Kenapa Yuuji ada disini-?
Yuuji tersenyum, duduk di tempat duduk yang kosong dan berhadapan dengan Sukuna.
"Yuuji..?" Gumam Sukuna.
Yuuji tersenyum manis, "Ini, aku Sukuna..", jawab Yuuji.
Sukuna hanya diam, meneguk minuman keras dan menunduk lagi dengan wajah kosongnya.
"Aku pasti kebanyakan minum, Yuuji tidak mungkin ada disini"
Hingga sebuah tangan kecil perlahan memegangi wajahnya dan mengarahkan wajah Sukuna untuk menatapnya lagi.
"Ini aku.. Sukuna, aku ada disini" seru Yuuji lagi. Sukuna hanya diam, seakan rembulan yang menghilang itu perlahan mulai muncul. Dan memperlihatkan sosok manis itu di depannya, dia benar benar ada disini. Dengan wajah manis, surai pink yang seakan menghangatkan dan memberikan begitu banyak kebahagiaan untuk Sukuna.
Tangannya yang begitu hangat memegangi wajah Sukuna yang seakan beku oleh Kegelapan dan kebencian tanpa batas. Yuuji ada disini, berada di dekatnya. Tepat di hadapannya. Sukuna hanya diam, berusaha menahan dan mengabaikan perasaannya, Sukuna beranjak dari tempat duduknya dan pergi dari sana.
"Su-" panggil Yuuji mengejar.
"Bukankah aku sudah bilang, kalau aku membencimu?" Seru Sukuna dengan nada kasarnya.
Yuuji terhenti, Sukuna tau. Kalau Yuuji akan terluka karenanya, dan sudah sepantasnya Yuuji tidak bersama dengannya atau Yuuji akan terus terluka. Sukuna tidak berbalik dan hanya terus berjalan seorang diri, dan membuat jarak bersamanya. Dan rasanya menyakitkan, saat mengabaikan perasaannya.
Lagi dan lagi, taukah Yuuji. Aku kesakitan saat bersamamu-?
Yuuji tidak pantas bersama dengan Sukuna. Yuuji tidak pantas untuk dicintainya,Yuuji tidak pantas menjadi bagian dari kebahagiaannya. Yuuji pantas untuk mencari kebahagiaannya, kebahagiaan lain yang bisa membahagiakannya. Bersama dengan Sukuna hanya akan di penuhi dengan kebencian, tidak akan ada kebahagiaan saat Yuuji terus bersama dengannya.
Hanya ada kebencian tanpa batas. Dan Sukuna sudah terbiasa terjebak sendirian disana dengan kebencian, karena Sukuna sendiri adalah sebuah kebencian. Dan Yuuji, yang merupakan kebahagiaan tidak pantas untuk bersamanya.
Yuuji pantas untuk berbahagia, dan itu bukanlah dirinya.
Bukanlah Sukuna.
Sukuna terlalu kotor, terlalu tidak pantas untuk berharap hal seperti itu. Lebih baik Sukuna, menghilang saja. Sukuna benci segalanya, termasuk dirinya sendiri. Sukuna selalu di benci, itu semua adalah karena keberadaannya. Sukuna tau, kalau dirinya menyebalkan dan tidak pantas untuk disukai.
Apa jika Sukuna... tiada, maka semuanya akan bahagia?
Semuanya tidak akan berubah, karena sejak awal tidak ada yang pernah mencintainya. Tidak ada yang pernah membutuhkannya, bahkan jika Sukuna menghilang, tidak akan ada yang mencarinya. Karena Sukuna memang pantas untuk dibenci, Sukuna tau kalau dirinya begitu menyebalkan. Sukuna tau kalau dirinya, tidak pantas untuk menjalani hidup ketika semuanya hanya akan berakhir membencinya, setiap kali Sukuna berjalan maka Sukuna akan membuat orang orang di sekitarnya membenci dirinya. Lagi dan lagi, terus berulang tanpa berhenti, dan Sukuna sadar. Dia membenci dirinya sendiri. Membenci dirinya yang adalah kebencian.
