part 13 - Awal Pembalasan?
Tepat di sebuah gedung mewah yang di penuhi dengan kamera dari berbagai pertelevisian, tak lupa dengan red karpet yang memberikan kesan mewahnya.
Dan Seorang wanita cantik keluar dari mobil Maybach Exelero dengan gaun merah, tak terulas senyum dari wajah cantik itu. Bahkan saat kaki jenjangnya menjajaki karpet merah,tak satupun jawaban dari para reporter ia jawab. Tampak sekali betapa angkuhnya ia.
Ya dia ledi Victoria yang sudah menghapus nama padidia dari nama belakangnya. Tidak lupa dengan wajah seratus kali lebih cantik dari 10tahun lalu. Wajah putih,hidung mancung dan bibir sexynya tak lupa dengan mata indah mematikan.
dimana kini ia sudah satu tahun membangun perusahaannya,dari nol hingga sekarang. Bahkan jika diingat sakit yang ia jalani lebih sakit di bandingkan cerita SMA nya yang bahkan hal itulah yang membuatnya mencapai kedudukan sekarang ini.
Berkuliah di universitas chicago,bukan hal wah yang harus ia banggakan. Karna apa? Karna hidup di sana bahkan tak seperti yang ia bayangkan. Dan penghinatan seperti hal biasa waktu itu.
Tidak! Ia tak harus menceritakan hal pahit itu. Kini ia menjadi orang yang dihormati,tak satupun orang bisa menjatuhkannya.
Ledi melangkah pasti menitih tangga dengan baju merah terbelah di bagian paha,lips merah di bibirnya bahkan menyita mata semua lelaki di dekatnya.
Dan kini ia duduk di kursi singgah sananya,sedikit berbincang dengan beberapa rekannya. Dan tentu dengan senyum yang dipaksakan.
Tidak ada lagi senyum puas,semenjak ia menghilang dari apartementnya. Bahkan rio,kakanya saja tak pernah dapat kenghubunginya lagi.
Dan tentu kepedihan yang masih tertanam kuat saat lelaki pemilu itu pergi tanpa sebuah kata perpisahan. Serta dendam yang bahkan tak pernah lupa dari ingatannya. Walau ia sudah memafkan,tapi hatinya sungguh sangat tak mengikhlaskan. Tidak! Bahkan ia akan membalaskan segalanya!
...
Mc sudah mulai berbicara di atas panggung sana, dengan sedikit candaan tentunya. Sampai waktunya ledi di tunjukk untuk berbicara di depan.
"baiklah, sekarang waktunya kita dengarkan beberapa patah kata dari ceo kita, kepada ms victoria dipersilahkan"
Ledi tersenyum sedikit ramah, berdiri dan berjalan menuju panggung yang tidak begitu tinggi. Rambut yang ia sanggul sangat membuat nya nyaman,ia tak harus risih karnanya.
Semua orang bertepuk tangan dengan hantusiasnya.
"selamat malam" ucapnya dengan anggun dengan senyum sekilas. Senyum yang selalu akan di paksakan.
"terimakasih untuk semua yang sudah hadir keperayaan satu tahun LD capital" beberapa saat matanya melirik seluruh kesetiap sudut ruangan besar itu. Seketika senyum miringnya mengembang.
"terutama kepada perusahaan K croup " senyum miringnya semakin lebar. Tampak keluarga K croup Tersenyum ramah. Terutama sepasang manusia yang sedari lama ia tunggu-tunggu.
"yang sudah mau bekerja sama serta hal lainnya" banyak hal yang ia sampaikan waktu itu.
Dan kini tubuh indahnya sudah berlenggok menuruni anak tangga,kembali ke tempat duduknya. Tentu dengan tepuk tangan yg membahana ke seluruh ruangan.
"kau tau,kau sangat mengagumkan" puji salah seorang rekannya.
"tentu" ucapnya. Kemudian meminum sedikit anggur di depannya.
...
"hello ms ledi" sapa seseorang seketika ia sedang berbincang ramah dengan pemilik saham di perusahannya.
"sebentar" ucapnya meminta izin. Senyum miring bahkan tak bisa ia illakkan. Ini awal dan akan menjadi awal segala ke sakitan mereka.
"oh silahkan"
"ada apa, Mr.K" masih dengan segelas anggur di tanggannya. Ia berjalan mengikutu langkah lelaki tua itu, menjauh dari perkumpulan kecilnya tadi.
