-BROKEN-

DAMN HEART

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

[Hinata Hyuuga, Sasuke Uchiha]

Genre

Romance, Drama, Slice of Life




-Hinata POV-

"Hinata! Sasuke itu sudah keterlaluan! Seharusnya kau marah dan minta penjelasan mengenai gosipnya!" karin dengan wajah jengkelnya masih membentakku.

Sekarang aku sudah menjadi siswi tingkat 2 SMA Konohagakure. Dan dalam 3 bulan lagi, aku akan resmi menjadi siswi kelas 3.

Sekarang hari minggu dan aku sedang berada di kamar wanita berambut merah yang sudah kuanggap sebagai sahabat terdekatku. Namanya Uzumaki Karin. Sepupu dari dari Namikaze Naruto yang sekarang menjadi teman dekat dari pacarku Uchiha Sasuke.

Ya, aku dan Sasuke adalah sepasang kekasih.

Dia benar-benar membuatku jatuh cinta.

Semenjak pernyataan cintanya saat kelulusan sekolah menengah pertama, dia benar-benar serius ingin menjalin hubungan denganku. Saat liburan kelulusan SMP, dia selalu saja datang kerumahku untuk sekedar jalan-jalan atau mengobrol denganku. Aku tidak habis pikir, padahal dia adalah tipikal laki-laki yang cukup dingin dan pendiam, entah bagaimana kepribadiannya membuatku nyaman. Selalu menanyakan kabar dengan suara datarnya tak membuatku ilfeel kepadanya, justru aku akan selalu senang dan berdebar-debar. Dia termasuk orang yang santun, tidak pernah menyentuhku lebih daripada pelukan dan ciuman di dahi. Dia bilang, dia akan mencium bibirku ketika aku yang minta nanti.

HELL!!... aku ini perempuan, justru akan terdengar sangat genit jika aku meminta itu.

Ucapan sasuke saat di atap sekolah benar. Kami berada di satu SMA yang sama. Meski kelas kami berbeda, tentu saja. Dia berada dikelas S, kelas yang terdiri dari orang-orang pintar. Sedangkan aku, berada dikelas C, kelas yang berisikan anak-anak yang biasa. Hei, bukan berarti aku bodoh... aku sudah termasuk beruntung berada di kelas ini. SMA konohagakure membagi kelas menjadi 8 kelas.

kelas terpintar adalah kelas S, sedangkan terbodoh berada di kelas G.

"apa kau tidak sakit hati? Ck... orang-orang bodoh itu!!" ucapan karin membuyarkan lamunanku

"aku sudah terbiasa karin... jangan terlalu dipermasalahkan" ucapku lembut mencoba menenangkan.

Karin adalah sahabatku. Aku mengenalnya dari Sasuke, dia sudah berteman dengan karin sejak saat sekolah dasar. Bersama Suigetsu tentunya. Awal pertemuanku dengan Karin adalah ketika kencanku yang ke 5 bersama Sasuke. Pertemuan kami cukup buruk, saat itu seorang Uzumaki Karin benar-benar membenciku.

Alasannya? Dia sangat amat menyukai Sasuke, dan aku tertuduh sebagai orang jahat yang mengambil sang pujaan hati.

Dia selalu mengucapkan kata-kata sindiran dan mengejekku ketika aku hanya berdua dengannya. Ya, kesan awalku terhadapnya adalah wanita munafik.

Dia akan bersikap sangat manis ketika ada Sasuke, pura-pura mendukung hubunganku dengannya. Tapi jika aku hanya berdua dengannya, dia akan berubah menjadi wanita bertanduk dengan mulut berbisanya.

Jika ucapan adalah benda tajam, maka aku sudah mati saat bertemu dengannya.

"berarti kau juga bodoh karin.... kau juga dulu selalu mengejekku" kulihat karin mendelik karena ucapanku barusan

"apa? Jangan samakan aku dengan orang-orang sombong itu! Lagipula... kenapa kau mengungkit masa lalu terus sih! Kau mencoba menyalahkanku?"

Aku selalu tersenyum ketika melihat wajah karin dengan mode gahar, selalu tampak lucu dimataku.