Jika Sukuna tiada, maka Yuuji akan bahagia.., maka Yuuji akan menemukan kebahagiaannya...
Sama seperti Yuuji yang menemukannya, Yuuji juga akan menemukan orang lainnya...dan akan mencintainya..lagi...
Dan Sukuna hanya akan diam, mengamati dari kejauhan sambil berharap sesuatu yang tidak pasti. Berharap bahwa Yuuji akan menjadi kebahagiaannya...
Ah.., menyakitkan.., Sukuna benci ini, benci perasaannya sendiri.
Yang menginginkan Yuuji untuk menjadi kebahagiaannya.
Tapi...itu tidaklah mungkin.
Sukuna tidak pantas untuk mencintai Yuuji, Sukuna tidak pantas untuk bersama Yuuji. Yuuji akan terus terluka, akan terus menderita kebencian saat bersama dengan Sukuna...lagi dan lagi seperti sebuah malam tanpa adanya Rembulan...
Kebencian tiada akhir.
Kegelapan tiada akhir.
Kesendirian tiada akhir.
Dan Sukuna adalah kebencian, dalam kegelapan dan kesendirian tanpa batas dan tanpa akhir...
Yuuji harus menemukan orang yang lebih berharga daripadanya. Dan tersenyum kepadanya...
Meksipun itu bukanlah dirinya, Yuuji harus tetap bahagia, Yuuji harus tetap tersenyum manis dan Yuuji harus tetap menjalani kehidupannya seperti biasa, tanpa adanya keberadaan Sukuna. Tidak akan ada yang perbedaan, karena Yuuji tidak pernah sekalipun mencintai Sukuna. Yuuji hanya menemukan nya dan kali ini Sukuna hanya menjauhinya, semuanya akan kembali seperti semula, seperti awal dimana Sukuna dan Yuuji tidak pernah saling mengenali.
Ditemukan oleh Yuuji adalah satu-satunya kebahagiaan Sukuna, dan Sukuna merelakan semuanya demi kebahagiaan Yuuji, menahan semuanya dan Sukuna akan menghilang, Apa jika Sukuna tiada maka Yuuji akan menjalani kehidupannya-?
Jika seperti itu, maka Sukuna akan tiada. Sukuna akan mati, sehingga Yuuji dapat menemukan kebahagiaannya yang lainnya.
Lagipula Sukuna juga sangatlah membenci dirinya sendiri...
.
.
.
.
.
Sukuna berjalan di jalanan yang gelap dan sepi. Beberapa orang hanya beberapa kali berlalu pergi. Atau sedang melakukan hubungan intim dan berbagai hal lainnya yang tentu saja berbau hal yang kotor. Sukuna sudah terbiasa untuk melihat semuanya, mengabaikannya dan berjalan lagi menuju tidak tentu arah. Sukuna tidak punya tujuan apapun lagi. Berjalan di jalanan yang kosong dan gelap tanpa adanya penerangan sedikitpun, tanpa adanya seseorang pun.
Hanya sendirian, seharusnya Sukuna sudah terbiasa. Apa rasa yang tidak familiar ini--?
...
Apa karena tidak ada Yuuji-?
...
Sukuna harus berhenti untuk memikirkan dan mencintai Yuuji. Karena Sukuna sudah terlalu kotor untuk itu, Sukuna yang penuh dengan kebencian. Tidak pantas bersama dengan Yuuji yang dipenuhi dengan kebahagiaan. Jika terus bersama dengan Yuuji maka Yuuji yang akan terluka karenanya, Sukuna tidak menginginkannya, Sukuna hanya ingin Yuuji bahagia.
Dan dirinya-?
Sukuna tidak perlu kebahagiaan, Sukuna sudah terbiasa penuh dengan kebencian setiap saat. Kebencian tanpa akhir, Sukuna benci dirinya sendiri yang adalah kebencian dan membuat semua orang membencinya.