"maaf sudah mengganggu" ucap lelaki berumur lima puluhan itu.
"apa anda mau bergabung dengan keluarga saya,sedikit berbincang tentunya" ajaknya.
Ah bahkan ini terlalu mudah untuk ia rencanakan. Bahkan tanpa ia rencanakanpun hal ini akan tetap terjadi. Sungguh keturunan tak akan pernah berbeda jauh. Sangat menjijikkan,sangat penjilat!
"ah tentu" mata tajamnya menyiratkan kepuasan. Kemudian mengikuti langkah Mr. K Menemui keluarganya. Sungguh keluarga itu akan hancur di tangannya.
"silahkan ke sebelah sini" ajak Mr.K Yang menyorot perhatian keluarganya. Ada empat orang di sana. Istrinya dan dua orang manusia yang tak pantas di sebuat manusia. Dan mungkin seoasang manusia itu tak akan mengenalnya lagi.
"ini anakmu?" tanya ledi dengan tangan mengarah pada lelaki yang sedang terpana padanya kini. Apakah ia tidak sadar bahwa wanita di sampingnya sudah memerah,ingin marah,dia reni.
"perkenalkan" ucap ledi dengan mengajukan tangannya, seketika lelaki itu berdiri membalas jabatan tangan wanuta cantik di depannya. Bahkan bukan hanya cantik dia sangat sexy,sungguh wanita itu tampak begitu sempurna.
"ledi vectoria " ucapnya mantap dengan sedikit senyum miring dan mata meremehkan.
Seketika lelaki di depannya menegang, mungkin terkejut mungkin tak menyangka.
"kita bertemu lagi,syam khana" ini hal yang sangat,sangat ledi tunggu. Inilah dimana saatnya melihat lelaki yang dulu mempermainkannya menelan ludah akan perubahannya. Bahkan ia saja tak pantas tersanding dengan wanita cantik sepertinya
Dan lihat saja wajah istrinya,reni. Sangat memerah,menahan emosi sekaligus terkejut dan terpana.
Genggam itu masih mengerat sebelum tangan mungil cantik itu berpindah ingin menjabat wanita yang sepuluh tahun lalu mengatakannha menjijikkan,bukankah itu sebuah keterbalikan kini.
"dan selamat bertemu lagi dengamu,reni guritmo,akh aku lupa. Reni Khana" tangannya masih menunggu wanita jahannam itu untuk menyambut. Tapi tampaknya tangan ledi akan tergantung untuk beberapa saat sebelum reni pergi begitu saja dari hadapan ledi. Meninggalkan suaminya yang terlihat sanggat memuja wanita di depannya itu.
"ah mungkin ia sangat terburu-buru ke toilet" ucap ledi seadannya. Bahkan rasa hatinya begitu bahagia. Ia yakin sekarang reni tengah merutukinya di toilet sana.
Ledi duduk di salah satu kursi yang sudah lebih dulu di persiapkan syam untukknya. Lelaki mata keranjang. Andai saja ini bukan sebuah awal mula rencananya. Mungkin ia sudah mematahkan tulang lelaki yang belagak baik untuknya ini.
"kau sangat cantik sekarang" puji syam pada ledi yang di terima buruk oleh hati ledi di dalam sana.
Lelaki macam apa kau! Dulu kau kemana! Bahkan belas kasihan saja tak kau santunkam untukku! Kini kau memuji ku seakan tak mengingat kejadian 10th lalu!
"terimakasih atas pujianmu"
Lihat matanya melihatku,sangat menjijikkan. Ia seakan ingin menerkamku! Ingin sekali aku mencongkel matanya itu!
Rutuk hati ledi berkali-kali.
"sepertinya kalian sudha kenal sejak lama" sela istri dari Mr.K
"tentu,syam..." belum sempat kata itu terlontar dari mulut ledi,lelaki biadab itu sudah lebih dulu menjawabnya
"dia mantanku" sergat syam.
Menjijikkan,bahkan dulu kau hanya bertaruh! Lihatlah betapa munafiknya kau sekarang!
"dia mantanku di waktu SMA,dad" jelasnya lagi.
"wah, aku sangat terkejut. Bagaimana bisa?" tanya Mr. K begitu penasaran. Hingga reni kembali, syam dan orang tuanya tak menghiraukannya.