Aku tidak pernah menyangka bisa dekat dengan wanita ini. saat itu, Sasuke datang ke rumahku dan mengajakku menghadiri pemakaman. Aku terkejut ketika tau kedua orangtua Karin meninggal karena kecelakaan. Saat itu aku bisa melihat betapa menyedihkannya seorang Uzumaki Karin.

Tanpa sadar aku datang dan memeluknya, ini refleks. Aku juga mengalami hal yang sama saat kassan meninggal. Saat itu aku masih memiliki Tousan yang dengan sigap memeluk tubuh kecilku dan menenangkanku.

Ketika aku memeluknya, ia terisak semakin parah. Saat itu, sasuke hanya tersenyum bangga melihatku.

Beberapa hari setelahnya karin datang kerumahku seorang diri dan meminta maaf atas kelakuannya padaku. Dia bilang dia sudah salah menilaiku. Aku tidak akan pernah lupa dengan momen itu. Ketika karin meminta maaf dengan gaya tsundere-nya. Hihihi

Setelah itu, lambat laun aku dan karin menjadi dekat, saling membantu, selalu mencurahkan isi hati, dan berbagi suka duka bersama. Sekarang karin adalah pacar Suigetsu yang tak lain adalah sahabat sasuke. Karin, berada di SMA yang sama dengan ku dan Sasuke, hanya saja dia tinggal di kelas B. Sedikit lebih pintar dari ku. Sedangkan suigetsu, melanjutkan pendidikan di SMK, dia sudah muak belajar terlalu serius.

sejujurnya meski suigetsu adalah sahabat sasuke dan kekasi karin, sampai sekarang aku tidak terlalu dekat dengannya.


"sekarang mereka keterlaluan Hinata! Mereka menjodoh-jodohkan Sasuke-kun dengan gadis Yamanaka itu!!!" aku mulai gusar dengan perkataan karin. Kenapa dia membahas ini sih! Aku datang kesini untuk melepas stress! Bukan menambahnya!

"dan kulihat Sasuke juga nyaman-nyaman saja Hinata! Dasar cowok brengsek!! Dia itu masih berstatus pacaran dengan mu!"

"Karin! Cukup, ini adalah masalahku dengan Sasuke-kun... biar aku dan dia yang menyelesaikan ini" nada bicaraku sudah mulai naik. Menandakan jika aku sudah tidak mau melanjutkan pembicaraan ini.

"huft.... kau selalu seperti itu, terserahlah... awas saja jika kau menangis nanti."

Aku tidak menampik ucapan karin.

Ya, ucapan karin memang benar adanya

Akhir-akhir ini hubunganku dengan Sasuke cukup renggang. Kami tidak bertengkar atau semacamnya. Aku hanya merasa Sasuke sudah tidak seperti biasanya, dia menjadi orang yang tertutup seperti bagaimana aku baru saja mengenalnya. Apa dia sedih berpacaran denganku? Aku sudah mulai merasa dia bosan denganku. Kupikir sasuke benar-benar tulus mencintaiku, namun sekarang dia membuatku berfikir jika dia hanya penasaran saja denganku.

Aku cukup tertekan selama kami pacaran saat SMA ini. aku juga tidak tau sejak kapan, Kondisi sasuke benar-benar menjadi sangat baik. Keluarganya mendadak kaya, saat ayahnya sukses dalam pembangunan perusahaan propertis, begitupun dengan fisik sasuke yang semakin tampan. Bahkan melebihi ketampanan sang kakak, Uchiha itachi. Sejak bertemu keluarganya aku sudah menduga jika dia adalah bibit-bibit tampan, dan semua terealisasikan saat kami memasuki SMA. Dan jangan lupakan otak cerdasnya

Sasuke berubah drastis. Kondisi kelurga juga fisiknya. Meninggalkanku dibelakangan.

Bagaimana perasaanku? Ya, untukku.... bagaimana kondisi sasuke itu tidak penting, asal Sasuke bahagia... maka aku juga akan bahagia.

Aku tau dia bahagia, sekarang dia memiliki teman lebih banyak. Contoh seperti Naruto, Shikamaru, Kiba, Shino dan beberapa anak kelas S lainnya. Meski aku tau, teman-teman sasuke tidak terlalu menyukaiku.


