DALEELA, KAPTEN QUEST, DAN UNDANGAN KE MYSTERIOUS WGALAND
Dasar pemuda-pemuda tidak tahu diuntung, kalau mereka ingin berhenti bekerja, seharusnya tidak mendadak. Beritahu Bos jauh-jauh hari, agar bisa dicarikan penggantinya. Jadi saja, pekerjaan mereka hari ini harus kutangani. Mana tong-tong bir dan rum berukuran dua kali lipat lebih besar dari tubuhku itu harus kubawa satu per satu ke gudang penyimpanan brankas bawah tanah, di Kuki de Cafe. Sangat amat melelahkan. Bagaimana bisa sih, Bos besar memerintahkanku untuk melakukan semua itu sendirian! Tulang-tulangku hampir saja rontok semua. Untung saja Xanez membatuku, memang dia itu satu-satunya teman terbaikku, bukan, tapi teman yang sangat-sangat baik. Dia memang luar biasa, selalu bisa kuandalkan. Kami tahu, bahwa kami hanyalah pekerja yang harus melakukan tugas yang diperintahkan bos. Tapi pekerja hanyalah manusia biasa, bukan benda mati yang tidak bisa merasa kelelahan. Seandainya melukai kepala Bos besar dengan tong-tong bir dan rum yang tadi kubawa itu tidak termasuk tindakan kejahatan, pasti aku sudah melakukannya.
Ngomong-ngomong soal rum. Di gudang penyimpanan minuman bawah tanah yang minim pencahayaan dengan banyak rak-rak kayu itu, tiba-tiba ide beberapa hari lalu kembali muncul. Kuputuskan untuk melakukan eksperimen kecil-kecilan. Aku menambahkan rum dengan gin dan anggur pemberian kekasih Xanez, yang sedaritadi hanya Xanez bawa-bawa di kantung kecil yang dikaitkan di pinggang. Daripada buah itu jadi benyek dan membusuk, lebih baik kumanfaatkan saja. Tidak tahu kenapa, akhir-akhir ini aku suka sekali mencampurkan buah-buahan ke dalam minuman. Mungkin karena aku sering melihat tetangga belakang rumah yang selalu membuat pesta itu mencampurkan buah-buahan ke dalam minuman. Terlihat menarik dan lebih segar. Tahukah apa yang terjadi? Luar biasa mengejutkan. Rasa minuman itu terasa sungguh nikmat. Eits, itu kata Xanez ya, bukan kataku. Aku tetaplah Daleela yang hanya suka minum red wine ketika makan steik sapi saja. Karena makan daging tanpa ditemani wine, sama seperti kamu mencintai seseorang tetapi kamu hanya memiliki raga saja tidak dengan hatinya.
Xanez bilang, minuman yang belum kuberi nama itu akan disukai pelanggan. Benarkah seperti itu? Aku sedikit ragu, karena aku belum mencicipinya. Aku tidak tahu rasanya, hanya kutahu kalau rasa rum itu manis, dan gin itu tawar tapi beraroma rempah, ditambah buah anggur yang menyegarkan. Bisa disimpulkan kalau rasanya mungkin akan semeriah kembang api.
Sial! Ternyata di ruangan tadi bukan hanya ada aku dan Xanez saja. Bos kecil ternyata sudah mengawasi kita sejak empat jam lalu. Bos kecil langsung menghampiri aku. Sepertinya rumor yang kudengar di ruang ganti brankas bawah tanah itu benar. Bos kecil ada hati untukku. Buktinya sudah satu bulan ini, dia mengikutiku seperti bayangan. Apakah harus kumanfaatkan saja dia? Tidak, tidak. Aku harus mendapatkan uang dengan cara yang benar. Bekerja! Aku ingat pesan kakak, kalau kita menginginkan sesuatu, kita harus berusaha dengan seluruh kemampuan yang dimiliki. Sebab buah dari kerja keras itu yang paling manis.
Bos kecil mencoba minuman eksperimenku itu. Lidahnya terus mencecap rasa manis, segar, dengan aroma rempah yang kuat dari minuman itu. Sesekali kepalanya mengangguk dan dahinya mengerut. Jantungku jadi berdebar-debar tak karuan. Aku pikir Bos kecil akan memberi penilaian buruk. Ternyata oh ternyata, dia malah memuji minuman buatanku itu sambil menarik dua sudut bibirnya dengan sangat lebar. Tanpa berpikir dua kali, Bos kecil ingin minuman itu dijual di bar milik keluarganya.
