๑ - 1 - ๑
Aku berjalan menuju rumah karna merasa sudah tidak perlu kesekolah karna ini hari Minggu namun perasaan sakit dari dada ku yg tak bisa dipungkiri lagi betapa menyakitkan nya dadaku saat ini, namun aku berusaha sekuat tenaga untuk tak pingsan di tengah jalan.
'Oh iya aku mau menguburkan kucing kecil itu!!?'
Batin Hinata.
saat dia mencoba berlari dia hanya mendapatkan rasa sakit lagi dititik ini Hinata berpikir bahwa jantungnya akan berhenti berkerja namun saat ia hendak menutup mata seorang perempuan datang menolongnya.
" Hey bertahanlah!! ..." kalimat terakhir yg Hinata dengar sebelum ia pingsan.
Hinata P.O.V
Aku bangun di sebuah rumah yg seperti tempat dokter lalu saar aku melihat ke sampingku aku melihat seorang perempuan cantik yg sedang mengotak atik komputer dengan raut serius.
"Ah sudah bangun! " katanya sambil mendekat kearahku.
"Tenang saja aku sudah mengontak adikmu kalau kau berada disini" katanya yg membuatku melihatnya bingung.
"Darimana kau mengontak adikku??" tanya ku lalu dia memberikan hpku.
"Aku menelfon nya menggunakan hpmu, AHH iya btw namaku ( Y/N)"
"Hinata Shoyo" kataku.
Dia tiba² menatapku dengan serius.
"Apa kau merasakan sesuatu yg aneh pada dirimu?? " tanya nya bak seorang dokter.
Aku hanya bengong karna tiba² aku tak bisa berkata apa².
"Jawablah dengan jujur jadi kau bisa pulang dengan cepat" katanya.
"Aku merasakan nyeri didadaku?-" kataku yg diberi tatapan berfikir olehnya.
"Baiklah Hinata-kun..." katanya yg ku potong.
"Hinata saja" kata ku.
"Baiklah... Hinata kau mungkin tak percaya namun ada bunga langka yg tumbuh di paru-paru mu, namun ini bukan kasus penyakit Hanahaki..." kata nya yg tentu membuatku Shock
"B-bu-bunga...??" kata ku mengulang takut aku yg salah dengar namun kenyataan nya tak sesuai ekspektasiku (Y/N) mengangguk lalu aku tertidur pucat karna kepedihan lain yg harus aku jalani,
Namun rasa sakit itu bertambah dengan dadanya yg merasakan sakit luar biasa lagi.
"Hinata!!!" Kata (Y/N) lalu memberikan air yg sudah diberi obat pereda rasa sakit kepadaku.
"Kenapa...??" kataku dengan air mata yg mulai keluar tak terkontrol.
"Hinata dari hasil pengamatanku, rasa sakit didada mu akan meningkat apabila kau merasa sedih, kecewa, dan juga sakit secara fisik maupun mental" terang (Y/N) kepadaku.
"Aku harus bagaimana??? " tanya ku pasrah, jujur jika aku bisa bundir ingin aku lakukan sejak dulu namun, aku harus menjaga Natsu dari orang tuaku yg sudah tidak pernah sekalipun memikirkan salah satu dari kami lagi.
"Yaa berita baik untukmu aku baru pindah dari Indonesia ke Jepang, dan aku bersekolah di Karasuno, jadi aku bisa mengamatimu dan membantumu walau hanya sedikit" katanya yg membuatku buru² memeluknya.
"Terimakasih (Y/N) " kata ku lalu dia balas memelukku.
"Hmm tak masalah" katanya.
Jan lupa Votenya ya sahabat :)
👋 b y e 👋 b y e 👋 b y e 👋 b y e 👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top