-CURIOUS-

DAMN HEART

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

[Hinata Hyuuga, Sasuke Uchiha]

Genre

Romance, Drama, Slice of Life


-Sasuke POV-

Aku ditolak.

Ini adalah kali pertama aku ditolak perempuan. Meskipun faktanya aku baru saja berpacaran dengan dua orang. Tapi.... come on, aku Uchiha Sasuke, laki-laki populer yang menjadi idaman semua perempuan. Tidak hanya di konohagakuen, bahkan beberapa nomor tak dikenal pun sering menghubungiku untuk alasan yang terlalu sepele. Mengajak berkenalan.

Dan disinilah aku, mencoba mencari kekurangan diriku. Fisik ku sempurna, otakku cerdas, ekonomi ku sangat baik... lalu kenapa? Apa hanya karena kita pernah putus?. Haaaah... ini namanya bodoh. Aku menyatakan perasaanku kepada mantan pacarku.... yang benar saja. Aku tau dia masih menyimpan rasa terhadapku, tapi dia jual mahal! Sialan!

Aku tau mungkin aku pernah menyakiti hatinya, namun kupikir ini bukanlah salahku sepenuhnya. Dia tidak marah ataupun tidak protes ketika aku berhenti menghubunginya... dia tidak marah ketika aku jalan bersama Ino.

Lihat! Semua orang pasti akan berfikir jika Hyuuga Hinata tidak mencintai Uchiha Sasuke. Seharusnya Hinata sadar, memiliki pacar sekaliber diriku... dia harusnya protektif ataupun memasang kuku dan cakarnya!

Harusnya dia cemburu! Harusnya dia marah.... tapi lihatlah, dia tetap tenang dan menunggu untuk aku mengakhiri hubungan. Dia ingin aku terlihat seperti orang brengsek!

Jujur saja, saat itu aku merasa cukup bosan dengan hubunganku dan Hinata. Tidak pernah terjadi pertengkaran, semua berjalan selembut sutra. Dan itu terlalu monoton! Tentu saja aku bosan, dan seharusnya sebagai pacar Hinata bisa mempertahankan diriku dari godaan perempuan lain. Apalagi perempuan secantik Ino...... seharusnya Hinata tau Laki-laki itu cukup rawan. Kepercayaan saja tidaklah cukup... butuh yang namanya pengorbanan. Seperti diriku yang berkelahi dengan Shikamaru karena rasa cemburuku padanya.

Dan sialnya, aku cemburu pada mantan pacarku.

Aku akan membuat Hinata menyesal.


..


Tidak! Tidak begini rencananya!

Aku ingin membuat Hinata jatuh cinta dan menyesal telah menolaku. Tapi titah Fugaku adalah mutlak. aku akan dikirim ke london untuk melanjutkan pendidikanku.

Lalu bagaimana dengan gadisku? Arrghhh.... ini menyebalkan!

Malam ini, aku harus bertemu dengan hinata. Kali ini aku akan benar-benar meminta maaf dan membujuknya untuk memberikan kesempatan kedua kepadaku. Meski hati kecilku mengatakan dia tidak akan memaafkanku..... setidaknya aku harus berusaha, Hinata harus melihat kesungguhanku.

Aku tidak masalah jika harus berhubungan Ldr-an. Dan kurasa Hinata adalah tipe perempuan yang setia. Apa aku harus membawa bunga? Hinata sangat menyukai bunga.

Ah setelah kupikir-pikir lagi, aku tidak akan cocok jika harus membawa bunga. Aku terlalu malu.... lagipula hinata bukanlah tipikal perempuan manja layaknya Ino yang akan berjingkrak kesenangan jika diberi hadiah.

'Sampingkanlah dulu harga dirimu sasuke. Lalu kau mendapatkan Hinata'

Dan disinilah aku, berbicara dengannya di taman belakang rumahnya. Dia menolakku lagi. Dia sungguh tidak peduli denganku. Aku jadi semakin yakin, dari dulu hingga sekarang... cintaku lebih besar dari rasa cintanya. Dan itu membuatku kecewa. Dia mengganggapku apa? Dia tidak mau lagi bertemu denganku. Cih! Aku benar-benar sakit hati.

Dan itu semua karena Hyuuga Hinata.

Apa karena aku tidak membawa Bunga?

Persetan dengan perasaan! Kali ini aku akan mengikuti logika ku.....

Rasa benciku sudah melebihi rasa penyesalanku padanya. Dia yang meminta aku melakukan ini.... Jika dia tidak sudi bertemu denganku, maka aku juga tidak sudi bertemu dengannya.

