-BEAT-

CHAPTER 15

-BEAT-

DAMN HEART

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

[Hinata Hyuuga, Sasuke Uchiha]

Genre

Romance, Drama, Slice of Life

.

.

.

.

.

Enjoy Reading!

.

.

.

.

.

"kau benar.. aku memanfaatkan kekayaan temanku. Aku adalah orang yang tidak berguna... terserah kau mau bilang apa......dan sekarang, jangan ganggu aku"

"a-apa?"

"Uchiha Sasuke....

Kau tau,.... Aku...

.......Sangat membencimu"

'DEG'

.

.

.

"Tung-"

Tut... tut.... Tut...

Belum sempat Sasuke protes lebih jauh, Hinata telah memutuskan sambungannya. Sasuke terdiam sebentar, dalam benaknya, apa yang baru saja terjadi?

Seingatnya, dirinya sedang menelfon Hinata untuk bekerja karena Hinatanya sudah sangat terlambat, namun apa yang dia dapat? Berhenti bekerja dan ujaran kebencian?

Tak mau berfikir lama, Sasuke kembali menelfon Hinata, dengan ponsel Suigetsu, dan seperti yang sudah ia kira jika Hinata tidak mengangkatnya. Malah Sasuke yakin di seberang sana, Hinata sudah menon aktifkan ponselnya. Jika Sasuke tidak ingat ponsel yang digenggamnya adalah milik Suigetsu maka sudah dipastikan Sasuke akan membantingnya.

"ambil ponselmu sebelum aku menghancurkannya menjadi berkeping-keping" meletakan ponsel itu di meja kerjanya, Sasuke duduk sambil memijit keningnya, membuat Suigetsu yang melihatnya terheran-heran. Yah meski begitu, Suigetsu sudah bisa menebak apa yang terjadi sekarang. Mengingat tentang gosip Hinata dan sahabatnya ini.

Sasuke tidak habis pikir, Sasuke sangat mengenal Hinata... Hinata adalah perempuan dengan kebaikan hati yang tinggi.... Hinata tidak mungkin membenci seseorang dengan mudahnya, lagipula, apa Sasuke sudah bersikap keterlaluan? Seingat Sasuke, dia hanya sedikit menyindir Hinata kemarin.... Dan seperti ini hasilnya? Sasuke tidak tau Hinata bisa sesensitif ini.

Tidak! Bukan begini rencananya. Sasuke tidak mau Hinata makin membencinya.... Berhenti bekerja bukanlah rencana yang terfikirkan dalam otaknya. Sekarang Sasuke harus apa?

"kau belum melihat beritanya?" ucapan Suigetsu membuat Sasuke sedikit melirik padanya. Berita? Berita apa? Melihat wajah kebingungan Sasuke, membuat Suigetsu harus menghela nafas singkat. Mengambil ponselnya dan mulai membuka laman berita didalamnya "lihatlah..."

Dahi Sasuke mengkerut, terpampang jelas ada foto dirinya, model Haruno dan satu lagi Hinata. Tunggu dulu, sejak kapan Hinata memiliki wajah kumal seperti dalam foto? Ini seperti foto palsu,... ini di edit. Siapa yang berani-beraninya menggunakan foto ini?

Ah lupakan foto, Sasuke lebih terkejut dengan isi beritanya. Orang ketiga? Selingkuh? Hinata? Mata onyx itu semakin membelalak setiap membaca tulisan beritanya, hanya ada tuduhan pada dirinya dan memojokan Hinatanya. Sasuke semakin menggeram marah ketika melihat video berdurasi 3 menit itu, memperlihatkan Sakura dalam keadaan menyedihkan minta dikasihani.

Berani sekali Haruno itu. apa ini alasan Hinata membencinya? Sasuke jadi merasa di fitnah, dia tidak tau apapun mengenai hal ini.

"itu belum seberapa Sasuke" Sasuke diam, dirinya tak menoleh pada Suigetsu, masih terlalu fokus dengan laman beritanya, meski begitu.. Sasuke masih mendengarkan. "kau harus melihat kolom komentarnya.... Jujur, aku sangat kasihan pada Hyuuga itu"

Mata onyx itu membulat sempurna, pancaran kemarahan semakin kental disana, giginya saling bergemeletuk, rahangnya mengeras, hanya beberapa menit, sampai onyx itu berubah dengan pandangan sedih. Lagi-lagi seperti ini.... Hinata menjadi bahan bulian.