..


Tanpa sadar, kekasiku menjadi incaran banyak siswi-siswi, baik satu SMA maupun SMA lain. Aku tidak menyangka dia akan menjadi sangat amat populer, sedangkan aku masih dengan kondisi biasa saja.

Mereka semua menjadi diluar batas. Diam diam mereka selalu membicarakan diriku. Perempuan yang tidak pantas untuk bersanding dengan pangeran sekolah. Ada yang bilang aku adalah gadis beruntung, gadis tidak tau malu, tidak tau diri.... bahkan tersebar gosip jika aku menggunakan guna-guna untuk mendapatkan Uchiha Sasuke.

Gadis Dukun. Nama yang begitu saja tersemat pada diriku. Membuatku tidak mensyukuri keadaan.

Saat itu aku cukup sedih dengan gosip dan sindiran-sindiran terhadapku. Namun semua menjadi biasa saja ketika sasuke memberikan semangat dan berkata jika mereka adalah orang-orang bodoh yang tidak mengerti bagaimana cantiknya diriku. Ya, saat itu...... dan sekarang Sasuke sudah tidak merangkul hangat bahuku lagi.


..


Yamanaka Ino.

Satu-satunya perempuan yang membuat Sasuke berubah sikap padaku. Siswi pindahan saat kami berada di tingkat 2.

Pertemuanku dengannya cukup membuat diriku heran. Dia datang ke kelasku dengan senyum bak malaikat dan bilang ingin berteman denganku. Aku bukanlah orang yang mudah bergaul, dan ketika ada gadis yang digadang-gadang sebagai primadona sekolah datang menemuiku, itu cukup sulit buatku. Aku paling benci menjadi pusat perhatian.

Panggilan gadis dukun muncul kembali ketika Ino Yamanaka selalu membuntutiku dan memaksaku untu berteman dengannya. aku cukup luluh dengan semua perhatiannya. Dia selalu menyemangatiku. Dan karin tidak suka dengan caranya mendekatiku.

Saat itu yang kulihat adalah karin yang cemburu karena ino lebih cantik dibanding dirinya.

Ya benar. Karin adalah salah satu primadona sekolah.

'kali ini korbannya ino' itulah gosip yang beredar dikemudian hari. Mereka menuduhku jika aku melakukan guna-guna agar berteman dekat dengan gadis populer. Dan semua jenis laki laki mendekatiku hanya untuk menitipkan kado ataupun pertanyaan seputar ino yamanaka.

Hell!... aku cukup lelah dengan kado untuk Karin. Dan sekarang harus ditambah untuk gadis yamanaka itu!

Aku cukup tau jika ino mendekatiku tak lain dan tak bukan adalah agar kenal dekat dengan Sasuke. Aku bukan gadis bodoh dan lugu yang selalu mengatasnamakan kemurnian dalam pertemanan. Aku cukup tau bagaimana cara kerja dunia. Haus akan ketampanan, kecantikan, kekayaan, dan popularitas.

Tapi jika aku berfikir ulang, aku akan menjadi orang yang jahat ketika terlalu memikirkan hal yang berlebihan. Dan saat itu, aku mencoba menerima Ino dalam kehidupanku.

Meski aku tau, jika ino menyukai sasuke.... dan hanya menjadikanku sebagai batu loncatan.

Katakanlah aku perempuan bodoh yang tak mau mempertahankan apa yang aku miliki.

Aku hanya tidak ingin menjadi perempuan yang egois. Aku hanya ingin menjalin hubungan diatas kepercayaan. Dan ino, adalah salah satu ujiannya. Aku hanya selalu percaya jika sasuke akan tetap menyukaiku. Hubungan yang baik adalah yang dilandasi akan kepercayaan dan kesetiaan.

Aku dan sasuke bukanlah sepasang kekasih yang dilandaskan oleh kertas janji atau pernikahan. Kami hanyalah sepasang kekasih yang dilandasi akan status pacaran. Aku dan Sasuke masih tergolong muda, dan aku selalu membebaskannya untuk memilih takdir hidupnya. Dan masalah jodohku, sudah kupasrahkan kepada Kami-sama.


