pandangan saja saat melihat kakakku yang berlumuran darah, tepat ketika kami ingin membagi kebahagian setelah aku memenangkan kompetisi tari."
Shinbi mengangguk dengan senyum juga kedua matanya yang masih berkaca. "Aku memang salah karena memutuskan untuk berhenti menari dengah alasan itu. Jadi, untuk itu, aku ingin menghapus segala pemikiran burukku mengenai tari dan kembali melakukannya---seperti dulu …"
Semua yang berada di dalam ruangan itu, mendadak bungkam dan memilih untuk memberikan fokus pada Shinbi yang masih berujar. Bahkan, saat kedua manik Shinbi beradu dengan manik Hoseok. Membuat Hoseok mengalihkan tatapannya untuk menatap Jimmy maupun Taekyung.
"Beri dia kesempatan." Hanya itu yang dikatakan Jimmy. Dengan spontan, membuat Hoseok berpikir amat keras sebelum akhirnya menghela napas.
"Baik, buktikan kepadaku jika kau memang dapat dipercaya," tutur Hoseok yang membuat Shinbi terkejut dan bahagia. Bahkan, ini juga berlaku dengan Jeonkook dan Eunbyul yang merasa senang. Sekalipun, Hoseok belum memberikan keputusan mengenai, Shinbi kini bagian dari Lilac Dancers. Setidaknya, itu menjadi batu loncatan bagi Shinbi untuk membuktikannya.
"Aku tidak akan mengecewakanmu. Kau bisa memegang kata-kataku."
Hoseok hanya menoleh sekilas dan mengangguk. "Semoga saja."
Shinbi sungguh bingung untuk melakukan apa. Namun, yang jelasnya, ia telah memupukkan niat juga tekad untuk hari ini hingga ke depannya. Tidak peduli banyaknya rintangan yang akan diberikan, ia akan berusaha untuk menepati janji pada dirinya sendiri untuk kembali menari seperti dulu.
Dan Shinbi amat yakin jika ia bisa melaluinya.
Tbc.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top