Haruno.... jalang itu mencari masalah dengannya. Mengingatnya membuat Sasuke tanpa sadar membanting ponsel malang milik Suigetsu.

"Ah! Itu ponselku bodoh" Sasuke tidak peduli dengan keluhan Suigetsu yang sedang mengumpulkan serpihan-serpihan ponselnya, toh Suigetsu bisa beli yang baru nanti, lengkap dengan stiker bajak lautnya.

Sekarang Sasuke bingung. Ini di luar rencananya. Mengusap wajahnya dengan kasar dan sedikit berteriak frustasi.

Haruno ya.... Sasuke bisa dengan mudah membalasnya dengan banyak hal. Namun... Sasuke yakin itu tidak akan mengembalikan nama baik Hinatanya. Dan itu tidak akan membuat Hinata puas.

Sasuke sangat mengenal Hinata.

Mudah memaafkan, tidak suka balas dendam, dan sulit membenci orang. Dan itu adalah salah satu alasan kenapa Sasuke sangat mencin... ah lupakan. Sasuke tidak bisa mengatakannya.

"apa yang harus kulakukan... Suigetsu?" Sasuke menenggelamkan wajahnya pada tumpuan lengannya. Sasuke belum tidur dan harus di hadapkan masalah yang paling dia takuti.

Rencananya gagal total. Dan itu karena Haruno sialan, ah tak lupa dengan si jalang Yamanaka yang ikut membuka identitas Hinata.

"mudah saja.... kau bisa langsung meminta maaf" Suigetsu dan rasa ketidakpekaannya. Meminta maaf katanya? Sasuke akan sangat senang jika dengan kata maaf semua akan kembali seperti semula. Ini tidak sesimpel itu... meski Hinata memaafkannya, masih banyak orang yang akan membencinya. Tidak ada yang boleh menghina Hinatanya.... Hanya dirinya lah yang pantas menghina Hinatanya.

Tentu saja karena Sasuke sempurna.

Tapi Hinatanya terluka. Dan itu lagi-lagi karena dirinya. Apa Sasuke harus menyerah saja? menjauhi Hinata agar Hinatanya bisa hidup tenang?

Tidak! Sasuke menggeleng. Tidak lagi, kali ini Sasuke tidak mau melepas Hinata, sudah di bilang kan... jika Sasuke adalah hadiah terindah yang dikirimkan kami-sama untuk Hinata?

Ponselnya berdering, Sasuke melihat tanpa minat. Sudah bisa menebak apa yang akan dibicarakan oleh si penelfon. Menghela nafas, Sasuke mengangkatnya.

Suara nyaring menyapa indra pendengarannya. membuat kepala Sasuke tambah sakit.

"Sasuke, kau sudah lihat berita?"

"iya, kaasan"

"kau gila? Apa yang kau lakukan pada Hinata-chan ku?" Sasuke meringis mendengarnya. Bahkan ibunya menuduhnya dalang dari ini.

"aku tidak melakukan apapun! Ini semua karena model kesayangan kaasan itu!" sekarang Sasuke benar-benar tidak bisa tidur dengan nyenyak.

"apa? Oh ya tuhan.. aku tidak tau jika Sakura-chan memiliki sifat seperti itu..! Kaasan terkejut saat melihatnya menangis di tv, padahal setiap bertemu kaasan dia cenderung bersikap manis" Sasuke memutar bola matanya bosan "lupakan itu, kau harus membantu Hinata-chan, sasu-chan! Bahkan kaasan menangis membaca komentar-komentar jahatnya"

"berikan aku solusi" Sasuke duduk, mendaratkan bokongnya secara kasar.

"kupikir kau sudah punya solusi......." Suara kaasannya terdengar menjadi lirih dan mengejek.

Ya, memang Sasuke memiliki satu solusi... dan dia berharap tidak menggunakan solusi itu, seandainya ada solusi yang lain. "aku tidak bisa melakukannya kaasan" ya, Sasuke tidak bisa... karena ini akan merendahkan harga dirinya.