..


Aku tidak tau jika mempercayai akan terasa sebegitu menyakitkannya seperti ini. ketika Sasuke memintaku untuk berhenti memberikannya bekal, ketika Sasuke sudah tidak pernah menghubungiku lagi, dan bagaimana Sasuke yang dengan jelasnya menghindariku.

Aku tidak habis pikir bagaimana status kami sekarang, apakah kami masih berpacaran? Aku.... benar-benar tidak tau harus bagaimana.

Karin sering sekali memarahiku untuk memperjelas hubungan kami. Dia bilang lebih baik aku memutuskan hubunganku dengan sasuke. Karin berkata jika aku sangat cantik dan pantas mendapatkan lebih daripada Uchiha Sasuke. Kupikir aku sudah berhasil dalam menyembunyikan perasaan sedihku dari karin. Namun sayangnya perempuan itu cukup peka bagaimana kondisiku. Ya hampir tiap malam aku menangis meratapi nasib hubunganku dengan sasuke. Dan terparah adalah minggu lalu ketika tanpa sengaja aku melihat Sasuke berjalan berdua dengan gadis Yamanaka.


..


Kupikir gadis yamanaka itu sudah mendapatkan tujuannya. Dia sudah berhenti mengekoriku dan berhenti menjadi temanku. Ketika bertemu, kami layaknya orang asing... dia tidak menyapaku ataupun berteriak senang dengan penuh kepura-puraan. Dan aku, yang masih menyimpan sisa-sisa harga diriku tetap menjadi orang yang pasif.

'hinata! Aku melihat mereka lagi kemarin.... ini sudah kesekian kalinya aku memergoki mereka jalan berdua! Aku tidak percaya dulu pernah menyukai laki-laki macam sasuke'

Karin berteriak padaku, menumpahkan segala rasa kesalnya. Menyuruhku untuk memutuskan hubunganku dengan Uchiha Sasuke.

Maaf karin. Aku tidak akan pernah meminta putus dengan Sasuke.

Kondisi dapat merubah sifat seseorang. Dan itu terjadi pada Sasuke. Dia sangat menikmati kondisi mendukung ini, dan melupakan seseorang yang selalu duduk mendukungnya.

Aku bukanlah gadis baik. Tentu saja. Setelah ini, aku hanya ingin sasuke yang memutuskanku dengan cepat, dan berharap dia menyesal nantinya.

Aku tidak mau menjadi pihak bodoh yang menyesal karena memutuskan sasuke terlebih dahulu. Aku ingin dia yang memutuskan ku, dan itu yang harus dia lakukan.

Aku mengenal baik bagaimana sosok Sasuke. Dia adalah tipe laki-laki yang tidak akan menjalani dua hubungan sekaligus. Ketika dia benar-benar jatuh cinta dengan yamanaka itu.... maka aku siap untuk ditendangnya.

Kali ini biarkan aku bersikap egois... biarkan aku menyenangkan hati ku yang sudah hancur ini dengan berkhayal.

Berkhayal jika suatu saat nanti Sasuke akan berlutut di kaki ku dan memohon aku kembali dengannya. dan saat waktu itu tiba, aku akan menolak nya..... mengembalikan semua harga diri dan rasa maluku yang telah di injak-injak semua orang. Ya, suatu saat nantiiii___ entah akan terjadi atau tidak, setidaknya khayalan ini sedikit menghiburku.


..


Ini adalah awal aku masuk sebagai tingkat tiga. Aku tidak menyangka akan naik peringkat dan masuk kelas B. Sekelas dengan karin adalah hal yang cukup menyenangkan untukku. Begitupun dengan karin.

Sekarang aku dan karin berada di toko kue ayahku.

"hinata..... sekarang gosipnya kau dan sasuke sudah putus. Apa itu benar? Kenapa kau tidak cerita denganku?"

Aku tersenyum dengan ucapan karin. Dia masih saja sibuk mengurusi hubunganku dengan Sasuke.