Baiklah, aku akan menuliskan resep kesembilan ini di jurnalku. Minuman itu kuberi nama “Sweet and fresh.”
Bahan-bahannya:
(1) Rum.
(2) Gin.
(3) Buah anggur.
(4) Es.
Caranya:
Campurkan semua bahan, kemudian kocok dengan kocokan stainless steel. Setelah dipastikan bahan-bahan itu tercampur sempurna, jangan lupa disaring. Lalu tuangkan ke gelas, jangan lupa ditambahkan es, dan berikan hiasan jeruk nipis di dalamnya.
Tahukah berapa kantung emas yang kudapat dari resep minuman sweet and fresh? Bos kecil memberikan aku dua kantung kecil. Lumayanlah, bisa kugunakan untuk membayar utang kakak. Sedikit demi sedikit, beban itu pasti akan terangkat.
Bos kecil yang saat itu terlihat bahagia langsung memberitahu kepada para pelanggan, kalau ada minuman baru yang terasa lebih nikmat. Di tengah meja, dia mengatakan kalau minuman itu akan membuat dirimu serasa bagai di surga. Pelanggan jadi penasaran, dan tidak sabar untuk mencicipi. Tahu apa yang kurasakan? Keringat mengucur deras, bukan-bukan, bahkan rasanya seperti tubuhku dibanjiri keringat. Komentar seperti apa yang kuterima? Sekali lagi di luar dugaan. Mereka ternyata menyukainya. Benar kata Xanez, aku memiliki tangan yang ajaib. Aku memiliki bakat luar biasa dalam meracik minuman. Bahkan kini Xanez memberi julukan lain, yaitu Bartender Super Keren Daleela.
Aku hanya bisa mengucap syukur pada Tuhan, atas pemberian-Nya, aku bisa seperti ini. Tidak ada yang tidak mungkin, jika itu sudah kehendak Tuhan.
Oh ya, brankas bawah tanah di Kuki de Cafe hari ini lebih ramai dari biasanya, entahlah apa yang terjadi. Tong-tong bir dan rum, serta beberapa koleksi wine juga terjual. Aku suka melihat pemandangan tong-tong dan botol kosong itu. Bila bar ramai dengan para pengunjung, berarti banyak koin emas yang masuk ke laci kasir, dan itu tandanya aku akan dapat upah dan bonus lebih besar dari biasanya. Rezeki nomplok-plok.
Semua pelanggan tadi terlihat sangat menikmati minuman yang kubuat. Kalau pelanggan merasa puas, aku pun ikut senang. Sampai-sampai tadi ada seorang kapten yang memberiku empat kantung penuh koin emas. Sebentar, aku ingat-ingat dulu namanya … ehm, oh ya, Kapten Quest. Aku belum pernah melihat kapten muda berbadan tinggi tegap dengan wajah tampan berhias lesung pipi itu sebelumnya. Tidak hanya terlihat tampan, tapi juga karismatik. Memandangnya terus-menerus bisa membuatku mabuk cinta.
Kapten Quest tadi menghabiskan dua gelas sweet and fresh dan tiga botol bir dingin. Selama minum, Kapten Quest mengajukan banyak pertanyaan kepadaku. Seolah aku sedang diwawancarai kerja. Karena aku suka mengobrol dengan para pelanggan yang datang, ya aku jawab saja pertanyaannya dengan santai. Seperti biasanya. Walau ada beberapa hal yang tidak bisa kuceritakan secara rinci padanya, karena itu rahasia keluarga. Tapi kelihatannya, tanpa memberitahunya pun, Kapten Quest sudah bisa menebak ke mana arahnya. Setelah mengobrol panjang lebar, Kapten Quest langsung menyodorkanku empat kantung koin emas untuk membayar minuman yang telah diminumnya. Tidak hanya itu, dia juga memberikanku sebuah botol kaca berwarna hijau lumut. Di dalam botol kaca itu terdapat gulungan kertas cokelat yang diikat dengan tali warna merah. Apa maksudnya, apa kertas di dalam botol kaca itu surat berharga? Apa Kapten Quest mau memberiku surat tanah atau rumah sebagai bonus karena terlalu senang dengan minuman yang kuracik? Aku buru-buru saja membacanya, ternyata kertas cokelat yang sedikit usang itu berisi undangan berkelana ke Mysterious WGALand untuk mencari jimat suci bersama The Holy Serpent.