Selamat tinggal Hyuuga Hinata. Kau mantan terburuk yang pernah ada.


..


5 Tahun kemudian (dua bulan sebelum insiden kebakaran)

"sudah kukatakan berapa kali kaasan! Aku tidak mau!" aku masih mau bersenang-senang dengan masa lajangku. Dan kaasan terlalu menjengkelkan. ini sudah ketiga kalinya dia menjodohkanku dengan anak kenalannya!

Banyangkan saja, untuk kencan buta, aku harus kembali ke jepang untuk menemui sang calon. Aku masih betah di london. Lagipula aku ingin menetap disini dan mengurus cabang Uchiha corp yang ada disini.

Benar sekali... kekayaanku semakin melimpah. Terimakasih kepada Itachi yang membantu memajukan perusahaan Otousan.

"Yaampun Sasuke.... kaasan selalu mencarikanmu yang terbaik! Kau sudah menolak 2 gadis pilihan kaasan. Sungguh kali ini pasti kau akan menyukainya. Dia seorang model ternama" aku tidak menampik semua perempuan yang kaasan kenalkan padaku adalah perempuan-perempuan cantik. Dan jangan lupakan tubuh seksinya.

"aku bisa mencari sendiri kaasan! Lagipula umurku masih muda" dan tentu ini adalah waktu untuk diriku merajai dunia bisnis.

"tidak mau! Kaasan maunya perempuan jepang! Lagipula kapan kau mau mencari hah?! Semenjak putus dengan si pirang, kau sudah tidak pernah menggandeng gadis lagi!" ini gara-gara Hinata, aku menutup diri terhadap perempuan dan mulai menyibukan diri untuk kuliah dan bekerja.

"Kaasan sudah menyerah terhadap itachi... dia benar-benar menikah dengan pekerjaannya" sialan Itachi, seharusnya dia yang memberikan kaasan cucu. Tapi lihat... sekarang aku terus-terusan diburu oleh kaasan.

Kaasan terlalu kolot. dia benar-benar mengatur syarat calon istriku! Yang benar saja....

'Kaasan tidak mau jika kau kecantol dengan wanita yang bukan asli jepang. Ini akan sulit untuk mengajarkan tata krama jepang.... jadi cepatlah pulang dan mulai mencari calon istri' tiba-tiba saja kata-kata kaasan terngiang-ngiang kembali, membuat migran ku kampuh.

'Haaaaaaah____'

"jangan menghela nafas Sasuke! Tidak sopan! Pokoknya.... kalian harus mencoba dulu, Namanya Haruna Sakura.. dia perempuan yang manis, terlebih dia wanita jepang asli"

"Ap__" belum sempat protes, kaasan menutup telfonnya. Cih....

Tak lama ponselku berdering. Kulihat kaasan mengirimiku pesan.

Dia memberikan ku kontak si Haruno itu. Dan karena kesal, kulempar ponselku ke meja. Ini bukan lagi jaman perjodohan!


...


2 minggu kemudian.

Aku cukup mengenal sakura. Dia cukup berbeda dengan gadis yang sebelumnya dikenalkan Kaasan. jika biasanya aku yang pergi ke jepang untuk melakukan kencan bodoh, maka tidak dengan Sakura. Dia mendatangiku ke London.

Dia lebih gigih. Dia juga lebih cantik dan seksi.... tida heran dia gadis yang digilai banyak lelaki.

Dan sayangnya, aku tidak termasuk lelaki itu. Dia itu manja! Berlaku sok imut. Tidak taukah dia jika aku benci wanita imut?!. Dan hari ini kaasan hampir membuatku serangan jantung.

"kaasan sudah gila? Pertunangan itu bukanlah hal yang main-main!" kaasan dan segala ide gilanya. Yang benar saja! Aku masih ingin bekerja dan bebas.

"sakura sudah cerita pada kaasan, kalian tidak ada kemajuan dalam hal asmara.... jadi akan lebih baik kalian bertunangan. Kau akan mencintainya jika kalian sudah dekat. Lagipula kaasan sudah menetapkan tanggal, jadi tidak bisa dibatalkan lagi" rasanya aku ingin membanting ponselku. Satu hal yang paling ku benci dari sakura.... dia suka mengadu.

"terserah kaasan saja!" biarlah aku dianggap anak durhaka. Aku mematikan ponsel dan kubanting dengan keras ke lantai. Aku akan membeli yang baru.