Kebahagiaan-?
Hal itu tidak pantas bersama dengannya. Sukuna tidak pantas untuk merasakan kebahagiaan.
Sukuna mengambil rokok yang dibelinya, menyalakan api di ujung rokok dan perlahan mulai menyelipkan rokok di mulutnya, menyesap aroma rokok yang lagi lagi terasa begitu hambar.
...
Ini kehidupannya. Kehidupan tanpa Yuuji, yang terasa begitu hampa dan begitu kosong.
Kalau dia tiada bukankah tidak ada yang berubah-?
Semuanya akan bahagia saat Sukuna tiada, saat kebencian menghilang. Tidak ada lagi yang bisa dibenci oleh mereka, dan Sukuna tidak perlu hidup di dunia yang penuh kebencian.
...
Sukuna berhenti di depan jembatan, di pinggir pagar yang membatasinya. Bau laut yang asing. Laut yang perlahan mulai bergoyang mengikuti arah angin malam yang pelan berhembus. Malam yang begitu gelap dan dingin, hanya ada warna biru gelap mendominasi, tanpa kata hanya suara deburan ombak perlahan. Laut yang begitu dalam, dan tidak terlihat dasar nya seperti kebencian Sukuna.
Kehidupan Sukuna seperti laut yang tidak ada batasnya, hanya ada satu hal yaitu kebencian.
Terlihat ikan ikan yang berenang dan terlihat begitu bebas.
Berbeda dengan Sukuna.
Tidak ada kebencian. Tidak sama seperti Sukuna, yang harus hidup ditengah kebencian setiap orang. Di dalam kebencian yang menghancurkan setiap orang, termasuk Sukuna. Meksipun Sukuna selalu mengabaikannya, Sukuna selalu membenci dirinya sendiri yang adalah kebencian.
Semua orang membencinya, Semuanya mengutuknya agar tidak pernah merasakan kebahagiaan. Padahal Sukuna memang tidak ingin merasakan kebahagiaan. Sukuna tidak peduli jika selamanya berada dalam kebencian tanpa batas. Hingga Yuuji datang, dan Sukuna sadar kebenciannya membuat Yuuji terkena masalah. Membuat Yuuji terluka karena rasa kebencian orang orang di sekitarnya yang membencinya.
Lagipula Sukuna juga sangat membenci dirinya, Bukan--?
Berarti tidak masalah jika Sukuna tiada dan menghilang selamanya-?
Tidak akan ada kebencian lagi dimana-mana, dan Yuuji tidak akan terkena masalah dari kebencian di sekitarnya, Yuuji akan menemukan kebahagiaan lainnya. Kebahagiaan yang tidak akan menyakitinya, tidak sama dengan Sukuna. Yang akan selalu melukai Yuuji lagi dan lagi.
Dan membuat kebencian.
Yang tidak ada batasnya.
Sukuna menatap dalam diam, membiarkan rokok di tangan nya yang perlahan berjatuhan, menatap laut yang seolah diam memanggilnya kedalam. Dengan mata merahnya yang kosong, tanpa siapapun. Itulah Sukuna, kehidupan biasanya tanpa Yuuji.
Hanya ada Keheningan belaka, dan kebencian dimana-mana.
"Sukuna!" Panggil keras suara itu, sosok bersurai pink perlahan menunduk, mengatur nafasnya.
...
Sukuna hanya mengisap rokok nya, dan menghembuskan-nya pelan. Membiarkan asap kotor perlahan berterbangan dan pelan menghilang tanpa bekas, oleh udara malam yang dingin.
"Apa yang kau lakukan disini Yuuji?", Tanya Sukuna seperti biasanya. Yuuji menengadah, dengan wajah khawatirnya.
"Aku mencarimu Sukuna" seru Yuuji dengan nada memelan.
"Aku membencimu,..." Sukuna beralih menatap Yuuji dengan wajah dinginnya, tatapan tajam, sembari memegangi rokok yang menyala di tangan kanannya.
