🎵III🎵

Lalu lalang di distrik Gangnam cukup padat, karena waktu telah menunjukkan di mana beberapa orang kini meninggalkan pekerjaan untuk bersantai dan merilekskan pikiran. Tidak tanggung-tanggung, saat kafe klasik yang terkenal dengan eksterior maupun interior ala gaya eropa, menjadi pilihan bagi beberapa orang untuk melepas penat dengan hidangan, suasana dan pelayanannya.

Smeraldo Kafe, memang cukup terkenal di daerah distrik Gangnam. Bahkan, menjadi tempat para penari jalan untuk menampilkan tarian atau melakukan duel dengan kelompok penari lainnya. Menjadi poin utama saat banyak orang berdatangan ke tempat ini. Bahkan, Smeraldo Kafe memang menjadi tempat santai Lilac Dancers saat mereka telah menari di ujung jalan.

Namun, karena kejadian kemarin, membuat Lilac Dancers untuk sementara waktu, tidak menari seperti biasanya, karena kondisi Hoseok yang tidak memungkinkan dan juga, Jimmy serta Taekyung yang harus bergantian untuk menjaga Hoseok yang masih menjalani perawatan.

"Ini seperti ... sebuah jebakan." Seorang pria bergigi kelinci yang mengenakan jaket varsity bertuliskan Lilac Dancers dengan warna ungu, bersuara di bawah tenda payung seraya menyeruput es jeruk pesanannya. Namanya, Jung Jeonkook---maknae di Lilac Dancers.

Alhasil, membuat seorang gadis yang mengenakan pakaian sama, menaikkan sebelah alisnya. Dengan mulut yang penuh akan kimchi, ia mengunyahnya dengan cepat, lantas membalas. "Sebuah jebakan? Aku tidak mengerti."

Jeonkook menghela napas, yang kemudian menatap gadis itu---Kim Eunbyul dengan lekat. "Taekyung hyung telah memberitahu kita bukan, soal Fantastic Dance?" Pun, Eunbyul mengangguk. Akan tetapi, otaknya serasa korsleting. Ia benar-benar tidak mengerti.

Melihat kebingungan teman seangkatannya itu, membuat ia menjedorkan kepalanya pada meja, menahan kekesalan. "Ais, benarkah?" tanyanya pada dirinya sendiri, kemudian detik selanjutnya, Jeonkook memperbaiki posisinya untuk menatap Eunbyul. "Aku curiga jika pelaku penabrakannya adalah bagian dari Navy Dancers---"

"Mwo? Kenapa kau menuduhnya?"

Hoh. Jeonkook serasa kesal dengan pertanyaan Eunbyul yang amat polos. Entah gadis itu lupa atau pura-pura lupa, ia memilih untuk menampilkan senyum manisnya seperti kelinci. "Eunbyul-ah, kau pasti mengingat di mana Navy dan Lilac adalah dua kubu yang tidak bisa beriringan selama ini, dan tentu! Kau pasti mengingat di mana taruhan yang telah terjadi di antara para sunbenim kita dengan kumpulan manusia brengsek itu. Ah, menjengkelkan sekali!"

"Aku masih mengingatnya---"

"Terus? Bukankah suatu kebetulan?" Jeonkook memangkas ucapan Eunbyul yang belum usai dan membuat sang empu merenung.

Akan tetapi, Eunbyul tidak lama memberikan sebuah gelengan. "Tidak ada bukti jika kau ingin menuduh mereka. Hanya dengan mengatakan mereka memiliki dendam tersembunyi, itu bukan argumen yang kuat. Bahkan, Navy bisa mengajukan banding atas pencemaran nama baik jika mereka merasa ditekan."