Dan berjalanlah acara pertunanganku. Aku kembali ke jepang, hanya untuk pertunanganku. Kulihat raut bahagia dari Sakura.... cih apa lagi yang mau dia lakukan?! Setelah ini dia akan menghasut kaasan untuk segera menikahkanku dengannya.

Aku tidak peduli.

Yaaaah.... biarlah, setidaknya sakura tidak terlalu mengganggu. Dia hanya mengincar ketampananku. Aku yakin itu! Ini mudah, aku tinggal bercinta dengannya... dan aku akan bebas dari perjodohan kaasan.


..


1 Bulan Kemudian

"sasuke-kun.... kapan kau pulang ke jepang? Aku rindu..." sakura dan nada manjanya yang membuatku risih. Lagian... apa katanya? pulang kejepang? Yang benar saja... rumahku di london bukan dijepang! Dasar bodoh.

"aku masih sibuk Sakura...." aku jadi teringat kemarin malam suigetsu menghubungiku jika dia melihat Sakura dengan lelaki lain. Sebenarnya aku tidak terlalu yakin. Aku tau Sakura sangat menyukaiku... jadi itu hal yang sulit dipercaya. Lagipula aku juga tidak peduli. Mau dia selingkuh atau tidak, selagi dia tidak menggangguku, aku masa bodoh.

"huuuh..... baiklah! Kau tidak ada rencana untuk pindah kerja dijepang saja sasuke-kun?" dan membiarkan diriku kau monopoli? Tidak mungkin aku sudi.

"aku masih sibuk disini sakura... lagipula perusahaan di sini masih sangat membutuhkan diriku"

"Emm baiklah... mungkin aku akan meminta pindah kerja di London" sakura dan segala kegigihannya. Hah.. akan sangat merepotkan jika Sakura datang ke sini.

"terserah kau saja...."

"oke, bye sasuke-kun.... aku mencintaimu"

"Hn..."


...


Aku menatap sengit wanita paruh baya didepanku. Lihat apa yang dia lakukan?

Duduk di sofa bak ratu yunani sambil menikmati secangkir teh di senja hari.

What The Fuck...??!!

Apa kaasanku ini tidak memikirkan bagaimana paniknya aku sampai harus kembali ke jepang dengan wajah seperti orang gila?

Ini bermula saat tadi siang baka aniki mengabarkanku jika kaasan mengalami sakit parah alias sekarat. Aku yang saat itu sedang meminum kopi hampir tersedak dan dengan panik langsung memesan tiket pulang.

Dan karena mendadak aku harus mengeluarkan biaya ekstra.

Dan sekarang apa yang kulihat? Wanita yang sakit parah sedang menikmati secankir teh dan Tabloid wanita?

Itachi sialan! Kenapa dia tega bersekongkol dengan Kaasan?! setelah ini akan kubuat perhitungan dengannya.

"Duduklah Sasuke, Kaasan sudah membuatkanmu manisan tomat" aku ternganga mendengarnya. Kaasanku terlalu santai!

"ada apa ini? kukira kaasan sedang sekarat?" kulihat kaasan mendelik ke arahku.

"jadi kau ingin Kaasanmu ini cepat meninggal?" aku memutar mata bosan.

"berarti kaasan berbohong..... jangan salahkan aku jika suatu saat kaasan sakit aku tidak akan menjenguk. Kaasan sudah mengikis kepercayaanku" kulihat kaasan melotot terkejut.

"Tega sekali sih~ kaasan tidak berbohong! Lihat ini" kaasan menunjuk kearah wajahnya "kau lihat, wajah kaasan mulai keriput. Kau tau penyebabnya" kulihat kaasan makin meracau tidak jelas "ini semua karena putra-putra kaasan yang sama sekali tidak menunjukan tanda-tanda memberi cucu pada Kaasan" lihat... dia mulai merajuk. Seharusnya aku yang merajuk disini! Tapi mengingat aku pria sejati, aku tidak akan melakukannya.

"ini semua salah Tousan kalian! Kenapa harus membuka cabang segala sih! Lihat sekarang! putra-putranya malah memacari pekerjaannya" kaasan dan segala dramanya. Huh!. Dia tidak sadar bagaimana kita hidup enak sekarang? ini semua karena kesuksesan Tousan.

"Apa kaasan tidak tau bagaimana paniknya aku saat mendapatkan kabar Kaasan sekarat?" kepalaku tiba-tiba terasa pening. Kupijit agar merilekskannya "aku sangat lelah dalam perjalanan london ke jepang kaasan... bahkan saat dibandara, aku berlarian seperti orang yang tidak waras....!!" aku pikir aku yang akan lebih dulu berkeriput dibanding kaasanku.