"ada hal yang membuat kami berpacaran,bukan begitu ledi?"
Ledi hanya mengangguk dan senyum terpaksa. Ingin sekali ia mengigit habis lelaki itu sekarang. Menggebuknya, karna begitu manisnya ia berucap bahkan tak mengingat kesakitan yg pernah ia berikan padanya.
tapi tidak,melihat reni tak di hiraukan saja membuatnya sedikit senang. Lihatlah wajah yg dulu cantik itu kini tampak begitu tua. Tak seperti ledi yang sangat terlihat muda.
Dah ah sungguh bahagianya melihat wajah merunggut dan emosi itu. Ingin sekali ledi tertawa puas sekarang.
Dan perbincangan itu selesai seusai ledi dipanggil salah satu rekan kerjanya. Ia lelaki tampan,ia lelaki yang menemaninya satu tahun ini. Menitih perusahan dari nol, dan tentu ia menjadi direktur sekarang.
"ms bisa kita bicara sebentar?,ada yang akan aku bicarakan. Sangat penting" ucapnya.
"ah baiklah, sebentar mr.k Aku sedikit ada urusan. Dan syam sampai bertemu lagi" senyum menggembang tak tulus " dan reni,suamimu sangat tampan" senyum tak tulus tadi semakin menggembang dan itu bukan lagi sebuah ketidak tulusan. Itu senyum pertamnya yang sangat iklas.
Kemudian ledi berdiri beranjak dari duduknya. Pergi mengikuti langkah martin membawanya.
"ada apa?" tanya ledi penasaran. Karna ia masih ingin berlama-lama dengan keluarga syam. Membuat reni iri akan dirinya.
"besok, seorang ceo dari perusahan Ladelard company Akan datang. Ia anak dari Mr. Laderlard" jelas martin kepada ledi dengan ckup antusias.
"benarkah? Ah perusahaan itu? Aku sangat senang" ledi ikut bahagia mendegar berita martin. Karna perusahan terbesar kedua dari perusahaan mantan keluarganya,ceonya akan datang ke perusahaannya secara khusus. Berlipat gandalah kebahagiaannya kini. Ini benar-benar wanktunya bahagia,setelah kesakitan beratus kali yang ia rasa setahun kebelakang.
"aku akan mempersiapkan semuanya, kau hanya perlu duduk diam" jelas martin lagi.yang tentu tak akan di setujui ledi yang tak pernah diam dan selalu bekerja sesuai kehendaknya.
"tidak, aku akan ikut mempersiapkannya. Akan terasa kurang saat aku tak turun tangan akan penyambutan ceo perusahaan ternama itu,ah sungguh, aku sangat bahagia" senyumny mengembang tulus.
"baiklah, tapi kau tak boleh bekerja terlalu banyak. Karna kau seakan tal menghargaiku sebagai direktur"
"haha, kau receh sekali martin" ledek ledi kepada martin.
"receh itu apa?" tanya martin dengan kening berkerut.
"artinya lucu sekali atau lebih tepat tidak lucu sama sekali,itu bahasa anak jaman sekarang,martin. Haha" tawa ledi begitu tampak indah. Martin bahkan tidak menolak bahwa ia akan jatuh cinta pada wanita di depannya ini. Ada banyak luka,tapi ia kokoh bagai batu karang. Tawanya yg iklas begitu hambar terlihat,jika tau akan masa lalunya yang pahit.
"kau ini, kau bukan anak remaja 17-an lagi,ledi"
"yaya aku tau umurku sudah 28th,dan kau jangan memperjelasnya lagi. Aku terlihat seperti perawan tua"
Tawa martin meledak begitu saja,tapi tidak dengam ledi, tertawanya iklas tapi terasa skit.
"sudah,sudah. Kau sangat ahli dalam berlolucon" tutur martin.
"kau mengenal keluarga khana?, kau terlihat sangat dekatku lihat" tanga martin yang membuat suasana bahagia menjadi serius.
"hm ya, anaknya teman SMA ku. Dan istri dari anaknya adalah teman sekelasku" jelas ledi.
"tapi kau tak begitu dekat dengan istri lelaki bernama syam itu"
"ada sedikit konflik antara anak ABG waktu itu, haha. Kau terlalu kepo martin" tidak! Akan lebih baik lelaki di depannya ini tak bertanya lagi sebelum emosinya memuncak, kemudian mencakar syam khana yang tak jauh darinya, yg sedari tadi meliriknya dari jauh.