", Bukankah aku sudah bilang?, Menjauhlah dariku...Yuuji. " seru Sukuna membuang rokok itu dan menginjaknya hingga api yang menyala seketika mati.
Yuuji menatap dengan berani, "Aku tidak membencimu!" Seru Yuuji dengan suara pasti dengan kedua iris matanya menatap dalam Sukuna, Sukuna tau kalau Yuuji tidak akan menyerah.
Sebelum mendapatkan apa yang menurutnya bisa di dapatkan.
Tipe yang menyebalkan.
"Tapi..aku membencimu" seru Sukuna, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku, dan memandang ke arah lautan dan malam gelap tanpa rembulan.
"Kau tidak membenciku Sukuna, kau adalah orang yang baik!" Seru Yuuji sangat yakin.
Sama seperti waktu itu, saat Yuuji terus mendekati nya, tersenyum kepadanya meksipun Sukuna sudah bertingkah menyebalkan, dan Yuuji selalu mengatakan hal yang sama, padahal kenyataannya Sukuna bukanlah orang yang baik.
Dia penuh Kebencian.
Menyebalkan.
Sukuna bukanlah orang Baik, dia adalah orang yang Jahat.
Dan Yuuji adalah orang Baik yang pantas untuk kebahagiaan.
...
Kenapa Yuuji tidak mengerti?
Kalau Yuuji terus bersama dengannya, Yuuji akan terus terluka. Yuuji tidak akan bahagia, oleh karena itu Yuuji harus membencinya, agar Yuuji tidak mendekatinya lagi.
...
"Semua orang membenciku Yuuji, aku juga membencimu dan diriku sendiri, kenapa kau tidak mengerti Yuuji? Betapa diriku penuh dengan banyaknya kebencian?" Seru Sukuna seraya tersenyum tipis kepadanya dengan malam yang gelap dan dingin, yang penuh kesuraman.
Sama seperti dirinya yang selalu penuh dengan kebencian.
Hal yang Kotor.
Senyuman yang menyedihkan, Senyuman yang penuh dengan kebencian. Sukuna tau dalam hidupnya terdapat banyak kebencian, lagi dan lagi seakan tidak ada habisnya. Sukuna sudah terbiasa, menerima kebencian namun Yuuji tidak terbiasa. Yuuji yang selalu tersenyum manis, Yuuji yang tetap mendekatinya meksipun tau kalau Sukuna membencinya.
Tipe yang menyebalkan.
Namun untuk pertama kalinya, Sukuna merasa sangat dihargai.
Senyuman tulus pertama yang ditunjukkan padanya, Sukuna ingin melindungi senyuman itu. Sukuna ingin melindungi Yuuji.
Kebahagiaannya dari Kebencian yang ada di sekitarnya.
...
Tapi.., Apa Sukuna tidak akan menyakiti Yuuji lagi-?
Apakah Sukuna penyebab dari semua ketidakbahagiaan Yuuji-?
...
"Aku ingin bersamamu...", Bisik Yuuji dengan nada sendu.
Yuuji menengadahkan kepala nya, "Meskipun semua orang membenci mu Sukuna, aku ingin tetap bersama denganmu..".
Sukuna mengenggam tangannya, "Memangnya apa yang kau ketahui tentangku Yuuji, kau hanya terus menerus mendekati ku. Kau tau itu sangatlah menyebalkan, kau tau Yuuji. Aku membenci sifat mu itu..!"
...
Sukuna terdiam. Lagi lagi, Sukuna menyakiti Yuuji. Ternyata, benar dia hanyalah bisa membuat semua orang langsung membencinya, tidak akan ada yang menyukainya.
Sukuna berbohong, sebenarnya Sukuna tidak membencinya.
Sukuna tidak membencinya, namun Sukuna tidak dapat mengatakan apapun.
'Sakit..'