"tidak karin.... kami masih pacaran, jangan terlalu percaya dengan gosip" aku masih sibuk dengan makanan manisku dan sedikit menjawab asal ucapan karin

"sungguh??? Aku tidak pernah lihat kalian berdua lagi,... benar-benar seperti sudah putus, makanya aku sangat yakin dengan gosipnya"

Aku melihat ekspresi karin yang benar benar penasaran. Yang kutau sekarang adalah, rasa cinta karin terhadap ku lebih besar daripada rasa cinta karin terhadap sasuke dulu. Melihatnya membuatku ingin berkata jujur

"kami sudah renggang, bahkan kami tidak saling berhubungan lagi sejak 3 bulan lalu.... kami akan segera putus"

"apa? Yang benar saja.... sasuke brengsek itu benar-benar......!!!" aku tertawa kecil melihat ekspresi marahnya

"cukup karin, aku tidak apa-apa... kau lihat sekarang aku baik baik saja!... aku hanya ingin ini berakhir sesuai keinginanku"

"lalu apa keinginanmu?" tanyanya

"keinginanku......hmmm tentu saja putus dengan sasuke dan makan makanan manis yang banyak" karin terbelalak tidak percaya

"kalau begitu putus kan saja sasuke! Seharusnya dari dulu"

"tidak perlu karin.... aku hanya akan menunggu sebentar lagi. Mmmm.. kau mau?" aku menyodorkan beberapa kue manis ke wajahnya

"dasar gila" karin mendesis sebal. Aku hanya tertawa kecil membalas rasa kesalnya.

Tak lama, karin juga tertawa melihatku tertawa. Begini saja sudah membuatku senang dan melupakan rasa sakit hati ku kepada sasuke.

"berikan aku kuenya..... kupikir aku butuh sesuatu yang manis saat memberi saran padamu.... dan jangan lupa besok kau temani aku kemakam orang tuaku"

Aku selalu berterimakasih pada karin yang selalu menyemangatiku. Meski dengan cara yang tsundere.


..


Pagi ini aku dibuat terkejut atas kedatangan Sasuke ke kelas ku. Di sisi lain aku melihat karin sedang mencoba menyabari dirinya sendiri. Melihat sasuke, aku jadi ingat gosip yang mengatakan jika dia sudah berpacaran dengan ino yamanaka. Ya, tidak heran juga.... mereka menjadi sangat dekat ketika yamanaka ino menjadi manager klub basket, dimana sasuke yang menjadi ketua tim basket. Sasuke benar-benar keren.

Pernah aku menangis saat melihat ino menyeka keringat sasuke dengan handuk kecil. Saat itu aku tersadar jika antara aku dan sasuke sudah berakhir... benar-benar berakhir.

Kepercayaan ku padanya benar benar sudah tidak ada. Dan dimataku..... sasuke adalah orang yang tidak berarti.

"apa kau ada waktu setelah jam pelajaran terakhir?"

"hmm... ada, tapi aku harus segera ketoko kue otousan"

"hn.... aku akan mengantarmu pulang"

Dan dengan kalimat itu dia pergi dari kelas, menyisakan bisik-bisik orang-orang yang mempertanyakan hubungan kami.

Hah! Dasar penggosip rendahan

Aku tidak menyangka inilah harinya. Hari dimana aku sudah menyiapkan diri untuk tidak menangis.

Aku tau sasuke akan memutuskan ku hari ini. dan inilah yang sudah kutunggu-tunggu.


..


Dia benar-benar mengantarku sampai toko. Sebelumnya dia menawarkan untuk naik mobilnya, namun aku memilih jalan kaki karna aku membawa sepeda.

Selama perjalanan kami berdua hanya diam. Dia berjalan didepan! Bahkan dia sudah tidak sudi jalan disampingku. Aku hanya dapat melihat punggungnya yang lebar. Punggung yang pernah memberikanku sebuah pelukan yang hangat. Sekarang punggung itu sudah berada didepanku, melampauiku.


Disinilah kami, didepan toko kue milik ayahku. Aku melihatnya seperti orang yang gugup.

Aku jadi teringat saat di atap ketika kululusan dulu.