“Kesempatan baik hanya datang sekali, manfaatkanlah sebelum penyesalan menghampirimu, nona manis.” Ucapannya itu terus terngiang-ngiang di telingaku. Kapten Quest juga memberitahu bahwa undangannya itu sangatlah berharga. Kertas itu bukanlah sembarang undangan. Hanya orang-orang istimewa yang mendapatkannya. Dan, aku adalah orang istimewa yang dipilihnya. Katanya karena aku itu pekerja keras, pantang menyerah, dan memiliki bakat istimewa meracik minuman. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang membuatnya memberikan undangan berharga itu padaku. Tidak hanya mengatakan hal itu saja, Kapten Quest kembali menyodorkan dua buah kantung berukuran sedang berisi koin emas dan mutiara jika lusa aku setuju untuk bergabung. Tawaran yang sangat menggiurkan.
Sejujurnya, aku tidak tahu apa-apa soal Mysterious WGALand, bahkan namanya saja baru aku dengar. Jadi aku belum bisa membayangkan tempat apa itu. The Holy Serpent, aku pernah mendengar nama itu, tapi hanya sepintas saat para pelanggan mengobrol di hadapanku ketika meracik minuman untuk mereka. Kulihat sepertinya Kapten Quest itu orang yang baik dan bisa dipercaya, tidak masalah bila aku ikut bergabung bersamanya. Soal jimat suci yang dibicarakan Kapten Quest, aku pernah mendengarnya. Enam bulan setelah kumenerima kabar kakak menghilang di tengah lautan bersama beberapa pemuda, aku didatangi oleh orang yang mengaku sebagai “orang pintar.” Orang itu mengatakan bahwa yang terjadi pada kakak, bukanlah yang ditakdirkan untuknya. Hanya ada satu cara untuk bisa membuat kakak kembali, dengan memanfaatkan kekuatan pada jimat suci. Benda yang Kapten Quest inginkan, yang bisa kupastikan benda itu sangatlah istimewa dan berharga. Aku memang tidak percaya dengan omongan orang yang mengaku sebagai “orang pintar” itu, tapi tidak ada salahnya untuk mendengarkan sarannya. Untuk mencapai sesuatu, kamu boleh menggunakan banyak cara. Jika ternyata cara itu benar, kakak bisa kembali lagi padaku, dan salah satu harapanku pun terwujud.
Kuputuskan menerima undangan yang diberikan Kapten Quest. Berarti lusa aku akan bergabung dengan The Holy Serpent untuk pergi ke Mysterious WGALand untuk mencari jimat suci. Semangat, Daleela! Apa pun yang terjadi di sana, aku tidak akan pernah menyerah. Aku akan berusaha keras untuk mencapai tujuanku.
Namun, ada yang mengganggu pikiranku setelah kumenerima undangan itu. Aku masih bingung sekali, alasan apa yang harus kuberikan pada Bos besar dan kecil? Bagaimana kalau Xanez bertanya? Serta, apa yang harus kukatakan pada Nona Valinetta dan Griella, kalau aku tak bisa lagi membantu mereka menempelkan mata-mata boneka? Kalau berhenti bekerja secara mendadak seperti ini, kasihan mereka. Apa mereka bisa mencari penggantiku dengan cepat? Semua sangat mendadak. Bagaimana pun juga brankas bawah tanah di Kuki de Cafe dan Griella Doll Shop telah banyak membantuku. Aku bisa bertahan hidup sampai sekarang, dan bisa membayar utang kakakku karena pekerjaan yang diberikan oleh mereka. Mereka sudah banyak berjasa dalam hidupku. Aku tidak bisa pergi begitu saja, aku harus memberikan alasan yang tepat, agar aku tak menyakiti hati mereka. Tapi apa alasannya? Aku juga tidak bisa mengatakan mengenai undangan yang diberikan Kapten Quest, karena dia bilang, aku tidak boleh menyebarluaskan rahasia itu kepada penduduk kota Rhea. Baiklah semalam ini sepertinya aku akan memikirkan alasan yang tepat, yang akan kuberikan pada mereka.
Selain mengurusi surat pengunduran diri, aku juga harus mempersiapkan hal lainnya. Aku harus mengemas pakaian, obat-obatan, beberapa peralatan meracik minuman milikku, dan keperluan lain yang dibutuhkan. Aku harus segera mempersiapkan semuanya. Kuharap keputusan ini memanglah solusi yang terbaik.
***
Jumlah: 1566 kata.
wga_academy
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top