"kalau begitu kau harus memilih... Hinata-chan atau arogansimu" sejujurnya Mikoto juga memiliki solusi untuk membersihkan nama Hinata, dan Mikoto yakin solusi yang dia fikirkan sama seperti solusi yang putranya pikirkan, karena hanya Sasukelah yang bisa memperbaiki nama baik Hinata "kau harus tau sasu-chan, semua ini juga terjadi akibat ulahmu..."

"Hn" Sasuke mengakui dengan tidak rela. kalimat ambigu yang membuat Mikoto menggeram marah.

"lakukan,....! Jika kau masih mau melihat kaasan hidup" dan sambungan di putus secara sepihak oleh Mikoto. Sasuke tersenyum tipis, Mau kaasannya mengancam ataupun tidak, Sasuke tetap akan melakukannya. Calon istrinya tidak boleh memiliki reputasi yang buruk... mau ditaruh dimana harga dirinya jika istrinya memiliki nama yang tidak bersih?

"jadi apa yang kau akan lakukan?" Suigetsu sedikit merinding ketika melihat sahabatnya ini tersenyum tipis. Jarang dan langka Sasuke seperti itu.

"tentu saja membersihkan nama baik calon nyonya Uchiha" ah, tapi sebelum itu... Sasuke harus membuat perhitungan pada Sakura. Sasuke mengambil ponselnya "sui... ayo kita buat berita besar"

.

.

.

...

.

.

.

Sakura tersenyum senang. Dirinya sudah menduga ini. Lihat, belum ada satu hari berita ini tersiar, sang pujaan hati sudah datang padanya, bahkan meminta izin untuk masuk kedalam apartemennya. Ini adalah kali pertamanya.

"ada apa?" Sakura sedikit bertanya dingin meski hatinya berteriak girang. Mencoba memenangkan harga dirinya setelah Sasuke membuangnya. Setelah ini, Sasuke pasti akan meminta untuk mengklarifikasi beritanya, dan tentu saja itu tidak gratis untuk Sakura.

Syaratnya Sasuke harus menikahinya.

"puas bermain-mainnya, Haruno?" senyum cantik itu luntur, memandang heran lelaki di depannya. Apa yang difikirkan Sasuke? Masih bisa bersikap dingin? "aku tidak menyangka jika kau berani menyulut api"

Apa katanya? Apa Sasuke mengancamnya? Haaah... Sakura tidak akan gentar.

"menyulut api? Oh ayolah Sasuke-kun... aku sedang berduka karena diselingkuhi disini" mendengarnya membuat Sasuke menyeringai.

Wanita tak tau malu.

Sasuke maju dan berdiri di hadapan Sakura yang masih setia duduk manis, wajahnya mendongkak untuk melihat sang pujaan yang tampan. Sasuke memajukan wajah datarnya, siap untuk memanggut bibir ranum Sakura, Sakura sedikit terkejut dengan perlakuan Sasuke yang tiba-tiba, bertanya-tanya untuk apa Sasukenya melakukan ini. meski begitu, dirinya berusaha menikmati dengan memejamkan mata.

Ciuman yang selalu Sakura dambakan.

Tak ada yang menempel pada bibirnya, saat mata emerald itu terbuka, wajah Sasuke berada disamping wajahnya, dan membisikan sesuatu yang membuat Sakura sedikit khawatir. Apa yang akan Sasuke rencanakan?

"kita lihat sampai mana karirmu bisa bertahan... Haruno"

Setelahnya, lagi-lagi Sakura merasa dibuang.

.

.

.

...

.

.

.

"Hinata!" Hinata masih bergelung nyaman dikasur, meratapi hidupnya yang sudah diprediksi akan suram kedepannya. Hinata rasanya benar-benar ingin tinggal di gunung dan menjadi gadis penjaga kuil saja..... Tidak, sampai Karin berteriak memanggil namanya, dengan tidak sopannya membuka pintu yang Hinata yakin sudah dikunci. Hinata bisa menebak ini, Karin memiliki kunci cadangan kamarnya. Oh ya tuhan,.... Hinata seperti tidak memiliki privasi sama sekali.

"Engghhh..." lenguhannya sengaja dikeraskan, memberikan sinyal pada Karin jika Hinata mendengarnya, dan menyuruh Karin untuk tak mengganggu dirinya. Sungguh Hinata masih ingin memejamkan mata.