"hinata, maaf" ucapnya

Aku hanya diam mendengarkan

"aku ingin, mengakhiri hubungan kita. Kupikir kau juga tau, aku menyukai orang lain"

Sangat sakit sekali. Kenapa bisa seperti ini? aku sudah berusaha untuk mempersiapkan hari ini. tapi mendengarnya langsung dari mulutnya...... terasa lebih menyakitkan daripada yang kubayangkan. Apa aku masih mencintai laki-laki brengsek ini?

Aku mencoba keras untuk menahan agar tidak ada air mata yang keluar.

"aku mengerti. Maaf jika aku tidak sesuai bayanganmu. Dan terimakasih telah mengajarkanku banyak hal. Sasuke-kun" aku berusaha memberikan senyum tulusku. Meskipun terasa getir.

"kupikir setelah ini, kita tak bisa menjadi teman..... maksudku, akan terasa canggung" ucap sasuke dengan wajah datarnya.

"hu um" aku hanya mengangguk mengiyakan. Aku juga berfikir demikian. Akan sangat menyusahkan jika kami berteman. "kalau begitu aku masuk dulu. Terimakasih telah mengantarku" dan kuberikan lagi senyum tulusku. Kali ini benar benar tulus sampai rasanya air mataku akan jatuh.

Sebelum itu terjadi aku membalikan badan dan masuk ketoko. Mengabaikan panggilan ayahku, aku langsung masuk ruang ganti dan menangis tersedu sedu.

Sasuke.... kau adalah orang yang jahat. Kau membuatku jatuh cinta.... namun kau juga yang menghianatinya.

Aku menangis menahan suara, mencoba agar ayahku tidak khawatir.

Meski menangis, entah mengapa aku merasakan sebuah kelegaan. Ya aku telah bertekad untuk mengubur perasaanku dalam dalam.

selamat tinggal

Uchiha Sasuke

TBC

Maaf Jika membosankan.. T-T

Aku hanya ingin membuat cerita dari dua sudut pandang yang berbeda

Dan maaf jika terlalu singkat T-T

BSI (Bonus Seputar Info)

- Ayah Hinata (Hiashi) memiliki Toko Kue sederhana

- Neji kakak hinata sedang kuliah kedokteran dengan beasiswa

- Hanabi bersekolah disekolah Khusus Putri. Berbeda 3 tahun dengan hinata

- Ayah sasuke (Fugaku) pemilik perusahaan properti yang kini sukses dan dinamai dengan Uchiha Corp

- Kakak Sasuke (Itachi) kuliah diluar Negeri

- Ibu sasuke (Mikoto) adalah ibu rumah tangga dan sudah cukup akrab dengan Hinata

- Hinata dan Mikoto terkadang suka membuat kue bersama saat weekend

- Karin Tinggal bersama Kakaknya setelah kedua orang tuanya meninggal.

- Kakak karin bernama Uzumaki Nagato

- Nagato bekerja bersama dengan pamannya Namikaze Minato dalam membangun perusahaan Uzumaki

- Naruto, Shikamaru, Kiba dan Shino baru mengenal Sasuke saat masuk SMA.

- Naruto, Shikamaru, Kiba dan Shino berada dalam klub yang sama dengan Sasuke yaitu Basket

- Shikamaru adalah siswa terpandai di SMA konohagakure

- Uchiha Sasuke menjadi siswa terpandai setelah Shikamaru

- Hinata tidak mengikuti Klub apapun. Dia cukup senang dengan merawat kebun sekolah seorang diri

- Terkadang hinata harus menggantikan ayahnya menjaga toko kue seusai sekolah

- Sebelumnya Ino Yamanaka berada di club cheerleader, kemudian beralih menjadi manager di klub basket.

- Karin berada diklub mading (majalah dinding)

- Alasan karin masuk klub mading adalah untuk mengumpulkan gosip sekolah

- Karin lebih menyukai jalan bersama hinata dibanding dengan pacarnya sendiri yaitu suigetsu

- Hal yang paling karin sukai adalah saat hinata menginap dirumahnya.

- Karin suka mengoleksi fotonya dengan hinata

- Karin wanita normal yang terlalu sayang hinata


Have a nice Day! Nakama

Signature (Lavendark)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top