part 18

Ledi hanya diam mematung saat Mhin sudah berada tepat di hadapannya. Ada seulas senyum manis dari bibir Mhin. Dengan tangan yang sekedar merapikan lipatan lengan baju miliknya.

"kau, sedang apa di sini?" tanya Ledi kelagapan. Apa yang harus ia katakan? Karna sekarang ia sudah terlambat untuk kabur.

"Sedang melihat kamu bahagia, jadi ini yang kamu sembunyikan?" tanya Mhin menuntut,melihat ke arah Ledi seusai lengan bajunya rapi. Ia tak menyalahkan Ledi, hanya saja wanitanya ini melakukan hal ini sendirian karna seharusnya dirinya ini juga turun tangan. Walau ia tau Ledi sangat keras kepala.

Entah halusinasi atau nyata,Ledi merasa Mhin sedikit berbicara lebih lembut padanyas sekarang. Atau otaknya yg sudah bergeser dari tempatnya.

"Memang kenapa? Apa segala sesuatu harus ku katakan padamu?" Ledi balik bertanya. Dengan kedua tangan sudah terlipat di dada. Seulas senyum meremehkan terulas begitu saja.

"Tidak, aku tak pernah memaksamu untuk itu. Bahkan tanpa kau beri tau aku sudah lebih dulu tau. Dan dimanapun kamu, kemanapun kamu, sama seperti aku yang dulu. Aku akan selalu menjagamu!" Tugas Mhin yang membuat Ledi tersentak diam.

"Haha,kamu sangat-sangat baik dalam mempermainkan kata-kata. Jika ada seseorang yang kau suka. Tetaplah bersamanya. Jangan mengumbar-umbar kata padaku juga!" balas Ledi panjang lebar.

Mhin terdiam sejenak. Apakah Ledi tidak sadar, jika seseorang itu dirinya. Oh tunggu...

"Kamu sedang cemburu?"

Ledi mempelototkan matanya. Tidak dan tidak mungkin dia cemburu.

"Tidak,percaya dirimu terlalu tinggi!"

"Lalu apa? Jika tidak cemburu?" goda Mhin.

"Ah terserah padamu. Mau kau anggap apa tingkahku. Aku tak sedang cemburu padamu,hanya karna seseorang itu. Memang apa peduliku atas kehidupanmu," sungut Ledi, mengeratkan lipatan tangannya.

"Sungguh kau tak peduli?" tanya Mhin mendekatkan wajahnya tepat di hadapan Ledi.

Pipi Ledi merona dan memanas seketika. Nafas Mhin begitu dekat padanya. Bahkan aroma tubuh Mhin seakan merasuk jauh ke inda penciumannya.

"Aku tak peduli, sangat tidak peduli!" ketus Ledi penuh penekanan dan mendorong jauh tubuh Mhin dari hadapannya. Berbalik berniat masuk ke apartemen.

Dengan sekejap Mhin menggenggam tangan kiri Ledi dan membawa tubuh wanita itu tepat bersender pada bidang pintu. Mengunci setiap pergerakan Ledi bahkan mengunci tatapan keterkejutan Ledi atas perlakuannya.

Tak lama sebuah kecupan yang begitu lamat mendarat pada bibir Ledi. Matan Ledi semakin membesar karna Mhin menciumnya begitu mendadak. Tanpa aba-aba dan Ledi suka itu. Tanpa sadar matanya tertutup perlahan.

Cukup lama, bibir yang awalnya terpaut kembali lepas menatap pupil masing-masing. Senyum Mhin mengembang saat mendapat lampu hijau dari tatapan Ledi. Dan sentuhan lembut pada bibir masing-masing kembali terulang. Tidak hanya sebuah kecupan, bahkan sudah saling berpagutan satu sama lain. Melepas segala perasaan yang mereka simpan diam-diam selama ini.

Sebuah tanda sebuah perasaan satu sama lain yang terbalaskan sekian lama penantian. Baik itu Ledi atau Mhin, mereka hanya tau dan merasakan jika itu adalah cinta murni tanpa ada apanya. Tidak peduki dengan masa lalu yang Mhin perdulikan hanya sekarang, karna Ledi tetaplah sama. Wanita yang harus ia jaga sampai raganya tak lagi di jiwa.

Kecupan demi kecupan seakan tak ingin berhenti sampai di sini. Tapi apapun itu Mhinharus tetap menjaga wanitanya ini,miliknya. Perlahan dan lamat ciuman pertama mereka terlepas dengan nafas yang memburu satu sama lain. Dengan cepat Mhin memeluk Ledi dalam pelukannya. Dan sebuah kecupan di dahi Ledi mendarat lembut sebelum Mhin kembali mendekap Ledi dalam pelukan kokohnya.

...

"Apa besok kamu sibuk,dy?" tanya Mhin dengan masi menatap punggung Ledi yang sedang mengiris-iris bawang dan segala bahan untuk membuat dua piring nasi goreng.

Malam tadi Ledi menawarkan Mhin untuk menginap di apartemennya karna waktu itu sudah terlalu malam. Walaupun Mhin bisa saja pulang, tapi Mhin lebih memilih menurutin Ledi. Bukankah itu adalah kesempatan bagus,mengapa Mhin harus menyia-nyiakannya?

"Hmm lumayan, kenapa?"

Mhin menggaruk kepalanya yang tak gatal. "apa kamu mau pergi denganku ke pesta sahabatku?" tanya Mhin perlahan.