"Hoh, dunia benar-benar tidak waras. Bukan, kita akan menjadi tidak waras. Bagaimana caranya kita berlatih jika Hosoek hyung tidak bisa seperti biasanya? Bahkan, kita kekurangan anggota karena secara garis besar, murid Hoseok hyung masih di bawah umur. Ketentuan dari Fantastic dance di mana anak di bawah dari 17 tahun, tidak bisa mengikuti kompetisi," kesalnya seraya meremas gelas dengan kuat.

"Hm ... memangnya butuh berapa?"

Mendengarnya, membuat Jeonkook langsung berpikir untuk mengingat. "Mungkin satu orang," katanya, tetapi Jeonkook langsung mengacak rambutnya yang cukup lebat. "Sudahlah, kita serahkan saja masalah ini pada ahlinya, para sunbaenim kita terhormat."

Eunbyul hanya mengangguk menyetujui. Lagipula, mereka hanya melaksakan titah yang diberikan, sehingga mencoba tenang adalah jalan yang tepat untuk saat ini. Alhasil, mereka berdua kembali menyantap apa yang ada dihadapan mereka.

Namun, belum beberapa saat, seorang gadis langsung berada di dekat mereka. Alhasil, ribuan pertanyaan muncul di kepala Jungkook maupun Enbyul saat seorang gadis dengan hidung lancip, bibir mungil, dan bentuk wajah yang panjang, memberikan sebuah sapaan.

Dengan spontan, Jeonkook berdiri dari duduknya dan berkacak pinggang dengan menaikkan sebelah alisnya. Eunbyul pun sama.

"Apa aku mengenalmu?" tanya Jeonkook pada gadis itu.

Gadis itu tersenyum tipis dan menggeleng. "Kita baru bertemu dan perkenalkan, namaku Shinbi, Shin Eunbi. Em ... aku tadi mendengar pembicaraan kalian mengenai kalian yang membutuhkan anggota---"

"Kau menguping, yah?" Jeonkook memangkas tutur kata itu dengan raut wajah tidak suka. Secara cepat, Eunbyul langsung menyikut Jungkook yang berada di sampingnya.

Karena itu, gadis bernama Shin Eunbi atau kerap disapa Shinbi itu, mengusap lehernya tidak enak. "Aku tidak sengaja menguping pembicaraan kalian."

"Maafkan atas perilakunya. Dia memang seperti ini dan ya, kami memang membutuhkan anggota untuk sebuah ajang kompetisi, tetapi kami berdua tidak tahu pasti juga, karena kami tidak terlalu memiliki wewenang dalam mengambil keputusan," ucapnya ramah.

Shinbi yang mendengar penuturan Eunbyul, sontak tersenyum bahagia, karena ia memang ingin menjadi seorang penari. Setidaknya, ia bisa kembali mengasah bakat tarinya yang terpendam karena suatu masalah. Apalagi, ia memang cukup kenal dua sosok di hadapannya ini yang memang bagian dari Lilac Dancers. Tentunya, ia tidak dikenal.

Masih dengan dua sudut bibirnya yang merekah, ia menatap lekat pada Eunbyul maupun Jeonkook secara bergilir.

"Aku ingin bergabung di Lilac Dancers."

Sususan kata yang terucap itu, membuat Jeonkook maupun Eunbyul terkejut bukan main. Bahkan, Jeonkook langsung dibuat sulit untuk bernapas kala mendengar permintaan gadis itu.

"Kau ingin bergabung?" tanya Eunbyul memastikan, dan Shinbi sontak mengangguk. Membuat Eunbyul menatap Jeonkook amat lekat yang masih sempat-sempatnya, mengamati penampilan Shinbi yang memakai jaket bomber dengan dalaman T-shirt abu-abu dan denim short juga sneaker, sedikit masuk dalam kategori penari yang keren.

Akan tetapi, ekspresi yang Jeonkook berikan, seakan tidak percaya jika gadis itu ingin bergabung dengan Lilac Dancers. "Aku tidak yakin. Mungkin, kau memiliki alasan selain mengasah bakat."