"cepatlah menikah sasuke-kun.... kaasan butuh cucu untuk mengisi hari-hari kaasan" lalu bagaimana dengan aniki? Kenapa kaasan hanya memojokanku saja sih?

"kau mau kemana?" kaasan bertanya saat aku hampir mencapai pintu

"pulang ke london" jawabku santai. Kaasan membelalak matanya

"a...apa? kau baru saja tiba! Kau akan dijepang selama tiga hari!"

Kali ini aku yang membelalak. Seenaknya saja kaasan berbicara.... bagaimana dengan pekerjaan yang kutinggalkan di london?

"tidak bisakah kau pindah kerja saja di jepang? Kaasan kesepian. Ayahmu sibuk. Kakakmu sibuk...." aku melihat mata kaasan mulai berkaca-kaca "kaasan hanya ingin berkumpul dengan keluarga saja..... setidaknya berikan kaasan menantu agar bisa menemani kaasan, kaasan rindu kehangat keluarga" kaasan berbalik dan mulai menjauh. Dia duduk kembali ke sofa sambil menangis.

Haaaah.... aku tidak pernah tega jika harus melihatnya seperti ini. aku berjalan mendekat dan duduk disampingnya. Aku mengusap-usapkan punggungnya.

"baiklah, aku akan tinggal disini untuk beberapa hari. Aku akan menemani kaasan"

"benar?" wajahnya seperti anak kecil meminta permen

"Huum... kita akan menghabiskan waktu berdua" aku sangat menyayangi wanita ini

"tidak usah.... kau temani sakura saja" aku tersentak. Terkadang aku ingin memaki wanita ini.

"apa lagi ini? kupikir kaasan kesepian disini" aku berusaha menyabari diriku sendiri

"tidak apa-apa, ini demi kelancaran pembuatan cucu. Kau pergilah keapartemen sakura... kaasan belum bilang kalau kau ada di jepang. Dia pasti akan terkejut dan senang jika kau ada di depan apartemennya"

"besok saja.... aku lelah hari ini" aku berjalan menuju kamar

"huuuh! Yasudah... besok kau ajak dia jalan-jalan"


..


Ini pukul 10.00 malam saat mataku mulai mencoba terpejam. Tapi harus tertunda saat kaasan membabi buta memaksaku untuk ke rumah sakit.

"Sakura kecelakaan... dia jadi korban kebakaran! Cepat kerumah sakit dan jenguk" kenapa tidak kaasan saja sih yang kesana. Sialan! Aku sudah lelah dan mulai mengantuk. Salahnya sendiri bermalam di hotel. Kenapa tidak mati saja sekalian.. huh!

"aku lelah kaasan... tadi siang aku melalui perjalanan jauh.... london – jepang!"

"jangan jadi lelaki yang tidak bertanggung jawab! Cepat sana.... dia itu tunanganmu" sejak kapan sakura menjadi tanggung jawabku? Bahkan kami tunangan karena titah sepihak saja.

"telfon kaasan jika kau sudah tau kondisinya nanti"


...


Sakura terbaring lemah.

Ini kamar pasien umum. Satu kamar di isi oleh dua pasien. Sakura belum mendapatkan kamar pribadi karena dia belum sadar dan belum ada keluarga yang akan membiayainya.

"pindahkan dia ke kamar VIP. Aku akan mengurus pembayarannya" suster didepanku hanya mengangguk. Di sebelah ranjang sakura, aku melihat pasien lain. Rambutnya berwarna merah, kuakui jika wajahnya cukup tampan. Tapi tidak setampan diriku. Suster yang tadi sudah keluar.

Kulirik lagi tunanganku. Dokter bilang, dia hanya kehabisan oksigen saja karena Asap api. Untungnya petugas pemadam kebakaran cukup sigap menolongnya. Aku akan keluar dan menelfon kaasan. kupikir dia masih panik dan khawatir.

Aku terkejut. Baru saja membuka pintu, aku disuguhi pemandangan yang manis.

Hyuuga Hinata dengan piama bergambarkan kelinci.

Apa aku pernah bilang jika aku membenci wanita imut? Maka itu pengecualian untuk Hyuuga Hinata.

Apa yang dia lakukan disini? Dia minta di terkam?

Tiba-tiba bayangan laki-laki berambut merah melintas dipikiranku. Aku menyeringai. Aku melihat dia masih terkejut.