"Sasuke brengsek akan mengadakan jumpa pers!" dan seketika kantuk Hinata terbang entah kemana. Terlebih karena teriakan Karin yang amat sangat memekikan telinga.

"a-apa?" Hinata tersentak ketika Karin menarik tangannya. Hinata harus tergesa turun dari ranjang untuk mengimbangi tarikan Karin yang tidak sabaran.

Mereka berada diruang tengah, memandang heran wajah tampan yang bertengger pada layar televisi. Mantan bos brengseknya.... Apa lagi yang direncanakannya? Apa tidak cukup dengan membuat Hinata menjadi bahan bulian?

Ketika Sasuke mulai duduk disana, jantung Hinata berdegup kencang, bertanya-tanya.. kalimat apa yang akan diucapkan oleh bungsu Uchiha itu.

"Terimakasih atas kedatangannya. Saya akan memberikan klarifikasi perihal berita mengenai saya dan model Haruno" Sasuke tersenyum tipis setelah mengucapkannya.

"apa dia gila? Apalagi yang mau dilakukan si brengsek itu??" Karin sedikit menyenggol Hinata, berusaha menarik atensinya. Tapi nihil, Hinata tetap diam tak bergeming,... sekelibat pikiran-pikiran apa yang akan terjadi sudah berterbangan di kepalanya. Sekarang rasanya Hinata ingin sekali mematikan televisinya, namun di urungkannya saat mendengar kalimat Sasuke selanjutnya.

"......"

"benar, aku dan Hyuuga Hinata adalah mantan kekasih. Kami pernah berpacaran saat akhir junior high school. Aku lah yang menyukainya terlebih dahulu"

"Si bodoh itu....." Karin mulai menggeram. Apa yang difikirkan Sasuke, kenapa dia seperti mengiyakan berita yang beredar sekarang in, apa si Sasuke tidak tau, karena beritanya Hinata menangis semalaman?

"....."

"ah dia tak seburuk itu....! itu bukanlah fotonya, ada yang mengedit hingga wajahnya terlihat seperti itu. sejujurnya, dia adalah wanita yang sederhana. kami berpacaran sebelum aku menjadi seperti ini, istilahnya... dia telah menjadi pacarku saat aku masih bukanlah apa-apa"

"....."

"ah, aku tidak ingin terlalu membahas mengenai masa laluku. Disini aku hanya akan memberikan klarifikasi perihal isu kandasnya pertunanganku.... kandasnya hubunganku adalah karena dari awal, pertunangan ini adalah bentuk perjodohan. Aku sama sekali tidak mencintanya"

Sasuke mengangkat sebuah foto. Foto dirinya dan Hinata saat sedang makan siang.

"aku tidak tau siapa yang mengambil foto ini. Tapi ini bukanlah sesuatu yang special. Kami hanya makan siang bersama. Dia adalah asistenku di Uchiha corp"

"...."

"tidak. Dia baru saja masuk ke perusahaanku, setelah aku dan Haruno-san putus"

"...."

" jika boleh jujur, kami berdua mengalami nasib yang buruk. Ah maksudku mungkin hanya dia, karena aku tidak mencintai tunanganku, jadi aku biasa saja. ini lucu, takdir kami seperti dipermainkan..... pacarnya selingkuh, Bersama dengan tunanganku"

"......" Sasuke menunjukan foto perselingkuhan Sakura dan sasori, namun wajah sasori telah di sensor oleh Sasuke. ini Sasuke lakukan karena Sasuke yakin Hinata tidak akan menyutujui hal ini. Hinata adalah orang baik nan bodoh yang tidak mau menyeret mantan pacarnya untuk hal yang seperti ini.

"sebenarnya aku tidak mau mengungkit ini, kandasnya pertunangan kami, biarlah menjadi rahasia kami karena ini privasi. Begitu juga dengan Hyuuga Hinata, dia juga pasti akan menghentikan perbuatanku ini. Karena membuka aib seseorang bukanlah hal yang bagus" ini bukanlah masalah privasi, ini hanya karena Sasuke yang sama sekali tidak peduli dengan Sakura, dan memikirkan masalah Hinata.

"...."