Karena ini semua menyakitkan, saat Sukuna mengatakan semua kebohongan yang menyakiti ini. Menyakiti dirinya dan menyakiti Yuuji, hanya saling menyakiti satu sama lain saat Sukuna dan Yuuji saling berjalan bersama.
Lebih baik Sukuna membuat Yuuji membencinya. Dengan begitu hanya dirinya, Hanya Sukuna yang akan tersakiti dan Yuuji akan mencari yang lainnya dan akan membenci dirinya ini.
💔-Hate That Hurts-💔
...
Yuuji mengenggam tangannya, Sepertinya Yuuji akan sangat membencinya mulai dari sekarang. Entah kenapa rasanya begitu menyakitkan. Orang orang yang selalu bersama Sukuna selalu berakhir dengan membencinya. Sukuna sudah terbiasa, dengan tatapan, dengan kutukan yang selalu mereka katakan pada dirinya.
Namun Yuuji..., mendadak hatinya terasa begitu aneh, rasa sakitnya begitu menyiksanya.
Kenapa ini begitu menyakitkan-?
Apa Karena Sukuna sangat mencintai Yuuji-?
Sehingga rasanya begitu berbeda, Rasanya begitu menyakitkan-?
Yuuji menunduk, Sukuna tidak dapat melihat wajah Yuuji. Semuanya seketika terasa hampa, penuh kegelapan yang seakan tidak pernah berdasar.
Dengan benang kusut hitam yang saling berkaitan, itulah kebencian milik Sukuna dan dari yang sangat membencinya.
"Aku tau, kalau sifat ku itu menjengkelkan, selalu saja bertingkah mau tahu dan selalu bertingkah seenaknya.."
"Benar, kau menjengkelkan", lagi dan lagi Sukuna mengejeknya.
...
Cepatlah benci dia, sehingga Sukuna bisa membiasakan diri dengan perasaan kebencian ini.
Bencilah dia...
Apa Sukuna memang mau di benci oleh Yuuji-?
Yuuji membencinya-?
.
.
.
.
.
'Sakit.., jangan benci dirinya..'
.
.
.
.
.
'Kumohon jangan benci diriku..'
.
.
.
.
.
'Yuuji, aku sangat mencintaimu...'
...
"Tapi...," Yuuji mendongak dan tersenyum manis pada Sukuna.
"Meskipun begitu aku dapat menemukan mu kan, Sukuna?"
Sukuna menunduk, "Kau tidak tau apa apa tentangku, kau sangatlah menjengkelkan.." seru Sukuna mengabaikan rasa hangat yang menjalari hatinya seketika. Lupakan Sukuna.
"Aku tau.." seru Yuuji tetap tersenyum manis padanya, Padahal Sukuna melakukan semuanya demi menjauhkan Yuuji darinya. Demi membuat Yuuji membencinya, dan akhir nya Yuuji akan menemukan kebahagiaannya sendiri, yang bisa membahagiakan dirinya.
"Lalu kenapa?!. Kau benci saja aku, kau tinggalkan saja! Karena aku juga sangat membencimu!" Teriak Sukuna keras, Sukuna tidak mengerti kenapa Yuuji tidak memahami maksud dari semua tindakannya. Kenapa Yuuji masih tidak membencinya, saat Sukuna berusaha untuk membuat Yuuji membencinya.
...
'Sukuna tidak mengerti, kenapa perasaannya mendadak terasa sangat aneh.., menyakitkan...'
'Sukuna tidak mengerti kenapa bisa merasakan jatuh cinta untuk kesekian kalinya pada Yuuji...'
'Kenapa harus dengan Yuuji-?'
'Cinta itu menyakitkan...'
'Bisakah Sukuna berhenti untuk merasakan perasaan Cinta itu-?'
'Sukuna memikirkan hal yang lainnya, kebahagiaannya-?'
Kenapa-?
Bukankah itu terlalu tidak pantas untuknya-?
...
