Loved

( sequel D(r).A -- part, married )

***

Ranpo terdiam cukup lama, melihatmu yang terus menundukkan kepala dan menatap dalam pada gaun yang kau pakai.

Pesta pernikahan telah usai beberapa jam yang lalu. Waktu sudah menunjukkan tengah malam ketika kalian berdua sampai di hotel yang khusus di pesan untuk beberapa hari oleh Fukuzawa.

Ranpo pernah bilang, jika dia tidak dapat menebak apa yang dipikirkan pria bermana Dazai, dan hal itu Ranpo alami lagi bersamamu. Saat ini, Ranpo tidak tahu apa yang kau pikirkan.

Mungkin karena kacamata yang tidak ia pakai, atau kegugupan di malam pertama? Membuat otaknya tidak dapat berpikir jernih dan tidak dapat mengeluarkan dedukasi ultra andalannya.

Ranpo memilih berjalan ke arahmu, sedikit menyentuh pundak, membawa kalian berdua saling tatap saat kau mendongakan kepala.

"Kau kenapa?" tanya Ranpo.

Kau hanya terdiam, menatap kosong pada kotak merah kecil di genggaman.

"Apa kau menyesal?" tanya Ranpo lagi.

Kau menggeleng dengan cepat. "Tidak, aku sama sekali tidak menyesal... Hanya saja ini..."

Ranpo melihat kotak di genggamanmu. Tanpa berkata apa-apa dia mengambil kotak tersebut, membuka dan mengambil isinya, yang selanjutnya ia lakukan adalah membuang kotak tersebut ke atas kasur.

"Ranpo-san, jangan—"

Kau tidak melengkapkan kalimatmu, begitu tangan pria itu memegang tanganmu, dan memasukkan benda kecil putih di jari tengah tangan kananmu, bersebalahan dengan cincin lain yang sudah terpasang terlebih dahulu.

"Ranpo-san??"

Kau tidak mengerti dengan pria di depanmu. Kau sejenak bepikir ia akan membuang cincin pemberian Dazai ketika kotak dari benda tersebut sudah melayang di lempar Ranpo.

"Kalau mau pakai, pakai saja..."

Kau tersenyum kecil, menatap Ranpo dengan senang. Tapi, kata-kata yang pria itu keluarkan selanjutnya membuatmu terdiam, menatapnya tidak percaya sekaligus dengan wajah yang memerah.

"Toh hari ini, kau akan jadi milikku."

Kau memukul kecil pundak Ranpo, menyembunyikan wajah yang memerah dengan tiduran di kasur dan memungguinginya.

"Sudahlah. aku ngantuk," katamu.

Tak lama, kau merasakan sepasang lengan melingkar pada pinggangmu, membawa tubuhmu untuk mendekat pada tubuh lainnya.

"Kau enak untuk di peluk [Name]-chan," bisiknya pada belakang telingamu, memberikan sensasi geli sekaligus hangat di sana.

saat ini kau sangat bahagia, beberapa hari, bulan, tahun ke depan atau bahkan selamanya, kau akan selalu merasa bahagia. Ranpo adalah seseorang yang pengertian, hangat, meski bersifat seperti bocah, kau yakin sebenarnya Ranpo adalah sosok yang dewasa di dalam. buktinya sekarang. pria itu membiarkanmu memakai cincin pemberian pria lain, dan menurutmu yang di lakukannya sangatlah dewasa.

"terima kasih Ranpo-san," katamu pelan.

***

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top