Ledi berbalik,membawa seledri dan cabai. "potong ini," titah Ledi.

Mhin masi menunggu jawaban Ledi dengan mencoba memotong cabai yang baru saja membuatnya menangis. "Jam berapa?" pertanyaan Ledi membuat sebuah keterkejutan bagi Mhin. Yang membuat segores luka menghias di atas kulitnya.

"Akh" aduh Mhin. Mendengar itu Ledi berbalik dan meringis, bagaimana bisa Mhin seceroboh itu. Apa tangannya itu hanya ia gunakan untuk berkelahi? Atau menyentuh wanita?

Ledi meninggalkan Mhin begitu saja dan kembali membawa kotak P3K. Membersihakan luka Mhin dan membalutnya dengan plester kecil bergambar hello kitty.

"Kok gambar ini si? Ini buat cewek,Dy!" rengek Mhin.

"Sudah untung bukan jarimu yang terpotong, sekarang malah mengeluh hanya karna gambar yang tak penting itu!". Ledi mengatakan itu dengan senyum tersungging sempurna di wajahnya.

"Gambar ini bisa menurunkan tingkat kejantananku,Dy" ujar Mhin masi merengek seperti anak kecil.

"Setidaknya derajatmu tidak turun di hadapanku sebagai laki-laki. Jadi, berhentilah merengek,"

Mhin membekap mulutnya cepat. Sebelum mulut cabe Ledi kembali tercetus. Tapi hanya sesaat karna Ledi mengambil alih cabe dan lainnya kembali ke tangannya. Ledi nampak lihai memasak nasi goreng. Walau sederhana mungkin saja buatan Ledi akan enak.

Tak menunggu lama dua piring nasi goreng sudah tersaji di meja makan. "Makan lah!" suruh Ledi.

Dengan semangat Mhin mengambil sendok dan garpu,menyendok sesuap nasi yang kemudian ia coba kunyah walau terasa berat. Karna rasanya seperti... Seperti telur asin ke asinan. Dengan melebihi berat gajah Mhin menelan sesendok nasi goreng yang di buat Ledi. Setidaknya Ledi akan senang jika dirinya memakan masakannya.

Sedangkan Ledi hanya tertawa cekikian melihat ekspresi Mhin. Yang sengaja ia tambahkan garam lebih banyak pada nasi goreng punga Mhinl.

"enak kan?" tanya Ledi dengan melahap berkali-kali nasi goreng buatannya.

"Enak kok," bohong Mhin. Mungkin Ledi menyukai makanan asin. Jadi Ledi terlihat baik-baik saja saat memakan nasi goreng seasin ini.

"Habisin ya,jangan sampe ada sisa." ingin rasanya Ledi tertawa saat ini, namun ia tahan. Hingga sepiring nasi goreng ludes oleh Mhin dengan wajah yang sulit di artikan.

"Nih minum," Ledi menawarkan minum dan di sambar cepat oleh Mhin karna lidahnya sudah tidak memiliki rasa lagi. Lebih tepatnya yang mendominasi lidahnya adalah rasa asin yang menjalar ke seluruh saraf tubuhnya.

Segelas air putih ludes tak bersisa di teguk Mhin tanpa henti. "Nih makan lagi,punya ku belum habis. Tolong habiskan ya Mhin?" rengek Ledi. Yang terasa menyeramkan di telinga Mhin.

Dengan terpaksa Mhin menyuap sesendok nasi goreng milih Ledi. Dan rasanya... Pas

"kamu!" bentak Mhin yang sadar dirinya dikerjai Ledi.

Ledi yang melihatnya hanya mengamburkan tawa yang tak tertahan. Bahkan sesekali ia memegang perutnya karna terasa sakit.

"Haha... Kamu ... Hahah lucu sekali." Ledi kembali tertawa terbahak-bahak. Tak memperdulikan Mhin yang sudah kesal dan masi tetap memakan nasi goreng yabg di buat Ledi karna terlalu enak untuk di buang walau perutnya sudah terasa kenyang.

"Puas ya kamu," tanya Mhin setelh sedikit lebih tenang. Dan membawa dua buah piring kosong ke pantry sekedar mencucinya.

"Haha... Kapan lagi aku bisa mengerjai seoarang Mhin. Seorang lelaki tampan dengan penuh kewibawaan dan anak seorang pemilik Ladelard Company," ujar Ledi panjang lebar. Menyeka air mata bahagia saat ia tertawa tadi. Entah sudah berapa lama ia tidak sebahagia ini.

Setelah merasa dirinya sudah lebih baik, Ledi berdiri dan berjalan ke arah Mhin yang berkutat dengan dua piring kotor di hadapannya.

Tanpa aba-aba Ledi memeluk punggung kokoh Mhin. "Bukan begitu,Mhin?" tanya nya memastikan.

"Iya, asal kamu mau pergi bersamaku besok kepesta sahabatku,"

"Tentu, asal untukmu," jawab Ledi membawa senyum bahagia di wajah Mhin.

"Jam 7 malam," ucap Mhin mengakhiri percakapan kecil itu. Dan melewatkan pagi itu dengan pelukan hangat Ledi di punggung kokohnya.

....

Yash... Selesai😂
Gaje ya😂
Taburan bintangnya dung 😢
Walau cerita ini sudah terlalu lama hiatus

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top