"alasan? Tentu saja karena pihaknya sudah menyudutkan kami dengan berita yang tidak benar. Entahlah... dia memang terlihat seperti bermuka dua. Kuharap dia bisa berubah menjadi lebih baik...." Diakhiri dengan Sasuke yang tersenyum culas. Menjadi lebih baik? Cih.. itu hanyalah basa basinya Sasuke saja.... kenyataannya Sasuke sama sekali tidak peduli.

"Hi-Hinata..... apakah itu benar Sasuke?" Hinata masih diam, Karin mulai memberengut. "aku tidak percaya dia akan melakukan ini" Karin benci mengakuinya, tapi tindakan Sasuke kali ini adalah benar.

"......"

"kata terakhir? Hmmmm mungkin ini untuk Hyuuga Hinata. Ini sedikit lucu untuk kami. Aku sangat menyesal dulu pernah menyakitinya, dan ini terjadi lagi... secara tidak langsung aku juga menjadi sumber masalahnya sekarang. Kami berpisah dengan cara yang tidak baik, dan kami bertemu dengan cara yang tidak baik juga.... Padahal aku harap kami bisa berteman baik, sejujurnya... aku cukup nyaman dengannya.

Aku hanya ingin menyampaikan ini untuknya...

.....Maaf" Sasuke berdiri, kemudian tersenyum dan sedikit membungkuk.

Setelahnya jumpa pers selesai.

Klarifikasi yang cukup singkat, namun inti permasalahan benar-benar sudah dibabat habis. Begitulah Sasuke, orang yang irit bicara di depan umum dan dingin. Dia tidak suka berbasa-basi.

..

Tv sudah berganti acara, Meninggalkan Hinata dengan sejuta pertanyaan. Begitupula dengan Karin. Meski masih ada sedikit kecurigaan, tapi tetap saja, apa yang dilakukan Sasuke sangat membantu Hinata saat ini, dan Karin benci mengakui itu semua.

"Hinata, bagaimana menurutmu?" Hinata diam, matanya masih memandang televisi yang menampilkan seorang pembaca gossip wanita. Hinata mendengar pertanyaan Karin, namun entah kenapa tubuhnya masih kaku Hinata merasa tubuhnya menjadi kebas, lidahnya juga menjadi sangat kelu. Hanya untuk berucapan saja Hinata sudah sangat kesulitan.

Hinata tau, Sasuke sudah sangat menurunkan egonya saat ini. Ada rasa penyesalan saat pagi tadi dirinya berujar benci pada Sasuke, semakin dalam penyesalan itu saat tau, bukan Sasuke lah yang menyebar berita ini.

Hinata sadar, mendengar permintaan maaf dari Uchiha Sasuke, membuat sesuatu pada dirinya bergejolak aneh. Degupannya bahkan bisa Hinata rasakan di dada.

Hinata tidak tau dari mana datangnya debaran ini.

Setelah menguasai diri, Hinata mengangkat tangan kanannya ke dada untuk merasakan langsung debaran itu. kencang dan cepat, jantungnya bekerja lebih ektra dari biasanya.

Debaran yang dulu masih tersisa. Ini bukanlah yang Hinata mau, ini muncul begitu saja.... jangan salahkan Hinata akan hal ini.

Cinta pertamamu melakukan hal yang manis dan secara terang-terangan menyelamatkanmu dari isu yang merugikan. Dan jangan lupakan permintaan maafnya, meski hinata tidak tau apakah itu tulus atau tidak.

Bagaimana mungkin kau bisa mengabaikan itu. Hinata tidak bisa, justru ada hal yang memberontak ingin keluar. Semua hal yang sudah dibuangnya, merangsek ingin masuk kembali ke dalam sanubarinya.

Masa lalu yang ingin dilupakannya, kini muncul lagi dalam otaknya. Kilasan balik saat Sasuke membentak teman-temannya karena menghinanya tiba-tiba terlintas. Sialnya, masa lalu yang datang adalah masa lalu yang manis, membuat debarannya semakin kencang.

Sekarangpun sama..... Sasuke, lagi-lagi berpihak padanya.

apakah Sasuke memiliki debaran ini juga?

Hinata berusaha mengingat kenangan pahit, berusaha melawan debaran yang mulai muncul. Menjadikannya sebagai perempuan yang berlandaskan logika tinggi.