"Kalau begitu aku akan memahami Sukuna, aku akan mengetahui segalanya tentang Sukuna. Kalau itu tidak masalah bukan, sebagai alasan untuk bersama dengan Sukuna-?" Seru Yuuji dengan semburat merah tipis di wajahnya, senyuman manis yang tidak pernah pudar.
Deg!
Sukuna menghindari Yuuji, dia tidak boleh terpengaruh oleh Yuuji. Sukuna menatap dengan matanya yang tajam ke arah laut, dimana kebencian selalu ada disekitarnya. Sehingga Sukuna terbiasa akan kebencian, dan tidak pernah merasakan yang namanya kebahagiaannya.
"Kenapa...kau tidak membenciku Yuuji?" Seru Sukuna pelan.
Yuuji memiringkan wajahnya dengan senyuman manis di pipi nya. Senyuman yang berulang kali menyelamatkan Sukuna dari kehidupannya yang kejam dan selalu penuh dengan kebencian.
"Kau memang menyebalkan Sukuna, dan lagipula aku tidak bisa membencimu. Bahkan setelah aku mengetahui tentang segalanya, aku ternyata tidak bisa membencimu.." seru Yuuji mengarahkan kedua tangannya di belakang punggungnya.
"Dasar bodoh"
"Hehe..," Yuuji mengaruk pelan pipi kanannya. Tersenyum pelan, saat mengingat kenangan masa lalunya. Dengan Sukuna yang masih melihat ke arah laut.
"Kau menyelamatkan ku dari Gojou-San kan, mungkin karena itu aku tidak membencimu.."
"Aku membencimu" seru Sukuna dengan wajahnya yang kosong.
...
Kumohon bencilah aku...
Bencilah...dan Berbahagialah...
...
"Sukuna menyebalkan!" Seru Yuuji tiba-tiba. Sukuna menoleh, dan Yuuji mendekatinya cepat.
Sukuna mundur, hingga di tepi jembatan dengan wajah Yuuji yang menatapnya dengan serius.
"Hei! Hati-hati nanti kita ja-"
Byur!
Dan mereka berdua terjatuh di laut. Sukuna dengan cepat, membuka matanya mengambil Yuuji yang menahan nafasnya.
Sukuna mendecih kesal dalam hati karena perbuatan bodoh Yuuji. Sehingga membuat Sukuna sampai kerepotan seperti ini. Awas saja Yuuji, selalu saja bisa berbuat Nekad.
"Yuuji! Jangan bercanda!" Seru Sukuna dengan nada kesal, melihat wajah Yuuji yang tampak terdiam. Kemudian hal yang terjadi selanjutnya membuat Sukuna terdiam, saat melihat Yuuji yang tertawa terbahak-bahak. Padahal airnya sangat dingin, dan mereka hampir saja tenggelam jika Sukuna tidak cepat bergerak.
"Kau merepotkan.." seru Sukuna berusaha mengabaikannya.
Yuuji hanya tertawa, perlahan Yuuji menatap Sukuna yang ada di depannya yang sedang duduk.
"Aku tau kalau Sukuna pasti akan menyelamatkan ku. Dan lagi itu menyenangkan!" Seru Yuuji seraya tersenyum lebar, tanpa perasaan takut sedikitpun.
Sukuna terkekeh pelan, melihat wajah Yuuji yang terlihat manis. Dan kembali menyembunyikan nya di balik wajah dinginnya.
"Aku ingin memahami Sukuna, dan setelah aku memahaminya. Aku ingin kau jatuh cinta padaku, sama seperti aku yang sudah jatuh cinta padamu...!" Seru Yuuji. Sukuna terdiam, dengan rembulan yang perlahan memunculkan dirinya di balik awan hitam yang begitu pekat.
Ada cahaya di balik kegelapan.
Membuat sosok Yuuji yang terlihat begitu bercahaya, Sebuah kebahagiaan yang di inginkan oleh Sukuna. Hal yang tidak pernah didapatkannya.
Yuuji jatuh Cinta padanya-?
Seperti mimpi-?, Yuuji mencintai orang sepertinya-?
