< say my name >
"[Name]-chan siapa orang yang kau suka?"
Mengalihkan pandangan dari layar kepada pemuda di depanmu, manikmu menatapnya dengan tatapan malas.
"Tidak ada."
"Apa kau yakin?" tanyanya lagi.
Kau kembali menggerakan jari, mengetik laporan dan mengabaikan pemuda berambut cokelat di depanmu.
"[Name]-chan!" panggilnya.
Kau mengetuk keyboard dengan kasar, membuat sedikit getaran pada meja. Lantas kakimu berdiri dan menghampiri pemuda tersebut.
"Dazai, bisakah kau diam."
Pria itu menggeleng, "tidak sampai kau menjawab pertanyaanku."
Tangan kirimu memijit pelipis, sedikit lelah menghadapi pria yang suka bunuh diri ini. Bukan pertama kalinya, bahkan sudah ratusan atau bahkan ribuan ketika pemuda itu menanyakan perihal yang sama setiap kalinya.
"Jadi, siapa yang kau suka?" kau menghela nafas dengan kasar, jari menunjuk pada Dazai dan memberikan tekanan pada setiap intonasi yang kau keluarkan.
"Untuk yang ke ratusan kalinya Dazai. Tidak ada."
Pemuda itu mengatupkan mulutnya rapat dan mengangguk mengerti.
Hening, masih dengan jari yang menunjuk Dazai. Kau menurunkannya, dirimu berbalik dan kembali merebahkan tubuhmu pada kursi kerja.
"Jadi [Name]-chan, siapa yang kau suka?"
Tepat saat pemuda itu selesai mengatakannya. Kerutan perempat tepat keluar dari rahangmu.
"Dazai, bisakah kau berhenti menanyakan itu?" rahangmu mengeras, tangan terkepal ingin meninju wajah Dazai.
Dazai nampak berpikir, sebelum akhirnya ia menjawab dengan singkat, "entahlah."
"Sampai kapan kau terus akan bertanya seperti itu?" kau kembali bertanya.
Senyum kecil nampak jelas di wajahnya, manik hazel yang biasa menatap dengan tatapan tajam, berubah menjadi lembut.
"Sampai kau menyebut namaku sebagai orang yang kau suka."
Diam. Dirimu dapat merasakan wajah yang memerah karena ucapan tidak langsung dari Dazai.
"Jadi, siapa yang kau suka. [Name]-chan?"
***
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top