Hinata tau, Sasuke yang sekarang adalah Sasuke yang membencinya, dan Hinata bukanlah tipikal orang yang mudah membenci. Jujur saja, Hinata sudah memaafkan Sasuke, pun dengan Sasori... hanya saja Hinata tidak akan membangun kembali hubungan dengan keduanya. Hinata benci dengan sesuatu yang bernomor 2.

Tapi meski begitu, Sasuke memaksanya. Memaksanya untuk tetap memikirkan si pria dengan segala kelakuan yang membuat Hinata muak. Apakah ini bagian dari rencana Sasuke? atau justru rencana Kami-sama?

Hinata menjadi sedikit takut.

Apakah Hinata akan mendapatkan karma karena pernah mencampakan Sasuke? mengusirnya saat Sasuke sudah bersimpuh dan menyesal? Tidak! Itu bukanlah kesalahannya. Yang dilakukannya adalah benar. Sasuke lah yang menyakitinya, sudah sepantasnya Hinata untuk tidak menerimanya lagi... masa bodoh dan memperlakukan Sasuke dengan tidak baik, meski laki-laki itu memohon padanya.

Hinata sudah memaklumi jika Sasuke akan membencinya dengan begitu dalam, tapi bukankah jika Sasuke membencinya, seharusnya Sasuke tidak terlibat lagi dengannya, tapi kenapa perlakuan Sasuke sampai saat ini seperti berusaha mendobrak hal yang tidak boleh di buka? Menyeretnya untuk tetap terlibat dengan seorang Uchiha Sasuke.

Dari kejadian di rumah sakit, Hinata selalu direndahkan oleh Sasuke, dan Hinata menganggap itu adalah bentuk kebencian Uchiha Sasuke yang berusaha balas dendam. Dan Hinata berusaha mengabaikan itu dan menjaga jarak.

Hinata tidak mengerti Sasuke. Sasuke membenci dirinya, tapi kenapa sekarang justru Sasuke membela dan mencoba memperbaiki nama baiknya? Padahal Hinata sudah membayangkan jika Sasuke sekarang sedang tertawa atas orang-orang yang membully-nya, atas buruknya namanya di khalayak orang. Bukankah ini yang disebut balas dendam? Melihat orang yang kau benci menderita...

Kenapa justru Sasuke melakukan kebalikannya? Membuat debaran aneh ini muncul dalam dirinya. Tanpa diminta.

Atau mungkin sekarang Sasuke sedang berusaha menarik simpatinya?

Entahlah... Hinata bingung.

Sedikit goyangan pada pundaknya membuat Hinata tersadar jika Karin masih menunggu tanggapannya.

Hinata menoleh, melihat wanita Uzumaki itu yang masih dengan ekspresi khawatir dan bingung. Sama seperti dirinya. Hinata juga bingung.

Tapi satu hal yang harus dilakukannya saat ini. Menghentikan debaran asing yang menganggunya. Hinata tau, ini tidaklah baik untuknya. Berdamai dengan Uchiha itu, masih jauh dalam pemikirannya. Berteman pun sama sekali tidak masuk akal untuknya dan Sasuke.

Masih sangat kental ingatannya saat dulu Sasuke memintanya untuk tidak saling mengenal... memutuskannya dan berpaling pada Ino.

Ah sial... ingatan masa lalu lagi-lagi muncul dalam otaknya.

"Hinata?" lagi, Karin memanggil Hinata untuk yang kedua kalinya. Hinata menggigit bibirnya pelan. Situasi ini tidak pernah ada di otaknya. Sekarangpun Hinata bingung harus berbuat apa... berterimakasih? Atau mengabaikannya saja? menganggap semua yang dilakukan sasuke adalah bentuk dari dia membereskan masalah yang dia buat sendiri. Ya... kemalangan yang menimpanya saat ini berakar dari Uchiha Sasuke, dan Hinata percaya itu.

Hinata tetap pada pendiriannya. Hinata memaafkan Sasuke, tapi untuk sekedar berteman.... Hinata rasa itu masih jauh dalam benaknya.

Abaikan debarannya.

Sasuke yang memintanya dulu saat di SMA untuk tidak berteman bahkan saling mengenal setelah mereka putus, dan Hinata hanya berusaha mengabulkannya.

"aku.....

....aku tidak tau, Karin"

.

.

.

TBC

Have a nice Day! Nakama

Signature (Lavendark) [apakah banyak Typo? ]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top