Heh.... bertemu dengan mantan dirumah sakit setelah lima tahun berlalu pasti membuatnya bertanya-tanya.

"permisi......"

"lama tidak jumpa.... Hyuuga" aku mengabaikan dirinya yang ingin masuk.

"ah ya, lama tidak jumpa Uchiha-san" aku semakin menyeringai. Suaranya terdengar sangat merdu ditelingaku. Aku masih diam di pintu. Dia terlihat berusaha masuk tanpa menyenggolku.

"um..... bisakah aku lewat?" dia seperti menahan kesabarannya. Membuatku ingin tertawa dibuatnya

"ada urusan apa kau disini Hyuuga?" aku harus memastikan sesuatu terlebih dahulu.

Ah, akhirnya... wajahnya mulai jengkel. Wajah jengkelnya terlihat imut. Dan aku menyukai itu.

"kupikir ini kamar rawat umum uchiha san..... dan kau tidak berhak untuk menanyakan apapun kepadaku" gaya angkuhnya masih sama seperti saat dia menolak ku dulu.

"Tipikal pacarnya cukup berkelas jika kulihat...... apa kau benar-benar seorang dukun?" aku, shikamaru, dan kali ini laki-laki berambut merah. Semuanya tampan. Dan wanita ini, terlalu biasa jika disandingkan. Aku jadi membenarkan jika dia menggunakan guna-guna. Dan aku dibuat gila olehnya.

Dia membelalak matanya. Wajahnya mulai memerah. Aku tau itu bukan karena malu, tapi karena marah.

"bukan urusanmu!" suaranya sedikit mendesis, dia mendorongku dan masuk secara paksa. Baiklah.. aku sudah mendapatkan apa yang aku mau.

Aku berjalan keluar. Lamat-lamat aku masih mendengar suaranya

'sasori-kun' suaranya sangat kental dengan rasa Khawatir

'Sasori' kupikir itu nama kekasihnya.

Aku mengambil ponselku dari kantung celanaku. Menghubungi seseorang. Tentu saja bukan Kaasan.

Menghubungi kaasan bisa dilakukan nanti. Sekarang, aku haru memastika suatu hal yang lebih penting.

"ada apa sasuke? Tidak biasanya kau menghubungiku" suaranya sedikit serak. Kurasa dia sudah tidur. Tapi aku tidak peduli,.. persetan jika dia marah.

"suigetsu.... aku ingin menanyakan suatu hal"

"hmm.... apa?" kupikir dia masih setengah sadar.

"kau bilang.... kau melihat tunanganku jalan bersama laki-laki lain...... bagaimana kedekatannya?"

"hah? Seingatku kau tidak peduli dengan ini sasuke.... ada apa?" sialan. Suigetsu terlalu bertele-tele

"katakan saja" aku masih berjalan dilorong rumah sakit. Aku harus membayar biaya kamar dulu untuk Sakura

"Ya.... kupikir dia berselingkuh Sasuke... aku melihat mereka berciuman"

"benarkah?" entah mengapa aku jadi sangat antusias. Segala rencana berterbangan diotakku.

"yaaa benar"

"petanyaan terakhir suigetsu" aku berhenti di ujung lorong. Melihat ke jendela.... lampu-lampu kota berkilauan. Dijalanan kebanyakan lampu berwarna merah yang mendominasi. Kupikir itu cahaya dari lampu belakang mobil.

Aku kembali menyeringai

"apakah pria yang bersama Sakura berambut merah?"

TBC

Sudah berapa lama dari terakhir ave update?


BSI (Bonus Seputar Info)

- Sasuke menyelesaikan kuliah dalam waktu 3 tahun.

- Sakura berumur sama dengan Sasuke dan Hinata

- Sasuke mengambil jurusan manajemen dan Bisnis sekaligus

- Sebenarnya kantor Uchiha di London bukanlah sepenuhnya milik Uchiha, itu adalah perusahaan kerja sama dimana Saham Uchiha hanya sebesar 20 persen.

- Suigetsu bekerja di Uchiha Corp di Jepang

- Suigetsu masuk perusahaan dengan bantuan Sasuke

- Suigetsu adalah Lulusan Teknik

- Sasuke hanya mengunjungi jepan 1 tahun sekali

- Sasuke pernah kencan dengan Sakura dijepang 1 kali atas paksaan Mikoto

- Fugaku sibuk dengan perusahaannya di Jepang

- Itachi bekerja dengan Sasuke. Namun sesekali membantu Fugaku di Jepang


Have a nice Day! Nakama

Signature (Lavendark) [apakah banyak Typo?]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top