"Aku penuh kebencian Yuuji..", seru Sukuna merasakan suara nya yang terasa begitu serak oleh semua kebahagiaan yang di milikinya. Sukuna tidak tau, harus bagaimana menanggapi nya. Rasanya begitu berbahagia.
Yuuji tersenyum, "Tapi, aku tidak membencimu Sukuna. Aku akan membuatmu tidak membenciku lagi, kau harus mencintai dirimu sendiri, Sukuna. Karena aku sudah mencintaimu Sukuna.."
Apa Sukuna pantas untuk merasakan kebahagiaan ini-?
Dirinya yang penuh dengan kebencian ini--?
Pantaskah akhirnya Sukuna mendapatkan Happiness nya-?
Yuuji mengelus pipi Sukuna, Sukuna hanya menatapnya dalam diam. Dengan tetesan air mata yang perlahan mengalir.
"Fall in love with me, Sukuna.."
Pertama kalinya Sukuna menangis, dalam kebahagiaan yang dimilikinya. Hal yang selama ini, tidak pernah sekalipun Sukuna pikirkan, Sukuna mendapatkannya sebuah kebahagiaan di balik kebencian yang dimilikinya.
Apa Sukuna pantas bahagia-?
Sukuna terus menanyakan hal ini berkali-kali pada dirinya...
Ini aneh, Sukuna tidak terbiasa merasakan kebahagiaan seperti ini, Sukuna tidak bisa berhenti untuk menangis, Apa Sukuna berlebihan merasakan sebuah kesedihan dibalik kebahagiaan-?
Apakah Sukuna..harus menahan dirinya seperti biasanya..?
Tapi..rasa ini tidak berhenti, dan membuat Sukuna berbahagia.
Kebahagiaan yang selama ini hanyalah sekedar impian belaka, di dalam kebencian disekitarnya.
Rasa kebahagiaan ini rasanya terlalu besar baginya, Sukuna sudah terlalu merasa bahagia hanya karena Yuuji membalas perasaannya selama ini, Sukuna merasakan rasa hangat yang mengalir di dadanya, Sukuna yang selalu menunggu layaknya karakter pendukung dalam cerita. Apa pada akhirnya Sukuna akan mendapatkan perannya didalam cerita-?
Kebahagiaan-?
Apakah Sukuna mendapatkan nya, sebuah Kebahagiaan yang akan bersama dengannya-?
"Apa aku bisa mencintai diriku Yuuji, apa aku bisa mencintai diriku yang penuh kebencian?" Seru Sukuna. Merasakan perasaannya menguap seketika, ternyata selama ini Sukuna selalu mengabaikannya, Yuuji tetap tersenyum lebar, pelan memegangi kedua pipi Sukuna dengan lembut menghadapnya.
"Kau pasti bisa Sukuna, karena aku sudah mencintai dirimu.." seru Yuuji seraya tersenyum lebar yang membuat detakan hangat di hatinya, Sukuna pelan mengarahkan tangannya, memegangi pipi Yuuji dan Yuuji tersenyum manis kepadanya.
Yuuji, Sukuna sudah duluan mencintaimu..., Kau yang membuatku mengerti arti cinta dan mencintai seseorang.
'You make me fall in love'
Yuuji tidak pernah tau seberapa berharganya Yuuji bagi Sukuna, seberapa berharganya sebuah senyuman bagi Sukuna, dan seberapa berharganya sebuah keberadaan Yuuji baginya, dan semua bagian Yuuji sudah membuatnya jatuh cinta lagi dan lagi tanpa bisa dihentikan.
.
.
.
.
.
Aku sangat mencintaimu Yuuji.
.
.
.
.
.
Kau tidak pernah tau kan-?
.
.
.
.
.
Kau se-berharga itu bagiku.
.
.
.
.
.
My Happiness, Yuuji...-?
.
.
.
.
.
✂️ Happiness To Sukuna ✂️
.
.
.
.
.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top