"oh, masa lalumu sangat misterius. Aku harus mengurus hal lain dulu,dan aku harus pergi" pamit martin yang hanya mebuat alasan saja. Karna ia rasa konflik yang ia katakan bukan hal kecil hingga hrus bertahun-tahun.
"hati-hati, nanti direkturku tak ada lagi jika kau mati" canda ledi sebelum langkah martin meninggalkan percakapan kecil antara mereka.
"dan kau harus membawa beribu karangan bunga kerumahku" balas martin.
"kau!" kesal ledi. Ia memang bercanda tapi jikalah terjadi ia bisa apa tanpa martin.
"haha, aku akan berhati-bati" tutur martin yang sudah berada di balik pintu keluar.
Ledi tersnyum indah sangat indah waktu itu. Ada seseorang yang merindukan senyum itu dari lama. Walau senyum indah itu bukan karnanya saat ini. Tapi,itu lebih dari cukup membuktikan hidupnya tak seperih dulu.
....
Pesta sudah usai,dan kini ia sudah berada di apartemen miliknya. Bahkan gedung apartemen ini adalah miliknya. Milik LD capital.
Ia mengambil sebuah buku tebal, membukanya membacanya untuk sekian kali. Menepis rindu yang bahkan seakan tak tertahan.
Ia mebalik novel yang sudah mulai koyak itu. Perlahan dengan sisa rindu yang tak akan berkurang.
"andai,kau melihatku sekarang. Apa kau masih mengenalku?" ucapnya serak. Lalu mengelus buku penuh kenangan itu. Hanya ini sisa pemberiannya. Hanya ini sisa kenangannya. Dan hanya ini pelepas rindunya.
Lalu akankan pemiliknya datang menemuinya dan memeluknya walau sekali saja.Melepas sesak di dadanya melepas dendam yang bahkan belum terbalaskan. Menggapai wajah,mengelusnya menatap betapa rindunya ia padanya. Dan itu hanya seakan segetir cahaya lalu,yang bahkan tak pernah singga walau ia mengharapkannya.
"apa aku bisa menemuimu,sbelum tenggorokannku memisahkan nyawa dan jasatku?" ucapnya tertahan. Ia tak pernah meneteskan air mata itu, bahkan sesakit apa hidupnya. Bahkan serindu-rindunya ia pada sosok lelaki itu. Pantang untuknya menangis,hal itu hanya mengoloknya. Menyampaikan betapa buruknya ia,betapa tersakitinya ia.
Dan sampai saat ini, sediktipun butir air dari pelupuk matanya tak pernah lolos tanpa izinnya. Mungkin dadanya akan sesak,tapi itu lebih baik dari pada ia harus manangis meratapi hidupnya yang bahkan menusia mana yang menginginkan hidup sepertinya. Manusia mana yang ingin menggantikan posisinya.
Jika kau ingin menggantikannya, gantikan ia. Agar kau tau betapa hidupnya tak lagi berarti. Bahwa hidupnya tak lagi sesuai harapannya. Bahwa hidupnya sudah lebih dulu mempermainkannya. Bahkan takdir saja tak berpihak padanya.
Lalu bagaimana bisa ia berharap orang lain akan menggantikannya. Menggantikan kepedihannya.
Tawanya hanya tawa perih,tawa terpaksa,tawa penuh sayatan.
"jika kau akan menemuiku,cepatlah. Karna tak seorangpun yang mencuri hatiku selain kau! Tak ada seorangpun yang meluluhkan hatiku selain kau, dan tak ada seorangpun yag merenggut rinduku,segalanya selain engkau" perlahan suara lembut itu menghilang,memeluk buku koyak tanpa sampul. Tanpa perbaikan.
Kau meluluhkanku begitu dalam,memberikanku harapan tanpa kepaastian. Dan pergi tanpa kata perpisahan. Dan aku bertanya. Apakah kau pernah memiliki rasa sedalam rasaku? Bahkan sedikit saja itu lebih dari segala sakitku. Datanglah aku menunggumu di balik sakit tak tertahan. Datanglah sebelum nafasku hilang dari badan.
....
Ini gaje ya?😂
Lagi belajar waynya😭
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top