Kata-kata itu, membuat Shinbi merapatkan kedua bibirnya. Ia merasa bingung untuk memberikan alasan lain, kala tatapan pria di hadapannya seakan mencurigai hal yang ingin ia lakukan, membuat nyalinya langsung mencuit begitu saja. Hingga, tidak lama, suara alunan musik dengan genre Dance/elektronik terdengar tidak jauh dari keberadaan mereka. Itu lagu yang sangat terkenal dibeberapa kalangan. Lagu Taki-taki yang dinyanyikan oleh DJ Snake, Selena Gomes, Ozuna dan Cardi B.

Shinbi tersenyum penuh makna, sembari menuntun dirinya untuk mengambil tempat tidak jauh dari keberadaan Jeonkook dan Eunbyul.

Alhasil, Eunbyul dan Jeonkook langsung mengamati apa yang akan dilakukan oleh gadis itu.

'Wo-oh, oh-oh'

Alunan musik kembali terdengar, membuat Shinbi bersiap dengan apa yang akan ia lakukan. Bahkan, Shinbi kini menjadi pusat perhatian dari pengunjung Smeraldo kafe.

'Báilame como si fuera la última vez.'
[Menarilah aku seperti terakhir kali]

'Y enséñame ese pasito que no sé.'
[Dan tunjukkan langkah kecil yang saya tidak tahu]

'Un besito bien suavecito, bebé.'
[Ciuman kecil yang sangat lembut, sayang]

'Taki taki.'

'Taki taki, rumba.'

'Wo-oh, oh-oh.'

Shinbi melakukan dance sangat baik. Ekspresi dan proporsi tubuhnya saat melakukan gerakan dence begitu pas menghampiri sempurna, bahkan membuat Jeonkook secara tidak sengaja, melongo tidak percaya. Eunbyul juga sama. Apalagi, saat beberapa orang dari kalangan penari jalanan, mengambil bagian untuk menyempurnakan penampilan itu.

Bukan tanpa alasan, dance yang dibawakan Shinbi begitu powerfull---juga seksi. Menampilkan bagaimana gadis itu begitu lihai saat menyatu padukan ekspresi, gerakan dan alunan musik yang terdengar.

Kini, terlihat bagaimana Shinbi berjalan dengan penuh pesona seraya menggigiti bibir bawahnya, dan tanpa disadari, Shinbi memperlihatkan dance yang ia lakoni dengan beberapa penari jalanan lainnya hingga lagu selesai.

Alhasil, semua yang menyaksikan itu, bersorak dan bertepuk tangan. Bahkan, ini juga berlaku dengan Jeonkook dan Eunbyul yang memang tidak bisa menampik bagaimana kerennya gadis itu melakukannya.

"Aku sungguh tidak percaya!" Jeonkook menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya sembari bertepuk tangan.

"Aku kira, dia hanya bercanda," lanjut Eunbyul.

Setelah itu, Shinbi mendekati Eunbyul dan Jeonkook yang masih terpaku, sembari menyelipkan helaian rambut cokelat yang menerpa wajahnya begitu peluh.

"Bagaimana?" tanya Shinbi setelahnya.

Eunbyul sontak menoleh ke arah Jeonkook yang masih memegangi dagunya seraya berpikir. Hingga tidak lama, pria bergigi kelinci itu memberikan anggukan dan tersenyum tipis. "Kau berhasil menyogokku dengan tarianmu yang powerfull. Akan kupastikan, kau bisa menjadi bagian Lilac Dancer. Itu pasti!"

Lantas, Jeonkook menarik Shinbi untuk menjauh dari sini setelah memberi kode pada Eunbyul. Membuat, Shinbi amat terkejut.

"Kita mau kemana?"

Secara spontan, Eunbyul menoleh ke arah Shinbi. "Ke rumah sakit."

Tbc.

Semoga terhibur dan tandai kalau ada tipo🤗

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top